Yuna meminta pak Choi agar jangan menurunkan nya di loby utama, Yuna memilih turun di tepi jalan. Hal itu dilakukannya karena takut jika nanti ada yang melihat dia di antar oleh mobil Benzie. Maka dari itu dia rela berjalan kaki agak jauh menuju loby utama agar tak ada yang curiga.
Yuna sedikit heran saat baru memasuki ruang make up yang tengah dihebohkan dengan para ladies yang sibuk merapikan diri mereka.
"Ada apa ini ? Kenapa semua tampak sibuk sekali ?" Tanya Yuna pada Cindy yang juga tengah sibuk memoles wajahnya.
"Yuna syukur lah kau sudah datang, dan ini apakah kau mulai berdandan sendiri ?" Tanya Nensy yang tiba-tiba muncul dari luar ruangan sembari meraih dagu Yuna.
"Ah iya mami, aku merasa sudah saatnya aku belajar agar tidak merepotkan mami terus." Jawab Yuna tersenyum simpul.
"Baguslah, aku senang melihat perkembangan mu yang begitu cepat." Ucap Nensy sembari menepuk lembut pundak Yuna.
"Sekarang ayo cepat keluar semua, kita kontes diruang karaoke, ada tamu kelas kakap yang sudah menunggu." Tambah Nensy lagi.
Yuna dan para ladies yang lain pun bergegas mengikuti Nensy yang sedang berjalan di depan mereka menuju ke ruangan yang dimaksud. Akhirnya Nensy tiba di depan pintu dan langsung memasuki ruang itu terlebih dulu hingga akhirnya di susul oleh para ladies nya.
Dalam hal mempromosikan para ladies nya, Nensy memang sudah terlihat sangat handal, dia bahkan sama sekali tak ada rasa malu dan sungkan saat merayu para tamu yang baru datang agar mau di temani oleh para ladies nya. Karena gaji Nensy bergantung dari seberapa banyak ladies nya menemani tamu, jadi semakin laku para ladies nya, semakin banyak pula gaji Nensy, jadi itulah sebabnya dia selalu bersemangat mempromosikan ladies nya pada tamu-tamu yang baru berdatangan.
Tamu di ruangan itu hanya ada 3 orang, dua diantaranya adalah lelaki yang sudah berumur 40 an, sedang satunya lagi berumur 31 tahun. Lagi-lagi Katy menjadi ladies paling pertama yang terpilih, Katy di pilih oleh lelaki yang paling muda dan paling tampan di antara dua lelaki yang lain.
kemudian di susul dengan Yuna dan Diana yang terpilih. kali ini Yuna harus sedikit bersabar karena harus menemani lelaki paruh baya yang sangat genit.
"Hai nona cantik, siapa namamu ?" Tanya Leo si lelaki hidung belang yang duduk disamping Yuna.
"Perkenalkan nama saya Yuna tuan, dan siapa nama anda ?" Tanya Yuna yang mencoba untuk ramah.
"Jangan panggil tuan dong sayang, panggil saja aku Leo." Ucap Leo sembari mengedipkan sebelah matanya.
Yuna yang melihat itu sontak saja langsung cengengesan dan membuang muka.
"Baiklah tuan Leo, saya akan menuangkan minuman dulu untuk anda." Ucap Yuna mengalihkan, saat tangan Leo mulai merangkul Yuna.
"Minum lah dulu tuan Leo, jangan terlalu terburu-buru." tambah Yuna lagi sembari memberikan segelas minuman.
"Baiklah sayang, kita akan menikmati malam dengan mabuk bersama hahaha." Ucap Leo meraih gelas dari tangan Yuna.
Baru satu jam duduk bersama, namun Leo sudah sangat agresif pada Yuna, keadaan itu semakin membuat Yuna sangat tak nyaman, namun Yuna berusaha untuk tetap tenang dan berusaha bersikap profesional. Yuna berfikir inilah resiko nya saat dia sudah berani memutuskan untuk bekerja di club' malam, karena akan ada banyak pria hidung belang yang akan dia hadapi.
Tak lama Yuna melihat Katy bersama tamu nya berjalan bersama memasuki toilet yang ada di ruangan itu. Sementara Diana yang sudah mulai mabuk terlihat sudah berpindah posisi dari yang tadinya duduk disamping tamu, kini sudah duduk berpangku mesra di atas tamunya sambil bernyanyi.
"Sayang, tubuhmu begitu harum dan menggoda. Apa setelah ini kamu bisa BO ? aku rela membayar mahal demi mendapat kenikmatan tubuhmu sayang" Ucap leo berbisik tepat ditelinga Yuna sembari tangannya merangkul pinggang Yuna.
Yuna yang mendengar itu pun langsung membulatkan matanya dan seketika tubuhnya menjadi gemetar ketakutan. Yuna hanya diam dan langsung meraih gelasnya yang ada di meja yang kemudian di minumnya sampai habis.
"Maaf tuan, aku tidak bisa malam ini." Ucap Yuna saat meletakkan gelasnya kembali.
"Emm sayang sekali, kalau begitu setelah ini ikutlah denganku sebentar." Ucap Leo lagi.
"Ikut kemana tuan ?" Tanya Yuna mengernyitkan dahi.
"Kita keluarkan di toilet saja biar cepat." Jawab Leo yang kembali mengedip kan matanya.
Mendengar itu Yuna jadi mendadak emosi karena mendapat perlakuan yang sudah mengarah ke pelecehan itu. Namun lagi-lagi Yuna harus menahan emosinya karena mengingat dia sedang bekerja di tempat itu.
"Maaf tuan itu juga tidak bisa karena saya sedang datang bulan." Jawab Yuna sedikit ketus.
"Ah sepertinya malam ini aku belum beruntung. Baiklah, next time aku akan kesini lagi untuk mencari mu." Ucap Leo lagi yang tampak belum menyerah.
Yuna hanya diam menahan emosinya tanpa merespon ucapan leo, berkali-kali melirik ke arah jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 3 dini hari. Tangan Leo kembali beraksi, ia kini mulai mengusap-usap lembut paha mulus Yuna. Yuna mencoba ingin menepis tangan itu namun tiba-tiba saja tengkuk Yuna langsung di tarik oleh Leo, membuat bibir mereka menyatu, dengan cepat Leo melahap bibir Yuna dengan sangat bergairah, Yuna yang semakin emosi mendorong kasar tubuh Leo hingga membuat bibir nya terlepas seketika.
"Maaf tuan saya mau ke toilet." Ucap Yuna yang kemudian langsung beranjak.
Didalam toilet Yuna hanya menangis menatap dirinya didepan cermin, dengan sangat marah dan terus menangis dia mengusap-ngusap bibirnya, dia mencuci bibirnya dengan air hingga berkali-kali, tampak Yuna sangat jijik saat membayangkan seorang pria tua baru saja menciumnya dengan begitu bergairah.
"Mengapa nasib begitu kejam kepadaku, tak bisa kah sedikit berbaik hati padaku?" Tanya Yuna dalam hati sembari mengelap bibirnya yang basah dengan tisu.
Yuna yang sudah merasa sedikit tenang, memutuskan untuk keluar dan kembali duduk disamping Leo. Leo pun menyambut Yuna dengan tatapan yang tak biasa, tangannya ingin kembali memeluk Yuna, namun lagi-lagi Yuna berdalih untuk mengajak leo minum terlebih dulu. Setelah minum leo kembali ingin memeluk dan menciumi Yuna, Yuna terus mencari alasan dengan terus mengajak nya minum.
"Oh sayang, ayo lanjutkan yang tadi, kenapa kau terus menyuruhku minum ? aku sudah banyak minum sayang." Ocehan Leo sembari terus berusaha ingin menciumi Yuna.
"Ayo kita minum saja tuan leo, minuman nya masih banyak, sangat sayang jika tak dihabiskan." Jawab Yuna yang juga terus mengelak ketika ingin diciumi oleh Leo.
Tak berapa lama Yuna dan yang lainnya dikejutkan dengan suara muntahan seseorang. Terlihat Diana yang sedang berada di pangkuan tamu nya memuntahkan semua isi perutnya ke lantai, Diana muntah sejadi-jadi nya hingga membuatnya jatuh terkulai ke lantai.
"Ayo kita pulang, aku sudah sangat mabuk dan teman wanitaku juga sudah tak berdaya karena terlalu banyak minum ." Ucap tamu yang bersama Diana mengajak Leo dan satu tamu yang lain untuk pulang.
"Baiklah sayang, aku pulang dulu. Next time aku takkan membiarkan mu lolos lagi." Ucap Leo mencium tangan Yuna sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Dan ini tips untukmu." Tambah Leo lagi sembari meletakan seikat uang ke telapak tangan Yuna.
Leo dan teman-temannya pun langsung keluar dari ruangan itu meninggalkan Yuna, Katy, dan Diana yang masih terkulai lemah. Yuna segera memasukan uang tips kedalam tasnya, dan menghampiri Katy dan Diana yang hampir tak sadarkan diri.
Katy duduk tersandar lemas disofa sementara Diana sudah tergeletak di lantai bersama muntahan nya yang cukup menjijikan.
"Hei, Katy, Diana bangunlah! apa kalian terlalu banyak minum hingga seperti ini ?" Tanya Yuna panik saat melihat kedua rekannya terkulai.
Yuna pun segera memencet bel yang ada di dalam ruangan itu, tak lama pelayan pun masuk dengan wajah kebingungan melihat lantai yang sudah penuh dengan muntahan. Begitu juga Nensy yang kemudian masuk ke ruangan itu juga di buat terperangah melihat kedua ladies jagoan nya tepar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Sri Suwarni
aduh
2022-07-04
0
Luciana Phoa
itulah resiko kerja di dunia malam, ada pahit manis getirnya
2021-10-07
0
Masraini Siregar
aduhhhh Yuna aaaaaa...
berhentilah dr pekerjaan itu
aq gak sudi kalo qm di jamah sma Om Om itu
☹️☹️☹️☹️☹️
2021-06-26
3