Ela dan Axel: Mencari Informasi di Wilayah Nightshade

Sementara itu, Ela sedang dalam perjalanan ke wilayah Nightshade. Dia merasa sedikit khawatir tentang apa yang akan terjadi, tapi juga siap untuk menghadapi ayahnya dan membatalkan pertunangan dengan Elijah.

Saat dia berjalan, Ela melihat seorang pria yang sedang memandanginya dengan mata yang tajam. Dia merasa tidak nyaman, tapi juga tidak ingin menunjukkan ketakutannya.

Ela mempercepat langkahnya, menuju ke gerbang kota yang akan membawanya ke wilayah Nightshade. Dia tidak ingin terlambat, dan ingin segera tiba di wilayah Nightshade untuk menghadapi ayahnya.

Saat dia melewati gerbang kota, Ela merasa sedikit lega. Dia telah memulai perjalanannya, dan siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Tiba-tiba, Ela mendengar suara kuda yang mendekat. Dia berpaling dan melihat seorang pria yang sedang mengendarai kuda. Pria itu memiliki mata yang tajam dan wajah yang tampan.

"Apakah kamu Ela?" tanya pria itu dengan suara yang tegas.

Ela merasa terkejut dan memandang pria itu dengan mata yang lebar. "Siapa kamu?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Pria itu tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Aku adalah seseorang yang dikirim oleh ayahmu untuk menjemputmu," ujar pria itu dengan suara yang tegas.

Ela merasa sedikit khawatir, tapi juga siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Dia memandang pria itu dengan mata yang tegas dan berkata, "Aku siap untuk pergi denganmu."

Pria itu tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Baiklah, mari kita pergi," ujar pria itu dengan suara yang tegas.

Ela mengangguk dan memandang pria itu dengan mata yang penasaran. "Siapa namamu?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Pria itu tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Namaku adalah Axel," ujar Axel dengan suara yang tegas.

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Baiklah, Axel. Aku siap untuk pergi denganmu," ujar Ela dengan suara yang tegas.

Axel tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Mari kita pergi," ujar Axel dengan suara yang tegas.

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. Dia merasa sedikit khawatir tentang apa yang akan terjadi, tapi juga siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Axel memandang Ela dengan mata yang tajam dan berkata, "Kita harus berhati-hati. Jalan ke wilayah Nightshade tidaklah aman."

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Aku siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi," ujar Ela dengan suara yang tegas.

Axel tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Baiklah, mari kita pergi," ujar Axel dengan suara yang tegas.

Mereka berdua kemudian berangkat menuju wilayah Nightshade, siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Mereka berdua berjalan dengan kuda Axel, melintasi jalan yang berliku-liku dan berbatu. Ela merasa sedikit tidak nyaman dengan kecepatan kuda, tapi Axel memastikan bahwa dia aman.

Saat mereka berjalan, Axel menceritakan tentang wilayah Nightshade dan keadaan di sana. Ela mendengarkan dengan saksama, mencoba memahami apa yang akan dihadapinya.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka tiba di sebuah persimpangan jalan. Axel berhenti dan memandang Ela dengan mata yang tajam.

"Kita harus berhati-hati dari sini," ujar Axel dengan suara yang serius. "Jalan ini menuju ke wilayah Nightshade, tapi juga ada bahaya yang mengintai."

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa bahayanya?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Axel memandang Ela dengan mata yang tajam. "Ada beberapa kelompok perampok yang beroperasi di sini," ujar Axel dengan suara yang serius. "Mereka tidak akan ragu untuk menyerang kita jika mereka melihat kita sebagai target yang mudah."

Ela merasa sedikit khawatir, tapi juga siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Dia memandang Axel dengan mata yang tegas dan berkata, "Aku siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi."

Axel tersenyum dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan kita," ujar Axel dengan suara yang tegas.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka, berhati-hati dan siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Ela merasa sedikit khawatir, tapi juga percaya diri dengan kehadiran Axel.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka tiba di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir wilayah Nightshade. Desa itu terlihat sepi dan sunyi, dengan beberapa rumah yang terlihat tua dan rusak.

Axel berhenti dan memandang Ela dengan mata yang tajam. "Kita harus berhati-hati di sini," ujar Axel dengan suara yang serius. "Desa ini terkenal dengan kejahatan dan kekerasan."

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa yang kita harus lakukan?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Axel memandang Ela dengan mata yang tajam. "Kita harus mencari informasi tentang ayahmu dan keadaan di wilayah Nightshade," ujar Axel dengan suara yang serius. "Mungkin ada orang di desa ini yang bisa membantu kita."

Ela mengangguk dan memandang Axel dengan mata yang tegas. "Baiklah, mari kita mencari informasi," ujar Ela dengan suara yang tegas.

Mereka berdua kemudian turun dari kuda dan memasuki desa, siap untuk mencari informasi dan menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Mereka berdua memasuki desa dan mulai mencari informasi tentang ayah Ela dan keadaan di wilayah Nightshade. Mereka berbicara dengan beberapa penduduk desa, tapi tidak ada yang mau berbicara tentang hal itu.

Ela merasa sedikit frustrasi dan khawatir bahwa mereka tidak akan bisa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Tapi Axel tetap tenang dan sabar, dan terus mencari cara untuk mendapatkan informasi.

Setelah beberapa jam mencari, mereka akhirnya menemukan seorang penduduk desa yang mau berbicara dengan mereka. Orang itu adalah seorang tua yang memiliki pengetahuan yang luas tentang wilayah Nightshade.

"Apakah kamu tahu tentang ayahku?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Orang tua itu memandang Ela dengan mata yang tajam. "Aku tahu tentang ayahmu," ujar orang tua itu dengan suara yang serius. "Dia adalah seorang yang berkuasa di wilayah Nightshade, tapi dia juga memiliki musuh yang banyak."

Ela merasa sedikit khawatir dan memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu maksud?" tanya Ela dengan suara yang penasaran.

Orang tua itu memandang Ela dengan mata yang tajam. "Aku maksud bahwa ayahmu memiliki musuh yang ingin menghancurkannya," ujar orang tua itu dengan suara yang serius. "Dan kamu, nona Ela, adalah salah satu target mereka."

Ela merasa sedikit terkejut dan khawatir, tapi Axel segera mengambil alih situasi. "Jangan khawatir, nona Ela," ujar Axel dengan suara yang tenang. "Aku akan melindungimu."

Ela memandang Axel dengan mata yang penasaran dan merasa sedikit lega. Dia tahu bahwa dia bisa percaya Axel untuk melindunginya.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!