Alletta menghela nafas lega. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya setelah selesai mengerjakan file-file dari Keandra.
Baru saja masuk kerja, Keandra sudah memberi tugas untuk Alletta. Tidak banyak, tapi cukup menguras tenaga.
Kadang, Keandra memberi tugas untuk karyawan nya hanya untuk mengetes kemampuan mereka. Apakah meningkat atau justru malah menurun.
"Mau makan siang sekarang?" tanya Sella.
Alletta menoleh sekilas. "Iya. Aku lapar," jawabnya sembari menepuk-nepuk perutnya.
"Faldo mana?" Alletta bertanya pada kedua temannya itu.
"Konsul ke Bu Lea katanya," jawab Keyla.
"Konsul apalagi? Perasaan dia gak ada istirahat nya," ujar Alletta.
"Kamu tau sendiri Faldo itu gimana, Ta. Dia ngerjain data yang deadline nya masih lama. Aku udah ingatin dia buat jangan terlalu ambisius, tapi gak digubris," ucap Keyla sambil cemberut.
Alletta menghela nafas. Benar, Faldo memang orang yang sangat ambisius, gila kerja. Laki-laki itu terlihat santai, tapi gerakannya begitu cepat.
"Alletta."
Alletta, Keyla, Sella dan beberapa karyawan lainnya langsung berdiri saat Keandra masuk ke ruangan mereka.
Keandra mengode agar mereka semua kembali duduk. Sedangkan dirinya memilih menghampiri Alletta yang terkejut.
"Sudah makan siang?" tanya Keandra basa-basi.
"B-belum. Ini saya sama yang lain mau ke kantin, Pak," jawab Alletta.
Jujur, semenjak kejadian di rumah sakit, Alletta sedikit canggung berada di dekat bosnya ini. Keandra Agnibrata memiliki sisi yang tidak bisa ditebak oleh Alletta. Entah kenapa, pria di depannya ini selalu membuatnya kaget dengan perlakuan yang tiba-tiba.
"Kalau begitu temani saya makan siang," ucap Keandra.
Kan, apa Alletta bilang. Keandra itu selalu penuh kejutan.
"T-tapi, Pak, saya mau makan siang sama Keyla dan Sella," cicit Alletta.
"Kamu nolak saya?" Mata Keandra memicing tak suka. "Mau saya pecat?"
Ancamannya selalu sama.
Mendengar ancaman Keandra, Sella dan Keyla reflek mendorong Alletta agar lebih dekat dengan Keandra, seolah menyerahkan gadis itu pada bosnya.
"Gak papa, Pak. Pak Kean makan siang sama Alletta aja. Saya dan Sella mau makan di kantin bareng sama Faldo juga," ucap Keyla sambil tersenyum canggung.
Alletta melotot melihat tindakan temannya itu. Belum sempat dia membalas, Keandra lebih dulu menarik tangannya keluar dari sana. Sedangkan Keyla dan Sella melambaikan tangan dengan senang.
Padahal aku mau hindari Pak Kean! Tapi mereka malah dorong-dorong aku! Batin Alletta kesal.
Keandra menyuruh Alletta masuk ke dalam mobilnya. Seperti biasa, Keandra akan makan siang di restoran mewah. Pria itu mana mau makan di tempat kecil. Alletta sudah hafal dengan watak bosnya ini. Dia jadi penasaran seperti apa keluarga Keandra, pasti sangat kaya. Selama ini Alletta belum pernah bertemu langsung dengan orang tua Keandra ataupun saudara bosnya itu.
Leana melihat semuanya. Melihat bagaimana Keandra menarik tangan Alletta, melihat bagaimana Keandra menyuruh Alletta masuk ke mobilnya, melihat Keandra mengajak Alletta makan siang di depan karyawan lain.
Tangan lentik itu terkepal erat. Dia kesal dengan Alletta. Apalagi saat Keandra memarahinya waktu itu, dia masih tidak terima dengan semuanya.
"Dia anak baru, tapi kenapa Pak Keandra malah lirik dia? Padahal aku lebih seksi dibandingkan Alletta," gumam Lea. Dia berdecak lalu segera menuju kantin untuk makan siang.
****
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Alletta bersiap untuk pulang.
Setelah makan siang, Keandra lanjut bertemu dengan klien. Alletta senang, karena dia tidak bertemu Keandra di kantor setelah makan siang tadi.
"Aku duluan ya," celetuk Sella yang diangguki Alletta dan Keyla.
"Mau bareng gak, Ta?" tawar Keyla.
"Nggak, deh. Aku mau naik ojek aja. Sore-sore gini enaknya cari angin," jawab Alletta seraya tersenyum.
Keyla mengangguk paham. "Kalau gitu aku duluan ya, Faldo udah nunggu di depan."
Alletta mengangguk dan membiarkan Keyla pergi. Tersisa beberapa orang di sana yang sedang beres-beres.
Alletta menggendong ransel mungilnya. Dia berpamitan pada yang lain sebelum keluar dari sana.
Setelah memesan ojek online, Alletta berjalan menuju halte untuk menunggu ojek datang.
Tiba-tiba suara deru mobil membuat gadis itu mendongak. Dia menatap bingung pada mobil tersebut, dan ketika si pemilik mobil keluar, barulah Alletta tersenyum sebagai sapaan.
"Pak Reygan," sapanya dengan ramah.
Reygan hanya tersenyum menanggapi. Dia melepas kacamata hitam nya. "Mau pulang, kan?" tanyanya.
Alletta mengangguk. "Iya, lagi nunggu ojek."
"Gak usah. Kamu pulang sama saya aja. Kebetulan kita satu arah," ujar Reygan.
"E-eh? Nggak usah, Pak. Saya udah terlanjur pesan ojek." Alletta menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan sebuah aplikasi pesan ojek online.
"Ya udah, kalau gitu kita tunggu ojek kamu datang, nanti saya bayar ojek nya dan kamu pulang bareng saya," ujar Reygan seenak jidat.
"Loh? Gak bisa gitu dong, Pak," balas Alletta seraya terkekeh kecil.
"Ada apa ini?"
Alletta dan Reygan sontak menoleh ke arah Keandra yang baru turun dari mobil. Tepat saat Keandra turun dari mobil, sebuah mobil mewah lainnya datang menghampiri mereka.
Tenggara, dokter muda nan tampan itu keluar sambil melempar senyum pada Alletta.
Sontak saja Keandra dan Reygan menatap tak suka ke arah pria itu.
Alletta menatap bingung ke arah ketiga pria di depannya. Kenapa mereka berbondong-bondong mendatanginya seperti ini?
"Pulang sama saya." Ketiganya tanpa sengaja bicara bersamaan. Setelah itu mereka saling melempar tatapan sinis.
Alletta menahan tawa. Kenapa lucu sekali? Dia berdehem singkat kala mereka bertiga menatapnya dengan tajam.
"Saya udah pesen ojek—" Mata Alletta berbinar saat ojek pesanannya sudah tiba. "Nah, itu ojek nya!"
Sebelum melangkah mendekati si ojek, tangan Alletta dicekal oleh Keandra, membuat gadis itu menatapnya bingung.
"Pulang sama saya, Alletta," tekan Keandra seolah tidak menerima penolakan.
Alletta menggeleng. "Saya udah pesan ojek. Gak bisa dicancel," balas Alletta. Dia berusaha melepaskan cekalan Keandra, tapi pria itu malas semakin mengeratkan.
"Saya gak terima penolakan. Ayo." Keandra menarik Alletta ke mobilnya, tapi Alletta memberontak dan menahan tubuhnya agar tidak mengikuti Keandra.
Reygan dan Tenggara yang melihat Alletta diseret pun segera menghampiri, keduanya melepas paksa cekalan Keandra dan Tenggara menjauhkan Alletta dari Keandra.
"Jangan kasar dengan Alletta!" desis Reygan.
"Dia karyawan saya, dan saya bosnya. Sudah semestinya dia menurut sama saya," balas Keandra dengan tatapan tajamnya.
"Dia perempuan. Sekalipun dia karyawan Pak Kean, harusnya anda bisa bersikap lebih sopan!"
"Apa urusannya dengan anda? Suka-suka saya lah!"
Reygan menghela nafas kasar. Dia menatap Keandra semakin tajam. Ketika hendak bicara lagi, suara deru mobil membuat keduanya menoleh.
Terlihat Alletta ada di dalam mobil Tenggara yang melaju melewati mereka. Gadis itu membuka kaca lalu melambaikan tangannya ke luar.
"Dadah Pak Kean, Pak Reygan! Saya duluan, ya!" serunya dengan senyum lebar.
Keandra dan Reygan melotot melihat itu. Bagaimana bisa Alletta sudah ada di dalam sana?
"Shitt!" umpat Keandra, sedangkan Reygan berdecak kesal.
Rupanya Tenggara mengambil kesempatan dalam kesempitan. Di saat Keandra sibuk adu mulut dengan Reygan, Tenggara memanfaatkan keadaan itu. Dia menyuruh Alletta masuk ke mobilnya setelah membayar ojek yang Alletta pesan 3 kali lipat. Karena sudah dicancel Tenggara, akhirnya Alletta menurut dan masuk ke dalam mobil dokter muda itu.
Ini namanya kerja cerdas. Tenggara terkekeh kecil mengingat kedua pria itu kalah olehnya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
vj'z tri
hahahahhahhaahha ya kan siapa cepat dapat alle 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 secara pak dokter gitu sat set 🥳🥳🥳🥳
2025-03-03
1
Noey Aprilia
Yg pd rbut,biarin aja....yg pnting aletta bsa plang.....🤣🤣🤣
2025-03-03
0