Tidak Tahu Mana Yang Tulus

Mama meminta Yulita untuk beristirahat dia dalam kamar, melihat keadaannya yang menangis pasti membuatnya lelah. Lalu, Mama keluar dari kamar dan menghampiri orang-orang yang berada di ruang tengah.

"Chris, apa yang kamu lakukan pada istrimu?" tanya Mama.

Chris langsung mendongak dan melihat Ibunya yang terlihat begitu marah. "Aku tidak melakukan apa-apa. Hanya memberinya sedikit pengertian, jika dia tidak bisa dekat dengan pria lain jika masih menjadi milikku"

Ucapan Chris sedikit penuh penekanan di akhir kalimatnya dengan mata yang melirik pada Lionard.

"Kamu cemburu?" tanya Mama.

Chris terdiam sejenak, kenapa semua orang mengatakan jika dirinya cemburu. Dan Chris tahu jika cemburu hanya untuk orang yang mencintai.

"Tidak mungkin, aku tidak punya perasaan apapun padanya"

"Yakin?" tanya Mama semakin menyudutkan anaknya itu. "Jika kamu menyesal suatu saat nanti, Mama tidak akan pernah membela kamu. Mama juga akan minta Yulita untuk pergi jauh darimu!"

Chris terdiam, ucapan Mama benar-benar serius. Tapi dia sama sekali tidak tahu kenapa Mama begitu marah hanya karena menantu keduanya itu.

"Ingat ya Chris, kamu tidak tahu mana yang tulus dan tidak pada kamu. Dan kamu akan melihat itu semua setelah semuanya berakhir"

Mama berlalu begitu saja setelah mengatakan itu. Membuat Chris sedikit kebingungan dengan ucapannya, dia tidak tahu kenapa Mama sampai berbicara seperti itu.

"Kamu tidak seharusnya bodoh Chris, selidiki semuanya. Dan kamu akan tahu siapa yang tulus padamu" ucap Papa.

Setelah mereka semua pergi, hanya Chris yang berada disini. Merenung setiap ucapan mereka. Kenapa mereka semua mengatakan hal yang sama.

"Memangnya dia mempunyai ketulusan apa? Dia saja menikah denganku karena uang"

Baiklah, hatinya masih belum terbuka untuk melihat kenyataan yang ada.

*

Malam ini Yulita tidak kembali ke rumah, karena Mama yang juga memintanya untuk istirahat saja di rumah ini. Dan Chris juga tentunya tidak akan kembali tanpa Yulita, apalagi Corline yang tidak ada di rumah.

"Tidur di kamar lain, jangan mendekati menantu Mama. Dia sedang butuh waktu sendiri" ucap Mama yang ketika keluar kamar dan melihat Chris yang berdiri di depan pintu.

"Tapi Ma, dia istriku"

"Sejak kapan kau menganggapnya istri? Dia akan tidur disini sendiri! Kau tidur di kamar kamu saja!"

Chris hanya menghela nafas pelan, menatap pintu kamar yang tertutup. Mamanya memang sudah begitu marah padanya, tapi Chris masih merasa heran kenapa Mama bisa memperlakukan Yulita sampai seperti ini, sementara pada Corline saja, dia tidak pernah bersikap seperti ini.

Akhirnya Chris pergi ke kamarnya, membuka jas dan dasi, lalu menggulung lengan kemejanya. Duduk di pinggir tempat tidur dengan mengusap kasar wajahnya sendiri.

"Sial, kenapa aku kepikiran sekarang"

Chris mengingat tentang ucapannya pada Yulita dan juga tatapan mata gadis itu yang terlihat penuh luka. Matanya yang selalu menunjukan penuh luka.

Suara dering ponsel, membuatnya menoleh. Chris mengambil ponsel dan mengangkat panggilan video dari istri pertamanya.

"Hallo Honey, bagaimana? Apa Gala Dinner berjalan lancar?"

"Hmm, begitulah"

"Kamu kenapa? Terlihat kusut sekali wajahnya"

"Tidak papa, aku hanya lelah. Sudah dulu ya, aku mau mandi dan istirahat. Kamu baik-baik disana"

"Eh, i-iya"

Corline merasa aneh dengan sikap dingin Chris saat ini. Apalagi ketika dia yang memilih untuk menutup panggilan duluan. Biasanya tidak seperti ini.

"Ada apa dengannya? Apa mungkin dia mulai terpikat oleh perempuan itu? Tidak, ini tidak boleh terjadi"

Corline menghubungi seseorang lagi, itu adalah managernya. "Kapan kita pulang? Aku tidak bisa lama-lama disini, suamiku bisa terpikat dengan pesona wanita pelakor itu"

"Ck, kita baru dua hari disini, pekerjaan juga belum selesai. Sabar dulu, lagian mana mungkin Chris terpikat dengan wanita kampungan itu. Lihatlah, perbandingan kamu dan dia itu, bagaikan langit dan bumi"

"Iya juga, aku seharusnya percaya diri jika Chris tidak mungkin berpaling dariku"

"Fokus saja bekerja sekarang"

*

Yulita berada di dalam kamar ini, Mama memberikan baju ganti untuknya tidur. Duduk diam di pinggir tempat tidur. Matanya terlihat sembab dengan hidung yang masih memerah bekas tangisan yang lalu.

"Dia tidur disini juga atau pulang ya?"

Yulita tidak bertemu lagi dengan suaminya setelah pertengkaran tadi. Dia memilih untuk berdiam di dalam kamar dan menenangkan dirinya. Rasanya terlalu menyakitkan saat mendengar ucapan Chris yang hanya menganggapnya sebagai barang miliknya.

Ponselnya yang berdering membuat Yulita kembali dari segala lamunan. Dia mengambil ponsel dan mengangkat telepon dari Corline, meski merasa aneh kenapa Corline menghubunginya.

"Hallo Nona?"

"Kamu dimana?"

"Masih di rumah Mama, tidak pulang malam ini. Mungkin besok"

"Mama? Kau memanggil Ibu mertuaku Mama?"

Yulita langsung terdiam, sebenarnya Mama juga Ibu mertuanya 'kan? Seharusnya tidak masalah jika Yulita memanggilnya seperti itu.

"Iya Nona, Mama yang minta untuk dipanggil seperti itu"

Beberapa saat hanya ada keheningan, tidak ada suara lagi dari Corline. Sampai akhirnya dia mendengar suaranya lagi.

"Kau tidur bersama Chris?"

"Tidak, aku tidak tahu dia kemana? Mungkin sudah pulang duluan"

"Baguslah, kau tetap harus sadar diri jika Chris itu tetap milikku. Hati dan cintanya hanya untukku. Kau tidak akan bisa menggantikan posisi aku sampai kapanpun"

Yulita hanya diam saja, sampai sambungan telepon di tutup. Yulita menatap layar ponselnya yang mati. Hanya bisa menghela nafas pelan.

"Aku tahu dan sadar diri, siapa yang akan bisa menggantikan posisi istri pertama. Sementara dia saja begitu mencintaimu, Nona"

Yulita menyimpan ponsel di atas nakas, dia berbaring di atas tempat tidur.  Hanya terdiam dengan pikiran yang menerawang entah kemana. Yang jelas hati dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja sekarang. Ada hal yang terlalu mengganggu pikirannya.

"Ibu, kenapa meninggalkan aku bersama Ayah? Kenapa tidak membawaku seperti Adek?"

Jika saja Yulita tinggal bersama Ibunya, mungkin dia tidak akan mengalami hal seperti ini. Tapi untuk apa berandai-andai di saat semuanya memang sudah kacau.

"Adek, lebih membutuhkan Ibu. Kamu harus bersama Ayah, Kak. Maafkan Ibu"

Itulah ucapan terakhir Ibunya sebelum pergi, dan bahkan tidak pernah ada kabarnya lagi sampai sekarang. Yulita hanya bisa mengalah, karena dia juga tahu jika adiknya masih terlalu kecil saat itu. Tidak mungkin dia harus menjalani kehidupan dengan Ayah yang kasar.

"Aku kangen sama Ibu" lirihnya sebelum dia akhirnya terlelap.

Bersambung

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

berat juga yah kisah hidupnya yulita,pny ortu begitu ditambah suami yg kagak pny otak..udah komplet nih..bner2 menyedihkan.. bner2 tdk ada rumah buat yulita..!! andai yulita hamil trs melahirkan tp disaat melahirkan ,yulita tiba2 kritis dan dijemput Tuhan. gimana perasaanmu chris..?? bahagiakah,senangkah..?? aku jengkel, dongkol dgn karateker chris ini..,sok2an banget..!!!

2025-03-03

0

Rani R.i

Rani R.i

kasian Yulita,,pastia keluarga nya cris mengetahui sesuatu tentang si corlin,,aku gk sabar menunggu hari penyesalan mu crisss

2025-03-03

0

ken darsihk

ken darsihk

Sabar Yulita
kamu tidak sendiri ada Johan dan Aura istri nya yng menjadi sahabat mu

2025-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Wanita Kedua
2 Tinggal Satu Rumah
3 Tidak Akan Jatuh Cinta
4 Dia Hanya Wanita Kedua
5 Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6 Jangan Berharap Lebih!
7 Tidak Akan Cemburu!
8 Menemani Tidur?
9 Kedatangan Mama
10 Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11 Luka Yang Tak Terlihat
12 Lepaskan Gaun Itu!
13 Hanya Barang Miliknya
14 Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15 Peduli Atau Rasa Bersalah?
16 Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17 Masuk Dalam Penjaranya!
18 Ingin Berhenti Melukai
19 Apa Mungkin Hamil
20 Hamil?
21 Mencintai Keduanya
22 Pertengkaran Chris Dan Corline
23 Kembali Ke Apartemen
24 Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25 Bertahan Atau Pergi?
26 Dilema
27 Sayang
28 Perhatian Hanya Karena Anaknya
29 Membutuhkanmu
30 Bertemu Corline
31 Perasaan Yang Saling Terungkap
32 Semakin Mencintai
33 Kembali Ke Rumah
34 Bertemu Johan
35 Mengaku Cemburu
36 Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37 Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38 Pertemuan Dua Saudara
39 Merasa Tersingkirkan
40 Kemarahan Chris
41 Melahirkan Tanpa Suami
42 Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43 Sudah Tidak Ingin Berharap
44 Baju Untuk Anakku
45 Pertama Kali Memanggil Ibu
46 Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47 Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48 Gugatan Cerai Saat Koma
49 Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50 Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51 Chris Dan Corline Bercerai?
52 Ternyata Adiknya
53 Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54 Takut Kembali Kecewa
55 Aku Bukan Pelakor!
56 Tidak Mau Kembali Lagi
57 Lamaran Tiba-tiba
58 Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59 Jangan Ganggu Yulita Lagi
60 Dia Juga Korban
61 Bisakah Kita Kembali Bersama?
62 Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63 Menolak Lamaran
64 Yang Pertama Dan Satu-satunya
65 Persiapan Pernikahan
66 Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67 Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68 Selamanya Bersamaku Dan Rean
69 Ketika Cinta Berubah Benci
70 Pindah Rumah
71 Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72 Begitu Dicintai
73 Kehamilan Kedua
74 Tidak Mau Tidur Bersama
75 Tidak Mau Dekat Suaminya
76 Membayar Malam Kesepian
77 Rean Dan Athan
78 Menjadi Ibu Dua Anak
79 Kamar Yang Berantakan
80 Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Jadi Wanita Kedua
2
Tinggal Satu Rumah
3
Tidak Akan Jatuh Cinta
4
Dia Hanya Wanita Kedua
5
Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6
Jangan Berharap Lebih!
7
Tidak Akan Cemburu!
8
Menemani Tidur?
9
Kedatangan Mama
10
Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11
Luka Yang Tak Terlihat
12
Lepaskan Gaun Itu!
13
Hanya Barang Miliknya
14
Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15
Peduli Atau Rasa Bersalah?
16
Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17
Masuk Dalam Penjaranya!
18
Ingin Berhenti Melukai
19
Apa Mungkin Hamil
20
Hamil?
21
Mencintai Keduanya
22
Pertengkaran Chris Dan Corline
23
Kembali Ke Apartemen
24
Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25
Bertahan Atau Pergi?
26
Dilema
27
Sayang
28
Perhatian Hanya Karena Anaknya
29
Membutuhkanmu
30
Bertemu Corline
31
Perasaan Yang Saling Terungkap
32
Semakin Mencintai
33
Kembali Ke Rumah
34
Bertemu Johan
35
Mengaku Cemburu
36
Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37
Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38
Pertemuan Dua Saudara
39
Merasa Tersingkirkan
40
Kemarahan Chris
41
Melahirkan Tanpa Suami
42
Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43
Sudah Tidak Ingin Berharap
44
Baju Untuk Anakku
45
Pertama Kali Memanggil Ibu
46
Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47
Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48
Gugatan Cerai Saat Koma
49
Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50
Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51
Chris Dan Corline Bercerai?
52
Ternyata Adiknya
53
Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54
Takut Kembali Kecewa
55
Aku Bukan Pelakor!
56
Tidak Mau Kembali Lagi
57
Lamaran Tiba-tiba
58
Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59
Jangan Ganggu Yulita Lagi
60
Dia Juga Korban
61
Bisakah Kita Kembali Bersama?
62
Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63
Menolak Lamaran
64
Yang Pertama Dan Satu-satunya
65
Persiapan Pernikahan
66
Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67
Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68
Selamanya Bersamaku Dan Rean
69
Ketika Cinta Berubah Benci
70
Pindah Rumah
71
Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72
Begitu Dicintai
73
Kehamilan Kedua
74
Tidak Mau Tidur Bersama
75
Tidak Mau Dekat Suaminya
76
Membayar Malam Kesepian
77
Rean Dan Athan
78
Menjadi Ibu Dua Anak
79
Kamar Yang Berantakan
80
Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!