Hanya Barang Miliknya

Chris sedang berbicara dengan Kakek dan Ayahnya disana. Membicarakan tentang perkembangan Perusahaan dan hal lainnya.

"Sesuai ucapan Kakek, jika kamu bisa memberikan keturunan untuk keluarga kita. Maka, kau akan resmi jadi pemimpin Perusahaan"

Chris hanya diam saja, sebenarnya dia tidak terlalu ingin menjadi pemimpin Perusahaan utama. Karena ini hanya akan menjadi perdebatan dengan Lionard yang hanya mendapatkan Perusahaan kedua. Masih berada di bawah Perusahaan utama ini.

"Bagaimana dengan  Lion?"

"Dia sudah menerima, karena dengan dia tidak ingin menikah sekarang ini, sudah menjadi jawaban jika dia memang tidak siap menjadi pemimpin Perusahaan utama" jelas Kakek.

Chris mengangguk mengerti, karena dia paling malah harus bertengkar dengan saudara sepupunya sendiri. "Baiklah, semoga dia akan cepat hamil"

"Dan Chris, jika dia sudah melahirkan anak untukmu, apa yang akan kau lakukan? Papa dan Kakek tidak akan memutuskan apapun, biarkan kamu memutuskan semuanya untuk hidupmu sendiri" ucap Papa.

"Tentu saja langsung menceraikannya, apalagi yang akan aku lakukan? Biarkan dia melahirkan anakku, lalu aku akan memberikan dia uang dan sebuah rumah, setelah itu kita akan bercerai. Dan anak itu akan menjadi anakku dan Corline"

"Kau yakin?" tanya Kakek.

"Apa yang membuatku ragu untuk melakukan itu, dia hanya wanita kedua bagiku"

Sebuah langkah kaki yang berhenti sejak tadi. Mendengar semua percakapan itu. Dadanya sesak sekali, bergemuruh. Air mata menetes tanpa diperintah. Seseorang yang berdiri disampingnya, langsung mengenggam tangannya.

"Kamu tidak papa?" tanya Lionard.

Yulita langsung menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Menggeleng pelan dan tersenyum tipis pada Lionard. "Tidak papa, aku hanya sedang sensitif saja"

Lionard memberikan sapu tangan yang berada di saku jasnya pada Yulita. Melihat air mata yang terus mengalir. "Lap air matamu, wanita cantik sepertimu tidak pantas menangis"

Yulita tersenyum, dia menerima sapu tangan itu dan mengusap air matanya.  Dia tersenyum pada Lionard. "Terima kasih"

"Apa yang kalian lakukan?!" teriak Chris yang tidak sengaja berbalik dan melihat adegan itu. Apalagi saat dia melihat tangan Lionard dan Yulita malah saling mengenggam.

Yulita terkejut dengan suara suaminya itu, dia menoleh dan melihat tatapan tajam Chris yang selalu membuatnya takut. Yulita sadar kemana arah tatapan Chris, dan dia  segera melepaskan tangannya dari genggaman Lionard. Dia juga tidak sadar jika tangannya sejak tadi masih berada dalam genggaman Lionard.

Chris berdiri dan menarik paksa tangan Yulita menjauh dari sepupunya itu. "Berani sekali kau! Ikut aku sekarang"

"Chris, kau jangan terlalu kasar padanya. Karena jika kau tidak menginginkannya lagi, aku siap mengambilnya"

Langkah kaki Chris terhenti, dia melirik tajam pada Lionard yang berkata seperti itu. Begitupun Yulita, dia menatap Lionard dengan terkejut, kenapa pria itu begitu berani mengatakan hal seperti itu.

"Jangan harap kau bisa!" tekan Chris sebelum melanjutkan langkah kakinya dengan menarik tangan Yulita.

Lionard hanya tersenyum penuh arti melihat kepergian mereka. Dia berjalan ke arah Kakek dan Ayahnya Chris. Duduk di sofa yang tadi ditempati oleh Chris.

"Sepertinya dia akan menyesali ucapannya tadi" ucap Kakek dan Papa hanya mengangguk saja.

*

Yulita mencoba melepaskan cengkraman tangan suaminya. Terasa sakit pergelangan tangannya dengan cengkraman kuat tangan Chris padanya. Ketika mereka sampai di sebuah lorong yang cukup sepi, Yulita berhasil melepaskan cengkraman tangan suaminya.

"Cukup Tuan, sakit!" teriak Yulita.

Chris melepaskan cengkraman tangannya, dia menyudutkan Yulita di dinding. Kedua tangannya bertumpu pada dinding, mengukung tubuh Yulita. Tatapan yang dingin seolah menusuk tajam pada orang di depannya.

"Berani sekali kau berpegangan tangan dengannya?" tanya Chris dengan suara yang rendah namun penuh penekanan.

"Kenapa?" tanya Yulita dengan tatapan berani untuk kali ini. "Kamu cemburu? Bukannya kamu hanya menganggap aku wanita kedua, dan akan menceraikan aku setelah aku memberikan anak padamu. Lalu kenapa harus marah?"

Rahang Chris mengeras, tatapan matanya nyalang penuh amarah dengan ucapan Yulita yang dengan berani membantahnya. Tangannya meraih dagu Yulita dan mencengkramnya kuat.

"Sudah aku bilang, selama kau masih bersamaku, tidak ada sebuah pengkhianatan. Karena kau milikku!" tekan Chris dengan tatapan nyalang penuh amarah.

Yulita memegang tangan Chris yang mencengkram dagunya, seolah ingin menghancurkan rahangnya. "Sakit, lepaskan"

Chris malah semakin kuat mencengkram dagunya. Melihat satu tangan Yulita masih memegang sapu tangan milik Lionard. Dia merebutnya paksa dan melemparnya ke sembarang arah.

"Jangan pernah dekat dengan pria manapun selama kau masih mempunyai perjanjian denganku! Karena aku tidak suka barangku disentuh orang lain, mengerti!"

Yulita hanya diam, menatap bola mata biru yang terlihat dingin itu dengan matanya yang berkaca-kaca. Air mata hampir meluncur sekarang.

"Ya, aku mengerti sekarang. Karena aku hanya sebuah barang bagimu"

Chris terdiam, melihat tatapan Yulita yang begitu menyakitkan. Tiba-tiba jantungnya berdebar kencang dengan rasa sakit yang kuat. Chris melepaskan cengkraman tangannya di dagu Yulita.

"Tidak akan ada yang mengambil barang milikmu ini, Tuan. Sebelum kamu membuangnya" ucap Yulita sebelum pergi meninggalkan Chris.

Chris terdiam, dia berpegangan pada dinding dengan memegang dadanya sendiri. Ada rasa sakit yang luar biasa.

Sementara Yulita berjalan cepat dengan dengan menghapus air matanya yang terus mengalir. Dadanya begitu sesak, Yulita tidak bisa menahan apapun yang terjadi pada dirinya.

"Yulita, kamu kenapa Nak?"

Yulita menatap Mama mertuanya yang datang entah darimana. Yulita langsung menghapus air matanya dengan kasar, meski dia tidak bisa menghentikan terus mengalir.

"Ada apa? Cerita sama Mama?"

Yulita hanya diam, menatap Mama mertuanya dengan air mata yang mengalir deras. Tidak bisa mengatakan apapun saat ini, karena semuanya terlalu menyakitkan.

Mama memeluk menantunya ini, dia mencoba untuk menenangkan Yulita yang masih menangis. "Bertahan dan terus bertahan Nak, karena Mama yakin kamu akan bisa melewati semua ini. Chris masih belum bisa membuka pintu hatinya untuk kamu. Dia belum melihat seberapa besar ketulusan kamu"

"Hiks... Ma, aku harus bagaimana? Kenapa dia begitu membenci aku?"

Mama mengelus punggung Yulita yang bergetar. "Da hanya belum menyadari jika kamu lebih berarti untuknya"

Yulita hanya terus melampiaskan rasa sakit yang ada dalam hatinya. Sesak yang dia rasakan ingin dia luapkan hanya dalam tangisan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Untung nya Yul ada mama mertua yng mendukung kamu , jadi kamu tidak merasa sendirian
Benar kata mama mertua Chris belum menyadari hati dan perasaan nya

2025-03-02

1

Qodri Kiflie Kiflie

Qodri Kiflie Kiflie

q ikut meneteskan air mata

2025-03-04

0

Rani R.i

Rani R.i

seperti nya semua keluarga mendukung Yulita

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Wanita Kedua
2 Tinggal Satu Rumah
3 Tidak Akan Jatuh Cinta
4 Dia Hanya Wanita Kedua
5 Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6 Jangan Berharap Lebih!
7 Tidak Akan Cemburu!
8 Menemani Tidur?
9 Kedatangan Mama
10 Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11 Luka Yang Tak Terlihat
12 Lepaskan Gaun Itu!
13 Hanya Barang Miliknya
14 Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15 Peduli Atau Rasa Bersalah?
16 Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17 Masuk Dalam Penjaranya!
18 Ingin Berhenti Melukai
19 Apa Mungkin Hamil
20 Hamil?
21 Mencintai Keduanya
22 Pertengkaran Chris Dan Corline
23 Kembali Ke Apartemen
24 Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25 Bertahan Atau Pergi?
26 Dilema
27 Sayang
28 Perhatian Hanya Karena Anaknya
29 Membutuhkanmu
30 Bertemu Corline
31 Perasaan Yang Saling Terungkap
32 Semakin Mencintai
33 Kembali Ke Rumah
34 Bertemu Johan
35 Mengaku Cemburu
36 Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37 Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38 Pertemuan Dua Saudara
39 Merasa Tersingkirkan
40 Kemarahan Chris
41 Melahirkan Tanpa Suami
42 Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43 Sudah Tidak Ingin Berharap
44 Baju Untuk Anakku
45 Pertama Kali Memanggil Ibu
46 Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47 Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48 Gugatan Cerai Saat Koma
49 Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50 Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51 Chris Dan Corline Bercerai?
52 Ternyata Adiknya
53 Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54 Takut Kembali Kecewa
55 Aku Bukan Pelakor!
56 Tidak Mau Kembali Lagi
57 Lamaran Tiba-tiba
58 Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59 Jangan Ganggu Yulita Lagi
60 Dia Juga Korban
61 Bisakah Kita Kembali Bersama?
62 Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63 Menolak Lamaran
64 Yang Pertama Dan Satu-satunya
65 Persiapan Pernikahan
66 Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67 Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68 Selamanya Bersamaku Dan Rean
69 Ketika Cinta Berubah Benci
70 Pindah Rumah
71 Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72 Begitu Dicintai
73 Kehamilan Kedua
74 Tidak Mau Tidur Bersama
75 Tidak Mau Dekat Suaminya
76 Membayar Malam Kesepian
77 Rean Dan Athan
78 Menjadi Ibu Dua Anak
79 Kamar Yang Berantakan
80 Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Jadi Wanita Kedua
2
Tinggal Satu Rumah
3
Tidak Akan Jatuh Cinta
4
Dia Hanya Wanita Kedua
5
Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6
Jangan Berharap Lebih!
7
Tidak Akan Cemburu!
8
Menemani Tidur?
9
Kedatangan Mama
10
Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11
Luka Yang Tak Terlihat
12
Lepaskan Gaun Itu!
13
Hanya Barang Miliknya
14
Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15
Peduli Atau Rasa Bersalah?
16
Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17
Masuk Dalam Penjaranya!
18
Ingin Berhenti Melukai
19
Apa Mungkin Hamil
20
Hamil?
21
Mencintai Keduanya
22
Pertengkaran Chris Dan Corline
23
Kembali Ke Apartemen
24
Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25
Bertahan Atau Pergi?
26
Dilema
27
Sayang
28
Perhatian Hanya Karena Anaknya
29
Membutuhkanmu
30
Bertemu Corline
31
Perasaan Yang Saling Terungkap
32
Semakin Mencintai
33
Kembali Ke Rumah
34
Bertemu Johan
35
Mengaku Cemburu
36
Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37
Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38
Pertemuan Dua Saudara
39
Merasa Tersingkirkan
40
Kemarahan Chris
41
Melahirkan Tanpa Suami
42
Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43
Sudah Tidak Ingin Berharap
44
Baju Untuk Anakku
45
Pertama Kali Memanggil Ibu
46
Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47
Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48
Gugatan Cerai Saat Koma
49
Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50
Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51
Chris Dan Corline Bercerai?
52
Ternyata Adiknya
53
Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54
Takut Kembali Kecewa
55
Aku Bukan Pelakor!
56
Tidak Mau Kembali Lagi
57
Lamaran Tiba-tiba
58
Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59
Jangan Ganggu Yulita Lagi
60
Dia Juga Korban
61
Bisakah Kita Kembali Bersama?
62
Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63
Menolak Lamaran
64
Yang Pertama Dan Satu-satunya
65
Persiapan Pernikahan
66
Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67
Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68
Selamanya Bersamaku Dan Rean
69
Ketika Cinta Berubah Benci
70
Pindah Rumah
71
Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72
Begitu Dicintai
73
Kehamilan Kedua
74
Tidak Mau Tidur Bersama
75
Tidak Mau Dekat Suaminya
76
Membayar Malam Kesepian
77
Rean Dan Athan
78
Menjadi Ibu Dua Anak
79
Kamar Yang Berantakan
80
Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!