setelah putus hubungan dengan Dirga, awal nya Gisel memang merasa galau dan tidak terima atas perselingkuhan itu,tapi ternyata hidup terus berlanjut dan Gisel juga harus tetap menatap kedepan.
Gisel kali ini dekat dengan pria yang bernama Nino,dan pria itu adalah orang yang Gisel kenal di masa lalu sebagai teman,dan kali ini mereka sedang dekat bukan layak nya teman.
Revano sendiri tak menahan Gisel,dia membiarkan Gisel menjalani kehidupan atas kehendak Gisel sendiri,karena mau bagaimana pun Gisel berhak penuh atas kehidupan nya.
Hubungan Gisel dengan Dirga sudah berakhir dua bulan yang lalu,dan dekat kembali dengan Nino baru satu bulan lebih,setelah cukup lama mereka tidak pernah bertemu.
"huh semoga saja kali ini berakhir baik bang."ucap Gisel berharap hubungan kali ini berakhir dengan baik dan berjalan dengan semesti nya.
"iya, lagi pula bukan kah di masa lalu kamu kenal dengan dia Sel,jadi sedikit banyak nya kamu bisa saja paham bagaimana sifat dan sikap nya."ucap Revano membuat Gisel meringis.
"udah lama banget itu bang,tiga tahun yang lalu seperti nya,tidak mungkin kan dia masih orang yang sama."ucap Gisel yang merasa manusia pasti berubah sikap dan sifat nya dari tahun ke tahun.
"jika dia orang baik sudah pasti berubah pun ke arah yang baik Sel,manusia pasti ingin berubah itu ke arah yang lebih baik,bukan hal buruk."ucap Revano membuat Gisel mengangguk paham.
"ya sudah sana pulang,abang masih ada kerjaan."ucap Vano yang memang masih memiliki banyak pekerjaan.
Gisel pun segera pulang dan saat sampai di rumah ternyata mama nya tak ada dan di rumah hanya ada asisten rumah tangga.
"mama kemana mbak.?"tanya Gisel kepada mbak sri yang sudah cukup lama bekerja di kediaman orang tua nya.
"Ibuk di jemput tuan baru saja Non,seperti nya mau ada acara gitu Non."ucap mbak Sri membuat Gisel mengangguk paham dan Gisel pun memilih masuk kedalam kamar nya untuk istirahat.
SKIP
Sore hari nya Gisel bangun dan dia pun memilih memainkan ponsel nya,sembari menunggu mood nya untuk mandi.
Gisel membuka story media sosial papa dan mama nya yang dua jam yang lalu update.
Saat melihat itu Gisel terkekeh miris,karena story itu berisi foto keluarga cemara,ibu dan anak juga ayah yang tampak bahagia.
Mereka pergi merayakan keberhasilan proyek papa dan makan bersama disalah satu restoran ,dan ingat tanpa Gisel yang status nya adalah anak mereka juga.
"mereka terlihat sangat bahagia, walaupun tanpa ku."ucap Gisel yang menghapus air mata yang mengalir di pipih nya.
Gisel pun mencuci wajah nya,dan tak lama dia berganti pakaian,bukan hanya itu saja,Gisel memasukan pakaian nya kedalam tas besar yang memuat cukup banyak yang dia perlukan.
Gisel hanya meninggal kan surat di atas meja di kamar nya,yang berisi aku pergi,tanpa ada penjelasan apa pun hanya dua kata itu saja.
Gisel pergi setelah memastikan orang tua nya belum kembali dan juga mbak Sri yang seperti nya sibuk di belakang.
Gisel membawa motor yang dia beli dengan uang nya sendiri,,karena dia tak mau membawa barang milik mama dan papa nya,walaupun sudah diberikan kepada Gisel,tapi tetap saja dia lebih nyaman membawa yang milik nya dia beli dengan uang sendiri.
"lebih baik gue pergi dari pada menjadi duri dalam keluarga bahagia ini."batin Gisel segera melaju kan motor nya.
di pertengahan jalan Gisel berhenti dan membuka kartu sim card ponsel nya,dan dia buang begitu saja,karena dia tak mau di ganggu oleh siapa pun.
Gisel kembali melaju kan motor nya,menuju kota yang sudah dia pikirkan sebelum pergi,dan itu bukan kota yang sama dengan kota tempat dia bekerja dulu.
"hidup sendiri dan memulai kehidupan baru. "batin Gisel sepanjang perjalanan menuju kota yang dia tuju.
Setelah menempuh perjalanan hampir delapan jam lama nya Gisel pun sampai di kota yang dia tuju, jauh dari kedua orang tua nya dan orang yang dia kenali.
Gisel sudah memesan hotel untuk tempat dia istirahat dan besok dia akan mencari kosan atau kontrakan untuk tempat dia tinggal.
"capek banget. "keluh Gisel saat merebahkan tubuh nya di atas kasur.
Bagaimana tidak capek, hampir delapan jam dia dalam perjalanan dan hanya berhenti sesekali untuk istirahat dan mengisi bensi atau makan.
"Mending gue mandi dan abis itu tidur. "ucap Gisel bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Sedangkan di sisi keluarga Gisel sendiri sedang terjadi keributan karena Ega mengamuk karena tau kakak nya pergi dari rumah.
"mama dan papa ga pernah berubah, mbak Gisel itu kakak aku dan anak mama juga papa,tapi kenapa kalian malah selalu menyakiti nya."ucap Ega yang kesabaran nya juga habis.
"Tidak mungkin kakak kamu pergi Ega."ucap Mama Yana menyangkal hal itu, pasti Gisel hanya sedang pergi bermain keluar.
"apa yang ga mungkin ma,lihat aja semua barang Mbak Gisel gaa ada ma,lihat aja sendiri dan nomor ponsel nya juga ga aktif."ucap Ega yang kalut karena mbak nya pergi tanpa memberi tau dia sebagai adik nya.
"Ckck,menyusahkan saja."ucap papa Hendra berdecak kesel dan segera pergi keluar dari rumah itu.
"mas mau kemana.?"tanya mama.
"kita tanya sama Revano,mungkin saja dia tau."ucap papa Hendra,yang di ikuti oleh mama dan Ega.
tak lama mereka sampai dengan hanya berjalan kaki saja dan ternyata tepat saat Revano juga baru saja sampai di rumah nya.
"Vano."panggil papa Hendra membuat Revano menoleh.
"ya Om kenapa.?"tanya Revano heran karena kedua orang tua Gisel datang ke rumah nya bersama Ega juga.
"dimana Gisel sekarang Vano.?"tanya papa Hendra membuat Vano semakin heran.
"kenapa tanya saya Om,bukan kah dia anak om dan tante. "ucap Vano heran.
"dia tidak ada di rumah,seperti nya kabur dan Ega hanya mendapatkan pesan di kertas saja,semua barang nya dia bawa,mungkin saja kamu tau karena Gisel selama ini sering bercerita kepada kamu Vano."ucap Om Hendra membuat Revano terkejut.
"ga mungkin Om,saya saja pagi tadi baru bertemu dengan Gisel,dan setelah nya tidak ada."ucap Revano menggambil ponsel nya dan membuka room chat Gisel yang ternyata Gisel tidak menggirim dia pesan dan terakhir berkirim pesan saat pagi hari.
"nomor mbak Gisel juga ga aktif bang Vano."ucap Ega semakin cemas karena bang Revano juga tidak tau kemana mbak Gisel.
"apa yang om dan tante lakukan kepada Gisel sehinga dia pergi,?tidak mungkin Gisel pergi tanpa alasan yang jelas,atau hal yang menyakiti nya."ucap Revano yang tau bagaimana Gisel.
"Bagaimana bisa kamu menyalahkan kami berdua Vano,memang dasar anak itu saja yang menyusahkan, entah kenapa saya harus mendapatkan anak seperti itu yang tak menurut dengan saya."ucap Om Hendra membuat Revano geleng kepala karena ucapan Hendra yang terdengar menyakitkan bagi Revano,apalagi kalau Gisel yang mendengar langsung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
astxrism_8
Bikin terhanyut. 🌟
2025-02-28
0