Empat

Hari ini adalah hari dimana Kaluna akan, menuju rumah yang sedang membutuhkan pembantu tambahan. Berbekal alamat yang di berikan bu Tati, wanita itu akan pergi dengan menggunakan taksi. Ternyata rumah yang di maksud bu Tati berada di kawasan tak jauh dari mereka bertemu pertama kali. Sampai di tempatnya Kaluna di buat takjub dengan deretan rumah mewah. Sekarang yang paling terpenting adalah mencari rumah calon majikannya itu. la berharap calon majikannya itu orang yang baik dan mau menerimanya kerja disana walaupun tidak memiliki pengalaman bekerja sebagai pembantu. Sampai di rumah yang di maksud, Kaluna lalu menghampiri pos satpam yang ada di sana.

"Permisi pak," panggil Kaluna pada satpam di sana.

"Iya neng, ada yang bisa saya bantu," kata pak satpam sambil menghampiri Kaluna.

"Saya cari bu Tati, bu Tatinya ada," tanya Kaluna pada pak satpam.

"Owh bu Tati, sebentar saya panggilkan, neng bisa duduk di pos saya dulu," pak satpam berlalu meninggalkan Kaluna guna menemui bu Tati.

Tak lama kemudian muncul lah bu Tati dengan pak satpam yang mengikutinya dari belakang, Wanita tua itu segera mendatangi Kaluna.

"Eh mbak Kaluna sudah datang, yuk masuk, kemarin saya sudah bilang kepada majikan saya dan majikan saya mau lihat mbak Kaluna nya dulu," kata bu Tati sambil membawa Kaluna masuk.

Sampai di ruang tamu, bu Tati menyuruh Kaluna untuk menunggunya. Sementara bu Tati akan memanggilkan majikannya terlebih dahulu. Sambil menunggu Kaluna mengedarkan pandangannya ke seluruh rumah disana terdapat banyak sekali guci-guci dan pajangan lukisan, hal itu sedikit mengingatkannya pada seseorang.

"Kaluna ini majikan ibu."

Suara bu Tati mengalihkan atensi Kaluna terhadap rumah itu. Kedua mata Kaluna bersitatapan dengan kedua mata yang telah lama tidak terlihat. Pandangan mereka bertemu, ada tersirat kerinduan di kedua pasang mata itu.

"Mas Nathan," panggil lirih Kaluna.

"Bibi yakin orang kaya dia bisa kerja."

Pertanyaan yang keluar itu begitu menyakiti hati Kaluna. Majikan yang di maksud bu Tati tadi adalah mantan suaminya. Sudah lama tidak bertemu tidak membuat kebencian di dalam diri mantan suaminya hilang. Tapi di sorot matanya juga terdapat rasa rindu yang tidak bisa di jabarkan.

Tatapan tajam Kaluna dapatkan hari ini. Bu Tati yang tidak tau apa-apa bingung menghadapinya.

"Silahkan pergi, saya sudah tidak membutuhkan pembantu di rumah ini," ucap Nathan sambil menunjukan gestur mengusir.

Kaluna tetap berdiri di tempat. Wanita itu yakin, Nathan masih membutuhkan pembantu hanya saja karena dirinya yang melamar, maka Nathan mengatakan sudah tidak butuh, pembantu lagi.

"Aku mohon tuan, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini," pinta Kaluna pada Nathan.

Nathan yang mendengar panggilan untuknya di buat kaget, dulu mantan istrinya memanggilnya dengan sebutan mas, kenapa sekarang jadi tuan. Menyembunyikan rasa terkejutnya Nathan tetap memberikan tatapan tajam.

"Tak saya sudah tidak membutuhkan pembantu," kata Nathan mempertahankan jawabannya.

Tiba-tiba Kaluna berlutut di depan Nathan dengan kedua tanganya didepan dada seperti sedang meminta pertolongan, air mata Kaluna juga sudah mengalir deras.

"Kamu sedang apa bangun," kata Nathan tegas.

"Aku mohon," lirih Kaluna

"Baik jika itu mau kamu, bi tolong tinggalkan kami berdua," pinta Nathan pada bi Tati.

"Baik tuan," bu Tati meninggalkan Kaluna dan Nathan hanya berdua.

"Sekarang kamu bangun."

Kaluna segera bangun dan duduk kembali di kursinya.

"Aku akan memberikanmu pekerjaan tapi bukan jadi pembantu, tapi kamu harus jadi istri rahasiaku, tenang saja aku akan tetap membayar kamu," kata Nathan serius.

Ketegangan teradi di ruang tamu itu, Kaluna tak menyangka akan di berikan pekerjaan seperti itu, ia bimbang apakah harus menerimanya atau kah menolaknya. Jika ia tolak pekerjaan itu, ia akan susah dapatkan pekerjaan itu lagi. Tetapi jika ia terima pekerjaan ini sama saja harga dirinya dinjak-injak, tapi ini juga kesempatan bisa bertemu dengan anaknya setiap hari.

"Jadi kamu terima atau tidak pekerjaan ini," kata Nathan memecahkan lamunan Kaluna.

"Saya terima tuan," maafin Kaluna ayah ibu, Kaluna lakukan ini agar tidak merepotkan kalian dan Kaluna juga ingin bisa dekat dengan anak Kaluna kata Kaluna dalam hati.

"Baik jika itu jawaban kamu besok kita akan nikah dan hanya kita berdua yang tau."

"Sekarang kamu boleh pergi ke belakang temui bi Tati, beliau yang akan memberi tahu letak kamarmu."

"Baik tuan, terimakasih,"

Kaluna menuju ke belakang untuk menemui bu Tati, disana terlihat seperti bu Tati sedang menunggunya.

"Bu Tati," panggil Kaluna.

"Gimana mbak apa di terima," bu Tati penasaran.

"Di terima bu, terimakasih ya," kata Kaluna berbohong pada bu Tati.

"Oiya bu saya mau tanya, apa yang tinggal disini hanya tuan saja atau bersama istrinya," tanya Kaluna.

"Disini tuan tinggal bersama anaknya tapi sekarang lagi nginep di rumah neneknya, kalau istri tuan tidak punya mbak paling pacar tuan yang suka datang kesini," tutur bu Tati.

Mendengar jawaban bu Tati membuat Kaluna bingung, jika Nathan memiliki pacar mengapa ia harus menjadi istri rahasianya, apa mungkin sedang ada yang direncanakan oleh Nathan. Ya sudah lah Kaluna tak ingin begitu memikirkan nya yang jelas ia akan bisa bertemu Athan setiap hari itu sudah membuat Kaluna senang.

"Athan sekarang bunda bisa bertemu kamu setiap hari, tapi bunda tidak tau apakah bunda bisa memelukmu atau tidak."

Tring...tring...tring... Bunyi panggilan telfon mengalihkan Kaluna. Ternyata sang ibu yang sedang menelfonnya.

"Halo bu, assalamualaikum," jawab Kaluna dari balik telfon.

"Wa'alaikumsalam nak, gimana kamu apa diterima nak," tanya ibu dengan nada sedikit khawatir.

"Alhamdulillah bu Kaluna di terima," jawab Kaluna.

"Majikanmu baik kan nak,"

"Iya bu majikan Kaluna baik, buktinya Kaluna yang tidak memiliki pengalaman kerja jadi pembantu bisa diterima," jawab Kaluna berbohong.

"Alhamdulillah nak, kamu kalau gak betah pulang saja ya nak," kata ibu dengan kata yang sama seperti kemarin.

"Iya bu, insyaallah Kaluna betah majikan Kaluna kan baik."

"Disini Kaluna bisa ketemu anak Kaluna bu," ucap Kaluna yang hanya bisa dalam hati.

"Sudah dulu ya bu Kaluna mau mulai bekerja," kata Kaluna pada ibunya, ia hanya tak ingin lebih banyak berbohong lagi.

"Iya nak, hati-hati ya, jaga kesehatan selalu," jawab ibu Mita.

"Iya bu, ibu sama Ayah juga jaga kesehatan ya, assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam wr.wb," jawab ibu dari sebrang telfon.

"Maafin Kaluna bu udah berbohong sama ibu, Kaluna hanya ingin bisa bertemu anak Kaluna dan bisa kirim uang sama ayah dan ibu. Kaluna gak tega liat ayah dan ibu harus kerja," gumam Kaluna ketika sambungan telfonnya sudah mati.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Dua Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Pendapat!!!
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Dua Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Pendapat!!!
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!