6. Tawuran

Hari demi hari berlalu, tapi Aylin masih tak kunjung ditemukan. Di tengah kesibukannya bekerja, Akay tak henti-hentinya mencari gadis itu—istrinya, yang kabur entah ke mana. Meski pernikahan mereka terjadi bukan atas dasar cinta, lebih menyerupai negosiasi yang terpaksa diterima, tetap saja Akay merasa bertanggung jawab.

Sebagai pria yang telah mengikrarkan janji suci di hadapan Tuhan, ia tidak bisa begitu saja mengabaikan Aylin. Ada sesuatu yang mengganjal dalam dirinya setiap kali ia mengingat betapa keras kepala gadis itu, bagaimana tatapan marahnya saat menandatangani surat pernikahan, dan bagaimana Aylin memilih pergi daripada menerima kenyataan.

Akay menghela napas panjang, mengemasi barang-barangnya dengan perasaan campur aduk. Besok, setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia harus kembali ke kota untuk melaporkan hasil kerja kepada atasannya. Namun, pikirannya tidak bisa lepas dari satu pertanyaan yang terus mengganggunya.

"Ke mana bocah keras kepala itu?" gumamnya sambil memasukkan berkas-berkas ke dalam tas. "Dia lenyap bagai ditelan bumi. Tidak mungkin dia hanya bersembunyi tanpa rencana, bukan? Apa dia benar-benar ingin memutuskan semua hubungan dengan keluarga ini?"

Akay menatap layar ponselnya. Tidak ada pesan, tidak ada petunjuk. Hanya keheningan yang terus menjawab setiap pencariannya.

Sial.

Ia tidak pernah menyangka akan sebegitu repotnya hanya karena seorang Aylin.

***

Akay mengetukkan jarinya ke setir, matanya terasa berat setelah tiga bulan sibuk mengurus proyek dan mencari istrinya yang raib tanpa jejak. Kini, mobilnya melaju perlahan di tengah hiruk-pikuk kota yang selalu sibuk dengan aktivitas penghuninya.

Rasa lapar mulai menggerogoti perutnya, tapi ia mengabaikannya. Yang terpenting sekarang hanyalah sampai di tujuan—dan mungkin, jika keberuntungan berpihak padanya, menemukan jejak Aylin di kota ini.

Namun, matanya menyipit saat melihat kerumunan remaja berlarian di depan. Beberapa di antaranya membawa benda tajam, wajah mereka penuh semangat untuk bertempur.

"Sial, tawuran lagi? Mereka itu sekolah buat menimba ilmu atau nyari musuh, sih? Benar-benar pelajar yang kurang ajar,” gumamnya, segera memutar setir untuk mencari jalan lain. Ia tak punya waktu untuk terjebak di kekacauan anak-anak SMA yang entah berantem karena apa.

Tapi sebelum mobilnya benar-benar berbalik arah, ujung matanya menangkap sesuatu yang membuat jantungnya mencelos. Seorang gadis di antara kerumunan itu. Rambut panjang, tubuh ramping, dan wajah yang meski hanya sekilas, terasa sangat familiar.

Akay mengerutkan dahi, matanya menyipit tajam. “Gila… Itu Aylin? Pakai seragam SMA?” gumamnya tak percaya. Ia bahkan sempat mengucek matanya, memastikan pandangannya tidak menipunya.

“Nggak mungkin… Aku menikahi anak SMA?”

Jantungnya berdetak lebih cepat, pikirannya bergejolak antara logika dan kenyataan. Ia menoleh cepat, matanya liar mencari sosok gadis itu di antara kerumunan pelajar yang berlarian. Namun, seperti bayangan yang muncul sekilas, gadis itu telah menghilang, seolah menertawakan kebingungannya.

"Brengsek!" Akay mengumpat, tangannya mencengkeram setir erat.

Tidak. Tidak mungkin.

Istrinya tidak mungkin masih SMA. Tidak mungkin juga ikut tawuran.

"Apa aku udah kebanyakan begadang sampai halu lihat dia?" gumamnya, tetapi perasaan aneh terus mengusik pikirannya.

Dengan kesal, ia menepikan mobilnya, keluar, dan berjalan cepat ke arah kerumunan yang mulai tawuran.

Ia harus memastikan.

Jika itu benar-benar Aylin…

Istrinya benar-benar butuh digebrak otaknya!

Langit mendung menambah suasana mencekam di tengah kekacauan tawuran yang meledak semakin liar. Akay mengumpat, tubuhnya bergerak cepat menembus kerumunan, mendorong dan menepis siapa pun yang menghalangi jalannya. Matanya liar mencari sosok yang tadi ia lihat.

Teriakan dan suara benda tumpul menghantam tubuh terdengar di sekelilingnya, tapi Akay tak peduli. Dia hanya punya satu tujuan.

Lalu, di tengah hiruk-pikuk itu, matanya menangkap sosok yang selama ini ia cari.

Aylin.

Dan sialnya, gadis itu sedang bertarung!

"Astaga... gimana bisa istriku ternyata anak tawuran?" gumamnya frustrasi.

Namun sesaat kemudian Akay membulatkan matanya melihat Aylin berhadapan dengan dua orang pelajar lain. Gerakannya gesit dan lincah, tapi tetap saja, dia hanya seorang gadis kecil di tengah arena pertempuran brutal yang dikuasai oleh para pelajar pria.

Sebelum Akay sempat meneriaki namanya, jeritan seseorang membuat tubuhnya menegang.

"AWAS, Aylin!"

Aylin menoleh, matanya membesar melihat sebuah balok kayu besar diayunkan ke arahnya dari belakang. Ia tidak sempat menghindar.

Sial!

Akay melompat ke depan. Dalam sekejap, tangannya mencengkeram balok kayu itu, menghentikannya sebelum menghantam kepala Aylin. Dengan satu tendangan keras, si pelaku langsung terlempar ke tanah.

Aylin masih syok, tidak percaya bahwa dirinya masih hidup. Tapi dia lebih syok lagi saat melihat wajah lelaki yang kini berdiri di depannya.

Akay.

Sebelum ia sempat bereaksi, beberapa pelajar lain masih berusaha menyerangnya. Namun, Akay sudah bergerak lebih cepat. Tinju dan tendangannya melayang tanpa ampun. Pelajar-pelajar itu tumbang satu per satu dalam hitungan detik. Bahkan teman-teman Aylin sampai ternganga melihat bagaimana lelaki dewasa itu menghancurkan lawan-lawannya dengan mudah.

Setelah semua beres, Akay menarik pergelangan tangan Aylin dengan kasar.

"Pulang!" suaranya tegas, penuh amarah.

Aylin yang akhirnya tersadar langsung menepis tangannya. "Hah?! Gue nggak mau!"

Akay memejamkan mata sejenak, mencoba meredam emosinya yang memuncak. Dia sudah lelah, dia sudah capek, dan sekarang istrinya yang badung ini malah melawan?

"Gue nggak nanya lo mau atau nggak," geram Akay.

Tanpa aba-aba, Akay membungkuk dan melemparkan Aylin ke pundaknya seperti mengangkat karung beras.

"HEH! LEPASIN GUE, CABAI SETAN! LEPAS!" Aylin menjerit, meronta-ronta sekuat tenaga. Kakinya menendang udara, tangannya memukul-mukul punggung Akay.

Namun, Akay bahkan bergeming.

"Diam, bau kencur!" balasnya tanpa ampun.

Teman-teman Aylin yang masih tersisa hanya bisa melongo.

Sebagian bengong, sebagian bingung.

Mereka baru saja menyaksikan pertempuran brutal… dan kini berubah menjadi drama sepasang kekasih di tengah arena tawuran.

Kerumunan pelajar yang tersisa masih terdiam, mulut mereka sedikit menganga saat sosok pria tadi menggendong Aylin begitu saja seperti membawa karung beras.

Seorang anak yang masih terduduk di aspal, wajahnya penuh lebam, mengerjap bingung. "Tunggu… siapa tadi?"

Yang lain ikut bersuara. "Kayaknya Aylin kenal sama dia."

"Tapi siapa? Kok kita nggak pernah lihat dia?"

"Gila, dia keren banget! Sekali tendang langsung tumbang!"

"Iya, jago bela diri!"

"Eh, tapi serius, dia ganteng banget nggak sih?" Seorang siswi yang wajahnya masih shock tiba-tiba berseru, membuat beberapa temannya meliriknya dengan tatapan 'fokus dulu, woy'.

Namun, kebingungan mereka belum sempat terjawab ketika suara sirene polisi mulai terdengar dari kejauhan.

Mata mereka membesar.

"POLISI!!!"

Seakan ada alarm otomatis di kepala mereka, seluruh pelajar yang masih tersisa langsung panik.

"LARI!!!"

Tanpa menunggu lebih lama, mereka langsung berhamburan, melompati pagar, menyelinap ke gang-gang kecil, bahkan ada yang nekat bersembunyi di balik tumpukan kardus.

Tawuran yang baru saja terjadi berubah menjadi pemandangan kosong dalam hitungan detik. Yang tersisa hanya puing-puing kekacauan… dan pertanyaan yang belum terjawab.

Siapa lelaki itu?

Di sisi lain Aylin dimasukkan ke dalam mobil oleh Akay. Aylin mendengus kesal, tangannya sudah di gagang pintu, bersiap kabur. Namun, suara Akay yang datar tapi penuh ancaman membuatnya membeku.

"Silakan turun kalau mau masuk berita besok pagi. ‘Siswi SMA Diamankan Polisi Karena Tawuran’ pasti jadi headline menarik."

Aylin spontan menoleh dengan tatapan membunuh. "Kau mengancamku?"

Akay berdeham, memutar mobil dengan tenang, lalu melajukannya menjauhi lokasi tawuran.

Ia menghela napas kasar sebelum melirik istrinya. Rambut dikuncir kuda, seragam sekolah lengan pendek yang digulung asal-asalan, dan rok di atas lutut. Napasnya tercekat melihat itu semua.

Dengan tangan yang sudah pegal menahan emosi, ia memijat pelipisnya. "Ya Tuhan…" gumamnya.

Aylin meliriknya malas. "Apa lagi?"

...🌟🌟🌟...

..."Mungkin kamu bertanya, mengapa aku yang baik ini harus berjodoh dengan dia yang penuh masalah? Jawabannya sederhana : karena Tuhan tahu kamu cukup kuat untuk membantunya menemukan jalan pulang."...

..."Jangan heran jika hatimu yang tulus berlabuh pada seseorang yang penuh liku. Mungkin, Tuhan ingin melihatmu menjadi pelita yang menerangi jalannya, menguji seberapa besar cintamu mampu mengubahnya."...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

sum mia

sum mia

Akay.... anaknya Andi , ya pastinya mereka sebelas dua belas lah . gimana bapaknya ya kira-kira begitu pula anaknya . gak akan melenceng jauh . pada anak badung macam Aylin emang harus bisa bersikap tegas . agar dia bisa sadar dan berkurang tuh badungnya , syukur syukur bisa sembuh .

Akay nih tentunya yang paling syok , baru diketahui ternyata istrinya selain badung masih pakai seragam SMA , ditambah suka tawuran . wasalam ....bikin Akay makin pusing tujuh keliling .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2025-02-27

6

Fadillah Ahmad

Fadillah Ahmad

Inilah Yang aku suka dari K8sah Keluarga Nugroho,Rata-Rata Anggota Keluarga Nugroho bisa Ilmu Beladiri,Seperti Rayyan Nugroho,Andi,Aurora,Zayn Nugroho,dan Buntala. Sementara Nawang,Khaira tidak bisa ilmu beladiri. Tapi Kalau Si Sumi Sahabat sekaligus Kakak Ipar Aurora,aku nggk tau sih,ua bisa Ilmu Beladiri Atau tidak. Hemm. Keren Sih Keluarga Ini. 😁😁😁

2025-02-27

1

Marsiyah Minardi

Marsiyah Minardi

Aku dulu tomboi, bar bar
Ketemu jodoh ya pria kalem, tenang, irit bicara, sabarnya juara
ga pernah ninggiin suara apalagi main tangan
begitu nada bicara naik 1 oktaf, kita dah paham bahwa si doi marahhh
Tuhan Maha Adil

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan Jebakan
2 2. Pernikahan Tanpa Cinta
3 3. Bendera Kuning
4 4. Amplop
5 5. Kabur
6 6. Tawuran
7 7. Tak Pernah Belajar
8 8. Tiket ke Neraka Kesabaran
9 9. Menyenangkan dan Menyebalkan
10 10. Godaan
11 11. Takut Tidur
12 12. Sejak Kapan?
13 13. Janda Genit
14 14. Tumirah Caper
15 15. Pagi yang Menyenangkan
16 16. Sengaja
17 17. Dicecar
18 18. Insiden Handuk
19 19. Perdebatan Diatas Ranjang
20 20. Mencari Kehangatan
21 21. Cemburu
22 22. Taruhan
23 23. Kejutan di Garis Finis
24 24. Hotel?
25 25. Nurut?
26 26. Calon Suami
27 27. Ending yang Sama
28 28. Gara-gara Suami
29 29. Balapan Lagi
30 30. Akay Datang
31 31. Hancurkan
32 32. Rencana Busuk
33 33. Topik Utama
34 34. Pujian
35 35. Memilih Diam
36 36. Pesta Ultah
37 37. GPS
38 38. Mabuk
39 39. Mengamankan
40 40. Konsekuensi
41 41. Skenario Baru
42 42. Permintaan Maaf
43 43. Pisah Ranjang
44 44. Menyerah atau Bertahan?
45 45. Akay dan Bismo
46 46. Menolak
47 47. Rencana Lain
48 48. Bukan Pertama Kalinya?
49 49. Panik
50 50. Lebih Rendah dari Sampah
51 51. Satu-satunya
52 52. Kambing Hitam
53 53. Sesuatu yang Lebih Besar
54 54. Pembicaraan Intens
55 55. Jodoh?
56 56. Apa Kurang Berarti?
57 57. Harga Diri
58 58. Rindu
59 59. Cerdas Menilai Situasi
60 60. Harusnya
61 61. Perasaan Aman
62 62. Pesan
63 63. Terlalu Dangkal
64 64. Cara Berbaikan
65 65. Sepenuhnya
66 66. Hiburan Pagi Hari
67 67. Antara Khawatir dan Cemburu
68 68. Tahanan
69 69. Klaim
70 70. Tunjukkan
71 71. Pijatan
72 72. Peringatan Terselubung
73 73. Melampiaskan Cemburu
74 74. Ketahuan
75 75. Ciuman Receh
76 76. Mengarahkan Target
77 77. Seni
78 78. Peringatan
79 79. Lebih Horor
80 80. Di Luar Dugaan
81 81. Bagaimana?
82 82. Karena Balas Budi
83 83. Mengelak
84 84. Hilang
85 85. Aksi Jalanan
86 86. Enggan
87 87. Toleransi
88 88. Jawaban Samar
89 89. Jangan-jangan...
90 90. Menjemput
91 91. Lima Menit
92 92. Tugas Baru
93 93. Akay - Bismo
94 94. Perang di Kegelapan
95 95. Mandi Malam
96 96. Kabar dari Bengkel
97 97. Telpon Misterius
98 98. Janji yang Tak Akan Pudar
99 99. Perang Dua Dunia
100 100. Informasi Valid
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Kecelakaan Jebakan
2
2. Pernikahan Tanpa Cinta
3
3. Bendera Kuning
4
4. Amplop
5
5. Kabur
6
6. Tawuran
7
7. Tak Pernah Belajar
8
8. Tiket ke Neraka Kesabaran
9
9. Menyenangkan dan Menyebalkan
10
10. Godaan
11
11. Takut Tidur
12
12. Sejak Kapan?
13
13. Janda Genit
14
14. Tumirah Caper
15
15. Pagi yang Menyenangkan
16
16. Sengaja
17
17. Dicecar
18
18. Insiden Handuk
19
19. Perdebatan Diatas Ranjang
20
20. Mencari Kehangatan
21
21. Cemburu
22
22. Taruhan
23
23. Kejutan di Garis Finis
24
24. Hotel?
25
25. Nurut?
26
26. Calon Suami
27
27. Ending yang Sama
28
28. Gara-gara Suami
29
29. Balapan Lagi
30
30. Akay Datang
31
31. Hancurkan
32
32. Rencana Busuk
33
33. Topik Utama
34
34. Pujian
35
35. Memilih Diam
36
36. Pesta Ultah
37
37. GPS
38
38. Mabuk
39
39. Mengamankan
40
40. Konsekuensi
41
41. Skenario Baru
42
42. Permintaan Maaf
43
43. Pisah Ranjang
44
44. Menyerah atau Bertahan?
45
45. Akay dan Bismo
46
46. Menolak
47
47. Rencana Lain
48
48. Bukan Pertama Kalinya?
49
49. Panik
50
50. Lebih Rendah dari Sampah
51
51. Satu-satunya
52
52. Kambing Hitam
53
53. Sesuatu yang Lebih Besar
54
54. Pembicaraan Intens
55
55. Jodoh?
56
56. Apa Kurang Berarti?
57
57. Harga Diri
58
58. Rindu
59
59. Cerdas Menilai Situasi
60
60. Harusnya
61
61. Perasaan Aman
62
62. Pesan
63
63. Terlalu Dangkal
64
64. Cara Berbaikan
65
65. Sepenuhnya
66
66. Hiburan Pagi Hari
67
67. Antara Khawatir dan Cemburu
68
68. Tahanan
69
69. Klaim
70
70. Tunjukkan
71
71. Pijatan
72
72. Peringatan Terselubung
73
73. Melampiaskan Cemburu
74
74. Ketahuan
75
75. Ciuman Receh
76
76. Mengarahkan Target
77
77. Seni
78
78. Peringatan
79
79. Lebih Horor
80
80. Di Luar Dugaan
81
81. Bagaimana?
82
82. Karena Balas Budi
83
83. Mengelak
84
84. Hilang
85
85. Aksi Jalanan
86
86. Enggan
87
87. Toleransi
88
88. Jawaban Samar
89
89. Jangan-jangan...
90
90. Menjemput
91
91. Lima Menit
92
92. Tugas Baru
93
93. Akay - Bismo
94
94. Perang di Kegelapan
95
95. Mandi Malam
96
96. Kabar dari Bengkel
97
97. Telpon Misterius
98
98. Janji yang Tak Akan Pudar
99
99. Perang Dua Dunia
100
100. Informasi Valid

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!