Pengkhianatan Istana

Putra mahkota Arthur memandang Emma dingin yang mengatakan kalau dalang keracunan makanan yaitu Ela. Dia tahu kalau Emma ingin menutup mulut perihal dalang sebenarnya.

"Prajurit tangkap wanita bernama Ela pemilik kedai Dreamweaver's Den sekarang." ujar Arthur dingin dan prajurit pun segera pergi untuk menangkap Ela.

"Saya tahu kalau kamu berbohong dan bukan Ela dalangnya saya ingin berpura - pura memakan kebohonganmu."

"Saya sudah menangkap dalang aslinya."

Arthur segera pergi dari penjara bawah tanah dan membuat Emma bergetar ketakutan. Arthur memerintahkan Fadil detektif kerajaan yang nantinya mengintrogasi Ela bukan dirinya.

"Fadil saya ingin kamu yang nanti mengintrogasi Ela dan saya hanya akan melihat dari atas dan kamu hanya boleh menyebutku Putra mahkota Arthur tanpa perlu memberitahu hal lainnya."

Fadil memasuki penjara bawah tanah, di mana Ela sudah menunggu. Dia memperkenalkan dirinya sebagai detektif kerajaan dan memulai interogasi.

"Ela, kamu telah ditangkap atas tuduhan sebagai dalang keracunan makanan," kata Fadil dengan serius. "Apa yang kamu ketahui tentang hal ini?"

Ela terlihat tenang dan tidak terganggu. "Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," katanya dengan santai. "Aku hanya pemilik kedai, tidak ada hubungannya dengan keracunan makanan."

Fadil mencatat jawaban Ela dan melanjutkan interogasi. "Kamu memiliki hubungan dengan Emma, bukan? Apa yang kamu ketahui tentang hubungannya dengan keracunan makanan?"

Ela terlihat sedikit terganggu, tapi masih berusaha untuk tetap tenang. "Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," katanya lagi.

Fadil tidak percaya dengan jawaban Ela. Dia yakin bahwa Ela tahu lebih banyak tentang keracunan makanan daripada yang dia ungkapkan. Fadil memutuskan untuk terus menginterogasi Ela, berharap bahwa dia akan mengungkapkan kebenaran.

Fadil memulai interogasi terhadap Ela dengan menanyakan tentang hubungannya dengan Emma dan keracunan makanan. Ela tetap tenang dan tidak terganggu, tetapi Fadil yakin bahwa dia tahu lebih banyak tentang keracunan makanan daripada yang dia ungkapkan.

Sementara itu, Putra Mahkota Arthur memantau interogasi dari atas, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak percaya bahwa Ela adalah dalang sebenarnya di balik keracunan makanan, dan dia yakin bahwa Emma berbohong tentang sesuatu.

Fadil terus menginterogasi Ela, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Ela tetap tidak mengungkapkan apa-apa, membuat Fadil semakin curiga.

"Saya bisa memberikan buktinya kalau saya tidak bersalah."

"Apa buktinya."

"Anda bisa bertanya langsung kepada rekan saya Robi setelah memantau para koki istana saya langsung pergi pulang kedai dan di sana ada rekan saya juga Ana."

Fadil mencatat informasi yang diberikan oleh Ela dan memutuskan untuk memverifikasi alibinya. Dia meminta prajurit untuk memanggil Robi dan Ana ke penjara bawah tanah untuk memberikan keterangan.

Sementara itu, Putra Mahkota Arthur masih memantau interogasi dari atas, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia semakin curiga bahwa Emma berbohong tentang sesuatu dan bahwa Ela mungkin tidak bersalah.

Setelah beberapa saat, Robi dan Ana tiba di penjara bawah tanah dan memberikan keterangan yang mendukung alibi Ela. Mereka mengatakan bahwa Ela memang pergi pulang kedai setelah memantau para koki istana dan bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk melakukan keracunan makanan.

Fadil mempertimbangkan keterangan yang diberikan oleh Robi dan Ana dan memutuskan bahwa Ela mungkin tidak bersalah. Dia memutuskan untuk membebaskan Ela dari penjara bawah tanah dan memulai penyelidikan baru untuk mencari dalang sebenarnya di balik keracunan makanan.

Namun, Putra Mahkota Arthur masih memiliki pertanyaan tentang Emma dan perannya dalam keracunan makanan. Dia memutuskan untuk memanggil Emma ke hadapannya untuk memberikan penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Putra Mahkota Arthur memanggil Emma ke hadapannya untuk memberikan penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Emma terlihat cemas dan tidak tenang ketika dia memasuki ruangan.

"Apa yang kamu ketahui tentang keracunan makanan, Emma?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan serius.

Emma berusaha untuk tetap tenang dan memberikan jawaban yang tidak menimbulkan kecurigaan. "Aku tidak tahu apa-apa tentang keracunan makanan, Putra Mahkota," katanya dengan lembut.

Namun, Putra Mahkota Arthur tidak percaya dengan jawaban Emma. Dia yakin bahwa Emma tahu lebih banyak tentang keracunan makanan daripada yang dia ungkapkan. Dia memutuskan untuk terus menginterogasi Emma, berharap bahwa dia akan mengungkapkan kebenaran.

Putra Mahkota Arthur memandang Emma dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Emma, aku tahu kamu berbohong," katanya dengan keras. "Aku tahu kamu tahu lebih banyak tentang keracunan makanan daripada yang kamu ungkapkan."

Emma terlihat semakin cemas dan tidak tenang, dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak mengungkapkan kebenaran. "Aku tidak tahu apa-apa, Putra Mahkota," katanya dengan lembut.

Namun, Putra Mahkota Arthur tidak percaya dengan jawaban Emma. Dia memutuskan untuk menggunakan cara lain untuk membuat Emma mengungkapkan kebenaran. "Emma, aku akan memberikan kamu pilihan," katanya dengan serius. "Kamu bisa mengungkapkan kebenaran tentang keracunan makanan, atau kamu bisa menghadapi hukuman yang sesuai."

Emma terlihat semakin takut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak mengungkapkan kebenaran, tapi dia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa menahan diri.

Emma memandang Putra Mahkota Arthur dengan mata yang takut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak mengungkapkan kebenaran, tapi dia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa menahan diri.

"Tidak ada pilihan lain, Emma," kata Putra Mahkota Arthur dengan serius. "Kamu harus mengungkapkan kebenaran tentang keracunan makanan. Siapa yang berada di balik semua ini?"

Emma terlihat semakin takut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia berusaha untuk tetap tenang, tapi dia tidak bisa menahan diri lagi.

"Aku... aku tidak bisa menahan diri lagi," kata Emma dengan suara yang terputus-putus. "Aku akan mengungkapkan kebenaran."

Putra Mahkota Arthur memandang Emma dengan mata yang tajam, dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa yang berada di balik semua ini?" tanyanya lagi.

Emma mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Aku... aku tidak bisa mengatakannya," katanya dengan suara yang terputus-putus.

Putra Mahkota Arthur memandang Emma dengan mata yang tajam, dia tidak percaya dengan jawaban Emma. "Kamu harus mengungkapkan kebenaran, Emma," katanya dengan serius. "Siapa yang berada di balik semua ini?"

"Baik akan saya katakan pelaku sebenarnya bangsawan Henry, yang mulia."

Putra Mahkota Arthur memandang Emma dengan mata yang tajam, dia tidak percaya dengan jawaban Emma. Namun, ketika Emma mengatakan bahwa pelaku sebenarnya adalah Bangsawan Henry, dia terkejut.

"Bangsawan Henry?" ulang Putra Mahkota Arthur dengan tidak percaya. "Mengapa kamu tidak mengatakannya sebelumnya?"

Emma terlihat takut dan tidak tenang. "Aku... aku takut, Putra Mahkota," katanya dengan suara yang terputus-putus. "Aku takut bahwa Bangsawan Henry akan membunuhku jika aku mengatakannya."

Putra Mahkota Arthur memandang Emma dengan mata yang tajam, dia tidak percaya dengan jawaban Emma. Namun, dia juga tidak bisa menyangkal bahwa Bangsawan Henry memiliki motif untuk melakukan keracunan makanan.

"Kamu tenang saja, Emma," kata Putra Mahkota Arthur dengan serius. "Aku sudah menangkap Bangsawan Henry dan nantinya kalian akan bertemu di altar pemenggalan."

Emma terlihat takut dan tidak tenang, dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Namun, dia juga tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa lega karena Bangsawan Henry sudah ditangkap.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!