Waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi, waktu dimana telah berakhir nya jam operasional Yuna dalam menemani tamu. Musik yang sedari tadi memekak kan telinga pun sudah berhenti, tamu-tamu mulai berpulangan dengan berbagai macam penampilan, ada yang sudah mabuk parah hingga harus di papah teman-temannya, ada yang berjalan dengan sempoyongan, dan ada yang terus mengoceh sepanjang jalan. Ya memang begitu lah yang akan selalu Yuna lihat saat selesai bekerja.
Namun Martin Chou sangat lah pengertian, dia sama sekali tidak memaksa Yuna untuk banyak minum. Karena Yuna sudah menceritakan padanya bagaimana dia bisa terjerumus ke dunia malam seperti ini.
"Terima kasih untuk malam ini Yuna, aku sangat menikmati, dan tolong tulis nomor rekening mu disini" Ucap Martin saat sudah sampai di loby utama Blue Light Club' sembari menyerahkan ponsel nya pada Yuna.
Yuna yang sudah merasa sedikit pusing, tanpa bertanya-tanya lagi langsung mengetik kan nomor rekeningnya.
"Sudah berhasil, itu tips untukmu." Ucap Martin menunjukkan notifikasi transfer berhasil dari mobile banking miliknya.
"Ha 20 juta? apakah tidak terlalu banyak anda memberi saya tips sebesar itu?" Tanya Yuna membulatkan matanya.
"Ah sudah lah, itu tak seberapa, anggap saja itu sebagai ucapan terima kasih ku, karena kau sudah menemani dan membuatku terkesan malam ini." Jelas Martin tersenyum lalu mengusap pundak Yuna.
"Emm baiklah tuan muda, terima kasih untuk itu, saya juga senang bisa menemani anda." Ucap Yuna membungkuk kan badannya.
"Ya baiklah, aku pamit dulu, jaga dirimu." Ucap Martin yang kemudian memasuki mobil yang sudah menunggunya di depan Loby dan kemudian berlalu pergi.
Wajah Yuna menjadi berbinar saat menatap notifikasi dari ponselnya yang memberitahukan jika ada dana masuk ke rekeningnya.
"Ah syukur lah, dengan begini aku bisa kembali menyicil untuk membayar biaya rumah sakit ibu." Ucap Yuna sumringah seorang diri sambil berjalan di tepi jalan.
"Sepertinya bekerja di dunia malam memang solusi terbaik untuk masalah ku saat ini, aku bisa dengan cepat mengumpulkan banyak uang, bahkan tips yang kudapat barusan itu setara 3 bulan gaji ku saat bekerja di restoran dulu." Celetuk Yuna lagi sambil berjalan santai menuju kost an nya.
Yuna lebih memilih pulang jalan kaki demi menghemat pengeluarannya, lagi pula antara club' tempat nya bekerja dengan kost nya tidak terlalu jauh, hanya saja kost Yuna banyak beberapa kali memasuki gang-gang sempit yang membuatnya jauh dari jalan besar.
Pagi hari di kediaman keluarga Lim...
"Bagaimana Ben, apa kau sudah memikirkannya ?" Tanya Maria disela-sela sarapannya bersama Benzie.
"Tentang apa nek ?" Tanya Benzie santai sembari memotong sandwich miliknya.
"Tentang permintaan nenekmu yang sudah tua ini Ben." Ucap Maria sedikit menegaskan pada cucunya jika waktu hidupnya sudah tak lama lagi.
"Nek, mintalah apa pun padaku, aku pasti menurutinya. tapi tidak untuk yang satu itu nek." Tegas Benzie yang masih menikmati sandwich nya.
"Tidak kah kau merasa prihatin terhadapku hanya seorang diri dirumah sebesar ini yang hanya di temani pelayan, bahkan di meja makan sebesar ini hanya ada kau dan aku. Tidak kah hatimu merasa sepi sepertiku melihat keadaan ini Ben ?" Tanya Maria lirih sambil berderai air mata.
Benzie hanya terdiam tak menjawab apapun, namun otaknya terus mencerna ucapan neneknya. Sementara Maria yang merasa tak direspon oleh Benzie memilih menghentikan sarapannya dan ingin kembali ke kursi roda nya. Dengan susah payah dia meraih kursi rodanya hingga akhirnya Maria pun terjatuh dari kursinya dengan kepala langsung terbentur ke lantai.
"Nenek!" Teriak Benzie saat melihat neneknya terjatuh.
"Nenek, apa yang kau lakukan nek, kenapa jadi begini ?" Ucap Benzie panik saat menghampiri neneknya.
Benzie segera mengangkat neneknya kembali ke kamar, membaringkan tubuh yang sudah tak sadarkan diri itu ke ranjang. Dengan segera Benzie menelpon dokter pribadi keluarganya dan memberitahukan keadaan neneknya.
"Bagaimana? apa nenek baik-baik saja? Tanya Benzie pada dokter saat baru selesai memeriksa Maria.
"Benturan di kepala nyonya besar lumayan keras, namun sepertinya tidak serius. Hanya menyebabkan memar dan benjol." Jelas dokter.
"Apa kau yakin hanya itu ?" Tanya Benzie memastikan.
"Iya menurut hasil pemeriksaan saya begitu tuan muda, namun jika dalam 3 hari masih ada keluhan yang dirasakan nyonya besar, baru anda bisa membawa nyonya ke rumah sakit untuk di CT scan." Jawab Dokter lagi.
"Ini saya berikan obat dan salep yang bisa menghilangkan nyeri dan memarnya, usahakan nyonya besar meminum obat ini hingga habis." Jelas dokter lagi sembari memberikan obat pada Benzie.
"Terima kasih dokter." Ucap Benzie datar.
Benzie meletak kan obat di atas nakas, dia berjalan menuju jendela kamar Maria yang menghadap ke taman belakang rumahnya. Benzie berdiri tegak menghadap jendela dengan memasuk kan kedua tangannya ke dalam saku celananya, menikmati sejenak pemandangan taman belakang rumahnya yang hampir tak pernah lagi dia nikmati.
Benzie terus terbayang ucapan dan permintaan nenek nya, sesekali Benzie melihat ke arah neneknya yang masih belum sadarkan diri, dia kembali terbayang masa kecilnya yang sangat nakal, masa kecil Benzie yang sebagian besar dia habiskan bersama sang nenek, Benzie bahkan sering memecahkan koleksi guci neneknya yg bernilai ratusan juta, namun neneknya tak pernah sekali pun memarahinya. Bahkan segala kemauan Benzie semasa kecil selalu dituruti neneknya. ingatan itu terus menari-nari di otak Benzie.
Tak berapa lama terdengar suara lirih dari Maria.
"Benzie" panggil Maria dengan sangat pelan.
"Nenek sudah sadar?" Tanya Benzie segera menghampiri neneknya.
"Kenapa kau masih disini? Apa kau tidak ke kantor?" Tanya Maria sembari mencoba bangkit dari tidurnya.
"Hari ini aku bekerja dari rumah, aku mau menemani nenek." Ucap Benzie yang duduk di tepi ranjang Maria.
"Tak perlu, aku sudah baik-baik saja, lagi pula bukankah kau sudah terbiasa meninggalkan ku bersama pelayan Ben?" Sindir Maria dengan tatapan yang kosong.
Benzie menghela nafas panjang mendengar sindiran pedas yang dilontarkan oleh wanita kesayangannya itu.
"Baiklah nek, kata kan apa yang bisa ku lakukan hari ini agar nenek tak merajuk lagi padaku." Ucap Benzie mencoba membujuk neneknya.
Mendengar cucunya mencoba bernegosiasi padanya, Maria mulai sumringah dan langsung memanfaatkan keadaan agar kemauannya bisa dipenuhi oleh cucunya itu.
"Baiklah, aku akan merasa lebih baik jika kau kembali membawa Yuna kesini. Aku butuh teman berbincang hari ini."
Mendengar permintaan neneknya membuat Benzie kembali terperanjat dan mengusap wajahnya.
"Nek, harus kah itu?" keluh Benzie sembari mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
"Hanya itu cara satu-satunya agar kau bisa kembali berdamai denganku." Ucap Maria yang kembali berbaring membelakangi Benzie sembari memasang senyuman kemenangan.
"Baiklah, aku akan membawanya." Jawab Benzie lesu dan kembali mengacak-ngacak rambutnya lagi.
Benzie keluar dari kamar nenek nya dengan raut wajah yang terlihat bingung. Dengan segera dia meraih ponsel dari sakunya dan langsung melakukan panggilan kepada Alex.
"Kau tolong handle urusan kantor sepenuhnya hari ini, jika ada berkas yang perlu tanda tanganku, bawalah ke rumah!" Perintah Benzie.
"Apa ada masalah di rumah mu Ben?" Tanya Alex.
"Tidak, aku hanya ingin menghabiskan hari ini bersama nenek ku." Jawab Benzie lagi.
"Baiklah Ben, nikmati saja waktumu, urusan kantor serahkan padaku." Ucap Alex meyakinkan.
Setelah menutup telpon dengan Alex, Benzie kembali menghubungi pak Choi supir pribadinya yang padahal selalu standby berada di loby rumahnya.
"Pak Choi, tolong pergi ke rumah nona Yuna, dan bawa dia kesini segera!" Perintah Benzie kepada supir yang sudah mengabdi lama pada keluarganya itu.
"Baik tuan muda." jawab pak Choi.
Benzie pun memilih masuk ke ruang kerja nya untuk menenangkan diri, dia kembali mempertimbangkan permintaan neneknya yang dianggapnya sangat tak masuk akal. Benzie terus berfikir dan kembali membayangkan masa kecilnya bersama sang nenek.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Sri Suwarni
martin juga baik
2022-07-04
1
Ririn Setyowati
gengzi amat sih Ben 🤔🤔🤔🤔 Yuna cantik lo
2021-11-27
1
Masraini Siregar
goodd nenek goodd 👍👍👍👍👍
lanjutkan 😀😀
2021-06-25
1