Episode 3 - Halangan Di Jalan

Akar akar dari pepohon-an menusuk dan menyebar didalam tanah kemudian menghisap energi tanah untuk kebutuhan-nya. Batang -batang pohon tumbuh menjulang dengan dahan yang melebar. Dedaunan pun tumbuh dengan lebat menutupi setiap ranting pohon.

Semak belukar yang tumbuh tak beraturan dibawah pepohonan yang rindang, menyembunyi'kan berbagai hal dibalik sunyi-nya hutan ini.

Dengan taring-nya yang kuat dan kuku-nya yang tajam. mereka bergerak dibalik bayangan pohon dan memburu siapapun yang dikehendaki-nya.

Air liur bercucuran melewati sela-selah gigi taring-nya. Dengan rasa haus darah yang tiada habis-nya. mereka akan terus menghancur'kan dan membantai siapapun yang dikehendaki-nya.

******

Aira meletak'kan telunjuknya di dahi ku

“Wahai anak yang tersesat dihutan tak dihuni ini! namaku Airani No ViFanD, dengan ini kuanugrah'kan kamu sebuah nama. Mulai sekarang namamu adalah Noir No ViFanD”

Noir, ya? dengan ini aku telah memiliki nama. Suatu hari! nama ini akan menjadi huru hara yang paling ditakuti di dunia.

“Noir itu nama yang bagus! terima kasih Aira”

Aira pun menurunkan telunjuknya dan berbalik.

“Dengan ini kita bisa melanjutkan pelajaran kita menuju dunia luar, persiapkan dirimu bocah”

“aku sudah punya nama jadi jangan panggil aku bocah”

...

Saat kami mulai berjalan, aku merasakan sesuatu! perasaan ini seperti puluhan makhluk sedang menatapku dari balik pepohonan.

Mungkin ini bukan hanya sekedar perasaanku, karna aira, juga merasakanya!.

Telinganya terus terusan bergerak seakan akan dia mendengar sesuatu, tidak hanya itu hidungnya juga seperti sedang mencari tahu sesuatu melewati bau.

Aira berhenti berjalan dan menggenggam kedua pedangnya.

“Noir, berhenti! ada sekitar 15 ekor monster type Beast, bersiap untuk bertempur!”

Perasaan ini muncul lagi! perasaan bahagia ini, aku tersenyum!. Perasaan yang tidak dapat digambarkan dengan kata kata, membuatku ingin menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalan ku.

“Bangunlah Roh pemangsa! kita akan menghancurkan kotoran yang menodai jalanku”

Aira menatap kearah para monster yang bersembunyi dibalik pepohonan dan memperlihat'kan pedang-nya yang tajam

“Keluarlah kalian baji*gan sialan! daripada menatap kami dari balik pepohonan, lebih baik kalian hadapi kami secara langsung.”

Monster monster itu keluar dan mengepung kami didalam formasi lingkaran yang mereka buat. ukuran yang besar serta bentuk-nya yang menjijik'kan itu mengintimidasi siapapun lawanyan.

Para monster itu tersenyum, senyuman yang sangat lebar, seakan akan bibirnya akan robek oleh senyuman penuh intimidasi itu.

Oleh diriku yang baru saja terbangun, lawan seperti mereka tergolong lawan yang sangat merepotkan.

Pertarungan dimulai dengan raungan para monster yang menggila dan memulai serangan mereka. mereka mulai melompat, berlari dan memperpendek jarak. Senjata alami maupun buatan pun mulai diangkat.

Aira bertarung dengan sangat ganas, maka dari itu aku tidak akan menahan diri lagi.

“Aku Noir!, dengan nama ini aku memerintahkanmu wahai roh yang melindungi nyawaku, lahaplah musuh-musuhku dalam ketiadaan yang hampa”

Roh pemangsa melebar keluar dari bayangan. menyerang dan dan menelan sedikit demi sedikit anggota tubuh monster. Menyebabkan luka gigitan yang mengerikan, darah mencucur dari setiap bagian luka yang terukir ditubuhnya.

Aku akan menghancur'kan mereka, akan ku musnah'kan, dan kurata'kan bangkai-nya ditanah yang hina ini.

AKAN KUHANCUR'KAN!!!

Aira yang sedang bertarung berbalik kearah-ku karna melihat monster yang mencoba menyerang-ku dari atas

“Noir! awas! diatasmu”

Monster itu tepat diatas-ku, mengarah'kan taringnya yang kotor kearah diriku sang kehancuran ini.

Membentuk kuda kuda lalu mengarah'kan pengeliha-tan kemata monster itu lalu tersenyum. Aku melayangkan sebuah pukulan dengan kepalan tangan-ku yang kecil ini.

Monster itu terlempar cukup jauh dan menghantam sebuah pohon dibelakang-nya. pukulan-ku membekas di kepala-nya yang sudah hancur itu.

Para monster itu terkejut, siapa sangka bocah bertubuh kecil seperti-ku mampu membunuh monster seperti mereka dengan sekali pukulan.

Percakan darah yang menodai tubuhku, ini terasa sangat menyenangkan! benar benar menyenangkan.

aku ingin menghancurkan mereka semua.

Monster yang tersisa berhenti bergerak, naluri hewan buas memerintah'kan mereka untuk lari! karna lawan yang mereka hadapi bukanlah makhluk yang dapat mereka lawan.

Hanya karna mereka adalah pemangsa, mereka terlalu sombong karna mengira merekalah yang terbaik.

Jika mereka adalah pemangsa! maka aku adalah seseorang yang disebut pemburu!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***