Bab 10 Kunjungan Tak Terduga

Bab 10: Kunjungan Tak Terduga

Alya baru saja sampai di apartemennya ketika suara ketukan keras di pintu membuatnya terlonjak kaget. Siapa yang datang malam-malam begini? Dengan sedikit menghela napas, ia berjalan ke pintu dan membukanya.

Matanya membelalak saat melihat sosok wanita dengan penampilan elegan dan ekspresi tajam berdiri di depannya.

Laras. Mamanya.

Tanpa permisi, Laras langsung melangkah masuk, mengamati sekeliling apartemen dengan ekspresi dingin.

"Kenapa telepon Mama tidak kamu angkat?" suaranya terdengar tegas, penuh wibawa seperti biasa.

Alya menutup pintu, menatap ibunya dengan jengkel. “Handphone aku mati, Ma. Ini juga aku baru sampai dari kampus.”

Laras melipat tangannya di depan dada. “Mama sudah bicarakan soal hubungan kamu dengan Randy. Kalian sudah pacaran?”

Alya mengerjapkan mata, lalu menatap mamanya dengan geram. “Ma, kita hanya sebatas sahabat. Nggak ada rasa cinta sedikit pun.”

Laras mengangkat alis, seolah tidak percaya. “Kamu yakin? Randy tidak memiliki perasaan?”

Alya menarik napas dalam, mencoba menahan amarahnya. “Aku yakin. Dan Mama nggak usah nyuruh aku berhubungan sama Randy.”

“Kenapa?” nada suara Laras semakin tajam. “Apa kamu menyukai laki-laki lain?”

Alya mengalihkan pandangannya, tidak ingin menjawab.

“Itu bukan urusan Mama.”

Dan jawaban itu jelas membuat Laras semakin marah.

"Alya! Jangan membantah Mama!" suara Laras meninggi. "Ini demi masa depan kamu. Randy itu dari keluarga yang sepadan sama kita!"

Alya mengepalkan tangan, menahan kesal. “Ma, Alya sudah bilang, kita cuma sahabat. Tidak lebih.”

“Kamu yang bakal jadi penerus perusahaan Mama, Alya!”

Mata Alya semakin panas mendengar ucapan itu. Dari dulu, semua yang Mamanya lakukan selalu tentang bisnis, tentang keluarga, tentang kepentingan. Tidak pernah tentang perasaan Alya.

“Jangan sampai kamu menggagalkan rencana Mama!”

Setelah berkata demikian, Laras berbalik dan pergi dari apartemen dengan langkah cepat.

Alya hanya bisa berdiri di tempatnya, tangannya mengepal kuat. Lalu, ia mengacak rambutnya dengan frustasi dan berteriak keras, melampiaskan kekesalannya yang selama ini tertahan.

Kenapa hidupnya harus selalu dikendalikan?

***

Setelah Laras pergi, Alya jatuh terduduk di sofa. Napasnya masih berat, emosinya belum mereda.  

Kenapa Mama selalu memaksakan kehendak? Kenapa semua harus tentang perusahaan dan bisnis? Kenapa kebahagiaannya sendiri tidak pernah dianggap penting?

Alya tahu bahwa ia adalah pewaris utama perusahaan Mamanya. Sejak kecil, Laras sudah menanamkan ambisi dalam dirinya—bahwa Alya harus kuat, harus berwibawa, harus menjadi pemimpin.

Tapi satu hal yang tidak pernah Mamanya tanyakan adalah…  

Apakah Alya menginginkannya?

Apakah Alya bahagia?

Air mata mulai menggenang di sudut matanya. Ia lelah.

Tidak hanya tentang perusahaan, tapi juga tentang perjodohan dengan Randy.  

Alya menyayangi Randy. Tapi tidak lebih dari seorang sahabat. Tidak peduli seberapa sempurna Randy di mata orang lain, hati Alya tidak bisa dipaksakan.

Ia menghembuskan napas panjang. Lalu kenapa Mama sangat ngotot menjodohkannya dengan Randy? 

Alya tahu jawabannya.  

Ini tentang kekuasaan.

Perusahaan keluarganya akan semakin besar jika bersatu dengan keluarga Randy. Itu saja.  

Alya menggigit bibirnya, menahan isakannya sendiri.  

Hidupnya seperti tidak memiliki pilihan.  

**

Tanpa sadar, pikirannya melayang pada seseorang.  

Calvin.

Alya tersenyum tipis, meski hatinya masih berantakan.  

Pria itu… unik. Tidak seperti pria lain yang selalu berusaha mendekatinya, Calvin justru dingin, tertutup, dan sulit ditebak.

Mungkin itulah yang membuat Alya tertarik.  

Karena Calvin tidak seperti orang-orang yang berusaha mengatur hidupnya.

Saat bersama Calvin, Alya merasa seolah ia memiliki kendali atas apa yang ia inginkan. Tidak ada paksaan, tidak ada ekspektasi. Hanya ada rasa penasaran yang membuatnya ingin mengenalnya lebih dalam.  

Tapi… apakah ia bisa mendekati Calvin lebih jauh?  

Alya menggeleng. Calvin bukan orang yang mudah didekati.

Tapi Alya bukan tipe yang mudah menyerah.  

Ia akan tetap mencoba.  

Karena untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Alya ingin memilih jalannya sendiri.

Bukan jalan yang sudah ditentukan oleh orang lain.  

Bukan jalan yang dipaksakan oleh Mamanya.  

Tapi jalannya sendiri.

Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3 Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4 Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5 Bab 5 Rasa Penasaran
6 Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7 Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8 Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9 Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10 Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11 Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12 Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13 Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14 Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15 Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16 Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17 Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18 Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19 Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20 Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21 Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22 Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23 Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24 Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25 Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26 Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27 Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28 Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29 Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30 Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31 Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32 Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33 Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34 Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35 Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36 Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37 Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38 Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39 Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2 Alya Menghampiri Ruangan Kantor Randy
3
Bab 3 Menyatukan Bisnis Dengan Perjodohan
4
Bab 4 Hadirnya Laki-laki Misterius
5
Bab 5 Rasa Penasaran
6
Bab 6 Perjodohan yang Tak Diinginkan
7
Bab 7 Nadine Sang Pendengar
8
Bab 8 Langkah Awal Menuju Hati Calvin
9
Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran
10
Bab 10 Kunjungan Tak Terduga
11
Bab 11 Alya yang Tak Mau Menyerah
12
Bab 12 Nadine di Balik Seragam Cleaning Service
13
Bab 13 Randy yang Mulai Peduli
14
Bab 14 Tatapan Rahasia di Kantor
15
Bab 15 Ketertarikan yang Berbahaya
16
Bab 16 Calvin, Lelaki dengan Masa Lalu Kelam
17
Bab 17 Di Balik Senyum Calvin
18
Bab 18 Perjodohan yang Dipaksakan
19
Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka
20
Bab 20 Di Bawah Tekanan dan Tatapan Dingin Itu
21
Bab 21 Mimpi Buruk yang Selalu Kembali
22
Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan
23
Bab 23 Nadine dan Hati yang Tak Bisa Dibohongi
24
Bab 24 Suara Hati yang Tak Terucap
25
Bab 25 Bayangan Luka yang Belum Sembuh
26
Bab 26 Makan Malam yang Mengikat Luka
27
Bab 27 Amarah Seorang Ibu, Luka Seorang Anak
28
Bab 28 – Cinta yang Tak Sejalan, Rencana yang Tak Berjalan
29
Bab 29 – Calvin yang Mulai Merasa Takut Kehilangan
30
Bab 30 – Luka yang Disembunyikan Nadine
31
Bab 31 – Bayangan Masa Lalu yang Tak Terlupakan
32
Bab 32 – Luka yang Kembali Terbuka
33
Bab 33 – Tertarik Bukan Cinta
34
Bab 34 – Antara Pilihan dan Keharusan
35
Bab 35 – Bayang-Bayang yang Tak Pernah Diinginkan
36
Bab 36 – Bayangan yang Terus Mengintai
37
Bab 37 – Rahasia yang Tak Pernah Usai
38
Bab 38 – Gaun yang Tak Pernah Kupinta
39
Bab 39 – Tatapan yang Menghakimi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!