CHAPTER 6

Revano tak abis pikir dengan cara kedua orang tua Gisel dalam bersikap dan memperlakukan anak nya.

"Jawab saja om,apa yang om dan tante lakukan kepada Gisel."ucap Revano yang tak akan menanggapi ucapan sarkas om Hendra.

"bang Vano apa mungkin mbak Gisel sakit hati,,karena mama dan papa hanya menggajak ku pergi makan merayakan proyek baru papa,dan mbak Gisel tidak tau dan tidak di ajak sama sekali. "ucap Ega yang tau jika mama dan papa nya telah salah dalam hal itu.

Revano terkekeh sinis,jelas saja Gisel merasa sakit hati, bayangkan saja Gisel layak nya duri dalam keluarga cemara di hadapan nya.

"Selamat karena kalian telah kehilangan Gisel."ucap Revano yang rasa nya tidak bisa lagi bersikap hormat kepada kedua orang tua Gisel.

"mungkin bagi kalian hal itu biasa,tapi tidak dengan Gisel, benar apa yang di katakan Gisel jika dia seperti duri di dalam keluarga harmonis yang kalian ciptakan dengan hanya anak kalian Ega saja."ucap Revano yang rasa nya perlu memberi tau kepada kedua nya apa yang di rasakan Gisel selama ini.

"dan tante sendiri,Gisel anak yang tante lahirkan sendiri tapi tante sampai hati membedakan kasih sayang tante antara Ega dan Gisel,,padahal dia anak perempuan tante."ucap Revano membuat mama Gisel berwajah tegang.

"dan Om yang harus nya menjadi cinta pertama anak perempuan om malah menjadi luka terdalam bagi anak om,dan kalian tidak tau bagaimana Gisel menghibur diri nya selama ini,agar tetap waras dan hidup di dunia ini."ucap Revano dengan wajah memerah,bahkan kedua orang tua Revano sampai keluar dari rumah begitu juga adik Revano.

"Gisel hanya punya diri nya sendiri,dia tidak punya tempat untuk tempat dia berlindung dari jahat nya dunia,kalian berdua yang harus nya menjadi rumah dan tempat berlindung bagi Gisel malah menjadi tempat yang sangat dia hindari karena tempat yang kalian berikan adalah sumber sakit bagi dia."ucap Revano menatap tajam kedua orang tua Gisel.

"jika kalian tidak bisa memberi tempat berlindung untuk Gisel jangan halangi dia pergi dan biarkan dia mencari kebahagian nya,,dia hadir di dunia ini bukan untuk menderita dan membiarkan diri nya terluka."ucap Revano.

"dan jika pun Gisel memberi tau saya dimana dia,saya pastikan saya tidak akan memberi tau kalian ,Silahkan pergi. "ucap Revano menggusir Kedua orang tua Gisel.

kedua orang tua Gisel dan Ega segera pergi karena di usir oleh tuan rumah, jadi tidak mungkin mereka bersikeras.

nafas Revano tersengal dengan dada naik turun,karena emosi didalam diri nya,wajar saja Gisel pergi karena kelakuan kedua orang tua itu.

"Vano ada apa nak.?"tanya Mommy Elena kepada putra nya.

"Gisel pergi dari rumah nya Mom."ucap Vano menjelaskan kepada Mommy dan Daddy juga adik nya.

"tapi bener Gisel belum menghubungi mu.?"tanya Mommy Elena juga cemas dengan Gisel.

"belum Mom,tapi aku yakin Gisel akan memberi tau saat dia sudah tenang."ucap Vano yang tau bagaimana Gisel selama ini.

"baiklah semoga Gisel baik-baik saja di luar sana."ucap Mommy Elena yang di angguki oleh Ravano.

"jika Gisel memberi tau,biarkan saja dia memulai kehidupan baru disana boy."ucap Daddy Pradana kepada putra nya.

"iya,aku ke kamar dulu. "ucap Vano yang rasa nya butuh istirahat karena sangat merasa lelah sekali.

Di kediaman orang tua Gisel sendiri,papa nya Gisel masuk kedalam rumah dengan wajah merah padamnya ,karena merasa kesal kepada Gisel dan Vano.

"apa papa dan mama masih belum sadar jika kalian berdua salah.?"tanya Ega menatap mama dan papa nya.

"tidak ada orang tua yang salah,justru kaka mu lah yang salah Ega,masuk kedalam kamar mu Ega,dan jangan pikirkan anak durhaka itu lagi. "ucap Papa Hendra menatap tajam putra nya.

Ega geleng kepala melihat papa nya yang ternyata tidak juga merasa bersalah,begitu juga dengan mama nya yang tak juga menggerti jika kedua nya salah.

"terserah kalian berdua."ucap Ega pergi menuju kamar nya,karena orang tua nya sangat keras kepala dan keras hati sekali.

"Semoga mbak baik-baik saja dimana pun mbak saat ini."batin Ega menatao sendu potret diri nya dan mbak Gisel saat mereka pergi berwisata berdua saja.

Ega sangat tau jika mbak nya sangat menyayangi nya,terlepas dari papa dan mama yang selalu membandingkan mereka berdua,tapi kasih sayang mbak Gisel sangat dapat Ega rasakan selama ini.

****

Pagi hari nya Gisel bangun dengan tubuh yang sudah jauh lebih segar,Gisel pun segera mandi dan bersiap untuk mencari rumah kontrakan atau kosan,agar dia tak perlu terlalu lama mengginap di hotel.

"Nanti saja gue beli kartu sim card."batin Gisel yang sudah selesai bersiap dan dia akan segera pergi mencari apa yang dia butuhkan.

tak lama Gisel mendapatkan kontarakan yang tak terlalu besar atau terlalu kecil, Gisel pun membayar kontrakan itu dan dia kembali pergi untuk membeli kasur serta peralatan lain nya.

Untung saja selama ini Gisel selalu menabung jadi dia memiliki uang sendiri,yang di saat seperti ini dapat dia gunakan untuk kebutuhan nya.

"Rumah sudah,perabotan nya sudah juga yang memang sangat aku butuhkan. "ucap Gisel yang memang membeli perabotan yang dia butuhkan saja.

Gisel sampai di hotel dan segera check out,dan dia pun menuju rumah kontrakan nya,yang mana semua perabot yang dia beli sudah di antar ke kontrakan itu.

"huh bakalan capek banget nata semua ini."gumam Gisel meringis melihat rumah itu yang memang harus dia tata dan bersihkan.

"okey semangat Gisel,demi kehidupan bahagia dan nyaman lo."ucap Gisel kepada diri nya sendiri.

Gisel mulai membersihkan rumah itu dan satu persatu dia mulai menata barang-barang nya,dan untung saja pemilik kontrakan menyediakan meja yang dapat Gisel gunakan.

Sudah malam baru lah semua nya selesai dan Gisel pun sudah selesai mandi ,karena gerah dan juga lapar,karena dia belum makan malam sama sekali.

"Mending gue keluar beli makanan sama kartu sim card ponsel gue."ucap Gisel segera pergi mencari makanan yang tak jauh dari kontrakan nya.

setelah membeli makana dan juga kartu sim card nya,Gisel segera pulang dan akan makan di rumah saja.

"Yes berhasil."ucap Gisel setelah berhasil memasang kartu itu.

"apa gue hubungi bang Vano aja ya,lagi pula bang Vano ga mungkin ember juga sama orang-orang."ucap Gisel berbicara sendiri.

"udah ah nanti aja,gue mau makan dulu. "ucap Gisel meletakan ponsel nya dan memakan makanan nya yang dia beli.

Terpopuler

Comments

Vay

Vay

💛💛💜💜

2025-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!