Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya

Bab 15: Ketertarikan yang Berbahaya

Nadine tidak tahu kapan semuanya mulai berubah.

Sejak awal, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga jarak. Ia hanya seorang cleaning service, sementara Randy adalah CEO perusahaan ini. Mereka berasal dari dunia yang berbeda.

Namun, semakin hari, semakin sulit baginya untuk mengabaikan pria itu.

Tatapan-tatapan rahasia. Perhatian kecil yang selalu datang tanpa diminta. Dan kata-kata yang masih terngiang di kepalanya.

"Tapi itu tidak akan mengubah perasaanku."

Nadine menggeleng cepat. Tidak. Ia tidak boleh membiarkan pikirannya mengembara ke arah itu.

Namun, hati kecilnya berkata lain.

Karena meskipun ia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga jarak, ia tahu bahwa dirinya tidak sepenuhnya kebal terhadap pesona Randy.

Dan itu berbahaya.

***

Pagi itu, Nadine sedang mengelap meja ketika seseorang mendekatinya.

"Nadine."

Suara itu langsung membuatnya menegang. Ia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang baru saja memanggil namanya.

"Selamat pagi, Pak Randy," ucapnya formal, berusaha menjaga nada suaranya tetap netral.

"Apa kamu sibuk?"

Nadine melirik kain lap di tangannya. "Saya sedang bekerja, Pak."

Randy mengangguk, tetapi bukannya pergi, pria itu justru menarik kursi dan duduk di dekatnya.

"Kamu kelihatan lelah," komentar Randy. "Kamu tidur cukup?"

Nadine menghentikan gerakannya sejenak.

Kenapa pria ini selalu memperhatikannya sampai ke hal sekecil ini?

"Saya baik-baik saja," jawabnya singkat.

Namun, Randy tetap menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

"Kamu masih menghindari ku," katanya akhirnya.

Nadine menghela napas pelan. "Saya tidak menghindar, Pak. Saya hanya..."

"Menjaga jarak?" tebak Randy.

Nadine mengangguk, tidak bisa membantah.

"Kamu takut?"

Pertanyaan itu membuat Nadine menegang.

Takut?

Ya, ia memang takut. Takut jika ia membiarkan dirinya terlalu dekat, semua rahasia yang ia simpan akan terbuka.

Takut jika Randy tahu siapa dirinya sebenarnya, pria itu akan menjauh.

Takut... jika hatinya akhirnya jatuh pada seseorang yang seharusnya tidak bisa ia miliki.

"Pak Randy..." Nadine menatapnya dengan penuh keraguan. "Saya cuma nggak mau ada masalah."

Randy terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Aku juga nggak mau ada masalah, Nadine. Tapi aku juga nggak bisa pura-pura nggak peduli."

Deg.

Jantung Nadine berdetak lebih cepat.

"Saya harus kembali bekerja," katanya buru-buru, sebelum pria itu bisa mengatakan hal lain yang mungkin akan semakin menggoyahkan pertahanannya.

Namun, saat ia berbalik dan berjalan pergi, ia masih bisa merasakan tatapan Randy yang mengikutinya.

Tatapan yang membuatnya sadar bahwa apa yang mereka rasakan bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah diabaikan.

Dan itulah yang membuatnya semakin takut.

Karena ketertarikan ini bukan hanya sekadar perasaan biasa.

Ketertarikan ini adalah sesuatu yang bisa menghancurkan mereka berdua.

***

Siang itu, Nadine berusaha mengalihkan pikirannya dengan fokus bekerja. Namun, tetap saja bayangan Randy terus mengganggunya.

Saat ia sedang mengganti tisu di toilet karyawan, seorang rekan kerja mendekatinya.

"Nadine," bisik wanita itu. "Aku dengar kamu dekat sama Pak Randy."

Nadine terkejut. "Hah? Enggak, dari mana kamu dengar itu?"

"Ah, masa sih? Aku sering lihat Pak Randy memerhatikan kamu. Terus, dia juga suka nyari alasan buat ngobrol sama kamu," goda wanita itu.

Nadine menelan ludah. Jadi orang-orang sudah mulai memperhatikan?

"Enggak ada apa-apa antara saya dan Pak Randy," kata Nadine cepat. "Tolong jangan menyebarkan gosip yang nggak benar."

Wanita itu mengangkat bahu. "Ya, aku sih cuma bilang yang aku lihat. Tapi kalau kamu nggak hati-hati, nanti bisa jadi masalah, lho."

Setelah wanita itu pergi, Nadine bersandar di wastafel, menghembuskan napas panjang.

Benar.

Inilah yang ia takutkan.

Jika orang-orang mulai berbicara, semuanya bisa semakin rumit.

***

Malam harinya, saat Nadine sudah berada di kosannya, ponselnya bergetar.

Sebuah pesan dari nomor yang sudah ia hafal.

Randy: Besok siang kamu ada waktu? Aku mau ajak makan siang lagi.

Nadine menatap pesan itu cukup lama sebelum akhirnya membalas.

Nadine: Terima kasih, Pak. Tapi saya harus menolak.

Tak butuh waktu lama, Randy langsung membalas.

Randy: Kenapa?

Nadine menghela napas.

Nadine: Saya tidak ingin ada gosip lagi.

Hening cukup lama sebelum akhirnya ada balasan lagi.

Randy: Jadi kamu peduli dengan omongan orang?

Nadine: Saya peduli dengan pekerjaan saya.

Kali ini, Randy tidak langsung membalas.

Nadine menggigit bibirnya, berharap pria itu mengerti dan berhenti berusaha mendekatinya.

Namun, tak lama kemudian, satu pesan masuk lagi.

Randy: Baiklah. Kalau begitu, lain kali aku akan cari alasan yang lebih baik untuk bertemu denganmu.

Nadine tertegun.

Randy tidak akan menyerah.

Dan itu membuatnya semakin sadar bahwa ini adalah ketertarikan yang berbahaya.

Karena semakin Randy mengejarnya, semakin sulit bagi Nadine untuk tetap bertahan.

Dan jika ia jatuh terlalu dalam, ia tahu—tidak akan ada jalan keluar yang mudah.

Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3 Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4 Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5 Bab 5 Rasa Penasaran
6 Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7 Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8 Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9 Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10 Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11 Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12 Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13 Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14 Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15 Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16 Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17 Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18 Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19 Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20 Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21 Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22 Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23 Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24 Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25 Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26 Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27 Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28 Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29 Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30 Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31 Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32 Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33 Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34 Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35 Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36 Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37 Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38 Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39 Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3
Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4
Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5
Bab 5 Rasa Penasaran
6
Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7
Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8
Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9
Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10
Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11
Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12
Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13
Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14
Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15
Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16
Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17
Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18
Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19
Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20
Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21
Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22
Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23
Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24
Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25
Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26
Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27
Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28
Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29
Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30
Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31
Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32
Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33
Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34
Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35
Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36
Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37
Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38
Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39
Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!