Bab 13 Randy yang Mulai Peduli

Bab 13: Randy yang Mulai Peduli

Hari itu, seperti janjinya, Randy mengajak Nadine makan siang.

Mereka bertemu di lobi kantor sebelum berangkat ke restoran yang tidak terlalu jauh dari gedung perusahaan. Nadine sempat ragu untuk menerima ajakan ini lagi, tetapi entah kenapa, ada sesuatu dalam diri Randy yang membuatnya sulit berkata tidak.

Sepanjang perjalanan, Nadine hanya diam, sesekali mencuri pandang ke arah pria di sampingnya. Randy terlihat santai, mengenakan kemeja biru yang digulung hingga siku, seolah-olah ia bukan seorang CEO yang memiliki banyak tanggung jawab.

Ketika mereka tiba di restoran, Randy dengan sigap menarikkan kursi untuk Nadine sebelum duduk di hadapannya.

"Kamu suka makanan apa?" tanyanya sambil menyerahkan menu.

Nadine menggeleng pelan. "Aku tidak terlalu pilih-pilih."

Randy tersenyum. "Baiklah, aku yang pilihkan."

Setelah memesan makanan, mereka mulai mengobrol santai. Nadine masih merasa canggung, tetapi Randy tampaknya benar-benar menikmati percakapan mereka.

Namun, di sela-sela obrolan, Randy mulai memperhatikan sesuatu.

Baju yang dikenakan Nadine sangat sederhana. Bukan hanya itu, meskipun selalu bersih dan rapi, pakaian itu terlihat sudah lama dipakai.

Awalnya, Randy tidak ingin berkomentar. Tetapi, saat Nadine mengatakan bahwa ia jarang membeli baju baru karena lebih memilih menyimpan uang untuk keperluan lain, ada sesuatu dalam dirinya yang terusik.

***

Setelah makan siang, bukannya kembali ke kantor, Randy justru membawa Nadine ke sebuah pusat perbelanjaan.

"Nggak usah, Pak," tolak Nadine cepat saat menyadari ke mana mereka menuju. "Aku nggak butuh baju baru."

Randy menoleh dan menatapnya dengan sabar. "Aku tahu kamu nggak butuh, tapi aku ingin membelikan sesuatu untukmu."

Nadine menggeleng. "Aku nggak bisa menerimanya. Ini terlalu berlebihan."

"Tidak ada yang berlebihan, Nadine," kata Randy dengan nada lembut. "Aku cuma ingin membantumu. Anggap saja ini hadiah kecil."

Nadine menelan ludah. Hatinya berdebat—di satu sisi, ia tidak ingin menerima sesuatu yang bisa menimbulkan gosip di kantor, tetapi di sisi lain, ada sesuatu dalam tatapan Randy yang membuatnya sulit menolak.

Namun, ia tetap mencoba. "Kalau aku menerima ini, orang-orang akan mulai berbicara. Aku nggak mau jadi bahan gosip lagi."

Randy terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. "Kalau begitu, biarkan mereka berbicara. Aku tidak peduli."

"Tapi aku peduli," bisik Nadine.

Randy menatapnya lama sebelum akhirnya menghela napas. "Oke. Kalau begitu, kita anggap ini bukan dari aku sebagai CEO. Anggap saja aku seorang teman yang ingin memberimu sesuatu. Tidak ada yang salah dengan itu, kan?"

Nadine menggigit bibirnya. Randy benar-benar tahu bagaimana meyakinkannya.

Melihat keraguannya masih tersisa, Randy menambahkan, "Kalau kamu masih merasa nggak enak, anggap ini pinjaman. Kamu bisa ganti kapan saja kalau kamu mau."

Nadine mendesah pelan. Ia tahu Randy tidak akan menyerah. "Baiklah," katanya akhirnya. "Tapi hanya satu baju."

Randy tersenyum puas. "Setidaknya kamu menerima."

***

Mereka memasuki butik sederhana di dalam mall, dan Nadine merasa semakin canggung saat Randy dengan santai memilihkan beberapa baju untuknya.

"Aku nggak tahu selera pakaianmu, tapi yang ini pasti cocok buatmu," katanya sambil menyerahkan dress berwarna pastel.

Nadine mengambilnya dengan ragu, lalu melirik harga di labelnya. Matanya langsung melebar.

"Pak, ini mahal," bisiknya.

Randy terkekeh. "Nadine, aku pikir kita sudah sepakat soal ini."

"Tapi..."

"Kalau kamu terus mengeluh, aku akan memilih lebih banyak lagi," ancam Randy dengan nada menggoda.

Nadine menghela napas pasrah dan akhirnya membawa baju itu ke ruang ganti.

Ketika ia keluar, Randy menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

"Cantik," katanya singkat.

Nadine merasakan pipinya sedikit memanas. Ia segera menghindari tatapan Randy dan kembali ke ruang ganti untuk berganti pakaian.

Setelah selesai, mereka menuju kasir. Nadine masih merasa canggung saat Randy dengan santai membayar, seolah ini bukan masalah besar baginya.

Saat mereka keluar dari toko, Randy menoleh ke arahnya dan berkata, "Aku harap kamu menyukainya."

Nadine mengangguk pelan. "Terima kasih, Pak. Aku... aku nggak tahu harus bilang apa."

"Kamu nggak perlu bilang apa-apa. Cukup pakai saja dan percaya diri."

Nadine tersenyum kecil. Untuk pertama kalinya, ia merasa seseorang benar-benar peduli padanya tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Namun, di dalam hatinya, ia juga tahu satu hal—ini berbahaya. Karena semakin dekat dengan Randy, semakin sulit baginya untuk menyembunyikan rahasia masa lalunya.

Dan jika Randy tahu siapa dirinya sebenarnya, apakah pria itu masih akan peduli?

Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3 Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4 Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5 Bab 5 Rasa Penasaran
6 Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7 Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8 Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9 Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10 Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11 Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12 Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13 Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14 Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15 Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16 Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17 Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18 Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19 Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20 Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21 Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22 Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23 Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24 Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25 Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26 Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27 Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28 Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29 Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30 Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31 Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32 Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33 Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34 Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35 Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36 Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37 Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38 Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39 Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3
Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4
Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5
Bab 5 Rasa Penasaran
6
Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7
Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8
Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9
Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10
Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11
Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12
Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13
Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14
Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15
Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16
Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17
Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18
Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19
Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20
Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21
Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22
Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23
Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24
Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25
Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26
Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27
Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28
Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29
Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30
Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31
Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32
Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33
Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34
Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35
Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36
Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37
Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38
Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39
Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!