Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka

Bab 19 — Tatapan yang Menyimpan Luka

Pagi itu, matahari belum terlalu tinggi, namun Alya sudah tergesa-gesa keluar dari apartemennya. Langkahnya cepat, wajahnya penuh dengan rasa penasaran yang tak tertahankan. Ada sesuatu yang mengganggunya sejak semalam—tentang pertemuan Mama dengan Randy. Ia tak bisa duduk tenang, apalagi pura-pura tidak peduli.

"Aku harus tahu sendiri apa yang dibicarakan mereka," batinnya.

Dengan sepatu yang belum sepenuhnya terikat rapi, Alya menaiki tangga lobby gedung kantor milik keluarga Randy. Beberapa pegawai menyapanya sopan, tapi Alya hanya membalas dengan anggukan singkat. Fokusnya hanya satu—menemui Randy.

Namun tepat di lorong menuju ruangan CEO, langkahnya terhenti. Tanpa sengaja, tubuhnya bertabrakan dengan seseorang.

“Ah, maaf!” ucap perempuan itu buru-buru, menjatuhkan alat pel yang tadi ia bawa.

Alya sedikit mundur, mengatur keseimbangannya. Matanya menatap perempuan yang mengenakan seragam cleaning service berwarna abu tua. Wajahnya familiar—sangat familiar.

Nadine.

Gadis yang pernah ditemuinya secara singkat di teras kafe beberapa minggu lalu. Alya sempat merasa aneh waktu itu, seperti ada sesuatu yang menyelimuti sosok perempuan itu. Dan hari ini, perasaan aneh itu muncul lagi—bahkan lebih kuat.

Alya membungkuk sebentar membantu mengangkat ember kecil yang terjatuh.

Nadine tak berani menatap langsung ke wajah Alya. Seolah menyimpan sesuatu. Seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tidak punya keberanian untuk melakukannya.

Alya diam beberapa detik, memperhatikan raut wajah Nadine yang terlihat gugup, bahkan sedikit gemetar.

“Kita pernah bertemu, ya kan?” tanya Alya, mencoba mencairkan suasana.

Nadine cepat-cepat mengangguk. 

“Iya…”

“Kita pernah ngobrol sebentar waktu itu.”

Tatapan mereka bertemu. Tapi hanya sebentar. Ada semacam kegelisahan dalam mata Nadine, seperti sedang bertarung dengan pikirannya sendiri. Tangannya gemetar halus saat merapikan sapu pel di tangannya.

Alya merasa ingin bertanya lebih dalam. Tapi sebelum sempat ia buka mulut, Nadine berkata cepat, “Maaf… aku harus kembali bekerja.”

Tanpa menunggu respons, Nadine berbalik dan pergi dengan langkah cepat. Tapi Alya tahu, ekspresi itu bukan ekspresi biasa. Tatapan Nadine barusan bukan sekadar malu karena menabrak. Ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Luka. Rasa takut. Atau… sebuah rahasia?

Alya terdiam sejenak, mencoba mencerna semuanya. Tapi kemudian ia mengingat tujuan utamanya. Ia melanjutkan langkah, semakin cepat menuju ruangan Randy.

Tanpa mengetuk, Alya langsung mendorong pintu.

“Randy!”

Pria itu sedang sibuk membaca dokumen, dan sedikit terkejut dengan kemunculan Alya yang mendadak.

“Kamu nggak pernah belajar etika kantor, ya?” ujarnya setengah bercanda.

Alya mengabaikan lelucon itu. Ia melipat tangan di dada, ekspresi wajahnya serius. “Apa yang Mama bicarakan sama kamu kemarin?”

Randy meletakkan dokumen ke meja dan menghela napas panjang. Ia tahu pertanyaan itu akan datang cepat atau lambat.

“Seperti yang kamu pikirkan, Alya,” jawabnya pelan.

“Mama masih memaksa soal perjodohan itu?”

“Ya.”

Alya menggeram pelan. “Dan kamu? Apa kamu setuju dengan semua itu?”

Randy berdiri dari kursinya, mendekat ke arah Alya. “Alya… kamu tahu aku pernah memiliki perasaan itu.”

Alya menunduk, hatinya terasa berat. Randy memang sahabatnya. Tapi ia tahu betul bahwa pria itu pernah—atau mungkin masih—menyimpan rasa lebih. Dan itulah yang membuat situasi ini semakin rumit.

“Randy… kita udah sepakat dari awal. Kita hanya sahabat,” ucap Alya lembut, namun tegas.

“Aku tahu. Dan aku menghormati keputusan kamu. Tapi aku juga nggak bisa pura-pura pernah memiliki perasaan.”

Alya mengalihkan pandangan, tak tahu harus berkata apa. Ia tidak ingin terus ditekan oleh kehendak orang tuanya.

“Jadi… kamu akan tetap ikut rencana Mama?” tanyanya kemudian.

Randy menggeleng pelan. “Aku sudah bilang ke tante Laras, kalau kita tidak akan pernah bisa menjalani hubungan seperti yang dia harapkan.”

Alya terkejut. “Kamu… bilang begitu?”

“Ya. Demi kamu.”

Suasana hening sesaat. Mata Alya berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Randy akan mengambil langkah sejauh itu demi dirinya.

“Terima kasih, Ran…” bisiknya pelan.

Randy tersenyum kecil. “Selama kamu bahagia, itu cukup buat aku.”

Alya mendekat dan memeluk Randy singkat. Sebuah pelukan hangat antara dua sahabat yang saling memahami, meski menyimpan luka masing-masing.

Namun di luar ruangan itu, Nadine yang tengah melintasi lorong, tak sengaja melihat pemandangan itu dari celah pintu yang terbuka sedikit.

Dan entah kenapa, hatinya terasa mencelos. Bukan karena cemburu—tapi karena sesuatu dalam dirinya ikut berguncang. Ada bayangan masa lalu yang tiba-tiba muncul kembali. Tentang seorang pria… dan tentang cinta yang pernah ia pikir akan menyelamatkannya, tapi justru menghancurkannya.

Sementara di ruangan itu, Alya masih berdiri dalam pelukan Randy, tak tahu bahwa dari kejauhan, sebuah rahasia lain mulai menunggu untuk terungkap.

Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3 Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4 Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5 Bab 5 Rasa Penasaran
6 Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7 Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8 Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9 Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10 Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11 Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12 Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13 Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14 Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15 Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16 Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17 Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18 Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19 Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20 Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21 Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22 Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23 Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24 Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25 Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26 Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27 Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28 Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29 Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30 Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31 Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32 Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33 Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34 Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35 Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36 Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37 Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38 Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39 Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3
Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4
Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5
Bab 5 Rasa Penasaran
6
Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7
Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8
Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9
Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10
Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11
Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12
Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13
Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14
Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15
Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16
Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17
Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18
Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19
Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20
Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21
Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22
Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23
Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24
Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25
Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26
Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27
Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28
Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29
Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30
Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31
Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32
Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33
Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34
Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35
Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36
Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37
Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38
Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39
Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!