C & S 2

Masa ospek kurang lebih akan berjalan sekitar satu minggu. Dan hari ini baru saja awal segalanya dimulai, Claudya melangkahkan kaki dengan gontai masuk ke dalam toilet. Ada beberapa anak baru yang sedang merapikan riasan wajahnya di kaca yang tertempel di dinding berukuran panjang tepat di depan wastafel.

Claudya tak ingin bergabung dengan mereka karena dapat dipastikan sebentar lagi mereka akan mengobrol sesuatu yang tak penting, biasanya berujung membahas senior tampan di kampus. Dan benar saja, tebakan Claudya tak meleset. Sepertinya dia pantas dijuluki cenayang junior. Lagi - lagi membahas makhluk yang bernama lelaki.

Claudya menutup pintu bilik toilet perlahan supaya tak menimbulkan suara berisik dan segera menuntaskan hajatnya. Kemudian ia merapikan penampilannya yang sedikit berantakan, kemeja putih berpadu dengan rok hitam selutut menambah kesan imut pada dirinya.

Sayup - sayup Claudya mendengar pertengkaran hebat, entah apa yang sedang mereka perdebatkan. Biasa, antara junior dan senior. Karena pemandangan itu sudah tak asing lagi bagi dirinya. Ia acuh dan tak mempedulikan mereka yang sedang bertengkar, lebih tepatnya acara labrak melabrak. Claudya terkejut dengan kedatangan Mega yang langsung mendorong pintu toilet dengan terburu - buru seperti dikejar setan.

Ceklek

"Heh, anak baru nggak usah banyak tingkah! Jangan pernah cari masalah sama aku lagi! Kalau kamu masih pengen hidup tenang di kampus jauhi Sky, atau kamu pengen dikeluarkan dengan tidak hormat dari kampus Pelita yang tercinta ini?" ancam senior galak yang masih belum puas memaki juniornya yang sudah pucat pasi.

"Ampun kak Bulan, iya, aku nggak akan deketin kak Sky lagi! Jangan keluarin aku dari kampus ini!" ucap junior tersebut sembari mengatupkan kedua tangannya. Claudya menoleh ke arah si korban dan menghela nafas kasar.

Sedangkan Mega justru melirik ke arah sang senior galak yang tadi disebut namanya, Bulan. Mega tak habis pikir di kampus masih ada tindak bullying seperti saat ini. Kekanak - kanakan sekali.

"Ngapain kamu lihat - lihat? Nyari masalah sama aku?" tantang Bulan pada Mega, Mega tak sempat menggubris seruan senior itu karena Claudya sudah menarik tangannya untuk keluar dari toilet.

 

🌺 🌺 🌺 🌺

 

"Kamu ngapain sih pakai narik aku keluar segala? Aku kan pengen bales si nenek lampir itu! Emang dikiranya aku takut apa sama dia?" ucap Mega yang masih terbawa emosi.

"Nggak ada untungnya kamu meladeni orang seperti dia, yang ada kamu sendiri yang rugi! Buang - buang tenaga, waktu dan pikiran. Mendingan juga kita cari makan yuk di kantin, laper nih," ajak Claudya pada Mega untuk mengalihkan topik sembari mengelus perutnya.

"Oke deh, tapi kamu yang traktir ya, hehehe," rengek Mega. Claudya mengangguk seraya tersenyum manis.

Keduanya berjalan menuju kantin kampus. Sesampainya di kantin, Claudya mengedarkan pandangan mencari bangku kosong untuk mereka berdua tempati sembari mengisi perutnya yang sedari tadi keroncongan.

Ada satu meja dengan empat kursi kosong namun di sebelahnya banyak gerombolan laki - laki yang jika dilihat dari tampilannya sudah pasti mereka adalah para senior. Claudya memutuskan tetap duduk disana, tak peduli dengan adanya para lelaki itu. Perutnya lebih penting daripada egonya sendiri.

Belum ada semenit Claudya mendaratkan pantatnya di kursi, seseorang bahkan lebih dari dua orang menggodanya. Ia tetap cuek.

"Hai, cantik!"

"Kok sendiri aja nih!"

"Mau aku temenin nggak?"

"Wah sombong nih, diem - diem aja!"

Begitulah godaan para senior itu, dan masih banyak lagi celoteh tak penting yang keluar dari mulut mereka.

Mega datang membawa senampan makanan ringan dan minuman untuk porsi dua orang. Dan kini posisi keduanya berhadapan. Mega memberikan dompet milik Claudya.

"Nih, dompet kamu. Makasih ya buat traktirannya hari ini. Kalau bisa sering - sering juga boleh," canda Mega seraya mengerlingkan mata. Claudya hanya membalas dengan senyuman simpul.

Keduanya asyik menyantap cemilan di tangan masing - masing hingga tak sadar seseorang mendekat ke arah meja mereka.

"Hai, kamu kan yang tadi pagi," sapa lelaki itu yang terus mengumbar senyum manis di wajah tampannya pada Claudya.

Claudya mendongakkan kepala menatap ke arah lelaki itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Mega yang melihat hal itu kemudian mengambil alih mengulurkan tangan mengajak berkenalan pada lelaki tampan tersebut.

"Hai juga. Aku Mega." ucap Mega tanpa rasa sungkan pada lelaki yang baru saja dilihatnya. Mungkin suatu keberuntungan di siang ini didatangi langsung oleh makhluk tampan itu. Mega masih mengulurkan tangannya, dan akhirnya mendapat balasan.

"Hai, aku Dewa," jawab Dewa, nama lelaki tampan menurut Mega itu adalah Dewa yang juga sama - sama mahasiswa baru. "Gimana kakinya masih sakit?" tanya Dewa terlihat peduli pada Claudya.

"Aku?" tanya Claudya yang tak sadar bahwa Dewa sedang bertanya pada dirinya.

"Sudah lebih baik, meskipun masih sedikit nyeri," jawab Claudya santai kemudian membuka tutup botol air mineral yang agak sulit terbuka.

Tangan Dewa spontan mengambil botol air mineral yang dipegang Claudya. Dengan gerakan memutar tangannya, tutup botol itu dapat terbuka. Dewa menyerahkan kembali botol minum pada gadis itu.

"Makasih ya," ucap Claudya tulus.

Dewa duduk lebih mendekat pada Claudya, dan dapat disimpulkan oleh Mega bahwa Dewa sedang berusaha mendekati sahabatnya. Mega menahan tawa tapi urung ia perlihatkan.

Deketin kok Claudya, pasti bakal dicuekin lah sama dia! Hahaha, astaga kok aku malah ngetawain penderitaan orang sih! Batin Mega sembari menatap kedua manusia berlawanan jenis itu silih berganti.

🌺 🌺 🌺 🌺

Claudya dan Mega kembali pada barisan masing - masing untuk mengikuti kegiatan ospek selanjutnya.

Dari mulai baris berbaris, game seru yang membuat satu sama lain saling mengenal dan bahkan perkenalan nama - nama senior yang sudah ditunggu - tunggu juga sudah dilakukan.

Dan kini Claudya mendapat hukuman karena kalah dalam game, ia diharuskan memilih berlari sambil menjewer telinga atau meminta nomor kontak kak Arjuna, sang playboy kampus yang terkenal jutek pada orang yang tak disukainya.

Akhirnya pilihan Claudya mengarah pada option number two, meminta nomor ponsel kak Arjuna, bukan karena kegatelan atau kecentilan, tapi menurut Claudya itu adalah sebuah tantangan. Dan Claudya adalah gadis yang sangat menyukai tantangan. Entah berhasil atau tidak, yang penting ia harus berusaha terlebih dahulu.

Never give up, Cloud! Batin Claudya menyemangati dirinya sendiri.

Claudya mencari orang yang akan menjadi bidikannya. Layaknya sebuah panah yang terlepas dari busurnya, Claudya sudah melesat dan mendekat ke arah kak Arjuna dengan santai setelah diberitahu oleh anggota BEM.

"Permisi, Kak!" ucap Claudya dengan sopan pada seniornya.

"Hemm, ada apa ya?" tanya Arjuna tanpa menatap seseorang yang menyapanya, ia sibuk dengan game di ponselnya.

"Saya kesini mau minta tolong,"

"Tolong apa?" potong Arjuna.

"Tolong kasih saya nomor kontak kak Arjuna," pinta Claudya tanpa rasa takut.

"Apa? Coba diulang lagi!" titah Arjuna kemudian meletakkan ponselnya di atas meja di depannya dan melihat wajah gadis yang telah berani mengganggu waktu istirahatnya.

Arjuna sedikit terkejut, namun dapat ia sembunyikan dengan baik. Tak menyangka akan didatangi gadis imut seperti saat ini. Pepatah bahasa jawa yang tepat menggambarkan situasi saat ini adalah iwak kalebu ing wuwu (ikan masuk ke Lumpur atau perangkap) yang artinya sekali salah melangkah belum tentu kita dapat menyelesaikannya dengan mudah.

Kedua sudut bibir Arjuna melengkung dengan sempurna namun ia tutupi dengan telapak tangan yang menutupi bibirnya.

"Boleh, asal dengan satu syarat!" ucap Arjuna menggantung membuat Claudya penasaran.

**To be Continue...

🌺 🌺 🌺 🌺

Hai kakak kakak semuanya, selamat malam, semoga sehat2 dimanapun berada...

Cuma mau sedikit curhat nih, 😂😂😂

Buat semuanya, tanpa menjudge salah satu pihak, tolong bijaklah memberi rate pada semua author, berikan mereka dukungan dengan like, komen, kritik saran boleh loh, jangan spam atau sembarang mengisi rate...

Semua author nulis bukan cuma sekedar nulis asal rampung (jadi), mereka juga berpikir, bahkan dibela - belain begadang, ini bukan saya saja loh, banyak author seperti ini, jadi mohon bijaklah, kalau tidak suka ya tidak memaksa untuk membaca tapi kalau benar suka, tolong bantu para author dengan like, koment dan rate 5, 😉😉🙏🙏

Terima kasih,

Barang siapa menabur benih, maka dialah yang menuai hasilnya...

Monmaap author ngantuk, 🤭🤭 harap maklum 🙏🙏✌️✌️**

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat kak💪

aku hadir bersama Cinta Pak bos

mampir yuk kak😉

2021-02-01

0

BELVA

BELVA

💞💞💞💞💞💞

2021-01-24

0

Maya Inna

Maya Inna

smgt ya nulisnya aq baru mmpur ka ..

2021-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!