Hamil?

Tangannya bergetar, tatapan matanya memerah dengan cairan yang menggenang. Tubuhnya bahkan hampir limbung, jika dia tidak bersandar pada dinding kamar mandi. Sebuah benda kecil di tangannya telah membuatnya hampir tidak percaya.

"Ya Tuhan, bagaimana ini?"

Seharusnya dia senang, karena dengan kehamilan ini maka dia akan segera bisa lepas dari jerat pernikahan kontrak yang sedang dia alami saat ini. Tapi, sial, hatinya terperangkap pada sosok pria yang menjadi suaminya. Dengan sikapnya yang berubah lembut dan penuh perhatian akhir-akhir ini. Lalu, apa dia akan rela melepaskan anak dan juga pria yang cintai? Itu akan berat untuknya.

Tubuhnya luruh ke atas lantai, menangis sejadi-jadinya. Tangannya mengenggam erat benda itu. "Apa yang harus aku lakukan? Aku gagal menjaga hatiku sendiri untuk tidak jatuh cinta padanya"

Memeluk lututnya sendiri dengan tangisan yang pecah. Wajahnya dia sembunyikan di balik lutut dan juga tangan. Beberapa saat dia hanya menangis, meluapkan segala perasaan gundah dalam dirinya. Sampai pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka, membuatnya sedikit terkejut. Dia mendongak, dan lebih terkejut melihat siapa yang berdiri di depannya saat ini.

"Hiks..."

Chris terkejut melihat keadaan Yulita, dia yang menyuruh pelayan untuk memanggilnya untuk sarapan, tapi pelayan bilang jika Yulita tidak ada di dalam kamar. Sampai Chris segera ke kamarnya ini, dan menemukan dia di dalam kamar mandi dengan keadaan yang seperti ini.

Chris berjongkok di depan Yulita, mengusap pipnya yang basah oleh air mata. Sedikit merapikan rambutnya yang juga berantakan.

"Ada apa? Bicara padaku"

Yulita tidak menjawab, tapi dia menunjukan alat tes kehamilan yang berada di tangannya. Chris mengambilnya, dia cukup terkejut, tapi beberapa detik kemudian dia tersenyum. Karena ini yang dia harapkan. Tanpa berkata apapun, Chris langsung menarik Yulita ke dalam pelukannya.

"Akhirnya, apa yang kita tunggu selama ini terjadi juga"

Yulita tidak menjawab, tapi isakan semakin terdengar kencang. Ternyata memang perpisahan itu sudah begitu ditunggu oleh Chris, sehingga kehamilan saat ini adalah sebuah hal yang bahagia bagi Chris, tidak seperti Yulita yang bahkan tidak tahu harus melakukan apa kedepannya.

"Kenapa kamu nangis? Tenang saja, apapun keinginan kamu akan aku penuhi. Jangan menangis lagi ya" ucap Chris yang menghapus air mata Yulita dengan lembut.

Yulita tidak menjawab, dia hanya diam dengan tatapan yang kosong. Bahkan tidak tahu lagi harus melakukan apa. Berkata untuk menjelaskan perasaannya pun, yakin dia tidak akan pernah sanggup.

"Sekarang ayo kembali ke kamar, kenapa malah duduk disini. Tidak papa, kesulitan saat kamu hamil, aku akan menemani. Nanti siang kita pergi ke Dokter untuk memastikan"

Yulita hanya diam saja saat Chris menggendongnya dan membawanya ke tempat tidur. Menidurkan Yulita disana dengan pelan. Lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Aku ambilkan makanan untuk kamu ya, biar kamu tidak perlu keluar kamar. Apa ada yang kamu inginkan?"

Yulita menggeleng pelan, setelah Chris keluar dari kamarnya, dia memeluk tubuhnya sendiri dengan tangisan yang kembali pecah. Ternyata ini adalah hal yang sangat dinantikan suaminya, sementara Yulita sangat takut. Karena setelah dia berhasil melahirkan anak ini, maka dia harus pergi dari kehidupan Chris dan juga harus meninggalkan anaknya sendiri. Memikirkan itu membuatnya semakin kacau.

"Aku harus bagaimana sekarang?"

*

Sudah melakukan pemeriksaan oleh Dokter dan menyatakan jika Yulita memang hamil dalam usia kandungan 4 minggu. Dan kabar itu tentu saja membuat semua keluarga Demitri sangat bahagia. Kehadiran penerus Demitri akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi mereka.

Mama langsung mengadakan makan-makan bersama anggota keluarga yang lain. Dia begitu bersyukur karena akhirnya bisa menggendong cucu.

"Apa yang kamu mau? Kalau ada yang kamu inginkan, bicara pada suami kamu, Yuli. Karena semua keinginan orang hamil, harus dituruti. Dan kamu Chris, harus lebih banyak perhatian pada istri kamu"

"Iya Ma"

Semuanya seolah begitu bahagia dengan kabar ini. Tapi Yulita, hanya diam dengan pemikiran yang masih sama. Ketika dia harus menjalani sebuah kehidupan yang berbeda sejak saat ini.

"Ingin makan apa? Aku ambilkan ya, sejak tadi pagi kamu tidak bisa makan apapun. Apa masih mual?" tanya Chris.

Yulita menoleh, menatap lekat mata suaminya itu. Perhatiannya ini hanya karena sekarang Yulita sedang hamil anaknya, dan sebentar lagi mereka akan bisa berpisah, dan Chris akan kembali pada kehidupan sebelumnya, hanya ada Corline dalam hidupnya.

"Honey, kamu di panggil Kakek. Biar Yuli sam aku saja" ucap Corline yang baru saja tiba, dia membawa sepiring buah segar yang sudah di potong-potong. "Aku juga bawakan buah untuk Yulita, agar anak kita sehat"

Apa katanya? Aku tidak suka mendengar dia menyebutkan anak kita, karena ini adalah anakku.

Yulita memegang perutnya sendiri tanpa sadar, mendengar ucapan Corline barusan yang seolah sudah mengklaim jika anak dalam perutnya adalah miliknya. Dan Yulita tidak suka dengan itu.

Setelah Chris pergi, dan dia menitipkan Yulita pada istri tercintanya, seolah mereka berdua memang harus menjaganya karena ada seorang anak yang akan menjadi penerus keluarga dan juga yang akan mempertahankan pernikahan mereka.

"Yul, ini makan buahnya. Senang sekali mendengar kau akhirnya hamil. Semoga anak kita akan baik-baik saja dan sehat ya"

Yulita kembali tidak suka dengan ucapan Corline. Seolah memang dia sengaja ingin mengklaim bayi Yulita sebagai anaknya.

"Meski kamu akan berat, aku juga bisa memaklumi jika perasaan kamu memang tidak bisa menerima keadaan ini. Tapi, kamu harus ingat dengan perjanjian kita. Kenapa kamu bisa berada dalam Keluarga Demitri sekarang, karena kamu hanya digunakan untuk melahirkan seorang anak saja. Setelah itu, kamu bisa menjalani kehidupan yang kamu inginkan"

Tangan Yulita meremas rok yang dia pakai, ucapan Corline berhasil mengaduk emosi dalam dirinya yang sejak awal memang tidak stabil, sejak dia mengetahui dirinya hamil.

Corline tersenyum, dia menepuk bahu Yulita pelan. "Pokoknya kamu harus banyak beristirahat dan makan makanan sehat ya. Aku tidak mau bayiku kekurangan vitamin dan gizi"

Dia bayiku! Ingin sekali Yulita berteriak seperti itu, tapi lagi-lagi dia teringat jika dia berada disini memang terikat dengan sebuah perjanjian kontrak yang ada. Dan Yulita sama sekali tidak bisa menyangkalnya.

"Aku permisi dulu Nona, mau ke kamar mandi"

Yulita pergi dari sana, pergi ke sebuah lorong yang cukup sepi, karena semua orang sedang berada di ruang tengah. Yulita bersadar pada dinding, menutup mulutnya sendiri untuk menahan isakan.

Aku juga berhak atas bayiku, sekarang aku menyesal karena sudah menyetujui perjanjian itu. Karena ternyata, kehilangan anak dalam kandunganku, adalah hal paling aku takutkan sekarang daripada harus  masuk penjara karena hutang Ayah. Hiks...

Ternyata baru bisa menyadari ada nyawa lain dalam perutnya, dan akan memberikannya gelar seorang Ibu, hatinya sudah terikat penuh pada calon bayinya. Dan Yulita ingin egois saja, dia tidak ingin meninggalkan bayi ini pada keluarga ini. Tapi, apa yang bisa dia lakukan? Ketika dia hidup di atas perjanjian yang sudah dia setujui sejak awal.

Bersambung

Apasih gue ini, kenapa nangis😭😭

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

makanya kamu tuh hrs waras yul..pergi..larilah sejauh mgkin, jgn ngeyel to klo dibilangin..,noh bayimu udah diklaim oleh lampir.. masa iya kamu tega,aku sih kagak ikhlas dan kagak ridho klo kamu nyerain bayimu,kamu ibunya kamu berhak atas anakmu, kamu tau kan rasanya ditinggalkan seorang ibu,jd plis bawa bayimu pergi..!!

2025-03-05

0

Rani R.i

Rani R.i

pergi yul,,kamu harus pergi jauh tanpa jejak,,minta bantuan Ririn atau pergi ke kota tempat johan,,minta tolong sama johan untuk menyembunyikan identitas mu

2025-03-05

0

ken darsihk

ken darsihk

Sedih dan bingung ya Yul apa yng harus kamu perbuat dengan kehamilan lo itu , fikir kan dengan matang dan jangan asal mengambil keputusan 💪💪

2025-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Wanita Kedua
2 Tinggal Satu Rumah
3 Tidak Akan Jatuh Cinta
4 Dia Hanya Wanita Kedua
5 Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6 Jangan Berharap Lebih!
7 Tidak Akan Cemburu!
8 Menemani Tidur?
9 Kedatangan Mama
10 Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11 Luka Yang Tak Terlihat
12 Lepaskan Gaun Itu!
13 Hanya Barang Miliknya
14 Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15 Peduli Atau Rasa Bersalah?
16 Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17 Masuk Dalam Penjaranya!
18 Ingin Berhenti Melukai
19 Apa Mungkin Hamil
20 Hamil?
21 Mencintai Keduanya
22 Pertengkaran Chris Dan Corline
23 Kembali Ke Apartemen
24 Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25 Bertahan Atau Pergi?
26 Dilema
27 Sayang
28 Perhatian Hanya Karena Anaknya
29 Membutuhkanmu
30 Bertemu Corline
31 Perasaan Yang Saling Terungkap
32 Semakin Mencintai
33 Kembali Ke Rumah
34 Bertemu Johan
35 Mengaku Cemburu
36 Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37 Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38 Pertemuan Dua Saudara
39 Merasa Tersingkirkan
40 Kemarahan Chris
41 Melahirkan Tanpa Suami
42 Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43 Sudah Tidak Ingin Berharap
44 Baju Untuk Anakku
45 Pertama Kali Memanggil Ibu
46 Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47 Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48 Gugatan Cerai Saat Koma
49 Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50 Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51 Chris Dan Corline Bercerai?
52 Ternyata Adiknya
53 Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54 Takut Kembali Kecewa
55 Aku Bukan Pelakor!
56 Tidak Mau Kembali Lagi
57 Lamaran Tiba-tiba
58 Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59 Jangan Ganggu Yulita Lagi
60 Dia Juga Korban
61 Bisakah Kita Kembali Bersama?
62 Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63 Menolak Lamaran
64 Yang Pertama Dan Satu-satunya
65 Persiapan Pernikahan
66 Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67 Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68 Selamanya Bersamaku Dan Rean
69 Ketika Cinta Berubah Benci
70 Pindah Rumah
71 Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72 Begitu Dicintai
73 Kehamilan Kedua
74 Tidak Mau Tidur Bersama
75 Tidak Mau Dekat Suaminya
76 Membayar Malam Kesepian
77 Rean Dan Athan
78 Menjadi Ibu Dua Anak
79 Kamar Yang Berantakan
80 Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Jadi Wanita Kedua
2
Tinggal Satu Rumah
3
Tidak Akan Jatuh Cinta
4
Dia Hanya Wanita Kedua
5
Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6
Jangan Berharap Lebih!
7
Tidak Akan Cemburu!
8
Menemani Tidur?
9
Kedatangan Mama
10
Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11
Luka Yang Tak Terlihat
12
Lepaskan Gaun Itu!
13
Hanya Barang Miliknya
14
Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15
Peduli Atau Rasa Bersalah?
16
Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17
Masuk Dalam Penjaranya!
18
Ingin Berhenti Melukai
19
Apa Mungkin Hamil
20
Hamil?
21
Mencintai Keduanya
22
Pertengkaran Chris Dan Corline
23
Kembali Ke Apartemen
24
Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25
Bertahan Atau Pergi?
26
Dilema
27
Sayang
28
Perhatian Hanya Karena Anaknya
29
Membutuhkanmu
30
Bertemu Corline
31
Perasaan Yang Saling Terungkap
32
Semakin Mencintai
33
Kembali Ke Rumah
34
Bertemu Johan
35
Mengaku Cemburu
36
Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37
Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38
Pertemuan Dua Saudara
39
Merasa Tersingkirkan
40
Kemarahan Chris
41
Melahirkan Tanpa Suami
42
Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43
Sudah Tidak Ingin Berharap
44
Baju Untuk Anakku
45
Pertama Kali Memanggil Ibu
46
Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47
Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48
Gugatan Cerai Saat Koma
49
Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50
Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51
Chris Dan Corline Bercerai?
52
Ternyata Adiknya
53
Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54
Takut Kembali Kecewa
55
Aku Bukan Pelakor!
56
Tidak Mau Kembali Lagi
57
Lamaran Tiba-tiba
58
Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59
Jangan Ganggu Yulita Lagi
60
Dia Juga Korban
61
Bisakah Kita Kembali Bersama?
62
Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63
Menolak Lamaran
64
Yang Pertama Dan Satu-satunya
65
Persiapan Pernikahan
66
Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67
Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68
Selamanya Bersamaku Dan Rean
69
Ketika Cinta Berubah Benci
70
Pindah Rumah
71
Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72
Begitu Dicintai
73
Kehamilan Kedua
74
Tidak Mau Tidur Bersama
75
Tidak Mau Dekat Suaminya
76
Membayar Malam Kesepian
77
Rean Dan Athan
78
Menjadi Ibu Dua Anak
79
Kamar Yang Berantakan
80
Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!