My Manager My Soulmate

My Manager My Soulmate

Part 1

⭐️⭐️⭐️

Syaina Clara Kehl, seorang gadis berusia 25 tahun, lahir dan menetap di London bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-laki. Dia keturunan inggris sunda, ibunya yang asli sunda sedangkan ayahnya berdarah Inggris.

Saat ini, Syaina akan segera bertunangan dengan kekasihnya yaitu Harry. Seorang laki-laki yang amat teramat mencintai Syaina, namun tidak begitu halnya dengan Syaina.

Sudah ada seseorang di hati Syaina, namanya Bryan, sayangnya Bryan sudah meninggal dalam insiden kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Syaina, Harry, dan Bryan, ketiganya kuliah di tempat yang sama yaitu Universitas Oxfort. Harry dan Bryan mereka berteman baik dan juga satu angkatan sedangkan Syaina merupakan adik angkatan mereka berdua.

Semenjak kematian sang kekasih, sikap Syaina berubah tiga ratus enam puluh derajat, senyuman diwajahnya menghilang terkubur bersama Bryan. Berbagai macam cara sudah dilakukan oleh keluarganya dan Harry, untuk membuat senyum Syaina kembali, namun usaha mereka selalu nihil.

Sebab ada kisah di hati Syaina yang belum selesai. Ada cinta yang belum berakhir. Ada rasa sayang yang belum pudar karena begitu kuatnya mengikat.

Kilas balik awal pertemuan Syaina dengan Bryan. Mereka bertemu saat festival musim semi di kampus. Bryan seolah menjadi pahlawan bagi Syaina karena Bryan yang telah menemukan kalung kesayangan Syaina.

“Apakah ini punyamu?” tanya Bryan.

Syaina yang didatangi pria tampan merasa gugup. Apalagi pria itu menyodorkan susuatu di atas telapak tangannya. Sebuah benda yang familiar bagi Syaina.

“Oh ini? Emm … iya, benar. Ini kalungku!” seru Syaina gembira dengan mata berbinar-binar.

“Ambillah,” ucap Bryan.

Syaina memungut kalung berharganya sambil melompat kegirangan dan tidak henti-hentinya bersyukur sambil memeluk kalungnya, kalung dengan liontin cincin.

“Kenapa reaksimu begitu? Itu hanya sebuah kalung perak biasa,” tanya Bryan heran.

Syaina memasang raut tak terima benda kesayangannya diejek. Ia lantas membela diri, “Ini bukan sembarang kalung, ini sudah seperti nyawaku dan kamu sudah menyelamatkan nyawaku,” papar Syaina sambil tersenyum. Dan senyuman itu ternyata membuat Bryan terpikat.

Syaina memukul keningnya. “Bagaimana aku ini, kenapa aku tidak mengucapkan terima kasih kepada penolongku. Tapi kalau aku boleh tahu, siapa namamu?” tanya Syaina sambil memindahkan kalung ke tangan kiri sementara tangan kanannya ia sodorkan kepada Bryan, Syaina mengajak Bryan berjabat tangan.

“Bryan,” jawab pria berpenampilan kasual itu singkat, dengan menyambut tangan Syaina dan matanya yang terus memandangi Syaina.

“Namaku, Syaina. Aku mahasiswa jurusan menejemen dan juga mahasiswa baru. Terima kasih Bryan atas bantuanmu, aku tidak tahu bagaimana jadinya jika bukan kamu yang menemukannya, bagaimana kamu bisa menemukannya? Padahal selama satu jam lebih aku sudah mencarinya ke mana-mana.”

“Aku hanya kebetulan menemukannya, anggap saja takdir dan keberuntunganmu.”

“Hah iya benar, kali ini aku bertemu dengan pahlawanku untuk kedua kalinya, mungkin karena takdir.”

Bryan yang memiliki manik hazel di dalam sepasang netranya itu menautkan alis. “Pahlawan? Aku?!” Ekspresi wajah Bryan seperti merasa sikap Syaina terlalu berlebihan. Hal tersebut bisa dimaklumi karena Bryan tidak tahu seberapa penting kalung itu bagi Syaina.

Satu bulan setelah pertemuan itu, mereka berduapun menjadi sepasang kekasih. Sampai mereka menjadi sepasang kekasih, Bryan tidak tahu apa alasan Syaina begitu menyayangi kalungnya bahkan sampai Bryan mengalami kecelakaan yang kemudian berujung terhadap kematian.

Dengan seketika senyuman Syaina pun ikut terenggut.

Hari ini ….

Suasana rumah Syaina tampak riweh, banyak orang asing, semua orang itu mempunyai satu kepentingan yang sama, yaitu mempersiapkan pesta pertunangan antara Harry dan Syaina. Setelah kepergian Bryan, ada seorang laki-laki yang dengan setia menghibur Syaina, yang memberikan berton-ton kebahagian pada Syaina, dialah Harry. Walau Harry tidak bisa masuk ke hati Syaina tapi Harry mampu membuat Syaina mau menerima lamaran darinya. Harry tahu kalau alasan Syaina menerimanya bukan lantara cinta namun karena kebaikan yang terus menerus diberikan Harry.

Akan tetapi Harry sangat yakin kalau suatu hari nanti Syaina akan mencintainya dengan sepenuh hati.

Syaina tampak menyendiri di kamar. Kamar seorang putri, semuanya serba pink dan ungu. Syaina duduk di sofa yang berada di depan tempat tidurnya. Syaina memeluk Teddy Bear pink, kado dari Bryan. Saat Syaina melamun tiba-tiba terdengar suara dari arah tangga memanggil manggil namanya.

“Syaina … Syaina … Syaina …!!!” Suara itu adalah milik Kate, sahabat Syaina sejak kecil dan juga merupakan tetangga Syaina. Mendengar suara Kate, Syaina sontak berdiri dan berlari ke arah pintu, disambutlah Kate di sana.

Syaina langsung memeluk Kate. Dan mengajaknya masuk ke kamar tidurnya.

“Baru tiga hari tidak bertemu betapa rindunya aku padamu, Kate,” ucap Syaina masih memeluk sahabatnya dengan erat.

“Aku juga Syaina,” balas Kate sambil mengurai pelukan dan menangkupkan  kedua tangannya ke pipi cabi Syaina, memencetnya dengan gemas.

Syaina membalas perlakuan sahabatnya. Lalu mereka terkekeh bersama.

“Bagaimana dengan desain yang kamu kerjakan di Jerman, sukses?” tanya Syaina yang mengajak Kate duduk di atas sofa yang ada di samping ranjang.

Kate melipat tangan di dada sambil menjawab dengan intonasi penuh percaya diri. “Kamu masih bertanya sukses pada sahabatmu ini?”

“Hah dasar!” Syaina mencebik. “Iya, aku tahu pasti kau akan bilang ‘di mana ada kerja keras pasti di situ ada celah keberhasilan’ dan kau juga akan bilang mana mungkin semua yang dikerjakan seorang Kate, tidak sukses, tentu sukses lah. Hhah … lagu lama,” sewotnya.

Kate tertawa lebar. “Syaina kamu memang yang paling mengerti,” sanjung Kate.

“Kate, sudahkah kau pulang ke rumahmu?”

Kate terdiam. Sebuah jawaban yang bisa diterawang apa artinya. “Hhah! Pasti belum, kan?” tebak Syaina.

Sang sahabat nyengir kuda. Lalu menganggukkan kepala. “Iya, dari bandara, aku langsung melesat ke sini dan mendarat ke rumahmu. Karena saking kangennya aku denganmu. Wah … ternyata aku sampai lupa dengan rumahku sendiri,” aku Kate.

Syaina geleng kepala. “Sudah kuduga, aku tidak mau bibi marah lagi padaku.” Ganti Syaina yang  melipat tangan di depan badan dengan tampang jutek.

Kate mengatupkan kedua tangan sambil berkata, “Hei, iya … iya, aku pulang. Sebentar … apa itu yang ada di atas kasurmu?” tanya Kate saat melihat ada seonggok Teddy Bear berwarna pink di atas ranjang. Sebenarnya Kate kenal baik dengan benda itu. Hanya saja ia ingin mendengar jawaban dari mulut sahabatnya.

Syaina melipat bibir. Bola matanya bergeser ke kanan ke kiri. Seolah sedang mencari jawaban yang sesuai. “Emm … itu ….” Syaina tidak bisa berkata apa-apa.

Kate menghela napas. Lalu menyentuh lengan tangan sahabatnya seraya berkata, “Besok adalah hari pertunanganmu dan sehari sebelumnya kau masih mengingat Bryan? Syaina, tolonglah jangan begini, sekarang yang perlu kamu lihat adalah masa depanmu, yaitu Harry.”

“Aku tahu.” Wajah Syaina beralih murung. Ia balik badan dan meraih boneka itu kemudian ia dipeluk erat. Matanya berkaca-kaca. Kate tidak tega melihat perubahan raut wajah Syaina dan juga tindak tanduknya yang terlihat sedih.

“Ya sudah. Kalau begitu aku pulang dulu, nanti malam aku akan menginap disini, menemanimu. Okay?” pamit Kate sambil mengusap kepala sang sahabat. Saat telah sampai bibir tangga, Kate menoleh dan ia masih melihat Syaina mendekap erat Teddy Bear pinknya.

Dalam hati, Kate menduga jika Syaina sedang melakukan proses ucapan selamat tinggal pada masa lalunya. Sehingga ia tidak terlalu keras dengan mencoba mengambil Teddy Bear tersebut.

*

*

Malamnya, Kate sudah ada di kamar Syaina, mereka duduk di atas ranjang dengan posisi santai. Sudah memakai piyama masing-masing.

Terpopuler

Comments

CHRISTOPHER ROSETE - REYES

CHRISTOPHER ROSETE - REYES

Ngga bisa berhenti baca!

2025-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!