CHAPTER 19

Satu bulan telah berlalu dan hari ini Gisel dan Keyla akan bertemu dengan pemilik ruko yang akan mereka beli.

Sejak terakhir mereka melihat ruko itu,pemilik nya mengajak bertemu memang satu bulan lagi karena sedang tak ada di kota ini dan juga ada urusan yang tak bisa di tinggal kan.

"Ini surat-surat dan dokumen ruko itu,sekali gus tanah nya,silahkan anak berdua cek lebih dulu. "ucap pria paru baya yang datang bersama istri nya.

"Baik pak,kami berdua lihat dulu. " ucap Gisel membuka surat dan dokumen yang di berikan oleh bapak itu.

Keyla juga turut melihat surat dan dokumen itu,agar di kemudian hari tak ada yang menjadi masalah.

"Kami sudah melihat nya pak,dan kami berdua ingin sekali bayar saja,agar urusan kita juga cepat selesai nya,agar kami juga dapat segera membersihkan ruko itu. "ucap Gisel yang memang dia dan Keyla mau nya case sekali bayar saja,agar tak ada urusan lagi beberapa bulan kedepan.

Gisel dan Keyla memang memiliki tabungan yang cukup untuk membeli ruko itu,,apalagi bang Vano juga menjadi donatur dalam bisnis mereka ini.

"Baik lah jadi sekretaris saya akan menyiapkan segala nya,tunggu sebentar ya nak."ucap bapak itu meminta waktu agar sekretaris nya mengurus segala nya.

Hampir satu jam lama nya,akhir nya selesai juga,Keyla dan Gisel menandatangi surat dan dokumen pembelian ruko itu.

"Terima kasih nak Gisel dan nak Keyla, semoga usaha anak berdua lancar kedepan nya."ucap bapak itu menerima uang dari Gisel dan Keyla secara case.

"Sama-sama pak buk."ucap Gisel menyalami kedua orang tua itu.

Kedua orang tua itu segera pergi,karena masih ada urusan lain,dan tinggal lah Gisel juga Keyla di Cefa itu.

"Huh selangkah udah maju kita Sel,dan juga sesuai rencana awal juga ,kontrakan kita jadi satu,besok uang kontarakan gue dateng jadi pindah nya besok apa gimana ya.?"tanya Key yang memang dia dan Gisel akan tinggal satu kontrakan saja,agar lebih hemat pengeluaran juga.

"Hari ini aja lo cicil satu-satu barang lo,biar besok ga terlalu banyak yang di angkat. "ucap Gisel yang mengirim pesan kepada bang Vano jika semua telah selesai.

"Ckck Yok pulang bantuin gue,jangan pacaran mulu lo sama bang Vano."ucap Keyla menarik tangan Gisel untuk segera pulang.

Gisel hanya menurut saja,tak tau harus menjawab apa,padahal udah di bilang juga dia tidak pacaran dengan bang Vano.

Skip

Malam hari nya bang Vano datang menjemput Gisel untuk mengajak makan malam.

"Jangan lupa bungkusin buat gue bang."ucap Keyla membuat Gisel meringis karena Keyla tak ada malu nya sama sekali.

"Beres."ucap Bang Vano yang segera melaju kan mobil nya.

"Jadi kalian udah tanda tangan semua surat dan dokumen nya.?"tanya Vano kepada Gisel.

"Udah bang,palingan besok mau nyari tukang buat benerin kalau ada yang rusak,bulan depan kontrak kerja Keyla juga udah selesai,jadi Key bisa fokus sama rencana ini,kalau aku masih dua bulan lagi. "ucap Gisel yang memang masih ada kontrak dua bulan lagi.

"Kenapa ga ajukan secepat nya saja,lebih baik sama-sama fokus,agar segera bisa di jalankan usaha kalian."ucap Vano yang memang merasa jika sebaik nya Gisel segera mengajukan pengunduran diri.

"Mau nya gitu sih,tapi tau sendiri kalau sebelum kontrak habis harus bayar denda nya."ucap Gisel membuat Vano pun paham.

"Tenang aja,nanti biar abang urus oke."ucap Vano membelokan mobil itu pada salah satu warung mie ayam.

Gisel kata nya ingin makan mie ayam jadi Vano pun menurut,karena dia terserah mau makan apa pun asalkan makan.

"Mang mie ayam nya dua ya makan di sini,sama bakso komplit nya satu ga usah pakai mie."ucap Gisel menyebutkan pesanan mereka.

"tetap ga berubah, mau nya mie ayam tapi bakso pun di pesen."kekeh Vano membuat Gisel tertawa.

"Gimana kerjaan abang,?lancar ga.?"tanya Gisel antusias.

"Lancar, kan tau sendiri kalau abang kerja gimana."ucap Vano dengan wajah sombong nya.

Gisel memutar bola mata nya malas,ah bang Vano memang selalu hebat dalam pekerjaan nya menurut Gisel.

"Siap ga ada yang bisa ngalahin abang kalau gitu. " Ucap Gisel membuat Vano terkekeh dan mengacak rambut Gisel.

"Ihh berantakan jadi nya."ucap Gisel kesel.

"Ga papa,lagian tetap aja jelek dan jomblo."ejek Vano membuat Gisel melongo.

"Enak aja,jomblo teriak jomblo."omel Gisel membuat Vano tertawa.

"Tapi kasihan ya cowok yang kamu tinggalin sebelum netap di kota ini,jadian aja belum udah di tinggal."kekeh Vano yang membuat Gisel semakin tertawa.

Benar juga jadian aja belum,Gisel udah pergi tanpa kabar,udah kayak cowok yang ghosting cewek aja.

Tapi bagi Gisel sendiri tak masalah,toh dia tak terlalu menaruh hati,bang Vano benar dia selama ini nyari pacar hanya karena kesepian saja.

Tapi sekarang rasa nya udah beda,ada atau engga nya pacar bagi Gisel tak masalah,karena ada bang Vano dalam hidup nya yang tau susah senang nya jadi anggap saja bang Vano adalah sahabat yang selalu di samping nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!