Akhirnya hari pertama ospek selesai sudah, Claudya melirik pada jam tangan yang melingkar indah mempercantik pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 wib. Dia memiliki jadwal siaran setengah jam lagi. Mau tak mau harus menunggu jemputan pak Gun, sopir pribadinya. Karena sang Mami adalah ibu yang over protective pada anak semata wayangnya, Claudya, jadi kemanapun Claudya pergi harus selalu ada yang mengantar jemput.
Claudya mengajak Mega ke toilet yang ada di lantai dua, ia mengganti pakaian santai dan menutupi dengan jaket yang telah ia siapkan sebelumnya.
Usai mengganti pakaian, Mega menggandeng Claudya menuju taman kampus yang letaknya tak begitu jauh dari fakultas mereka.
Claudya mendaratkan tubuhnya di bangku panjang bersebelahan dengan Mega sambil menikmati angin yang berhembus di bawah pohon beringin di taman kampus. Di belakang mereka berdua ditumbuhi bunga matahari yang mempercantik pemandangan taman.
"Cerita sama aku, kamu ada hubungan apa sama kak Arjuna? Dari tadi aku perhatiin dia ngelihatin kamu terus. Apa jangan - jangan kalian cinlok?" tanya Mega membuka obrolan karena rasa penasaran.
"Apa? cilok? Cilok pasundan apa korea? Hahaha," canda Claudya.
"Garing ah, serius tahu, aku mendadak kepo. Cepetan dong dijawab, bentar lagi abang jemput aku!"
"Lagian kamu mau aku jawab apa? Aku tuh beneran nggak kenal sama kak Arjuna apalagi cinlok, gara - gara tadi pas game aku kalah, makanya aku dihukum sama kakak senior buat minta nomornya dia, nggak tahu tuh hukumannya kok nggak masuk akal kayak gitu," keluh Claudya sambil mendongakkan kepala menatap langit biru di atas sana.
"Hukuman manis itu!" celetuk Mega sambil menyunggingkan senyum.
"Manis apanya? Kata temen - temen kita, dia tuh seorang player. Udah ah, tuh jemputan kamu datang! Sana, sana, hussss, pulang sana..." usir Claudya sambil menunjukkan jari telunjuknya pada kak Dylan (Abang Mega) dan mendapat cebikan bibir dari Mega karena memotong ucapannya.
Sebelum pulang Mega mengecup pipi kiri dan kanan Claudya, ritual setiap mereka mengakhiri pertemuan. Mega melambaikan tangan ke arah Claudya dan segera membonceng sang abang yang telah menantinya. Claudya tersenyum pada Mega hingga kakak beradik itu tak nampak lagi di jangkauan kedua manik mata Claudya.
Claudya mengambil headset yang ada di dalam tas ransel hitam miliknya. Memasangkan di kedua telinganya dan mendengarkan musik sambil menunggu jemputan pak Gun. Ia memejamkan kedua matanya menikmati lagu yang mengalun indah masuk ke dalam indera pendengarannya.
Seseorang menepuk bahu Claudya, gadis itu masih diam tak menggubris karena saat ini dirinya tengah terbawa alunan musik yang membuatnya sedikit mengantuk.
Mungkin hantu penunggu taman, ah aku nggak ganggu ini kok. Biarin aja deh.. Batin Claudya masih menganggap bahwa yang menepuk bahunya adalah dedemit penunggu pohon beringin.
Gadis itu terkadang bisa merasakan adanya makhluk tak kasat mata yang berseliweran dan dia tetap santai.
Tepukan di bahunya semakin lama semakin kencang membuat Claudya terganggu.
"Mbah penunggu pohon, aku tuh disini numpang duduk doang, nggak gangguin siapa - siapa. Nanti kalau aku udah di jemput supir aku, nanti aku langsung pergi. Udah ya, aku mau merem bentar. Capek!" keluhnya pada makhluk yang menepuk bahunya.
Tak ada jawaban, akhirnya Claudya kembali santai. Bahkan saat ini ia ikut bersenandung mengikuti irama musik yang menghentak. Tanpa sadar kepalanya bergoyang.
"Helloooo..." teriak seseorang di depan Claudya dan memaksa menarik headsetnya hingga terlepas. Claudya mengerjapkan kedua matanya dan melihat sesosok manusia bernama laki - laki dengan gaya angkuh berada di hadapannya.
"Kamu lagi!" pekik Claudya.
"Kenapa memangnya? Aku bukan mbah penunggu pohon, namaku Arjuna. Inget ya, Arrrrjuuuuunaaaaa..." ucap Arjuna dengan gaya tengilnya. Claudya heran kenapa makhluk ini ada disini, padahal ia merasa sudah tak memiliki urusan dengan Arjuna.
"Ada apa, Kak? Kita udah nggak ada urusan kan?" tanya Claudya memastikan.
"Aku mau ngomong sama kamu. Bisa kan?"
"Lah ini dari tadi udah ngomong kak, siapa yang bilang lagi semedi?" ucap Claudya tanpa rasa takut pada seniornya. "Kalau mau ngomong, buruan deh, Kak. Aku nggak punya banyak waktu, bentar lagi aku dijemput," lanjut Claudya membuat lelaki itu gemas.
Gulf Kanawut as Arjuna
Arjuna terlihat heran, bagaimana bisa gadis di depannya tak malu ataupun sungkan saat berhadapan dengan dirinya yang terkenal tampan di kampus. Yang ketampanannya sebelas dua belas dengan Sky.
"To the point aja, kamu kan yang ngasih nomor aku ke Bintang dan lain - lain?" tuduh Arjuna tiba - tiba. Claudya mengalungkan headset di lehernya dan menatap dingin Arjuna.
"Excuse me. Boleh aku tanya sebelumnya? Kak Arjuna punya nomor hape berapa?"
"Satu!" jawab Arjuna singkat.
"Kalau cuma satu gimana cara aku ngasih ke orang, Kak?" ledek Claudya.
"Wah ini anak, nggak ada takutnya sama aku," gerutu Arjuna yang awalnya hanya ingin menggertak sambal pada Claudya. Arjuna gemas pada makhluk cantik di depannya.
"Lagian urusan kita udah selesai. Aku juga nggak merasa pernah membagi nomor kakak ke siapapun."
"Bohong! Buktinya Bintang bisa punya nomor aku. Aku tuh nggak pernah ngasih nomor aku ke sembarang cewek kecuali sama cewek yang aku suka! Oopss..." ucap Arjuna keceplosan, spontan dia menutup mulutnya.
"Terus tadi apa? Bukannya tadi siang kakak bilang mau ngasih nomor aku asal makan bareng sama kakak. Maksudnya gimana tuh? Oh iya, bukannya kak Arjuna nggak ngasih aku nomor kontak kakak. Kan tadi kak Arjuna pergi!" balas Claudya tak mau kalah dan mencari alasan.
" Tapi Bintang bilang yang ngasih nomor aku ke dia itu kamu. Kalau bukan kamu siapa lagi? Aku nggak tahu kamu dapat nomor aku dari mana, yang penting sekarang kamu harus menepati janji,"
"Janji apa sih, Kak? Jangan asal menuduh orang deh," elak Claudya hendak memasangkan headset ke telinganya namun ponsel miliknya direbut paksa olah Arjuna. Sudah habis kesabaran Arjuna menghadapi buruannya, ralat, perempuan incarannya. 🤭
"Tepati dulu janji kamu!" titah Arjuna.
"Balikin dulu hape aku!" pinta Claudya.
"Jawab dulu pertanyaanku!"
"Apa?"
"Siapa nama kamu?"
"Claudya!"
"Berapa nomor ponsel kamu?"
"Nggak mau, balikin dulu pokoknya!"
"Aku balikin tapi kamu harus ngasih aku nomor kamu! Gimana? Kalau nggak, hape ini aku jadiin sandera. Hahaha,"
"Ternyata selain terkenal sebagai playboy, kakak juga tipe pemaksa ya? Heran, apa sih yang dilihat dari cewek - cewek yang suka sama kakak!" ledek Claudya memprovokasi Arjuna.
Arjuna tak ambil pusing ledekan yang dilemparkan padanya, yang terpenting adalah mendapatkan nomor hape gadis ini terlebih dahulu. Claudya mulai lelah menghadapi si biang kerok ini, akhirnya menyebutkan nomor kontaknya.
"Ya, udah masuk. Ini nomor aku. Di save ya.." pinta Arjuna sambil memperlihatkan panggilan masuk pada layar ponsel Claudya kemudian mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.
Tiin Tiin Tiin
Suara klakson menghentikan kegiatan keduanya, Claudya dan Arjuna kompak melihat ke arah sebuah mobil yang berhenti tak jauh dari mereka. Setelah kaca mobil diturunkan, Claudya terkejut saat melihat lelaki penolongnya tadi siang.
"Hai, Sky..." sapa Arjuna saat Sky mendekati mereka berdua.
"Hai, kamu jadi bareng aku nggak? Mumpung aku mau ke tempat Oma. Katanya mobil kamu lagi di bengkel?" tawar Sky.
Claudya kini tahu nama lelaki itu. Entah apa yang membuat pipinya kini memerah. Namanya Sky.
"Oh iya, aku lupa. Untung kamu ingetin aku. Ya udah, yuk pulang. Eh bentar, Claudya mau bareng kita sekalian nggak?" tawar Arjuna pada Claudya.
"Nggak usah kak, terima kasih untuk tawarannya. Permisi kak, itu jemputan aku sudah datang. Duluan, Kakak kakak semuanya..." Claudya berlari menuju mobil yang terparkir tak jauh darinya. Dan segera masuk ke dalam mobil menutupi rasa gugup yang tiba - tiba menderanya.
Sky? Jadi yang dibilang sama anak - anak tuh dia? Ucap Claudya dalam hati sembari memegangi dadanya yang kini sesuatu di dalamnya berdetak begitu kencang. Entahlah...
🌺 🌺 🌺 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jejakku kembali hadir
2021-02-01
0
BELVA
ceritanya ok banget
2021-01-24
0
Rafiah Taufik
lnjut...
2021-01-19
1