CHAPTER 9

Gisel dan Keyla sudah berada di pantai dan tepat sekali mereka datang saat cuaca bagus jadi dapat melihat sunset juga.

"Nah cakep nih kalau lo bisa nyetir juga,kapan-kapan kita bisa pergi jalan-jalan lagi walaupun jauh bisa gantian nyetir nya."ucap Keyla membuat Gisel tertawa.

Mereka berdua segera duduk pada salah satu tikar di bawah pohon kelapa,dan tak lupa memesan kelapa muda untuk di nikmati.

"Oh iya gue harap lo bisa simpan cerita gue yang di cefe dan ga ngasih tau siapa pun,gue cuma ga mau terlihat menyedihkan di mata orang-orang. "ucap Keyla menyesap kelapa muda yang sudah mereka beli.

"Tenang aja gue juga ga suka gosip sama orang-orang,lagi pula ga semua harus di ceritakan kepada orang Key,apalagi kehidupan orang lain yang kita tau."jelas Gisel yang memang tak berniat juga memberi tau siapa pun kehidupan Keyla.

"Bagus deh,dan gue harap lo serius Sel,karena dulu gue punya temen,tau nya di depan gue aja baik nya,di belakang gue malah cerita sana sini,tapi untung gue cepet sadar dan ga deket lagi sama orang seperti itu."ucap Keyla yang di angguki oleh Gisel.

Gisel mengeluarkan ponsel nya sedangkan Keyla menatap langit yang sudah tampak berubah warna nya.

Gisel membuka room chat dan dia mengirim pesan kepada bang Vano jika dia baik-baik saja,Gisel hanya lebih percaya kepada Vano tentang segala nya,karena itu dia mengirim Vano kabar.

Gisel tersenyum dan mulai memotret langit senja itu,tak lupa dia posting di akun sosial media nya,yang baru.

"Setidak nya senja yang indah mampu menghangat hati yang sedang gundah."batin Gisel kembali memasukan ponsel nya kedalam tas nya dan dia kembali bercerita dengan Keyla.

Saat langit sudah gelap kedua nya segera pergi pulang,karena jarak dari pantai menuju kontrakan cukup jauh juga.

Sedangkan di sisi Vano sendiri dia baru saja selesai bekerja, saat membuka ponsel nya Vano tersenyum melihat pesan dari Gisel dengan nomor baru gadis itu.

Vano segera menyimpan nomor Gisel dan membalas pesan Gisel, saat sudah menyimpan nomor Gisel Vano dapat melihat story Gisel.

"Bagus Sel,hidup lah dengan baik disana,dan temukan kebahagian mu."gumam Vano yang segera beres-beres untuk segera pulang.

Di kediaman Kedua orang tua Gisel,keadaan rumah semakin dingin saja,karena Ega yang semakin hari semakin berubah.

Pergi kuliah pagi dan pulang saat malam hari, jika di tanya jawaban nya tetap sama jika ada tugas kuliah, hanya beberapa kata dan Ega kembali masuk kedalam kamar nya.

"Ega sudah cukup,jangan membuat papa semakin marah Ga."ucap Papa Hendra kepada Ega saat Ega baru saja pulang kuliah tepat jam sepuluh malam.

"Kenapa pa,kalau papa marah mau usir aku,ayo pa silahkan, justru bagus,aku bisa mencari mbak Gisel kembali. "ucap Ega yang memang sudah lelah dengan kelakuan kedua orang tua nya.

"Ega jangan menentang papa Ga."sentak Papa Hendra.

"Mas sudah,Ega masuk kedalam kamar mu."ucap Mama Yana tak mau jika suami nya salah bicara dan berujung Ega pergi juga.

Ega pun segera pergi karena dia butuh istirahat dan berfikir bagaimana cara nya menemukan mbak Gisel.

"Mas jangan mas,nanti Ega anak kita malah pergi. "ucap mama Yana dengan wajah memelas menatap suami nya.

"Jika tak mau tolong beri tau anak kita itu,dan pastikan dia tak lagi membangkang seperti saat ini."ucap papa Hendra yang sebenar nya juga tak mau sampai Ega keluar dari rumah nya,karena Ega adalah anak kesayangan nya.

"Iya mas,aku akan bicara nanti dengan Ega."ucap Yana yang memang akan bertindak keras kepada putra nya itu agar tidak membuat papa nya marah.

"bagaimana hasil pencarian orang suruhan mu mas,apa Gisel sudah di temukan.?"tanya Yana kepada suami nya.

"Besok mereka akan memberi kabar."jawab Hendra dan segera mengajak istri nya untuk tidur, dan besok jika Gisel sudah dia temukan,akan dia temui dan beri pelajaran kepada anak itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***