Rion mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup tinggi. Melihat Ayanda semakin meringis kesakitan hati Rion semakin tidak tenang. Selama perjalanan dia juga mencoba menghubungi Gio, namun tidak ada jawaban dari Gio.
Di ruangan Rion, Arya hanya menghela nafas kasar. Dia menatap ke arah Ayuna dan Sheza dengan tatapan ingin membunuh.
"Kenapa berhenti?" tanya Arya pada Ayuna.
"Kak, lihat Yuna. Yuna hanya korban dari kekejaman mantan istri kak Rion dan asisten gilanya ini," ucap Ayuna yang membalikkan keadaan.
Sheza hanya menghela nafas berat, dia sudah memprediksi pasti ini akan terjadi. Dia harus menyiapkan diri jika dia di depak dari kantor hari ini juga. The power of pacar Boss.
Meskipun dipecat, setidaknya Sheza sudah menyelamatkan seorang wanita yang tengah mengandung dari tangan iblis jahat yang menyerupai wanita Solehah.
"Biasanya yang mengaku tersakiti itu malah dia yang menyakiti loh," imbuh Arya dengan senyuman sinis.
Ayuna pun terdiam. "Mana mungkin Yuna bisa melawan kak, dua lawan satu. Dan lihat semua baju Yuna robek dan luka memar di tangan Yuna karena didorong oleh dia."
Ayuna mencoba berkilah kembali dan mengkambing hitamkan Sheza dalam masalah ini. Dia tahu, Arya menyukainya jadi tidak mungkin Arya akan membela Sheza.
"Tidak ada tanggapan dari kamu Sheza?" tanya Arya pada Sheza.
"Untuk apa Pak. Bawahan tetaplah bawahan, sebenar-benarnya bawahan pasti akan tetap disalahkan juga kan," jawabnya.
Arya hanya tersenyum mendengar ucapan Sheza. Arya akui Sheza wanita kuat dan juga pintar. Sudah terbukti, banyak klien yang menyukainya dan juga dia mampu bertahan menghadapi boss gila atasannya.
"Obati lukamu," ucap Arya pada Sheza. Sheza pun menuruti perintah Arya dan pergi meninggalkan ruangan itu.
"Dan kamu Yuna, jangan bersembunyi dibalik hijab yang kamu kenakan," ujar Arya. Dia mengambil laptop Rion dan juga laptopnya dan kemudian meninggalkan Ayuna seorang diri.
"Gua pastiin kalian akan mengemis dan berlutut di kaki gua," gumamnya dengan senyum penuh kemenangan.
Di rumah sakit, Rion sangat cemas dengan keadaan Ayanda. Sudah 15 menit dokter belum keluar dari ruang pemeriksaan Ayanda. Ditambah Gio yang baru saja akan terbang ke Jakarta dari Bandung mengharuskan Rion menunggu Ayanda seorang diri.
Setelah 45 menit menunggu, seorang dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
"Bagaimana kondisi istri saya?" tanya seseorang dari kejauhan. Gio baru saja tiba di rumah sakit.
"Istri Bapak sedang istirahat. Kandungannya baik-baik saja, hanya saja punggungnya memar karena benturan keras," tutur seorang dokter.
"Bisa saya masuk dok?" tanya Gio.
"Silahkan Pak," jawab dokter.
Gio pun masuk ke ruangan perawatan Ayanda. Dilihatnya Ayanda yang tengah terlelap. Gio menggenggam tangan istrinya dan menciumi tangan Ayanda.
"Tidak akan Daddy biarkan hidup, orang yang mencoba mencelaki Mommy dan baby twin," ucapnya dengan sangat emosi.
Di luar ruangan sudah ada Arya yang sedang memangku laptop disamping Rion.
"Wanita iblis," pekik Rion.
Arya dan juga Rion sedang melihat rekaman CCTV yang berada di ruangan Rion. Menyaksikan perbuatan Ayuna terhadap Ayanda dan juga Sheza. Wajah Rion sudah merah padam. Tangannya pun mengepal keras.
Suara dentingan ponsel terdengar. Notifikasi laporan perusahaan dan juga saham. Arya melebarkan matanya, tak percaya dengan apa yang dibacanya. Dengan ragu Arya memperlihatkan laporan yang dikirimkan Sita kepada Rion.
"Aarrgh!!" teriak Rion.
Gio yang baru saja keluar dari ruangan Ayanda mendekat kearah dua sahabatnya.
"Ada apa?" tanya Gio.
Arya hanya menghela nafas, sedangkan Gio mengusap wajahnya sangat kasar. Arya memperlihatkan laporannya kepada Gio.
"Kita bahas di dalam," ajaknya pada Rion dan Arya.
Mereka telah duduk di sofa kamar perawatan Ayanda. "Yanda gimana?" tanya Arya.
"Kandungannya baik-baik saja, hanya memar di punggungnya karena benturan keras," jawab Gio dengan wajan sendu.
"Ini." Arya menunjukkan rekaman CCTV kepada Gio. Yang awalnya mereka akan membahas tentang laporan perusahaan Rion kini beralih ke rekaman CCTV.
"Wanita laknat," pekik Gio. Wajah Gio sudah dipenuhi amarah melihat Ayuna yang tengah mendorong tubuh istrinya hingga meringis kesakitan.
"Dan lihat ini." Arya menunjukkan rekaman Sheza yang menghadang Ayuna agar tidak menyerang Ayanda lagi.
"Bagaimana kondisi Sheza?" tanya Gio.
"Dia baik-baik aja," jawab Arya.
"Gua gak ngerti harus gimana ini? Gua yakin besok semuanya gulung tikar," ujar Rion dengan wajah frustasi.
Gio melihat laporan perusahaan Rion, dia mengerutkan dahinya dan tersenyum tipis. Ponsel Rion berdering, panggilan dari Pak Danu.
Rion enggan menjawabnya, namun Arya menyuruh Rion untuk menjawabnya. Mendengarkan alasan Pak Danu yang mencabut sahamnya pada perusahaan Rion secara tiba-tiba. Akhirnya, Rion dan Pak Danu akan mengadakan pertemuan untuk membahas pencopotan sahamnya. Akan tetapi pertemuan akan diadakan di rumah sakit.
"Daddy," panggil Ayanda dengan suara lemah.
Gio langsung berlari menghampiri Ayanda diikuti Arya dan juga Rion.
"Apa yang sakit Mom?" tanya Gio. Ayanda hanya menggelengkan kepalanya.
"Peluk Dad," pinta Ayanda. Rion dan Arya hanya berdecak kesal melihat kelakuan pasutri dihadapan mereka.
"Dek, gak usah gitu lah. Jiwa jomblo kita berdua meronta-ronta ini melihat kalian pelukan begitu," ucap Rion. Gio dan Ayanda hanya tertawa mendengar ucapan Rion.
"Mamah," panggil Echa yang baru saja masuk ke ruang rawat mamahnya.
Echa langsung memeluk tubuh Ayanda dengan erat. "Echa tidak ingin terjadi apa-apa sama Mamah dan juga adik-adik Echa," lirihnya.
"Mamah baik-baik saja, Kak," balas Ayanda.
Gio meminta pihak rumah sakit untuk memindahkan ruang perawatan Ayanda ke ruang VVIP agar dia bisa membahas bisnis dan juga memberikan kenyamanan kepada istrinya.
Samar-samar Ayanda mendengar kemarahan Gio terhadap Ayuna. Ada kekhawatiran di hati Ayanda. Gio masuk ke kamar perawatan istrinya, sedangkan Arya dan juga Rion sedang berada di ruang tamu pasien.
"Dad, jangan diperbesar masalah ini. Mommy kan tidak apa-apa," pinta Ayanda.
Gio mencium kening Ayanda dan membelai lembut rambut istrinya. "Daddy tidak akan tinggal diam jika ada yang ingin menyakiti keluarga kita. Daddy hanya memberikan pelajaran saja," tutur Gio.
"Mommy jangan khawatir ya, Daddy masih bisa menahan emosi kok," ucapnya agar menenangkan Ayanda.
Ayanda memeluk lengan kekar Gio dan bersandar di bahu suaminya. Gio tahu Ayanda tidak akan setuju jika Gio akan membalas perbuatan Ayuna. Akan tetapi, keputusannya sudah bulat.
Pak Danu sudah datang, disambut oleh Arya dan juga Rion. Wajah Pak Danu sangat marah dan berucap dengan nada tinggi.
"Kalian sudah merendahkan anak saya. Ketika anak saya dikeroyok oleh mantan istri dan asisten kamu Rion, kamu dan Arya malah mengabaikan putri saya yang penuh dengan luka memar," ucap Pak Danu dengan bersungut-sungut.
"Saya akan mencabut semua saham saya di perusahaan kamu," ujar Pak Danu. Ayuna yang berada di balik pintu luar tersenyum penuh kemenangan.
"Danu Suseno," panggil seseorang yang baru saja keluar dari kamar perawatan.
"P-pak Giondra," sahut Pak Danu. Dengan santainya Gio melenggang ke arah Arya dan juga Rion dan duduk bersama mereka di sana.
"Lihat ini." Gio memperlihatkan rekaman CCTV melalui laptopnya.
Tubuh Pak Danu seperti tidak bertulang. Kepalanya mulai pusing.
"Apa yang telah anak Anda lakukan terhadap istri saya?" teriak Giondra yang sudah emosi.
"Dad," panggil seorang dari balik pintu kamar perawatan. Semua orang yang berada di ruang tamu menoleh ke asal suara.
Gio bergegas menghampiri Ayanda yang sedang berdiri memegang infusan di tangannya. "Kenapa keluar Sayang?" tanya Gio. Ayanda langsung memeluk tubuh suaminya. "No, Dad," pinta Ayanda. Gio hanya menghela nafas kasar. Sedangkan Pak Danu tak berani menatap ke arah Gio.
"Saya akan mencabut semua saham saya di semua perusahaan Anda. Dan juga saya akan menyeret anak Anda ke dalam jeruji besi. Persiapkan mental Anda dan persiapkan pengacara terhebat untuk menghadapi gugatan saya," ucap Gio dengan sangat mantap dan penuh keyakinan.
Arya dan juga Rion hanya mematung mendengar ucapan Gio. Mereka tidak menyangka ternyata perusahan besar Pak Danu masih dibawah pengelolaan perusahaan Gio.
"Benar-benar anak Sultan." Kalimat itu yang lolos dari mulut Arya.
Ayuna yang mendengarkan semuanya dibalik pintu luar seketika terkulai lemas. Ternyata yang dia celakai adalah istri dari penanam saham terbesar di perusahaan Papanya. Bukannya menang malah kekalahan telak yang dia terima. Dalam sekejap Gio mampu menghancurkan Ayuna dan keluarganya tak bersisa.
***
Makasih banyak atas komen kalian kemarin yang terbawa emosi semua, aku bahagia sangat ... 😍
Makasih udah dukung karya aku dari Air Mata Ayanda hingga Bang Duda🙏
Thank You so much, hanya itu yang bisa aku ucapkan. Jangan pernah bosan komen di setiap babnya ya karena komen kalian adalah penyemangat ku untuk menulis.
Love You All ... 😘 Readersku tersayang ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 431 Episodes
Comments
mommy neng
feeling seorang anak untuk melindungi keluarganya
2023-03-07
0
fie
arya... selamet kamu untung contamu bertepuk sebelah tangan, dari pada ditanggepin ayuna trnyata kelakuannya minus begitu
2022-03-30
0
Pungky Heruwulandari
keren banget alur cerita nya ... semangat ya ❤
2022-02-20
0