.........…......
Deg
Aku tegang, kaget....
Ya Tuhan apa lagi ini...!
"Jess... Jawab!!! siapa yang kirim pesan sama kamu, pake bilang kakak cantik" Suara teriakan Alvin begitu keras membuat anak ke 2 ku kaget.
"Pelan kan suara kamu Vin, anak anak kaget "
"Ya sudah, cepat kamu ke ruang tengah, saya butuh penjelasan " jawab Alvin dengan raut wajah yang marah
Aku bangun dan langsung menuju ke ruang tengah, aku berusaha menetralkan ritme jantungku.
Gugup ..??
Pasti, terlalu gugup
"Pesan apa emang ya Vin? "
"Baca sendiri, siapa itu Jeff Richard? " jawab Alvin menyerah kan ponsel ku
Ku buka pesan yang jadi sumber masalah malam ini.. Kening ku berkerut dan menatap kesal kearah Alvin.
"Kamu kan bisa lihat dulu Vin sebelum teriak teriak, saya membalas pesannya di messenger kan ? dan kamu juga tau kalau saya juga sering upload foto, video. itu juga orang yang sering bikin konten konten juga kayak saya "Kata ku menjelaskan
Dia menatap ku curiga, Alvin mengambil ponsel di tangan ku,lalu membuka entah apa yang di carinya..
Huft...
"Kamu nggak percaya Vin? aneh saja, kamu curiga berlebihan.. ponsel aja nggak ada sandi nya" Aku mulai berani bicara
"Ya wajar kan saya curiga, caranya membalas kayak gitu " Ujar nya
"Vin...biasanya, yang curigaan berlebihan kayak kamu gini,.itu pelaku utama loh sayang" Jawabku santai
"Ya udah nanti saya hapus aplikasi messenger ini. Nggak usah curiga berlebihan kayak gitu, kalau sudah di hapus nggak ada lagi kan mengirimkan pesan?" Lanjut ku beri Padahal di hapus pun aplikasi itu, tetap saja siapa saja bisa berkirim pesan. Mungkin karena emosi Alvin tidak mendengarkan dengan baik Kata kataku.
Lama kami diam dengan kesibukan masing-masing, sibuk berselancar di dunia Maya.
Tiba tiba Alvin bicara " Jess.... minta uang 150 .000 ya, saya mau keluar sama teman"
" Vin... Uang dari mana lagi, sisa uang dalam dompet ya cuman 150.000 kalau kamu minta lagi, saya ke kantor pake apa Alvin? " Dengan sedkit teriak ku jawab
"Aahhh kamu ini, ya sudah Kasih 50.000 aja..... saya mau jalan sama teman dulu " kata Alvin
Aku bangun mengambil tas kerja ku
Ku buka dengan kasar dan memberikan uang 50.000 yang di minta nya.
Setelah dia menerima uang itu, lalu berlalu begitu saja, tak lama kemudian suara motornya terdengar.
Kembali masuk dalam kamar,tidur bersama kedua anak ku, ku tatap wajah mereka berdua, Mereka kekuatan ku....
Ak membuka aplikasi messenger, harus berani jelaskan pada Jeff agar tidak bebas mengirimkan pesan padaku
"Mat malam Jeff " send......
Tak lama kemudian, ku lihat dia sedang mengetik " Malam juga kak, lagi apa kak ? Belum tidur?" balas nya
"Belum Jeff, hhmm Jeff boleh ngomong nggak.Saya harap kamu jangan marah ya "
"Nggak lah kak, oh baik lah kak.. suaminya tau ya kak kalau lagi balas chat saya "
"Bukan tau saja tapi, sampai marah karena dia melihat pesan kamu tadi "
"Aduh maaf Kak ya, saya nggak sengaja, maaf kak "
"Ya Jeff.. Kalau bisa, kalau saya atau kamu sudah di rumah jangan berbalas pesan lagi ya" Aku coba memberi nya solusi
" Iy kak.. " balas nya
"Saya ngak mau bertengkar di rumah, mbak di curigai kayak tadi. Kasihan anak anak saya, saya juga ngak suka di tuduh tuduh " Lanjut ku lagi
"Ya kak , maaf sekali lagi ya...."
"kak, Gini aja ,saya minta nomor WhatsApp kakak saja, kita chat nya di situ saja kak "
Aku bingung, harus kasih atau tidak tapi mengingat tadi aku sudah bilang ke Alvin akan menghapus aplikasi messenger ini , jadi juga nomor ku kasih ke Jeff " Baik lah Jeff"
Nomor sudah aku kirim
"Makasih kak" balas nya
Sebenarnya aku tau aku tidak harus memberikan nomor ponsel ku ke pria lain... Tapi hanya dengan cara seperti ini agar Jeff atau siapapun lawan jenis, tidak lagi mengirim pesan di messenger.
"Besok saja kita lanjut lagi ya Jeff, saya sudah ngantuk, besok kan kantor "
"Baik kak, saya tunggu besok kak ya, mat malam ,mat bobok Kak "
*****
Pagi hari nya, rutinitas seperti biasa. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah bersiap siap ke kantor dan akhirnya sampai lah ku di kantor
"Pagi Deh... Tumben pagi banget ke kantor nya" Sapa ku pada teman kantor ku.
"Lagi semangat aja saya," Jawab Dedeh
Sedikit cerita pertemanan aku Dedeh dan Silfa kami ber empat bersahabat, aku dan Dedeh satu kantor sedang kan Silfa kantor dinas Koperasi. Masih ada teman satu lagi, Namanya Diana dia di bagian protokol, jarang kumpul karena kesibukan nya. Hanya Silfa yang masih melajang hingga kini
Hari ini aku lumayan sibuk, banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan. Kesibukan membuat lupa dengan handphoneku, jam 12 tepat jam makan aku berniat keluar sebelum membeli makan siang ku
"Dedeh,aku ke warung sebentar ya.. mau titip nggak?"
"Aku titip sama kayak yang kamu beli aja Jess " Jawab Dedeh
"Oh ok deh "
Ku hidup kan roda dua ku dan langsung ke warung, sambil memutar pesanan aku menghidupkan paket data dan setelah nya bunyi notif dari pesan.
Ku buka messenger di handphone dan seseorang yang dari kemarin menjadi teman chat ku mengirimkan aku pesan
"Mat pagi kak .."
"Kak lagi apa, kok chat saya ngak di balas?"
Tak ku balas lagi karena itu pesan dari pagi
"Kak marah ya sama saya ? Saya minta maaf kak "
"Kak balas pesan saya, saya ngak tenang kak.. "
"Kakak..."
Ahh kenapa aku tiba-tiba merasa aku harus memberikan waktu berbalas pesan dengan nya, kumainkan jariku mengetik kan balasan
"Ya Jeff selamat siang, sorry baru balas lagi banyak kerjaan hari ini, apa kabar?" basa basi aku bertanya padanya
"Kabar baik kak, kak saya sampai ketakutan pesan saya ngak kakak balas" Ucapnya
"Ketakutan? Kenapa sampai ketakutan?" Tanya ku
"Kak, boleh saya jujur"
"Boleh " ku balas pesan nya
"Saya sudah lama menyukai semua tentang mu kak, kakak percaya atau tidak itu kenyataan.Kak saya suka kamu " Kalimat yang membuat diam, tak tahu harus memberinya jawaban apa.
Aku diam, hanya ku pandangi pesan dari nya hingga pemilik warung memberikan pesanan ku. Kembali ke kantor, aku tetap diam. Entahlah....
Bunyi pesa masuk, ku buka pesan dan lagi lagi kata katanya membuat ku merasa aneh
"Saya jatuh cinta sama kakak" Aku menatap pesan itu dengan kening berkerut..
"Secepat itu ?" balasan terkirim.
Aku kaget kenapa balas seperti itu
"Astagaaa kok balas kayak gitu" ucapku dalam hati, dan aku terlambat menghapus pesan. Dia sudah membaca.
Tulisan sedang mengetik di layar ponsel, aku cemas jawaban apa yang dia berikan
"Sudah lama sekali kak, saya ikuti kakak di Facebook. Memperhatikan kakak, Kakak nggak terima pertemanan saya. Sampai saya nekat mengirimkan pesan" jawab Jeff
"Kak, saya tau ini salah.. Menyukai kakak saja itu sudah salah. Apalagi saya jatuh cinta sama kakak ,tapi saya harus omong semua ke kakak " lanjut Jeff
Aku masih diam, harus balas apa..
"Ya Jeff memang nggak salah suka sama seseorang asalkan sama orang yang tepat, lah kita ini sudah punya pasangan loh Jeff, di sini kita hanya berbalas pesan , nyambung ngomong nya. ini hanya sebatas di handphone saja ya Jeff, nggak harus suka sukaan kan? " aku rasa ini jawaban yang tepat
"Kalau begitu, izin kan saya menyukai kakak ya.biar kayak gini aja kak "
"Jeff... Ini salah, istri anak kamu bagaimana ? " Aku masih tak percaya, karena buat ku ini kayak bohong saja.
Dan aku mulai memikirkan untuk tidak membalas pesan pesan nya lagi
"Jeff, saya harap kamu pikirkan baik baik keluarga mu, saya ngak mau kayak perusak rumah tangga mu " Entah aku merasa menjadi orang yang sudah merampas milik orang dengan menanggapi pesan nya.
"Baiklah kak, saya minta maaf sudah lancang" balas nya
Yah ini bagi ku ini lebih baik, aku tidak mau terpengaruh dengan kata kata Jeff. Tak ku balas pesan nya, aku abaikan
Aku kembali ke rutinitas kantor, menyelesaikan pekerjaan karena jam sudah mendekati jam pulang, Tapi kenapa aku terus memikirkan kata kata Jeff? Ada apa dengan ku ?
Aku berharap kesibukan ini membuat aku lupa dengan kata-kata Jeff, aku berharap tidak lagi terpengaruh dengannya dan tak ingin berinteraksi dengan nya.
Tak berapa lama Dedeh mengajak ku pulang "Yuk Jess, pulang..! "
Beberapa hari aku diam, berusaha melupakan semua kata kata Jeff padaku, kebetulan paket data ku habis jadi aku mengalihkan pikiran ku pada pekerjaan dan anak anak ku.
Mungkin bagi orang lain, aku berlebihan dengan hal seperti ini, tinggal diamkan, abaikan, selesai..
Tapi tidak dengan ku, ini terus terbawa dalam pikiran karena ini pertama kalinya, hati ini bergetar ketika seseorang mengatakan suka, cinta.
Aku layaknya ABG baru kenal pria, ada debar debar tapi aku sadar aku sudah menikah, memiliki 2 orang anak. Ini tetap salah...
Hari ini, awal bulan Oktober, ada urusan keluarga di kampung suami ku. Untuk menelpon ibu mertua ku, aku mengisi pulsa paket.
Sekali lagi, begitu ku hidup kan paket data. Pesan dari Jeff masuk
"Kak, jangan menghindari saya seperti ini" pesan dari nya
"Saya hanya ingin melihat kakak, sungguh kak " kata Jeff
Ya Tuhan,aku harus apa? "Jeff, saya nggak menghindar, saya hanya ingin menjaga keadaan rumah tangga kita masing masing Jeff"
"Kak, saya tau Kakak nggak suka sama saya...saya mohon kakak jangan diam kan saya seperti ini "
Akhirnya dengan segala macam cara, menghindari Jeff, aku tetap menanggapi pesan dari Jeff. Seiring berjalannya waktu aku malah terjebak pada perasaan yang mulai tak menentu.
Aku mulai terbiasa dengan pesan pesan dari Jeff, Hingga satu hari pertengkaran dalam rumah antar aku dan Alvin, dia memaksa aku harus melayani nya, sungguh aku tidak suka dengan aroma minuman keras. Aku menolak hingga pertengkaran terjadi
Dan seperti sudah menjadi kebiasaan tempat aku curahkan keluh kesah ku hanya pada Jeff, Ya kami sudah bertukar nomor telepon. Dan sekarang Aku menelepon Jeff saat suamiku pergi entah kemana.
"Hei kak, kenapa? Kok murung kayak gitu mukanya"
Sambil tersenyum aku menjawab "Lagi malas aja "
"Kakak punya masalah ? Bertengkar ya? "
"Hmm ya, suami mabuk menuntut ini itu.. Saya malas jeff, pengen jauh dari rumah " Aku mulai mengeluh
"Ayo kak, mau kemana saya temani ya " kata Jeff
" Hahaha nggak segampang itulah Jeff "
"Telponan sama siapa kamu ha ?" Tiba tiba-tiba suara Alvin menggelegar di ruang tengah, aku matikan panggilan
"Telpon Dedeh " jawab ku
"saya perhatikan kamu itu sibuk sekali dengan ponsel kamu akhir akhir ini "
"Kalau kamu mabuk jangan balik ke rumah Alvin kasihan anak anak melihat kamu dalam keadaan kayak gini. Jadi stop kamu banyak omong " malas rasanya ladeni orang tidak waras seperti suami ku ini...
Aku berlalu melewati Alvin yang bicara tidak jelas, ingin pergi saja rasanya pergi dari rumah ini.
Sambil berbaring, aku membalas pesan dari Jeff " Sayang boleh ngak besok saya mampir ke tempat kerja mu "
"Apa.. !"
Deg
Deg
Deg
Bersambung
Maaf ya, Kata dan kalimat nya belum bagus.. Masih dalam tahap belajar ☺️
Terimakasih 🫰🫰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments