Hanya sebatas pengganti

"Bahkan telingamu belum tuli untuk bisa mendengar suara dari luar kamar ini, akan tetapi mengapa kau berpura-pura tak mendengar jika ada tamu yang datang?" sindir Megan tanpa melihat kondisi Amora yang tampak pucat.

Tiga jam lalu setelah merasakan sakit kepala hebat, Amora meminta pelayan untuk mengantarkannya kembali ke kamar tamu yang ia tempati sejak semalam. Amora benar-benar tidak mendengar suara apapun sebelumnya, mungkin karena dia yang tenggelam dengan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Amora berdiam diri seorang diri tenggelam dalam kesedihan yang menyesakkan.

"Kau sengaja tak memberiku muka di hadapan kedua orang tuamu ya?" sinis Megan masih acuh dengan kondisi Amora.

Ternyata kedua orang tua Amora datang.

Suara ketukan pintu membuat Megan diam.

"Mora..." Dari balik pintu muncul wanita yang sangat Amora rindukan. Dia adalah Desi wanita yang sudah bertaruh nyawa untuk melahirkan Amora ke dunia. Di susul laki-laki yang menjadi cinta pertama Amora, orang yang menjadi alasan Amora berada di tempat ini. Tempat yang di sangkanya rumah tangga tetapi ternyata rumah duka, tak ada secuilpun kebahagiaan di rumah ini untuk Amora yang notabenenya seorang pengganti.

Sudut bibir Amora tertarik keatas, akhirnya ayah dan ibunya datang juga, pasti mereka akan membawa Sunny pulang.

"Ibu dan ayah datang untuk melihat keadaan Sunny, senang sekali akhirnya adikmu kembali berada di tengah-tengah kita, Mora ibu ingin mengucapkan terimakasih kepadamu nak, kamu begitu besar hati mau mengembalikan apa yang sebenarnya menjadi milik Sunny."

Amora belum dapat mencerna apa yang ibunya sampaikan.

"Apa maksud Ibu?" tanya Amora lirih sembari mengamati raut wajah ibunya.

"Ibu mertuamu dan suamimu sudah mengatakan segalanya, ibu bangga padamu, kamu rela merawat adikmu yang sakit dan membiarkannya tinggal bersama kalian demi kebaikannya."

Amora tertegun, anggapannya salah. Mereka tidak datang untuk menjemput Sunny, justru mendukung kedekatan adiknya dengan mantan calon suaminya yang kini sudah menjadi suami sah Amora.

Ternyata kehadirannya sama sekali tak berarti untuk suaminya. Apa benar perkataan cinta lama adalah pemenang yang sesungguhnya? Air mata Amora menetes, namun ia menghapusnya cepat. Tidak ada gunanya menampakkan wajah sedih, tidak akan ada yang berada di pihaknya. Bahkan kedua orang tuanya sekalipun.

Amora menahan diri agar tidak menangis. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan pada suaminya, juga pada pernikahannya yang sudah mulai goyah.

"Ibu jangan khawatir, Mora akan menjaga Sunny dengan baik, aku sendiri yang akan mengawasinya." ucap Megan tanpa perduli perasa Amora.

Tapi anehnya perkataan Megan justru melebarkan senyum di bibir kedua orang tua Amora.

Padahal perkataan itu menyakiti hati Amora,

Megan seolah tengah menegaskan bahwa meski menyandang status sebagai istri Megan Dramana, Amora tidak serta merta menjadi nyonya yang sesungguhnya, karena nyatanya dia hanya dianggap pengganti, dan nyonya yang sesungguhnya telah kembali.

Bagi Megan, Amora hanya orang asing mesti mereka sudah menikah selama 2 tahun.

Amora menelan ludah pahit. "Ibu jangan khawatir, Sunny aman bersama kami." tatapan tajam suaminya membuat Amora buka suara dan dia mencoba tegar.

Saat kedua orang tuanya pamit pulang Amora hanya bisa menatap kedua punggung itu sendu, sampai hilang dari pandangannya. ternyata sekali lagi perasaan Amora bukanlah prioritas mereka.

Amora melihat Megan yang ikut beranjak, dia buru-buru memanggil.

" Megan,..." pria itu menghentikan langkahnya, tetapi tidak berbalik badan.

"Apa besok kamu ada waktu luang?" tanya Amora mendongak menatap punggung lebarnya.

"Tidak, aku banyak pekerjaan. Jadwalku padat." Jawab Megan dingin seperti biasanya.

Amora terdiam, menenangkan hatinya yang layu karena jawaban Megan. Lalu ia melanjutkan...

"Tadinya aku ingin meminta waktumu sebentar untuk menemaniku..."

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, terdengar dengusan pelan dari Megan. Pria itu membalikkan badannya menatap Amora tajam.

"Jika ingin pergi, pergilah sendiri. Dirumah ini tidak kekurangan sopir untuk mengantarmu kemanapun. Aku jijik dengan perempuan manja!"

Kalimat menohok yang Megan lontarkan membuat nyali Amora turun. Ia bahkan belum sempat menyampaikan tujuannya pada pria itu, tapi langsung ditolak begitu saja.

"Baiklah. Mungkin di lain waktu kau bisa menemaniku saat kau tidak sibuk." kata wanita cantik itu dengan kepala menunduk.

"Hm." Megan menjawabnya dengan bergumam sambil lalu. "Aku akan pergi sebentar, gunakan telingamu baik-baik, kalau-kalau Sunny membutuhkan bantuan mu." Tanpa menunggu jawaban dari Amora lelaki itu pergi.

Tanpa komando rintik air mata Amora turun. Ternyata dimata suaminya sendiri ia tak jauh beda dari seorang pelayan.

Terpopuler

Comments

BundaneAyaFitri

BundaneAyaFitri

masih penasaran dengan jalan ceritanya semoga sesuai harapan dan hayalan imajinasi akuThor 👍🏻😘

2025-02-28

0

Elvico Kitchen

Elvico Kitchen

kasih menyimak, sepertinya bagus...

2025-04-14

0

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

mngkinkah amora hamil

2025-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!