Gisel yang merasa sesak pun,pamit kepada bang Revano untuk di luar saja,di balkon.
Bang Vano pun mengangguk dan akan menyusul setelah menyapa para tamu undangan dulu.
Gisel pun berlalu menuju balkon hotel itu,Keyla dan Megan juga Ega entah kemana mereka, Gisel pun tak tau kemana mereka.
"Huh seger kalau di sini."ucap Megan menatap langit malam bertabur bintang.
"Jangan membuat masalah dengan keluarga saya,dan membuat malu saja."ucap Suara yang Gisel kenali,Gisel berbalik dan menatap mama dan papa nya berdiri di belakang nya.
"Maaf apa tante dan om berbicara dengan saya.?"tanya Gisel dengan tatapan asing menatap kedua orang tua nya itu.
Deg
Kedua nya menegang di tempat karena tatapan Gisel dan juga panggilan Gisel kepada mereka.
"Jangan berlagak tidak tau Gisel, dasar anak kurang hajar. "ucap papa Hendra menatap tajam Gisel.
"Bagaimana bisa om mengatakan saya anak kurang hajar,lagi pula kenapa om seolah takut saya membuat malu atau ke kacauan, bukan kah hubungan di antara kita hanya orang asing,mungkin darah om dan tante memang mengalir di tubuh saya,tapi secara hukum kalian bukan siapa-siapa saya,jadi berhenti lah menganggu saya,karena saya tidak pernah menganggu kalian sama sekali. "ucap Gisel membuat kedua nya terpaku.
"Lagi pula saya disini karena undangan sahabat saya,dan kalian berdua tidak usah cemas karena kalau pun saya membuat masalah, kalian dan saya tidak ada hubungan apa pun."ucap Gisel berjalan kembali masuk kedalam ballroom hotel itu.
Hendra dan Yana masih diam terpaku karena Gisel yang sangat jauh berubah,bahkan tatapan mata Gisel pun layak nya orang asing menatap mereka berdua.
"Kenapa papa dan mama diam,benar bukan apa yang di katakan mbak Gisel, papa dan mama bukan siapa-siapa mbak Gisel,dan juga biarkan saja mbak Gisel dengan kehidupan baru nya,mbak Gisel tidak mengusik mama dan papa bukan,jadi untuk apa menganggu mbak Gisel. "ucap Ega kembali pergi setelah membuat kedua orang tua nya kembali terdiam.
"Mas."panggil Yana kepada suami nya.
"Kita masuk,dan lihat saja anak itu berani sekali berbicara tak sopan."ucap Hendra menggajak istri nya kembali masuk kedalam tempat acara.
Acara pun selesai tepat tengah malam,Gisel dan Keyla di antar oleh bang Vano pulang ke kontrakan mereka.
"Besok mobil kalian akan di antar oleh supir. "ucap Bang Vano saat Gisel dan Keyla sudah masuk kedalam mobil Vano.
"Santai aja bang,Besok kita juga libur kerja jadi aman aja."jawab Gisel yang di angguki oleh Keyla.
Vano pun mulai menyala kan mobil nya,dan segera melaju kan menuju tempat tinggal Gisel dan Keyla.
Tak lama mereka pun sampai dan Vano segera berpamitan untuk langsung pulang saja,karena udah larut malam juga.
Gisel dan Keyla pun memasuki kontrakan mereka masing-masing dan segera bersih-bersih untuk tidur karena lelah juga setelah menghadiri pesta bang Vano.
"Kalian membuang ku,jadi untuk apa aku harus selalu berlaku baik,sudah cukup rasa nya kalian selalu menekan perasan ku selama ini."Gumam Gisel yang sudah merebahkan tubuh nya di atas kasur nya.
"Aku bukan orang jahat,tapi kalian sendiri yang membuat ku bersikap seperti itu."gumam Gisel dan memejamkan mata nya untuk segera menjemput alam mimpi nya.
****
Esok hari nya Gisel dan Keyla sedang sibuk diskusi menggenai rencana mereka beberapa bulan kedepan.
"Jadi gimana menurut lo Key,disini bang Vano bener kalau kita harus siapan semua nya matang-matang."ucap Gisel kepada Keyla.
"Kalau di gue lo tau Sel,gue kerja di bidang marketing dan promosi, menurut gue rencana kita udah bagus dan tinggal kita pikirin planing selanjut nya,seperti lokasi dan lain-lain."ucap Keyla yang jika sedang dalam pekerjaan akan selalu serius tak ada candaan.
"Yang pertama kita survey lokasi dan juga nentuin target pasaran kita,baru kita pikiran langkah selanjut nya."ucap Gisel yang di angguki oleh Keyla.
"Jadi kapan kita mulai cari lokasi nya Sel,atau lo ada gambaran tempat yang seperti apa.?"tanya Keyla kepada Gisel.
"Kalau dari gue sendiri, maunya tempat itu yang gampang di jangkau oleh semua orang, ibarat nya itu kita letak di tengah, jadi semua bisa datang tanpa takut kejauhan. "ucap Gisel membuat Keyla diam dan tampak berpikir lokasi yang disebutkan Gisel itu seperti apa gambaran nya.
"Lo yang lebih tau kota ini Key,pasti lo lebih tau lokasi yang gue maksud."ucap Gisel menggambil jus di ataa meja dan menyesap nya.
"Ini gue lagi mikir, itu arti nya kita bukan fokus pada pemandangan seperti alam."ucap Key.
"Bukan,kita bakalan dekor tempat itu nanti jadi se nyaman mungkin tanpa harus pemandangan sawah atau gunung atau pantai,jadi lo udah ada gambaran lokasi nya.?"tanya Gisel.
"Udah,gimana kalau kita sekarang kesana,gue rasa tempat ini cocok dan sesuai dengan yang lo maksud."ucap Keyla menggajak Gisel untuk pergi melihat lokasi yang dia maksud.
"Oke tunggu gue ambil jacket dulu. "Ucap Gisel masuk kedalam kamar menggambil jacket nya.
Mereka pun segera pergi dengan mobil Gisel,mobil Keyla sendiri sudah di antar oleh supir bang Vano pagi sekali.
Tak lama mereka sampai dan di lokasi itu memang ada satu ruko yang memang masih tampak kosong.
Gisel keluar mobil bersama Keyla dan melihat sekeliling nya,dan memang tampak ramai.
"Di sini jalan yang mana semua orang selalu lewati Sel,gimana menurut lo.?"tanya Keyla.
"Dan juga tak jauh dari sini ada taman besar juga yang selalu jadi tempat di kunjungi, menurut gue lokasi ini cocok,lokasi nya yang pasti selalu di lalui."ucap Keyla.
"Good job Key,kalau lokasi nya seperti ini terger kita bukan cuma anak muda,tapi semua kalangan."ucap Gisel yang merasa lokasi itu sangat cocok dan strategis.
"Kita hubungi pemilik ruko itu Key,gue rasa kita bisa bertanya lebih dulu dan mengambil langkah selanjut nya."ucap Gisel yang di angguki oleh Keyla.
Kedua nya kembali masuk kedalam mobil dan tak lupa mengambil nomor yang tertera dengan spanduk di depan ruko itu.
Kedua nya kembali ke kontrakan dan akan di kontrakan saja mereka menghubungi pemilik ruko itu.
"Baik pak terima kasih."ucap Gisel kepada orang yang dia hubungi.
"Jadi gimana menurut lo Key,pemilik nya mau jual dengan cara tiga kali bayar,ga papa ga case langsung seluruh nya."ucap Gisel.
"Gue oke,karena kalau kita kontrak yang ada tiap tahun mikirin tabungan buat bayar,kalau di beli kita lebih leluasa dimasa depan, dan juga tawaran dari pemilik nya juga ga terlalu tinggi,apalagi mereka bilang ruko itu di jual karena mereka udah ga tinggal di kota ini,jadi fiks kita beli aja."ucap Keyla yang di angguki oleh Gisel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments