Waktu weekend pun tiba dan hari ini adalah hari dimana Gisel bertemu dengan bang Revano yang kata nya sudah sejak malam berada di kota ini.
Jadi pagi ini Gisel janjian dengan bang Vano di kontrakan saja,karena tidak mungkin mereka pergi dengan dua mobil.
Dan juga setidak nya bang Vano tau dimana kontrakan Gisel di kota ini.
Gisel yang sedsng memasak sarapan pun terhenti karena ketukan pintu,dan seperti nya bang Vano,karena jika Keyla tak mungkin mengetuk pasti gadis itu langsung masuk saja.
Gisel membuka pintu dan bang Vano berdiri di depan pintu itu,Revano terkejut saat melihat perubahan Gisel yang tampak sangat berbeda itu.
"ga usah kaget bang,masuk aja ga papa kok."ucap Gisel membuka pintu itu lebar-lebar dan membiarkan bang Vano masuk.
Ravano pun masuk tak lupa membuka sepatu nya,agar Gisel tak susah bila harus mengepel kembali.
"duduk dulu bang,sarapan nya udah mau jadi."ucap Gisel meminta bang Vano duduk di kursi yang ada di dekat ruang tamu itu.
Revano duduk dan melihat isi rumah tempat Gisel tinggal,memang tidak besar tapi tertata rapi dan juga bersih serta nyaman.
Tak lama Gisel datang membawa dua piring nasi goreng dan juga teh hangat serta jus jeruk di atas nampan.
Vano tersenyum karena dia sudah lama juga tak memakan masakan Gisel yang selalu juara,karena memang Gisel berbakat dalam memasak.
"Jadi abang udah dari malam di sini.?"tanya Gisel di sela-sela makan nya.
"Iya Sel,kebetulan semalam ada pertemuan sama klien juga,karena itu abang ajak ketemu hari ini."ucap Revano yang menikmati nasi goreng milik nya.
Tak lama kedua nya selesai sarapan dan Gisel segera membereskan segala nya,dan terakhir dia membawa buah yang sudah di potong untuk dia nikmati bersama bang Vano sebelum mereka pergi nanti.
"Bagaimana perasaan mu saat ini Sel.?"tanya bang Vano yang memang tak mau menunggu lama.
"Ega sudah bercerita segala nya,dan juga Ega di ancam oleh papa kamu,jika tetap tak menurut maka papa mu akan mencelakai kamu Sel."ucap Revano membuat Gisel terkejut, tak menyangka jika papa nya berani sejauh itu.
"Ega bagaimana keadaan nya bang.?"tanya Gisel yang juga sangat merindukan adik nya itu.
"Kamu tau Ega adalah pria yang ceria biasa nya,sekarang semua itu berubah,Ega tak seceria biasa nya,Ega berubah menjadi pria yang dingin semenjak terakhir kali papa mu mengancam,dan juga Ega sudah sangat jauh berubah ,yang dulu nya dia taj pernah nakal,sekarang nakal dan berandalan,bahkan sering ikut balapan liar dan membentuk geng di kota sana."jelas Revano yang memang tau sejauh apa Ega berubah semenjak kepergian Gisel.
"bang gimana bang,aku ga mau Ega kenapa-napa nanti nya."ucap Gisel tak mau adik nya kenapa-napa.
"Ga ada yang bisa abang lakukan Sel,pernah sekali abang bertemu Ega dan mengajar kan dia,tapi ternyata Ega hanya mengangguk saja,tapi tetap pada pendirian nya sendiri. "ucap Revano yang memang pernah memberi tau Ega agar tidak terlalu jauh seperti sekarang.
"Tapi Sel,percaya lah Ega bukan pria bodoh,dia anak yang pintar pasti tau batasan nya,dan itu semua pasti ada alasan nya."ucap Revano membuat Gisel mengangguk paham.
"Tunggu sebentar bang,aku mau siap-siap dulu, mending kita cerita nya di luar saja."ucap Gisel pamit untuk berganti pakaian.
Tak lama Gisel keluar dari kamar dengan gaya berpakain nya,yang membuat Revano terkejut karena biasa nya Gisel gadis yang tomboy, tapi sekarang terlihat feminim sekali.
Gisel menggunakan rok sepaha berwarna pink dan bagian atas nya tangtop putih di lapisi cardigan rajut berwarna putih juga,serta sepatu putih dan sling bag berwarna pink, rambut Gisel sendiri dia biarkan tergerai karena memang pendek sebahu.
Gaya yang di pakai oleh Gisel layak nya gadis korea dan apa lagi make up Gisel yang semakin menunjang penampilan nya.
"Sangat jauh berubah Gisel. "ucap bang Vano membuat Gisel meringis dan segera mengajak bang Vano pergi sebelum Keyla bangun dan mengacau.
Revano dan Gisel pun segera pergi dengan mobil Ravano tentu nya,dan kali ini mereka akan pergi nongkrong saja di salah satu cafe pilihan Gisel.
"Kenapa kamu berubah seperti ini Sel.?"tanya Vano saat kedua nya sudah duduk di dalam cafe itu dan menunggu pesanan mereka.
"Aku hanya tidak mau menjadi Gisel yang menyedihkan saat papa memberi dokumen itu,aku hanya mau menjadi Gisel yang baru bang."ucap Gisel membuat Vano mengangguk paham.
"abang mengerti Sel,tapi apa kamu merasa lebih baik setelah merubah segala nya.?"tanya Revano.
"ya semua seakan membaik,dan aku seolah menjadi Gisel yang berbeda, tapi yang pasti aku nyaman dengan yang sekarang. "ucap Gisel jujur.
"Bagus lah,karena yang paling penting itu nyaman atau tidak nya kamu Sel,tak peduli mau dimata orang baik atau buruk nya,selagi kamu nyaman maka jalani." ucap Revano yang di angguki oleh Gisel.
"Iya bang,aku selalu ingat pesan abang,karena itu aku betah dan nyaman dengan diri ku yang sekarang. "jawab Gisel tersenyum saat pesanan mereka datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments