sudah satu bulan lama nya Gisel berada di kota tempat tinggal orang tua nya,dan satu bulan juga lama nya kehidupan Gisel rasa nya sangat membosankan sekali.
"bosen banget gue,mana kerjaan juga gaa ada selain nganter mama pergi berobat."keluh Gisel yang saat ini sedang berbaring di atas tempat tidur nya.
Gisel yang sangat bosan pun memilih pergi berjalan-jalan dengan motor nya.
Gisel sampai pada salah satu cafe dan dia pun memilih untuk nongkrong sendiri saja disana,karena adik nya sedang kuliah dan bang Vano sedang bekerja.
"coffee latte dingin nya satu sama burger nya satu juga kentang goreng nya ya mbak."ucap Gisel menyebutkan pesanan nya.
"baik kak mohon di tunggu pesanan nya kak."ucap kasir itu kepada Gisel.
Gisel mengangguk dan memilih duduk di lantai dua cafe itu,karena di lantai satu cukup ramai pengunjung nya.
Gisel duduk sendiri sambil memainkan ponsel nya dan untung saja lantai dua tak terlalu ramai pengunjung nya jadi dia lebih santai walaupun sendiri.
tak lama pesanan Gisel sampai dan dia pun mulai menikmati makanan nya sambil menonton vidio lucu di ponsel nya.
"permisi. "ucap suara pria menghentikan gerakan Gisel yang sedang memakan burger nya.
"ya mas manggil saya.?"tanya Gisel kepada pria di hadapan nya.
"Iya,kamu sendiri aja.?"tanya pria itu yang masih berdiri.
"iya kenapa ya mas.?"tanya Gisel heran.
"boleh saya berkenalan dengan mu.?"tanya pria itu semakin membuat Gisel meringis.
"aku Gisel."ucap Gisel menyebutkan nama nya.
"aku Dirga,boleh duduk di sini Gisel.?"tanya Dirga yang di jawab anggukan oleh Gisel.
"berani juga ya kamu duduk sendiri di tempat keramaian."ucap Dirga membuat Gisel terkekeh.
"harus berani lagian aku juga bayar gaa minta jadi fine aja sih,mau duduk sendiri pun."ucap Gisel kembali menikmati makanan nya.
"kamu sendiri juga sendiri mas.?"tanya Gisel.
"tuh teman-teman ku disana Sel,oh iya kamu kelahiran tahun berapa.?"tanya Dirga.
"aku tahun dua ribu, kamu.?"tanya Gisel setelah melihat arah tunjuk Dirga kepada satu meja yang isi nya pria dua orang.
"aku tahun sembilan puluhan, dan ya lebih tua aku dari kamu Sel."jawab Dirga membuat Gisel terkekeh.
Mereke pun saling berbicara dan ya Gisel cukup terhibur dengan hadir nya Dirga,dan mereka juga bertukar nomor ponsel,untuk dapat saling berkomunikasi tentu nya.
Sore hari nya Gisel bertemu bang Vano di taman dekat perumahan mereka,dan bang Vano sendiri masih mengenakan pakaian kantor nya.
"waduh benar-benar pria pekerja keras abang ini."ucap Gisel membuat Vano terkekeh.
"abis dari mana kamu Sel.?"tanya Bang Vano memberikan Gisel minuman yang dia beli.
"abis dari cafe xxx bang."ucao Gisel menyesap minuman itu dan setelah nya dia menceritakan bagaimana pertemuan dia dengan Dirga kepada bang Vano.
Gisel memang selalu bercerita kepada bang Vano tentang apa yang baru saja dia lakukan termasuk masalah orang-orang yang sedang mendekati nya.
"jadi gitu bang,menurut abang gimana.?"tanya Gisel setelah selesai bercerita.
"ya kita lihat aja kedepan nya,untuk tahap awal cukup bagus karena dia mendekati kamu dengan baik juga."ucap bang Vano yang di angguki oleh Gisel.
"asal gaa bosen aja kamu Sel,penyakit bosen itu kurangi ,awal nya heboh banget nanti gaa lama udah bosen aja."ucap Vano membuat Gisel terkekeh karena bang Vano selalu tau saja bagaimana dia selama ini.
"ckck baru kenal aja udah bikin aku katar ketir bang."ucap Gisel membuat Vano tertawa.
"ayo pulang,sudah mau malam nanti malah di marahi papa mu lagi Sel."ucap Vano yang di angguki oleh Gisel.
****
Waktu terus berlalu dan Gisel semakin dekat saja dengan Dirga, dan sesekali Gisel akan bertemu dengan bang Vano untuk sekedar bercerita tentang kedekatan Gisel dan Dirga.
saat ini Gisel dan Dirga sedang berada di salah satu cafe, dia dan Dirga memang sering bertemu setelah Dirga pulang bekerja.
"Gisel. "panggil Dirga menjangkau tangan Gisel dan mengenggam nya.
"ya.?"tanya Gisel yang terkejut karena Dirga mengenggam tangan nya.
"aku mau bicara serius Sel,sudah cukup lama kita dekat dan aku merasa nyaman saat bersama kamu Sel,apa kamu mau menjadi pacar ku.?"tanya Dirga dengan tatapan serius kepada Gisel.
"emm iya aku mau."jawab Gisel tanpa beban sama sekali,kerena Dirga juga tidak buruk untuk di jadikan kekasih nya.
Dirga tersenyum dan mengecup punggung tangan Gisel,dan Gisel sendiri meringis karena merasa geli entah karena apa.
setelah makan malam bersama Dirga, Gisel pun pulang dan saat sampai di rumah ternyata papa nya sudah menunggu.
"bagus pulang malam,dan pergi entah dengan siapa,."ucap papa Hendra menatap Gisel.
"sampai kapan kamu tidak menurut seperti ini Gisel.?"tanya papa Hendra kepada putri nya itu.
"kapan aku ga nurut pa,?aku udah jadi anak yang penurut,tapi gaa harus semua nya papa atur tentang hidup ku pa,aku juga berhak penuh atas kehidupan ku,hanya karena aku tak menuruti papa itu arti nya aku anak durhaka,anak pembangkang gitu pa."ucap Gisel menatap papa nya.
"kamu itu anak papa Gisel,dan kamu ada di dunia ini karena papa dan mama,sudah seharus nya kamu patuh kepada kami berdua,bukan nya menjadi anak yang tidak tau diri."sentak papa Hendra membuat Gisel terkekeh sinis.
"emang aku mau pa ada di dunia ini,gaa ada satu anak pun yang mau lahir kalau cuma jadi mainan orang tua nya,yang segala hidup nya di kendalikan orang tua nya,aku bukan boneka kalian berdua atau mainan kalian berdua yang bisa kalian bentuk sesuka hati kalian."ucap Gisel tak kalah lantang suara nya.
"GISEL."teriak papa Hendra membuat Ega dan mama keluar dari kamar karena keras nya teriakan papa.
"pah udah."ucap Mama kepada papa agar tidak melanjutkan berdebatan dengan Gisel.
"mbak ayo ke kamar."ucap Ega merangkul mbak nya.
"sana bawa mbak mu Ega,di sini hanya membuat papa naik darah dan emosi saja."ucap papa Hendra dengan dada naik turun karena emosi nya.
"mbak ayo."ucap Ega membawa mbak nya menuju kamar.
Gisel menuruti langkah Ega yang membawa nya,jujur saja dia juga sama emosi nya dengan papa nya,bisa di katakan Gisel duplikat papa nya,bahkan emosi Gisel sekali pun sama dengan papa nya.
jadi di setiap berdebatan pun papa nya tak akan menang karena papa nya seperti bertengkar dengan diri sendiri,tapi sampai sekarang pun papa nya tak paham akan hal itu dan malah selalu menggatakan Gisel anak durhaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
MiseryInducing
Jangan biarkan kisah ini terlupakan, tolong cepat update!
2025-02-27
0