AKU IKUT MAMI SAJA

“Kamu tanya apa?” tanya Martina pada Sena putranya.

“Aku tanya apa istri dan anakku ke situ?” Sena mengulang kembali pertanyaannya.

“Nggak ada. Mereka nggak ke sini,” jawab Martina tentu saja dia bingung Sena mencari istri dan putranya.

“Ada apa?”

“Enggak apa-apa Ma. Aku baru akan pulang. Tadi Sathya ‘kan habis ambil raport bayangan atau hasil mid smester. Aku ingin langsung bertemu mereka saja. Barusan aku tanya mami Martha mereka enggak ada di sana.”

“Ya sudah Ma, berarti mereka ada di rumah. Aku akan langsung pulang saja sambil bawa ice cream kesukaan Sathya,” Sena berupaya menjelaskan pada mamanya kalau tak terjadi hal yang mengkhawatirkan.

Sena benar-benar patah semangat, istrinya melihat dia sedang dicium oleh Reshma Tearra Caraka atau Thea. Perempuan marketing mobil yang sudah enam bulan ini selalu mengejar dirinya.

Ya enam bulan dia terjebak oleh Thea. Benar-benar terjebak karena dia tidak pernah punya niat apa pun pada gadis tersebut. Tapi ternyata dia tidak bisa lepas. Paling tidak untuk saat ini dia tidak bisa lepas. Karena Thea selalu mengancamnya. Sungguh dia terjebak.

“Aku harus cari kalian di mana?” ucap Sena. Dia benar-benar putus asa karena Ebbry dan Sathya tidak dia temui. Benar-benar tidak dia temui.

“Ya Tuhan aku harus bagaimana?” kata Sena saat sudah jam 11.00 malam istri dan anaknya belum juga tiba di rumah. Sedang di rumah kedua orang tuanya juga tidak ada.

Sena menyusuri jalan yang kemungkinan dilalui oleh istrinya, lelah mencari, dia memutuskan kembali ke rumah. Siapa tahu Ebbry sudah di rumah, walau sejak tadi ponsel istrinya tak aktif.

“Loh itu mobil nyonya ada. Mana nyonya?” tanya Sena ketika dia tiba di rumah mobil istrinya yang tadi digunakan ada.

Ebbry punya dua mobil dan satu mobil khusus Sathya yang diantar ke mana pun oleh sopir. Mobil yang digunakan istri tadi siang ada di depan pintu.

“Tadi mobil diminta dijemput di mall, dan saya menjemputnya Tuan,” kata pak Rajit, drivernya Sathya.

“Nyonya ke mana?” desak Sena.

“Saya nggak tahu Tuan. Petugas keamanan cuma kasih tahu saya diminta ambil mobil oleh nyonya. Suruh memperlihatkan KTP dan segala macamnya. Kalau Tuan tidak percaya ayo ke mall, buktikan bahwa memang saya mengambil mobil ini di sana,” kata pak Rajit. Padahal dia yakin Sena tidak akan mungkin mau melacak ke mall tersebut.

“Ya ampun, lalu nyonya dan Sathya ke mana?” tanya Sena putus asa.

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

“Kamu tahu apa artinya apa?” tanya Ebbry pada Sathya. Ebbry yakin putranya tahu apa maksud yang dia tanyakan.

”Mami, aku tahu. Itu seperti yang mami Clara rasakan kan waktu papi Yohanes pergi sama Tante Debora dan katanya tante Debora sudah punya baby sama papi Yohanes,” ucap Sathya tentang adik sepupu  maminya yaitu Yohanes yang kabur dengan perempuan lain bernama Debora meninggalkan adik iparnya Clara.

Sathya memanggil tante dan omnya dengan sebutan papi dan mami atau mama papa mengikuti anak-anak mereka.

“Iya Sayang seperti itu. Mami juga nggak bisa membohongi kamu. Kamu sudah besar, papi punya perempuan lain. Mungkin ada adik bayi atau tidak tapi setidaknya yang pasti papi punya Tante lain,” sakiiiiiiiiiiiiiiiiit Ebbry harus berkata itu pada anak tunggalnya. Tapi itu fakta yang harus Sathya sadari.

“Mami tidak mau mengharuskan kamu ikut Mami. Kamu boleh pilih kamu mau ikut Mami atau papi terserah. Mami tidak akan melarang karena itu hak kamu. Kamu lebih nyaman sama Mami atau sama papi. Itu yang harus kamu pilih. Tapi yang pasti tidak mungkin keduanya. Tidak mungkin karena Mami tidak akan pernah akan mungkin kembali dengan papi”.

“Memang ini sangat menyakitkan buatmu, karena membuat kamu terpisah dengan kami. Kamu harus memilih antara kami. Tapi tentu Mami nggak bisa munafik, kamu harus tentukan pilihanmu. Mami akan menerima kalau kamu memilih papi. Kapan pun kamu mau bertemu, Mami akan sediakan waktu untukmu,” Ebbry tak mau meracuni anaknya, biar bagaimanapun Sena adalah ayah terbaik Sathya.

“Aku ikut Mami. Ke mana pun, aku ikut Mami,” tegas Sathya. Dia tak mau ikut dengan orang yang bersalah. Dia juga tak yakin apakah mama baru akan sayang padanya. Beberapa teman mengatakan mama baru hanya sibuk dandan dan belanja. Ada yang bilang mama baru hanya sibuk dengan adiknya. Itu yang membuat Sathya tak mau memilih ikut Sena.

“Oke. Kita akan mulai berjuang ya. Mungkin nanti Mami akan pindah rumah sakit, mungkin nanti Mami akan pindah negara atau kota, jadi kamu terpaksa pindah sekolah. Kamu siap?”

“Siap asal aku bersama Mami,” ucap Sathya. Dia sudah hampir 7 tahun. Dua bulan lagi dia tepat tujuh tahun. Dia sudah kelas 3 SD. Bukan anak kecil. Rencananya di usia 8 atau 9 tahun dia akan ikut akselerasi ujian SD. Dia tidak mau lama-lama di sekolah dasar. Sesungguhnya dia ingin home schooling saja. Sehingga usia 10 sudah bisa tamat SMP. Tapi maminya selalu menekankan dia sekolah umum agar bisa sosialisasi. Untungnya dia di sekolah internasional. Jadi usia bukan patokan kemampuan siswa.

“Oke. Kita lihat kemungkinan dulu. Kalau masih bisa di sini ya kita bertahan di sini. Tapi Mami akan upayakan yang terbaik untukmu,” jawab Ebbry.

Malam itu Ebbry dan Sathya tinggal di hotel. Semua perbekalan sudah lengkap.  Ijazah, paspor dan semuanya milik Ebbry dan Sathya sudah disiapkan. Juga surat nikah miliknya dengan Sena. Ebbry akan mengurus surat cerai. Dia akan minta sepupunya sekaligus pengacara untuk mengurus semuanya. Dia tak mau lagi bertahan dengan Sena yang jelas di depan umum, di ruang publik saja berani melakukan adegan tidak sopan seperti itu.

Kakak kandung Ebbry sebenarnya pemilik law firm, dia seorang profesor muda, tapi Ebby tak mau menggunakan jasanya, sebab tahu sebelum bang Arra mengurus surat cerai, tentu Sena akan dibuat jadi bubur lebih dulu oleh Arra. Ebbry tak mau itu terjadi. Dia tak mau nama besar kakaknya rusak karena kelakuan bar-bar yang kakaknya lakukan demi membela Ebbry, adik kandung yang disakiti Sena.

Ebbry yakin bang Arra akan meghukum Sena lebih dulu sebelum memproses oengajuan cerai adiknya.

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Malam ini Sena benar-benar tidak bisa tidur. Dia berada di rumah tanpa ada istrinya juga Sathya anak mereka.

Sena adalah seorang pialang saham sedang Ebbry adalah dokter bedah.

“Bagaimana mungkin aku mengkhianati kamu? Sedang untuk mendapatkan kamu saja aku bertaruh nyawa?” Sena ingat bagaimana dia harus memperjuangkan cintanya pada Ebbry yang saat itu sedang ditawan oleh anak-anak preman.

Ebbry sudah hampir dilucuti seluruh pakaiannya, Sena juga sudah tidak punya tenaga sama sekali tapi dia terus melawan agar bisa menyelamatkan Ebbry. Saat itulah datang keluarga Ebbry juga keluarga Sena serta polisi yang akhirnya menangkap para preman.

Sena yang banyak terluka harus dirawat di rumah sakit selama tiga minggu. Tusukan di perutnya banyak mengeluarkan darah dan hampir mengenai ginjalnya.

Ebbry setia menunggui Sena di rumah sakit. Dia akhirnya luluh dengan perjuangan Sena.

Sejak itu cinta mereka yang tadinya tidak terlalu direstui orang tua Sena akhirnya kedua keluarga merestui dan satu tahun kemudian mereka menikah. Waktu itu mereka masih sama-sama baru lulus S1 Ebbry akan terus melanjutkan mengambil spesialisnya dan Sena juga mengambil master di bidang ekonomi.

Terpopuler

Comments

titissusilo

titissusilo

lah sdh tau susah dapetin knp doyan yg lain...hrs nya mkir klu model cewek agresif ntu brarti cewek gak bner Mlah ngintil..Yo rasakno iku...anak nya sapa nma nya hrs tegas ya jngn plin plan kyk bpk mu...temani ibu mu sllu

2025-02-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!