Jangan Berharap Lebih!

Yulita berdiri di depan jendela kamarnya, menatap pemandangan malam yang sebenarnya tidak terlalu menarik. Hanya saja dia ingin menenangkan pikiran yang kacau.

Suara pintu ruang ganti yang terbuka, membuat Yulita menoleh. Melihat Chris yang keluar dari sana, sudah menggunakan pakaiannya kembali. Sementara Yulita masih menggunakan jubah mandi.

"Kau mandilah, langsung istirahat"

"Hmm"

Yulita berlalu melewati Chris, dia hanya akan bersikap baik dan menurut agar suaminya itu tidak marah, sesuai ucapannya. Dan sikapnya berubah pada Yulita yang lebih dingin, dan membiarkan apa yang ingin Chris lakukan. Yulita berendam di dalam bak mandi, air mata mengalir tanpa bisa ditahan saat dia sendirian seperti ini.

Beberapa saat dia hanya diam di dalam kamar mandi, berendam dan menenangkan pikirannya. Saat kembali masuk ke dalam kamar, dia tertegun melihat Chris yang masih berada disana.

"Kenapa belum kembali ke kamar kamu?"

"Corline sedang ada pemotretan dan belum kembali. Dan aku tidak biasa tidur sendirian sejak menikah, jadi aku akan menunggu disini dulu"

Yulita tersenyum miris pada dirinya sendiri, dia dibutuhkan hanya sebagai pengganti saja. Ya, karena sampai kapanpun dia hanya wanita kedua.

"Kamu mau tidur disini?" tanya Yulita.

"Tidak, kau bisa tidur duluan. Dan aku hanya akan menunggu sampai Corline pulang"

Yulita tidak menjawab lagi, dia naik ke atas tempat tidur dan berbaring dengan membelakangi Chris yang sedang bermain ponsel sambil duduk bersandar disampingnya.

Yulita sebenarnya tidak bisa memejamkan matanya. Adanya Chris disini, cukup membuatnya tidak nyaman. Karena tidak biasanya suaminya akan bertahan tinggal di kamarnya setelah melakukannya.

"Tuan" panggil Yulita, ketika memanggil dia tetap akan menggunakan kata Tuan. "Jika aku sudah hamil, apa kamu akan peduli padaku?"

Chris menoleh dan menatap punggung wanita keduanya ini. Ada gemuruh di dadanya saat dia mendengar pertanyaan Yulita. Hatinya sedikit berdebar sakit. Entah kenapa, dia tidak tahu ada apa dengan dirinya ini.

"Sudah ku bilang, kau jangan berharap lebih. Karena selamanya kau hanya akan menjadi wanita kedua. Kau bersedia untuk hamil dan melahirkan anakku, itu sudah sebuah kesepakatan. Dan jangan pernah meminta lebih"

Chris memegang dadanya sendiri, ada rasa sesak yang sangat tidak nyaman saat dia mengatakan semua itu pada Yulita. Padahal memang itu kenyataannya, Chris hanya menggunakan dia untuk bisa mempunyai anak. Agar tekanan dari orang tuanya berhenti pada istrinya, Corline.

"Baiklah, aku mengerti"

Yulita memejamkan matanya, dan setetes air mata mengalir dari sudut matanya. Dia mengerti sekarang, jika tidak ada harapan apapun. Jangan terus ingin diperdulikan, karena nyatanya kamu tidak akan pernah mendapatkan rasa peduli itu. Gumamnya dalam hati dengan perasaan yang sesak.

Chris menatap punggung Yulita, tidak ada suara apapun lagi. Dia mengira jika Yulita sudah tertidur. Chris mengelus lengannya pelan. Sebelum dia turun dari tempat tidur dan berlalu keluar kamar. Suara pintu kamar yang terbuka dan tertutup kembali, membuat Yulita kembali membuka matanya, dia mengusap sudut matanya yang berair.

"Jangan berharap lebih Yuli, dia tidak akan pernah peduli padamu"

*

Karena akhir pekan, Yulita tidak pergi bekerja. Dan dia cukup malas untuk terus tetap berada di rumah ini. Yulita hanya diam di dalam kamar, tidak berniat keluar. Karena dia malas melihat kemesraan pasangan suami istri itu.

"Nona, ayo makan siang dulu. Nona sudah melewatkan sarapan, sekarang ayo makan siang. Nona Corline meminta saya memanggil"

Yulita menghela nafas pelan, dia sedang duduk di sofa tunggal dekat jendela dengan sebuah buku ditangannya. Mengisi waktu luang jika tidak dengan menonton, adalah membaca.

Meski malas, tapi Yulita akhirnya keluar kamar juga. Dia bisa tahan tidak makan seharian, karena sudah terbiasa. Dulu, saat orang tuanya masih bersama dan sering bertengkar, maka Yulita akan seperti ini juga, hanya mengurung diri di dalam kamar dan tidak keluar seharian. Tidak makan, tidak minum.

Saat ke ruang makan, keromantisan sudah menjadi pemandangan pertama. Chris yang sedang menyuapi Corline yang sedang memainkan ponsel, sepertinya ada pekerjaan.

"Tuhkan, beneran harus hari ini" ucap Corline, dia mengalihkan pandangan dari ponsel, baru sadar ada Yulita disana. "Hai Yul, ayo makan bersama. Kamu tidak sarapan tadi, ayo makan sekarang. Jangan sampai sakit"

Yulita hanya mengangguk saja, dia menarik kursi di depan mereka dan duduk disana. Mengambil makanan secukupnya, dan memakan dengan pelan. Sesekali Yulita melirik ke arah suaminya yang masih setia menyuapi Corline yang masih fokus pada ponselnya.

"Honey, aku beneran harus berangkat sekarang" ucap Corline yang sudah berdiri dari duduknya. Dia mencium pipi suaminya. "Maaf ya, kamu makan siang bersama Yulita dulu"

Setelah Corline pergi, kini hanya ada mereka berdua. Yulita hanya fokus pada makanannya, sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Chris disana. Karena, jika dia menyapa duluan, tidak menjamin Chris akan membalas sapaannya.

"Dia selalu sibuk, selalu saja seperti ini. Padahal ini hari liburku"

Yulita langsung mendongak saat dia mendengar keluhan Chris pada istrinya itu. Yulina menghela nafas dengan sedikit mengangkat bahu acuh.

"Itu pekerjaan Nona Corline. Jadi, kamu harus terima"

Chris langsung menatap pada Yulita, dia menghembuskan nafas kasar. "Aku sudah memintanya berhenti menjadi model. Tapi, dia tidak mau"

"Mungkin karena itu hal yang dia suka"

Chris menatap wanita keduanya dengan lekat. "Jika kau diminta berhenti oleh suamimu, apa kau akan berhenti bekerja?"

"Tentu" jawab Yulita tanpa ragu, dia balas menatap Chris. "Karena seorang istri harus menurut pada perintah suaminya. Lagian, sudah menikah waktunya seorang perempuan mengabdi untuk suami dan anak-anaknya. Dia hanya perlu mengurus keluarga kecilnya"

Chris terdiam, jawaban Yulita adalah hal yang ingin dia dengar dari Corline. Wanita yang dia cintai, tapi sayangnya Corline masih belum bisa berhenti dari pekerjaannya sebagai model.

Yulita selesai makan, dia berpamitan pada Chris untuk kembali ke kamarnya. Tidak aman jika dia terus-terusan bersama dengan suaminya itu. Yulita juga hanya seorang wanita biasa, yang tidak mungkin tidak terpesona akan ketampanan Chris, sementara dia harus menjaga hatinya untuk tidak melebihi batas.

Namun, bukan kembali ke kamarnya, Yulita malah pergi ke Taman belakang. DImana jendela kamarnya yang menghadap kesini, dan Yulita belum pernah melihat Taman ini secara langsung.

"Tamannya terawat sekali ya"

"Hai Nona"

Yulita menoleh, dan dia melihat seorang pria yang berdiri disampingnya. Ditangan pria itu memegang alat kebun. Usianya mungkin sebaya dengan Chris.

"Oh hai, kamu siapa?"

"Saya Jon, yang merawat Taman ini"

"Ah, aku pikir tidak ada yang merawatnya. Ternyata kamu ya. Bagus, Tamannya terawat"

Jon duduk disamping Yulita di bangku Taman setelah dia meminta izin, dan Yulita mempersilahkan. "Apa Nona suka dengan Taman?"

"Ya, aku suka melihat bunga-bunga bermekaran di Taman. Melihat mereka, bagaikan harapan hidup yang kembali hadir dengan keindahan, meski suatu saat mereka akan layu dan mati. Tapi, akan tetap tumbuh kembali"

"Kalau begitu, jika hari libur mari kita berkebun dan merawat Taman ini"

"Boleh, kamu sudah tahu namaku 'kan? Panggil Yuli saja"

"Baik"

Di ambang pintu, seseorang menatap tajam pada dua orang yang sedang mengobrol itu. Mata elangnya, menunjukan rasa tidak suka.

Bersambung

Terpopuler

Comments

mbok Darmi

mbok Darmi

yulita jgn bodoh bikin sakit hati sendiri sdh tau kamu di nikahin hanya untuk punya anak dan tdk lebih knp kamu banyak berharap yg ada makin sakit hati jgn gunakan perasaan cukup jalani bentengi hatimu bila msh mau waras

2025-02-26

0

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

emm,,,emang enak si crish,,,bener yul kamu deket aja ma si jon itu,,biar membara tu hari si crish🤣🤣

2025-02-26

0

ken darsihk

ken darsihk

He he itu pasti Chris
Cemburu bilang bos 😅😅😅

2025-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Wanita Kedua
2 Tinggal Satu Rumah
3 Tidak Akan Jatuh Cinta
4 Dia Hanya Wanita Kedua
5 Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6 Jangan Berharap Lebih!
7 Tidak Akan Cemburu!
8 Menemani Tidur?
9 Kedatangan Mama
10 Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11 Luka Yang Tak Terlihat
12 Lepaskan Gaun Itu!
13 Hanya Barang Miliknya
14 Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15 Peduli Atau Rasa Bersalah?
16 Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17 Masuk Dalam Penjaranya!
18 Ingin Berhenti Melukai
19 Apa Mungkin Hamil
20 Hamil?
21 Mencintai Keduanya
22 Pertengkaran Chris Dan Corline
23 Kembali Ke Apartemen
24 Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25 Bertahan Atau Pergi?
26 Dilema
27 Sayang
28 Perhatian Hanya Karena Anaknya
29 Membutuhkanmu
30 Bertemu Corline
31 Perasaan Yang Saling Terungkap
32 Semakin Mencintai
33 Kembali Ke Rumah
34 Bertemu Johan
35 Mengaku Cemburu
36 Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37 Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38 Pertemuan Dua Saudara
39 Merasa Tersingkirkan
40 Kemarahan Chris
41 Melahirkan Tanpa Suami
42 Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43 Sudah Tidak Ingin Berharap
44 Baju Untuk Anakku
45 Pertama Kali Memanggil Ibu
46 Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47 Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48 Gugatan Cerai Saat Koma
49 Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50 Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51 Chris Dan Corline Bercerai?
52 Ternyata Adiknya
53 Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54 Takut Kembali Kecewa
55 Aku Bukan Pelakor!
56 Tidak Mau Kembali Lagi
57 Lamaran Tiba-tiba
58 Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59 Jangan Ganggu Yulita Lagi
60 Dia Juga Korban
61 Bisakah Kita Kembali Bersama?
62 Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63 Menolak Lamaran
64 Yang Pertama Dan Satu-satunya
65 Persiapan Pernikahan
66 Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67 Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68 Selamanya Bersamaku Dan Rean
69 Ketika Cinta Berubah Benci
70 Pindah Rumah
71 Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72 Begitu Dicintai
73 Kehamilan Kedua
74 Tidak Mau Tidur Bersama
75 Tidak Mau Dekat Suaminya
76 Membayar Malam Kesepian
77 Rean Dan Athan
78 Menjadi Ibu Dua Anak
79 Kamar Yang Berantakan
80 Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82 Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Jadi Wanita Kedua
2
Tinggal Satu Rumah
3
Tidak Akan Jatuh Cinta
4
Dia Hanya Wanita Kedua
5
Dinikahi Hanya Untuk Mendapatkan Anak
6
Jangan Berharap Lebih!
7
Tidak Akan Cemburu!
8
Menemani Tidur?
9
Kedatangan Mama
10
Jangan Berkhianat Dan Berbohong
11
Luka Yang Tak Terlihat
12
Lepaskan Gaun Itu!
13
Hanya Barang Miliknya
14
Tidak Tahu Mana Yang Tulus
15
Peduli Atau Rasa Bersalah?
16
Tidak Mungkin Jatuh Cinta
17
Masuk Dalam Penjaranya!
18
Ingin Berhenti Melukai
19
Apa Mungkin Hamil
20
Hamil?
21
Mencintai Keduanya
22
Pertengkaran Chris Dan Corline
23
Kembali Ke Apartemen
24
Hal Yang Tak Bisa Diungkapkan
25
Bertahan Atau Pergi?
26
Dilema
27
Sayang
28
Perhatian Hanya Karena Anaknya
29
Membutuhkanmu
30
Bertemu Corline
31
Perasaan Yang Saling Terungkap
32
Semakin Mencintai
33
Kembali Ke Rumah
34
Bertemu Johan
35
Mengaku Cemburu
36
Jalani Sesuai Perjanjian Awal
37
Bertahan Akan Tetap Menyakitkan
38
Pertemuan Dua Saudara
39
Merasa Tersingkirkan
40
Kemarahan Chris
41
Melahirkan Tanpa Suami
42
Hanya Sebuah Nama Yang Diberikan
43
Sudah Tidak Ingin Berharap
44
Baju Untuk Anakku
45
Pertama Kali Memanggil Ibu
46
Siapa Yang Dipanggil Ibu?
47
Sekarang Hidupnya Hanya Rean
48
Gugatan Cerai Saat Koma
49
Bukan Gugatan Cerai Dari Yulita
50
Membuka Hati Lagi, Tidak Menjamin Bahagia
51
Chris Dan Corline Bercerai?
52
Ternyata Adiknya
53
Kenapa Tidak Menemuiku Juga?
54
Takut Kembali Kecewa
55
Aku Bukan Pelakor!
56
Tidak Mau Kembali Lagi
57
Lamaran Tiba-tiba
58
Hati Tak Bisa Membohongi Pemiliknya
59
Jangan Ganggu Yulita Lagi
60
Dia Juga Korban
61
Bisakah Kita Kembali Bersama?
62
Melihat Lagi Wajah Cemburumu
63
Menolak Lamaran
64
Yang Pertama Dan Satu-satunya
65
Persiapan Pernikahan
66
Pernikahan Berbeda Dari Biasanya
67
Malam Pertama Yang Juga Berbeda
68
Selamanya Bersamaku Dan Rean
69
Ketika Cinta Berubah Benci
70
Pindah Rumah
71
Semuanya Sudah Disiapkan Oleh Chris
72
Begitu Dicintai
73
Kehamilan Kedua
74
Tidak Mau Tidur Bersama
75
Tidak Mau Dekat Suaminya
76
Membayar Malam Kesepian
77
Rean Dan Athan
78
Menjadi Ibu Dua Anak
79
Kamar Yang Berantakan
80
Tidak Mudah Untuk Kembali Bersama
81
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris
82
Perempuan Yang Diratukan Oleh Chris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!