Bab 18. Malam yang Indah

Sejenak Andre terpaku menatap wajah Dewi yang tertidur pulas. Wajahnya begitu alami, tanpa polesan apalagi riasan.

Selama ini, Andre cenderung tidak peduli akan kehadiran Dewi sebagai istrinya.

Namun, malam ini ... rasa penyesalan tiba-tiba hadir di hati atas semua perlakuan acuh yang dia berikan. Padahal Dewi selalu melayani keperluannya.

Andre menatap wajah Dewi, alis yang tipis, dua pipi yang tembam, hidung yang tampak mungil, dan bibir yang imut. Terlihat begitu pas di jawahnya.

Andre menjelajahi wajah Dewi dengan telunjuknya, walaupun tidak langsung menyentuh kulit wanita itu.

Jika dibandingkan dengan Anggita, tentulah Dewi lebih memiliki wajah yang pas-pasan. Namun, apalah arti sebuah wajah jika tidak diikuti dengan pribadi yang baik.

Saat kulit mulai keriput termakan oleh usia, kepribadian yang berkarakter tetap kokoh dalam dirinya. Tak ada kata tua, tak ada kata keriput untuk sebuah hati yang memiliki ketulusan.

Andre menghela napas dalam. Saat mengingat hubungannya dengan Anggita yang semakin hari semakin renggang saja.

Anggita memang cantik, memiliki tubuh ideal yang menjadi pujian para lelaki yang melihatnya. Termasuk dirinya yang selalu memuja sang Anggita.

Namun, makin ke sini Andre semakin tidak mengerti dengan gadis itu.

Berkali-kali mencoba untuk menjelaskan dan memperbaiki hubungan mereka, berkali-kali pula Anggita menolak.

Dan, di sinilah dia sekarang. Terpuruk pada rasa yang tidak menentu. Betapa dirinya kini menjadi pecundang. Saat memiliki masalah dengan pacar, malah lari menemui sang istri.

Saat ini, Andre merasa sangat kerdil di hadapan Dewi.

Mata Andre membola saat mendapati Dewi yang tersenyum di kala tidur. 'Ah, Dewi ... bahkan saat tidur pulas begini pun dia tetap tersenyum.' bisik Andre dalam hati.

Tak tahan melihat senyum yang merekah di bibir Dewi. Andre pun mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir ranum itu.

Awalnya hanya sebuah kecupan ringan. Namun, Andre terbuai oleh rasa manis yang menyecap bibirnya. Hingga, dia pun terlupa pada niat awal yang hanya gemas ingin mengecup sekilas.

Andre mengambil napas Dewi secara dalam dan lama. Tanpa di sadari jika wanita itu telah membuka mata.

Andre tersentak kaget, saat mendapati kedua mata Dewi telah mendelik ke arahnya.

Sedetik kemudian, Dewi kembali memejamkan mata. Sesaat, Andre bingung dengan apa yang terjadi.

Tidak ada yang dia lakukan, hanya terdengar helaan napas berat dari keduanya.

Lantas, Dewi pun kembali membuka mata. Tanpa kata, dia mengecup bibir Andre sekilas.

Andre berbaring di samping Dewi, menangkup kedua pipi wanita itu. Mereka saling berpandangan.

Seolah paham apa yang Andre pikirkan, Dewi mengangguk sebagai tanda setuju.

Tidak menunggu waktu lama, Andre langsung menyergap bibir Dewi. Merampas semua napas yang dia miliki.

Tidak hanya sampai di situ saja. Sesuatu yang seharusnya terjadi sejak tiga bulan lalu, akhirnya terjadi juga.

Biarkan mereka saling mengurai rasa, berbagai peluh dan saling membuka diri satu sama lain.

Biarkan mereka saling menggenggam terbang ke kahyangan, menghitung bintang-bintang yang berkelip di dada mereka. Menciptakan deburan ombak yang mengalun indah.

Air mata Dewi mengalir, dia memejamkan mata merasakan gejolak yang tidak mampu ditahan. Semua itu tak luput dari perhatian Andre.

"Ada apa? Sakit?" Andre menjeda aktivitasnya, menanyakan keadaan Dewi dengan khawatir.

Dewi menggeleng pelan, lalu tersenyum malu. Tangannya membelai lembut kepala Andre. "Eng-gak, aku terlalu bahagia," ucapnya pelan dengan suara tersengal.

Andre merasa lega, dia pun membalas senyum Dewi.

***

Untuk pertama kalinya, Dewi terlelap dalam selimut yang sama dengan Andre, suaminya.

Hal yang membuat senyumnya tak ingin pudar adalah saat dia menyadari, bahwa kali ini mereka tidur bersama dalam selimut yang sama dengan kulit yang saling bersentuhan.

Dewi memainkan jemarinya di dada bidang Andre. Rasanya, dia ingin menghitung banyaknya bulu-bulu halus di dada itu. Namun, rasa itu masih terhalang oleh perasaan malu juga takjub.

Mengingat apa yang telah mereka lakukan, membuat dada Dewi kembali bergejolak, panas yang mengalirkan rona merah di kedua pipi, dan menarik senyum di kedua bibir.

Andre memeluknya erat, lalu mengecup pucuk kepala Dewi singkat. Tangan lelaki itu mengelus punggungnya yang malah membuatnya merasa geli.

"Tidurlah ... udah malam." Andre berucap dengan suara pelan.

"Hmmm." Dewi menenggelamkan kepalanya di dada bidang lelakinya.

Kali ini, Dewi tidak ingin terpejam. Dia tidak ingin, saat bangun nanti semua yang dia rasakan saat ini hanya mimpi belaka.

Dewi tidak ingin, malam yang indah ini hanya sebatas bunga tidur belaka.

Dewi tidak ingin memejamkan mata, dia ingin tetap terjaga sampai pagi. Dan menyambut awal hari dengan hati penuh bunga seperti saat ini.

Dewi sama sekali tidak berniat untuk tidur, tapi tubuhnya begitu terasa letih. Sampai kantuk itu menyerang tiada mampu ditahan lagi.

Mereka pun melewati malam dengan tubuh yang saling memeluk. Sampai suara ketukan di pintu mengagetkan.

"Bagaimana ini?" Andre dan Dewi tidak ada yang berani bergerak lebih dulu. Mereka saling bertatapan dengan wajah penuh malu.

"Dewi! Andre! Sudah siang, ayo sarapan." Suara mama terdengar nyaring di depan pintu kamar.

"Iya, Ma!!!" Andre dan Dewi menjawab secara bersamaan.

Setelah menunggu beberapa menit, tidak ada lagi sahutan dari luar. Barulah mereka fokus pada apa yang terjadi.

Sedari tadi, mereka berdua masih berada pada posisi yang saling memeluk. Saling menutupi tubuh.

"Kak, aku ... tidak-tidak. Kakak duluan yang jalan ke kamar mandi." Dewi mencoba memberi saran agar bisa keluar dari jebakan ini.

"Gimana kalau kita bareng, aja?" Andre bertanya dengan senyum menggoda.

"Kakak, ih. Malu." Dewi menutupi wajahnya, dia benar-benar malu saat ini. Bisa-bisanya, Andre menggoda dalam keadaan seperti ini.

"Aku udah lihat semua, kok."

"Ya ampun, Kak Andre." Wajah Dewi telah merah padam.

"Oke ... oke. Beneran enggak ngintip?"

"Iya, iihh." Dewi memejamkan mata erat. Tidak berani membukanya walau sedikit pun.

"Udah."

Dewi membuka mata, seketika itu juga dia menimpuk Andre dengan bantal.

"Tapi boong."

Andre tertawa lepas, rasanya menyenangkan sekali mengerjai Dewi.

"Kakak ...!"

"Oke. Kali ini serius."

Dewi menggeleng, merasa lucu juga gemas mendapati Andre yang mau bercanda padanya.

Setelah selesai berpakaian, Andre dan Dewi pun keluar kamar.

Rasa canggung kini mereka rasakan. Mengingat jika mamanya tadi berteriak kencang, kemungkinan entah sudah lebih dari satu kali sang mama membangunkan mereka.

Mereka menuruni tangga, lalu mendekati ruang makan. Gerakan mereka tidak luput dari empat pasang mata yang sedari tadi telah menunggu kehadiran mereka di meja makan.

Tak kalah pula, beberapa pembantu rumah tangga berdiri di ruangan tersebut turut menyambut kedatangan mereka.

Terpopuler

Comments

yulie

yulie

Terharu thor...

2021-03-10

0

Sugiah

Sugiah

hahaaaaa hanya mampu bertahan 3 bulan deh, akhirnya nafsu megalahkan gengsi, smangat thor

2021-03-09

8

Dries

Dries

Suami mana suami

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Jawaban
3 Bab 3. Rencana
4 Bab 4. Pernikahan
5 Bab 5. Rasa Canggung
6 Bab 6. Kesepakatan
7 Bab 7. Status Baru
8 Bab 8. Perselisihan
9 Bab 9. Cewek Gendut
10 Bab 10. Diet
11 Bab 11. Menangis
12 Bab 12. Sebuah Fakta
13 Bab 13. Empati
14 Bab 14. Hati yang Mencintai
15 Bab 15. Hati yang Mencintai (2)
16 Bab 16. Kedatangan Teman-Teman
17 Bab 17. Rindu
18 Bab 18. Malam yang Indah
19 Bab 19. Godaan
20 Bab 20. Sekamar
21 Bab 21. Tragedi
22 Bab 22. Porak Poranda
23 Bab 23. Awal yang Baru
24 Bab 24. Awal yang Baru 2
25 Bab 25. Cinta atau Kesepakatan
26 Bab 26. Jangan Pergi
27 Bab 27. Dingin
28 Bab 28. Bahagia
29 Bab 29. Fakta Baru
30 Bab 30. Apa ini?
31 Bab 31. Terkejut
32 Bab 32. Kabar Apa Ini?
33 Bab 33. Terluka Lagi
34 Bab 34. Berubah
35 Bab 35. Keputusan
36 Bab 36. Keputusan (2)
37 Bab 37. Janji
38 Bab 38. Bertemu Dia
39 Bab 39. Terbuka
40 Bab 40. Kejujuran
41 Bab 41. Perseteruan
42 Bab 42. Sebuah Pilihan
43 Bab 43. Keputusan (2)
44 Bab 44. Kesedihan
45 Bab 45. Bertemu
46 Bab. 46
47 Bab 47. Anak Kita
48 Bab 48. Terimakasih
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 6 4
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab. 67
68 Bab 68
69 Pengumuman
70 Bab 69 (Season 2)
71 Bab. 70
72 Bab. 71
73 Bab. 72
74 Bab. 73
75 Bab. 74
76 Bab 75
77 Bab. 76
78 Bab. 77
79 Bab 78
80 Bab. 79
81 Bab. 80
82 Bab. 81
83 Bab. 82
84 Bab. 83
85 Bab. 84
86 Bab. 85 (Tamat)
87 Halo!
88 Suami Lelangan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Jawaban
3
Bab 3. Rencana
4
Bab 4. Pernikahan
5
Bab 5. Rasa Canggung
6
Bab 6. Kesepakatan
7
Bab 7. Status Baru
8
Bab 8. Perselisihan
9
Bab 9. Cewek Gendut
10
Bab 10. Diet
11
Bab 11. Menangis
12
Bab 12. Sebuah Fakta
13
Bab 13. Empati
14
Bab 14. Hati yang Mencintai
15
Bab 15. Hati yang Mencintai (2)
16
Bab 16. Kedatangan Teman-Teman
17
Bab 17. Rindu
18
Bab 18. Malam yang Indah
19
Bab 19. Godaan
20
Bab 20. Sekamar
21
Bab 21. Tragedi
22
Bab 22. Porak Poranda
23
Bab 23. Awal yang Baru
24
Bab 24. Awal yang Baru 2
25
Bab 25. Cinta atau Kesepakatan
26
Bab 26. Jangan Pergi
27
Bab 27. Dingin
28
Bab 28. Bahagia
29
Bab 29. Fakta Baru
30
Bab 30. Apa ini?
31
Bab 31. Terkejut
32
Bab 32. Kabar Apa Ini?
33
Bab 33. Terluka Lagi
34
Bab 34. Berubah
35
Bab 35. Keputusan
36
Bab 36. Keputusan (2)
37
Bab 37. Janji
38
Bab 38. Bertemu Dia
39
Bab 39. Terbuka
40
Bab 40. Kejujuran
41
Bab 41. Perseteruan
42
Bab 42. Sebuah Pilihan
43
Bab 43. Keputusan (2)
44
Bab 44. Kesedihan
45
Bab 45. Bertemu
46
Bab. 46
47
Bab 47. Anak Kita
48
Bab 48. Terimakasih
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 6 4
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab. 67
68
Bab 68
69
Pengumuman
70
Bab 69 (Season 2)
71
Bab. 70
72
Bab. 71
73
Bab. 72
74
Bab. 73
75
Bab. 74
76
Bab 75
77
Bab. 76
78
Bab. 77
79
Bab 78
80
Bab. 79
81
Bab. 80
82
Bab. 81
83
Bab. 82
84
Bab. 83
85
Bab. 84
86
Bab. 85 (Tamat)
87
Halo!
88
Suami Lelangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!