CHAPTER 10

Esok hari nya Gisel bekerja dan hari ini dia kebagian shif pagi sampai sore jam empat dan itu di mulai dari jam sembilan pagi,waktu bekerja tujuh jam lama nya.

"woi semangat Sel."terial Keyla dari dalam mobil nya.

Keyla juga akan pergi bekerja dan arah tempat kerja nya dan Gisel berlawanan arah,jadi mereka tak bisa saling menumpang.

"Yoi lo juga."balas Gisel dan melambai tangan kepada Keyla.

Gisel pun malajukan motor nya kenuju restoran tempat dia bekerja, dan hanya memakan waktu lima belas menit Gisel pun sampai.

Gisel pun masuk dan dia juga berkenalan dengan para rekan kerja nya di tempat ini.

Setelah berkenalan,Gisel pun segera menuju loker tempat penyimpanan barang nya,dan juga tempat baju nya,karena selama bekerja sudah pasti Gisel memakai pakaian khsus.

SKIP

Jam empat sore Gisel pulang,apalagi chef untuk shif malam juga sudah sampai.

"See you semua nya."ucap Gisel melambai tangan pada rekan yang sama shif siang dengan nya.

"Kehidupan seperti ini yang gue maksud,melakukan aktifitas sesuai kemauan gue,dan juga tenang tanpa ada tekanan dari mama ataupun papa."batin Gisel saat dalam perjalanan pulang.

sebelum menuju kontrakan Gisel membeli mie ayam untuk diri nya dan juga Keyla,mumpung suasan hati Gisel sedang baik.

Setelah membeli mie ayam,Gisel kembali melanjutkan perjalanan menuju kontrakan nya.

Tak lama Gisel sampai dan segera meletakan motor nya di atas teras rumah kontrakan nya.

"jadi di sini kamu bersembunyi Gisel."ucap suara yang sangat Gisel kenali dan sangat Gisel hindari .

Gisel berbalik dan terkejut saat melihat papa nya berdiri dengan dua pria yang seperti pengacara dan juga bodyguard.

"Kenapa papa ada di sini.?"tanya Gisel yang tak percaya dia bisa di temukan semudah itu.

"Tidak usah terkejut Gisel, jangan lupa siapa papa mu,dan mencari kamu bukan hal yang sulit Gisel. "ucap papa Hendra mendekati Gisel dan duduk di kursi depan rumah kontrakan Gisel.

"apa mau papa kesini,jika ingin aku kembali maka jawaban nya tidak,aku ingin tetap di sini. "ucap Gisel membuat papa Hendra tertawa.

"Bukan duduk lah dahulu dan dengar kan papa."ucap Hendra membuat Gisel pun duduk tepat di hadapan papa nya.

"Baca dokumen ini dan kamu akan mengerti. "ucap papa Hendra memberikan dokumen kepada Gisel.

Gisel meraih dokumen itu dan perlahan membuka nya dan membaca isi dokumen itu.

Deg

Jantung Gisel rasa nya ingin lepas saat ini juga,Hati nya berdenyut nyeri saat melihat dokumen itu yang ternyata surat pemutusan hubungan anak dan orang tua.

Gisel tak menyangka jika papa nya akan memutuskan hubungan antara dia dan papa juga mama nya.

"Sudah Gisel dan sekarang kamu bebas,dan bukan lagi anak saya dan istri saya,dan juga jangan pernah kembali lagi,karena ada nya kamu hanya membuat suasana keluarga saya menjadi tak baik,,pergi lah kemana pun kamu mau Gisel,dan jangan kembali walau hanya jasad mu."ucap papa Hendra dan segera pergi setelah kembali menghancurkan hati anak perempuan nya.

tes,tes

air mata jatuh di pipih Gisel saat papa nya sudah tak ada lagi di hadapan nya,perlahan Gisel bangkit dan masuk kedalam kontrakan nya.

Saat pintu tertutup tubuh Gisel merosot di lantai,Gisel menangis sesegukan sambil menekan dada nya yang semakin terasa nyeri.

"Hiks,Sakit kenapa selalu aku yang papa sakiti,kenapa pa."ucap Gisel dengan air mata yang bercucuran deras.

Pintu kembali terbuka dan kali ini yang masuk adalah Keyla, Key memang sudah pulang dan saat akan menghampiri Gisel tapi tertahan karena ada yang berbicara dengan Gisel.

Awal nya Keyla tak mau mendengar obrolan itu,tapi malah dia tak sengaja mendengar, dan itu membuat Keyla juga sakit hati.

"Gisel."ucap Keyla berlutut dan memeluk Gisel.

Tangis Gisel semakin pecah saat Keyla memeluk nya,dan itu membuat Keyla juga tak dapat menahan air mata nya.

"i-ini lah gue Key,gue di buang mama dan papa."ucap Gisel membuat Keyla menangis juga.

"Gue ga tau harus ngomong apa Sel,tapi yang pasti lo harus kuat,yang kuat Sel."ucap Keyla yang memang tak tau harus menenangkan dengan cara apa.

Cukup lama Gisel menangis dan akhir nya sudah tenang dan saat ini Gisel tertidur dan itu masih Keyla temanin.

"Gue pikir hanya gue yang terluka karena kedua orang tua gue,tapi ternyata lo juga Sel,bahkan melebihi rasa sakit yang gue rasain."gumam Keyla dan menyelimuti tubuh Gisel.

Keyla memilih untuk tetap berada di rumah Gisel, dia tak mau meninggal kan Gisel sendiri di saat terpuruk nya,apalagi saat ini Gisel pasti sedang butuh teman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!