Bab 14

Alletta menatap Keandra dan Reygan dengan bingung, sedangkan Kimberley senyum-senyum sendiri. Dia bukanlah gadis bodoh yang tidak tau apa maksud Keandra.

"Ini mata saya," ujar Reygan.

"Siapa bilang itu mata kuda?"

Kimberley nyaris tertawa mendengar ucapan Keandra. Sedangkan Alletta semakin bingung dengan kedua pria ini.

"Kenapa, Pak?" tanya Alletta kebingungan sambil menatap Reygan dan Keandra yang saling melempar tatapan tajam.

Keandra melirik sinis Alletta. Dalam hatinya dia berteriak kenapa Alletta harus secantik ini? Wajar kalau mata Reygan jelalatan.

"Ada lalat yang nempel-nempel kamu," jawab Keandra tidak masuk akal.

"Hah?" Alletta menggaruk kepalanya bingung.

"Nggak apa-apa, Alletta, kamu lanjut makan aja," sela Reygan.

Kimberley berusaha menahan tawanya, apalagi melihat wajah Alletta yang begitu polos tak mengerti apa-apa.

"Permisi." Seorang pria memakai setelan jas menghampiri mereka.

"Tuan Wisnu meminta kalian bertiga untuk menghampiri beliau," lanjutnya sambil menatap Keandra, Reygan dan Kim.

Alletta hanya diam sambil terus makan.

Melihat kedua pria itu tidak merespon, Kim pun berkata, "Baik, terimakasih."

Pria itu mengangguk dan segera pergi dari sana.

"Ayo kita ke sana sekarang," ajak Kimberley.

Keandra menatap Alletta yang masih asik makan. Dia tak tega meninggalkan Alletta sendirian.

"Ayo cepat, cuma bentar aja. Mr. Wisnu udah nungguin," lanjut Kim.

Alletta menatap polos Keandra. Dia mengerjapkan matanya saat jemari pria itu mengusap sudut bibirnya.

Kim dan Reygan mendengus melihat itu. Keandra selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Tunggu di sini, jangan kemana-mana, kalau kamu hilang, saya yang repot," ujar Keandra memperingati.

"Iya," balas Alletta.

Reygan menepuk-nepuk puncak kepala Alletta sebelum pergi dari sana. "Saya ke sana dulu."

Alletta mengangguk. Sedangkan Reygan melangkah lebih dulu, mengabaikan tatapan Keandra yang semakin tajam.

Begitu pula dengan Kim yang menyusul Reygan.

"Ingat apa kata saya tadi, Alle," ucap Keandra.

"Iya, Pak Kean," balas Alletta selembut mungkin.

Setelahnya Keandra buru-buru menghampiri yang lain. Ternyata foto bersama tamu sepesial. Keandra, Reygan, Tenggara serta Kimberley termasuk tamu undangan sepesial malam ini.

Alletta tidak tersinggung, dia malah senang karena tidak perlu repot-repot berdesakan dengan para petinggi yang pastinya akan membuatnya gugup.

"Permisi ... anda mau minum?"

Alletta tersentak saat seorang pelayang membawa nampan berisi beberapa minuman dengan warna berbeda.

"Ah iya." Alletta mengambil segelas minuman. "Terimakasih."

"Terimakasih kembali, Nona." Pelayan tersebut segera pergi dari sana.

Alletta meminum minuman itu hingga menyisakan sedikit. Dia kembali makan sambil menatap orang-orang yang berdansa. Mereka terlihat bahagia sekali.

Tak lama kemudian Alletta merasakan pusing. Dia berusaha menyadarkan dirinya meskipun sia-sia.

Tiba-tiba seorang laki-laki mendekati Alletta. "Mau berdansa sama saya?" tawarnya.

Alletta tertawa kecil, gadis itu berdiri dan menyambut tangan kekar tersebut. Mereka berdua berjalan menuju tempat dansa yang dipenuhi beberapa orang.

"Pak Kean?" panggil Alletta sambil menatap pria di depannya.

Sedangkan si pria hanya terkekeh kecil. Dia menarik pinggang Alletta agar semakin menempel pada tubuhnya. Ternyata Alletta sangat cantik jika dilihat dari dekat seperti ini.

"Kamu cantik."

Alletta tersipu. Dia mengikuti irama dengan lincah. Gadis itu tersenyum lebar dengan mata sayu nya. Beberapa pria juga terlihat mencuri-curi pandang ke arah Alletta. Mereka baru sadar ada perempuan secantik Alletta di pesta megah ini.

Pria itu menarik tangan Alletta hingga Alletta menabrak dada bidangnya. Hidung mereka nyaris bersentuhan, pinggang Alletta dia cengkraman dengan erat. Saat kepalanya hendak maju mengikis jarak, sebuah dorongan yang keras membuatnya jatuh, dan semua orang di tempat dansa terkejut melihatnya, kecuali Alletta yang malah lanjut menari kesana-kemari dengan riang.

"Huuuu~" sorak gadis itu tanpa memperdulikan sekitarnya.

Keandra langsung menarik tangan Alletta dan memeluk pinggangnya. Tatapan mata Keandra menghunus tajam ke arah pria yang mengajak Alletta berdansa.

"Jaga batasan anda," desis Keandra.

Reygan dan Tenggara hendak menolong Alletta, tapi Keandra lebih dulu menggendong gadis itu, membawanya pergi dari sana.

Kimberley menganga tak percaya melihat pemandangan langka itu, dia melirik Reygan dan Tenggara yang berdiri berdampingan. Senyum jahilnya seketika terbit.

"Temanku sainganku, heh?" ujarnya menyindir, lalu dia tertawa melihat tatapan sinis keduanya.

****

Alletta meracau tak jelas, gadis itu tersenyum lebar dengan mata sayu khas orang mabuk.

Keandra mengutuk seseorang yang telah memberikan minuman haram itu pada Alletta. Bisa-bisanya dia kecolongan. Inilah yang membuatnya tidak mau meninggalkan Alletta, gadis itu pasti akan kenapa-kenapa jika seorang diri.

"Kenapa Pak Kean kaya monyet gini?" Alletta menepuk-nepuk pipi Keandra lalu tertawa ngakak.

"Pak Kean itu galak, kaya monyet. Pantas aja dia berubah jadi monyet." Alletta tertawa lagi dan kembali meracau.

Keandra berdecak kesal, dia menahan pundak Alletta agar diam, lalu ia memasangkan sabuk pengaman untuk karyawannya itu.

"Diam, Alletta," tegur Keandra ketika Alletta masih saja bergerak-gerak.

Plak

Keandra terbelalak saat Alletta menampar pipinya. Apa-apaan ini?! Berani sekali dia!

"Kamu siapa berani suruh-suruh princess? Pergi sana, monyet!" Alletta cemberut sambil menunjuk-nunjuk wajah Keandra dengan mata sayu. Lagi, gadis itu tertawa terbahak-bahak. Padahal tidak ada yang lucu di sini.

Sial, ternyata begini kalau dia lagi mabuk. Batin Keandra.

"Yang boleh ngatur aku itu orang yang kasih aku uang, emangnya kamu punya uang? Monyet punya uang, ya?"

Keandra memutar bola matanya malas. Dia kembali menegakkan tubuhnya, tapi Alletta malah menarik dasinya hingga dia kembali mendekat pada si gadis.

"Tapi, kenapa kamu mirip bosku?" Mata Alletta menyipit memperhatikan pahatan wajah tampan Keandra.

Saya memang bos kamu, bodoh!

"Ini Pak Kean atau monyet, sih?" Alletta mencubit kedua pipi tirus Keandra, lalu mengelus hidung, bibir hingga jidat.

"Stop, Alletta."

Bukannya berhenti, Alletta malah semakin mengusap-usap wajah Keandra sambil tertawa.

"Kenapa lucu banget?!" serunya kegirangan.

Karena sudah muak, Keandra memegang kedua tangan Alletta menggunakan satu tangannya.

"Diam."

Alletta menggeleng berkali-kali. "Gak mau gak mau gak mau—"

Cup

Alletta langsung terdiam kaku. Dia mengerjapkan matanya ketika bibir seseorang di depannya ini dengan tidak sopan menyapa bibir pink nya.

Keandra menjauhkan wajahnya setelah melihat Alletta bungkam, pria itu tersenyum miring. Ekspresi Alletta sangat menggemaskan.

"AAAAAAAAA! CABUL! KAMU CABUL!" pekik Alletta membuat Keandra terkejut bukan main.

Gila, telinganya langsung berdengung.

Alletta memukuli tubuh Keandra sambil berteriak, "Cabul! Kamu cabul! Pergi sana!"

"ALLETTA!" Keandra kembali memegang kedua tangan Alletta.

Sontak, Alletta langsung diam menatap mata tajam di hadapannya. Kenapa pria di depannya ini semakin mirip Keandra?

"Sudah cukup, kita pulang sekarang. Jangan banyak gerak. Paham?" Suara Keandra melembut tapi tetap terdapat nada tegas di dalamnya.

Alletta mengangguk patuh.

Melihat Alletta sudah tenang, Keandra langsung melajukan mobilnya.

****

Alletta menguap lebar. Dia meregangkan tubuhnya yang terasa sakit. Gadis itu perlahan membuka matanya, dia menghela nafas berat.

Tiba-tiba dia sadar kalau wangi kamarnya berbeda. Wangi kamarnya adalah wangi segar dan manis, lalu ini? Wangi maskulin yang identik dengan laki-laki.

Alletta terbelalak, dia langsung terduduk. Keadaan memang sedang gelap, hanya lampu tidur yang menyala. Matahari pun belum nampak karena ini masih subuh.

"Aku di mana?" gumamnya. Dia mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin.

"Pesta Mr. Wisnu? Pak Kean?" Alletta terbelalak, dia meraba tubuhnya, dan benar saja, pakaiannya sudah berbeda, tidak ada gaun, yang ada piyama panjang membalut tubuhnya.

Bola mata Alletta bergerak liar. Pikiran negatif mulai menghantui pikirannya. Apa yang telah terjadi?

Dengan ragu dia turun dari ranjang dan meraba dinding untuk mencari tumpuan, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

"Ini di mana sih?" gumamnya semakin bingung. Alletta berusaha mencari saklar lampu.

Tapi saat berjalan, dia tak sengaja tersandung kaki sofa dan membuatnya terjatuh dengan keras.

"Aw!" pekiknya. Kakinya sakit sekali.

"Siapa yang taruh sofa di situ?!" kesalnya sambil mengelus kakinya yang sakit.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Alletta menoleh. Bayangan seseorang bertubuh tinggi kekar membuat Alletta langsung meringkuk ketakutan.

"Siapa kamu?!" serunya kala orang itu melangkah mendekatinya.

Ctak

Alletta mengerjapkan matanya melihat sekeliling nya yang mulai terang benderang. Lalu Alletta beralih menatap seseorang yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Pak Kean?!" Mata Alletta terbelalak.

Keandra menatap malas ke arah gadis itu. Tidak bisakah reaksinya biasa saja?

"Kenapa kamu?" tanya Keandra melihat Alletta bersimpuh di lantai.

Wajah Alletta langsung berubah. "Kesandung sofa, sakit..." Ia cemberut seolah mengadu pada ayahnya.

"Bisa berdiri?" Keandra berjongkok melihat kaki Alletta yang sudah membiru.

"Berdiri bisa, kalau jalan kayanya gak bisa," jawab Alletta.

Keandra menuntun Alletta agar duduk di sofa. Setelahnya dia kembali ke dapur mengambil air untuk mengompres memar tersebut.

Jadi ini kamarnya Pak Kean? Batin Alletta sambil menatap sekelilingnya. Benar-benar kamar khas seorang laki-laki. Rapi dan wangi.

Sadar akan sesuatu, Alletta mengerjapkan matanya. "Ngapain Pak Kean bawa aku ke sini?"

Keandra kembali membawa mangkuk kaca berisi air untuk mengompres memar Alletta.

"Sini kaki kamu," ujarnya menyuruh Alletta meletakkan kakinya ke atas pahanya.

"Hah? Eh? Gak usah, Pak," ucap Alletta tak enak. "Saya bisa kompres sendiri kok."

"Jangan ngeyel. Cepat siniin," paksa Keandra.

Daripada berujung perdebatan, Alletta pun membiarkan kakinya ditarik Keandra ke atas pangkuan pria itu.

Alletta merinding saat telapak tangan kekar Keandra menyentuh pergelangan kakinya yang tak seberapa.

Memang dasarnya Titan ya Titan. Bisa-bisanya pergelangan kaki aku lebih kecil dari tangan Pak Kean! Batin Alletta miris.

Dia baru sadar kalau dirinya semungil ini. Tapi tak apa, yang penting dia bisa bernafas.

"Kecil banget."

Tuh kan. Sudah tertebak di luar kepala Alletta.

"Gak papa, imut," balas Alletta sinis.

Keandra terkekeh mendengarnya. Benar sih, imut. Keandra tak bisa menampik hal itu.

"Kenapa Bapak bawa saya ke sini?" tanya Alletta.

"Kamu pikir saya tau sandi apartemen kamu?" balas Keandra.

Alletta menyengir. Benar juga. Tapi kenapa harus ke sini?

"Ini rumah Bapak?"

"Menurut kamu?"

"Bapak tinggal sendirian di sini?"

"Memangnya kamu lihat orang lain di sini?"

"Besar banget kalau dihuni sendiri, Pak."

"Oh, kamu ngodein saya lagi? Kamu mau tinggal di sini bareng saya, kan?"

Alletta mengerutkan keningnya. "Bapak kali yang pengen serumah sama saya, buktinya Bapak bawa saya ke sini."

"Kok kamu bisa tau?"

Alletta mengerjapkan matanya mendengar balasan Keandra. Apa maksudnya?

"Sabar ya, saya halalin kamu dulu, baru kita bisa tinggal bareng."

"Dih, emangnya saya haram?"

"Bukan gitu, Alletta."

"Terus gimana? Jelasin dong~"

"Nanti aja sekalian praktek."

"Praktek apa? Pikiran Bapak emang mesum gitu ya isinya. Praktek praktek, apaan praktek?" cibir Alletta.

"Loh? Praktek nikah, kamu pikir praktek apa?" tanya Keandra bingung.

Pipi Alletta bersemu. Dia menatap kesal ke arah Keandra.

"Iiihhh Pak Kean duluan!" serunya tak terima.

Keandra tersenyum miring sambil terus mengompres kaki Alletta. "Lihat, kamu yang punya otak mesum, bukan saya."

"Kok saya?! Bapak lah!"

"Kamu, Alletta. Udah ngaku aja."

"IIIHHH APAAN SIH!"

Keandra tertawa mendengar pekikan Alletta. Seru sekali menjahili karyawannya ini.

bersambung...

Btw kalian suka kopi nggak? Kalau aku sih suka bgt! Sebelum nulis pasti ngopi dulu mwehehhehe. Kecuali siang ya, karena puasa 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Alhmdllah aku blm tau rsanya kopi kk....ga tau knp ko ga ska gt,pdhl hmpir smua orng pd ska kopi.....

2025-03-08

1

minsugaa

minsugaa

😭😭😭😭😭

2025-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!