Tidak Akan Cemburu!

Saat kembali masuk ke dalam rumah setelah beberapa saat mengobrol dengan Jon yang cukup menyenangkan. Sejatinya Yulita bisa berteman dengan siapa saja, dia membuka diri untuk berteman, tapi dia tetap memilih siapa yang bisa menjadi teman dekatnya dan tahu segalanya.

Sebuah tangan yang menariknya dengan kasar, membuat Yulita terlonjak kaget. Chris menyudutkannya di dinding, memegang pergelangan tangan Yulita dengan kuat.

"Ada apa?"

"Kau menyukai pria itu?"

Yulita mengerutkan keningnya, apa maksudnya? "Menyukai siapa?"

"Tukang kebun itu? Kau tampak asyik berbicara dengannya, bahkan tertawa begitu lepas"

Yulita masih mencoba mencerna arti dari ucapan suaminya. Lalu dia sadar satu hal, tatapan Chris benar-benar menyala penuh amarah.

"Kamu cemburu?"

Chris terdiam, dia melepaskan cengkraman tangannya di pergelangan Yulita. "Haha, kenapa aku harus cemburu? Kau bukan siapa-siapa selain wanita untuk melahirkan anakku. Aku Tidak akan Cemburu!"

"Tapi aku yakin kamu cemburu padaku? Kalau tidak, kenapa harus marah seperti ini hanya perkara aku mengobrol dengan Jon"

"Berhenti menyebut namanya!" Chris berbalik, mencengkram rahang Yulita dengan keras. "Berani kau menyebut pria lain dengan bibirmu itu! Sementara kau adalah istriku!"

Yulita menatap mata suaminya dengan lekat. Dia cukup sulit berucap karena tangan Chris yang mencengkram rahangnya. "Sekarang kau mau mengakui aku adalah istrimu? Tapi, istri mana yang ditinggalkan setelah kau puas melampiaskan gairah. Aku tidak lebih dari seorang pela*cur"

Chris terdiam, cengkraman tangannya perlahan lepas. Ucapan Yulita entah kenapa membuat hatinya tidak suka. Ada getaran tidak nyaman dalam hatinya.

"Ya, kau memang setara dengan itu. Menikah denganku, hanya karena uang. Dan disebut apa jika bukan wanita mura*han"

Chris berlalu dari hadapan Yulita, ada gejolak amarah yang tidak bisa dia tahan saat ini. Meninggalkan Yulita yang terjatuh lemas di atas lantai.

Menatap kepergian suaminya, seolah semuanya berakhir saat ini. Dia melampiaskan semua amarah, dan tidak pernah mau menatap Yulita ketika dia melukainya. Matanya selalu menghindar tatapan Yulita.

"Jika dia marah hanya karena aku menyebut nama pria lain, kenapa dia tidak mengakui jika dia cemburu. Tapi sepertinya aku yang terlalu berharap lebih"

Yulita berdiri dengan susah payah, memegang rahangnya yang terasa sakit. Pasti akan meninggalkan bekas memar lagi. Yulita kembali ke kamarnya, duduk diam dengan menatap kosong keluar jendela. Kemarahan Chris masih terlalu menakutkan baginya.

*

Chris mengacak rambutnya sendiri saat dia mengingat apa yang dia lakukan barusan pada wanita keduanya.

"Sial, seharusnya aku bisa menahan diri. Kenapa aku semarah ini?"

Chris duduk di pinggir tempat tidur, mengambil ponselnya yang tiba-tiba berdering. "Hallo, ada apa?"

"Chris, aku tidak bisa pulang malam ini. Pemotretan berjalan cukup lama dari waktu yang ditentukan. Jadi, aku akan menginap di hotel"

"Em, ya"

"Honey, kamu kenapa? Terdengar kesal, maaf ya karena aku tidak bisa menemani kamu di hari libur, dan tidak pulang juga. Tapi pekerjaanku belum selesai"

"Aku sudah bilang untuk berhenti saja"

"Chris, plis. Aku tidak bisa meninggalkan karier ku yang sudah jauh ini. Kamu jangan memaksaku"

"Em, yasudah, kau baik-baik"

Setelah menutup sambungan telepon, Chris merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Menatap langit-langit kamar, padahal dia hanya ingin Corline hanya diam di rumah dan selalu menyambutnya ketika dia pulang kerja, menemaninya saat dia libur bekerja. Tapi, semuanya tidak bisa dia paksakan.

Malam hari, Chris turun dari kamar untuk makan malam. Saat dia menuruni anak tangga, tidak sengaja berpapasan dengan Yulita yang sedang membawa gelas kosong dari kamarnya. Dia ingin mengambil air sepertinya.

Yulita sengaja memalingkan wajahnya, tidak ingin menatap suaminya. Jujur, dia masih begitu takut dengan kemarahan Chris tadi siang.

"Menghindariku bukan pilihan yang bagus!" tekan Chris yang menahan tangan Yulita saat dia sudah ingin pergi dari hadapannya.

Yulita menoleh, menatap Chris sekilas sebelum mencoba melepaskan tangannya dari suaminya ini. "Aku tidak menghindarimu. Aku hanya ingin pergi ke dapur mengambil air"

"Kau sudah makan?"

Yulita menggeleng pelan, dia melanjutkan langkahnya dan Chris mengikutinya dari belakang. Saat sampai di dapur, Yulita langsung menuangkan air ke dalam gelasnya. Melirik sekilas pada suaminya yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Temani aku makan"

"Aku tidak ingin makan" Yulita langsung terdiam saat melihat tatapan tajam dari suaminya. "Iya, iya, aku temani"

"Kau juga makan"

Yulita menghela nafas, tidak ingin membantah dan hanya akan menimbulkan keributan, akhirnya dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Beberapa saat hanya keheningan yang terasa, hanya ada suara garpu dan sendok yang saling beradu.

"Nona Corline belum pulang?"

"Dia tidak akan pulang, pekerjaannya belum selesai"

Yulita mengangguk mengerti, tidak banyak lagi bertanya. Setelah makan malam selesai, Yulita kembali ke kamarnya. Melanjutkan membaca buku yang dia tinggalkan tadi.

Beberapa saat dia terhanyut dalam cerita di dalam novel itu. Bahkan sampai meneteskan air mata. Sampai suara pintu yang terbuka, membuat Yulita kembali tertarik ke dunia nyata. Dia menoleh dan melihat suaminya yang berjalan ke arahnya.

Apa dia tidak merasa lelah? Melakukan setiap hari? Aku sudah lelah, tubuhku terasa remuk. Apalagi dia tidak pernah melakukan dengan waktu sebentar.

"Kau menangis?" tanya Chris yang melihat Yulita mengusap ujung matanya. "Kenapa?"

"Tidak papa, aku hanya terhanyut dalam cerita novel"

Yulita menutup buku dan menyimpannya, lalu berjalan ke arah Chris. "Sekarang?" tanyanya tanpa basa basi lagi. Sungguh dia seperti seorang wanita bayaran.

"Em, ak-" Chris terdiam saat Yulita yang langsung membuka pakaiannya sendiri di depannya. Dan dia langsung menyerang tubuh Chris hingga terjatuh ke atas tempat tidur.

"Kau?"

"Biar segera selesai"

Yulita membuka baju Chris dan mulai mencium lehernya hingga ke dadanya. Air matanya tidak sengaja menetes, mengenai dada suaminya. Dia tidak suka dirinya yang seperti ini. Yulita benar-benar merasa dia hanya seorang wanita bayaran.

"Kau menangis?"

Yulita segera mengusap air matanya, mendongak dan menatap Chris. "Cepat selesaikan, tidak perlu pedulikan aku"

"Tap-"

"Cepatlah"

Baru kali ini Chris merasa ragu untuk melakukannya. Padahal Yulita yang sudah memulai lebih dulu. Tapi Chris malah merasa aneh dengan sikap Yulita yang tiba-tiba medominan seperti ini. Tapi pada akhirnya dia tetap melakukan sesuai keinginan Yulita.

Bersambung

Kok gue kasihan sama Yulita ya. Hiks..

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

kapan yak hati nya Chris berpaling ke Yulita , mungkin setelah si Chris tau kalau selama ini dia hanya di kadalin Caroline
Gue yakin bngt Caroline tidak sebaik tampilan nya 🤭🤭

2025-02-27

0

dika edsel

dika edsel

idiih othor bisa2nya bilang "gue kasian" ..kan yg buat hidup juli jd rumit..ruwet.. semrawut..jungkir balik salto depan belakang itu othor kan..masa lupa sih?? othor mah ratu tega klop sama si chris,aku curiga nih jgn2 kalian berdua sebenarnya bestie.. habisnya kompak nyiksa sih..

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Jadi Wanita Kedua
2 Tinggal Satu Rumah
3 Tidak Akan Jatuh Cinta
4 Dia Hanya Wanita Kedua
5 Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6 Jangan Berharap Lebih!
7 Tidak Akan Cemburu!
8 Menemani Tidur?
9 Kedatangan Mama
10 Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11 Luka Yang Tak Terlihat
12 Lepaskan Gaun Itu!
13 Hanya Barang Miliknya
14 Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15 Peduli Atau Rasa Bersalah?
16 Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17 Masuk Dalam Penjaranya!
18 Ingin Berhenti Melukai
19 Apa Mungkin Hamil
20 Hamil?
21 Mencintai Keduanya
22 Pertengkaran Chris Dan Corline
23 Kembali Ke Apartemen
24 Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25 Bertahan Atau Pergi?
26 Dilema
27 Sayang
28 Perhatian Hanya Karena Anaknya
29 Membutuhkanmu
30 Bertemu Corline
31 Perasaan Yang Saling Terungkap
32 Semakin Mencintai
33 Kembali Ke Rumah
34 Bertemu Johan
35 Mengaku Cemburu
36 Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37 Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38 Pertemuan Dua Saudara
39 Merasa Tersingkirkan
40 Kemarahan Chris
41 Melahirkan Tanpa Suami
42 Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43 Sudah Tidak Ingin Berharap
44 Baju Untuk Anakku
45 Pertama Kali Memanggil Ibu
46 Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47 Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48 Gugatan Cerai Saat Koma
49 Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50 Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51 Chris Dan Corline Bercerai?
52 Ternyata Adiknya
53 Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54 Takut Kembali Kecewa
55 Aku Bukan Pelakor!
56 Tidak Mau Kembali Lagi
57 Lamaran Tiba-tiba
58 Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59 Jangan Ganggu Yulita Lagi
60 Dia Juga Korban
61 Bisakah Kita Kembali Bersama?
62 Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63 Menolak Lamaran
64 Yang Pertama Dan Satu-satunya
65 Persiapan Pernikahan
66 Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67 Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68 Selamanya Bersamaku Dan Rean
69 Ketika Cinta Berubah Benci
70 Pindah Rumah
71 Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72 Begitu Dicintai
73 Kehamilan Kedua
74 Tidak Mau Tidur Bersama
75 Tidak Mau Dekat Suaminya
76 Membayar Malam Kesepian
77 Rean Dan Athan
78 Menjadi Ibu Dua Anak
79 Kamar Yang Berantakan
80 Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Jadi Wanita Kedua
2
Tinggal Satu Rumah
3
Tidak Akan Jatuh Cinta
4
Dia Hanya Wanita Kedua
5
Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6
Jangan Berharap Lebih!
7
Tidak Akan Cemburu!
8
Menemani Tidur?
9
Kedatangan Mama
10
Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11
Luka Yang Tak Terlihat
12
Lepaskan Gaun Itu!
13
Hanya Barang Miliknya
14
Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15
Peduli Atau Rasa Bersalah?
16
Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17
Masuk Dalam Penjaranya!
18
Ingin Berhenti Melukai
19
Apa Mungkin Hamil
20
Hamil?
21
Mencintai Keduanya
22
Pertengkaran Chris Dan Corline
23
Kembali Ke Apartemen
24
Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25
Bertahan Atau Pergi?
26
Dilema
27
Sayang
28
Perhatian Hanya Karena Anaknya
29
Membutuhkanmu
30
Bertemu Corline
31
Perasaan Yang Saling Terungkap
32
Semakin Mencintai
33
Kembali Ke Rumah
34
Bertemu Johan
35
Mengaku Cemburu
36
Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37
Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38
Pertemuan Dua Saudara
39
Merasa Tersingkirkan
40
Kemarahan Chris
41
Melahirkan Tanpa Suami
42
Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43
Sudah Tidak Ingin Berharap
44
Baju Untuk Anakku
45
Pertama Kali Memanggil Ibu
46
Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47
Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48
Gugatan Cerai Saat Koma
49
Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50
Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51
Chris Dan Corline Bercerai?
52
Ternyata Adiknya
53
Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54
Takut Kembali Kecewa
55
Aku Bukan Pelakor!
56
Tidak Mau Kembali Lagi
57
Lamaran Tiba-tiba
58
Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59
Jangan Ganggu Yulita Lagi
60
Dia Juga Korban
61
Bisakah Kita Kembali Bersama?
62
Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63
Menolak Lamaran
64
Yang Pertama Dan Satu-satunya
65
Persiapan Pernikahan
66
Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67
Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68
Selamanya Bersamaku Dan Rean
69
Ketika Cinta Berubah Benci
70
Pindah Rumah
71
Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72
Begitu Dicintai
73
Kehamilan Kedua
74
Tidak Mau Tidur Bersama
75
Tidak Mau Dekat Suaminya
76
Membayar Malam Kesepian
77
Rean Dan Athan
78
Menjadi Ibu Dua Anak
79
Kamar Yang Berantakan
80
Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!