Politik

" Ael, aku dengar gadis mu akan minggat dari Prancis. " Ucap Stev sambil menyeruput Wine miliknya.

Mikhael tersenyum sinis. " Aku sudah mengira itu. " Jawab Mikhael.

Steven menatap Mikhael bingung. " Apa maksudmu? Apa kau tahu bahwa- " Steven menggantung ucapannya.

" Yah, pikiran kita se arah. Sudah pasti dia mengetahui bahwa aku susah menemukan dimana adiknya. " Ucap Mikhael santai.

Steven membelalak. " Apa? Jadi benar pikiranku bahwa Marchel sudah mendapat kabar tentang kita yang susah menemukan Mikhayla? Lalu, dia menyeruh Mikhayla ke Amerika supaya kau tidak bisa menggapainya di sana? " Tanya Steven beruntun.

Dengan santainya Mikhael menyerupiut Vodka di tangannya tanpa menghiraukan ocehan Steven.

" Ael! " Panggil Steven geram.

" Tenanglah! Kau lupa, satu pekan lagi akan ada acara fashion show dengan Mikhayla yang menjadi model puncak, kau ingat? " Tanya Mikhael yang di angguki Steven.

" Jadi sudah di pastikan dia hanya akan menahan Key selama satu pekan saja. Mengingat Key yang tidak bisa mengundurkan diri atau memundurkan acaranya, sudah pasti si sialan Marchel itu tidak bisa berkutik dengan jadwal pekerjaan Mikhayla. " Lanjut Mikhael santai.

Steven terdiam sesaat. Kemudian dia kembali menatap Mikhael sambil berkata:

" Tunggu, jadi maksudmu kau akan membiarkan Key pergi dan akan menemuinya saat acara itu berlangsung, begitu? " Tebak Steven.

" Yap. Kau benar! "

" Tapi Ael, apa yang akan kau katakan pada Mikhayla saat bertatapan langsung dengannya nanti? " Tanya Steven penasaran.

" Entahlah! Jika aku khilaf, mungkin aku akan menculiknya saat itu juga. " Celetuk Mikhael.

" Kau gila ya? " Pekik Steven. " Jangan seperti itu Ael, karna aku yakin Mikhayla tidak akan menyukainya nanti. Bukannya kembali mencintaimu, dia malah akan semakin membencimu. " Nasihat Stev.

" Entahlah. Kita lihat saja nanti! " Balas Mikhael santai.

Steven hanya bisa menghela nafas pelan. Dia jadi agak was-was, bagaimana jika Mikhael tidak bisa mengendalikan diri saat bertemu dengan Mikhayla? Apalagi jika dia tahu bahwa Mikhayla sudah bertunangan?

" Bisa-bisa dia semakin menggila dibuatnya. " Gumam Steven.

" Apa yang gila? " Tanya Mikhael yang tidak terlalu jelas mendengar gumaman Steven.

" A-ah tidak ada. " Balas Steven gelagapan.

Steven menatap jam yang melingkar di tangannya, seketika senyuman merekah di bibirnya karna bisa menghindari Mikhael yang kini sedang menatapnya curiga.

" Tuan Muda, lima menit lagi anda ada rapat bersama kologan prancis untuk membahas tentang fashion show nanti. " Tutur Steven sambil membungkuk hormat pada Mikhael.

Mikhael mendengus malas. Dia tahu jika Steven sudah bersikap profesional seperti ini, berarti sekarang sudah masuk jam kerja.

" Enyahlah kau dari hadapanku! " Ucap Mikhael muak.

" Baik Tuan, saya permisi. " Ucap Steven yang kembali membungkuk hormat dan pergi dari sana.

" Waktu menyelamatkanku dari si Ael sialan itu. Huftt..Syukurlah! Jika aku keceplosan bagaimana? Bisa-bisa si iblis itu langsung meluncur untuk melakukan tindakan kriminal pada tunangannya si Key. Hadeuhh...Nasib orang yang terlalu terobsesi memang gitu. " Batin Stev sambil mengusap dadanya.

**

Sementara di tempat lain, Mikhayla atau Kayla sedang mengemas sebagaian barang-barangnya untuk ia bawa selama tinggal di Amerika bersama sang kakak. Dan tentunya dengan di temani Aditya tunangannya.

Bugh..

Kayla melemparkan baju terakhirnya pada sebuah koper berwarna merah muda. Dia berdecak pinggang sambil sesekali menyeka keringat yang bercucuran.

" Huftt..Aku lelah. Hanya berkemas untuk satu pekan saja membuatku lelah setengah mati, apalagi jika aku harus mengemas semua barang-barangku. Ha...Nasib menjadi model cantik ya gini, penampilan saja harus perfect setiap saat. " Gumam Kayla narsis.

" My princes...Come on! Tunanganmu sudah menunggu! " Teriak Lyora dari bawah.

" Oke Mom. Wait me! " Balas Kayla yang langsung berlari ke kamar mandi.

Untuk apa? Jelas untuk mandi lah! Karna sedari tadi Kayla hanya sibuk mengemas barang-barangnya saja, sampai lupa jika dia belum mandi.

Di ruang keluarga, tampak Aditya yang sedang berbincang-bincang dengan Lyora mengenai Mikhael.

Yah, memang Lyora sudah tahu segalanya tentang masa lalu putrinya. Itu pun dari Aditya, karna Kayla selalu memilih bungkam jika di ajak berbicara tentang masa lalunya oleh Lyora.

Terlihat wajah khawatir dari Lyora saat Aditya memberitahu tentang Mikhael yang sudah berhasil melacak keberadaan putrinya.

" Bagaimana ini nak, apa dia akan membawa Kayla pergi dari Momy? " Tanya Lyora khawatir.

" Momy tenang saja! Selama ada Aditya, Key tidak akan pergi kemana pun. " Ucap Aditya sambil memegang tangan calon mertuanya berusaha menenangkan.

" Ta-tapi bagaimana jika Mik- "

" Hei kalian mengobrol tanpa mengajakku yah! " Potong Kayla yang sedang berjalan menuruni tangannya dengan menggusur satu koper besar di tangannya.

Aditya dan Lyora berdiri seketika. Karna melihat Kayla yang kesulitan, dengan segera Aditya mendekat dan merebut koper dari tangan Kayla.

" Sini biar aku saja. " Ucap Aditya yang langsung menarik koper Kayla.

" Thanks calon hubby ku. " Ucap Kayla sambil tersenyum manis.

Aditya jadi gelagapan melihatnya. Dia membuang wajahnya yang merona dari Kayla.

Sementara Kayla langsung tertawa terbahak-bahak melihat tunangannya yang salah tingkah akibat ulahnya.

" Hey girl hentikan! Jangan mengganggu calon menantu Mommy seperti itu. " Ucap Lyora yang membuat Kayla cengengesan dan berjalan mendekati ibunya.

" Mommy, Key suka menggoda kak Adit. Apa mommy tidak bisa lihat, wajahnya yang merona sungguh menambah kadar ketampanannya. Makin suda deh aku! " Celetuk Kayla yang membuat Lyora terkikik geli menatap Aditya yang lagi-lagi membuang mukanya.

" Hey sudah hentikan. " Ucap Lyora sambil menepuk pundak putrinya.

" Key, sebentar lagi pesawat kamu take off. Jaga diri baik-baik selama di sana yah! Maaf mommy tidak bisa mengantarmu sampai bandara. Sampaikan juga salam mommy pada kakakmu, oke. " Ucap Lyora sambil mengelus rambut panjang putrinya.

" Pasti Mommy. " Balas Kayla sambil memeluk ibunya.

" Ya sudah, sekarang kamu ambil koper kamu dan tunggulah di dalam mobil! Mommy ingin berbicara dulu dengan calon menantu mommy. " Ucap Lyora sambil mengecup penuh sayang kening putrinya.

Cup.

" Ya sudah. Bye mommy! Kak, aku duluan yah. " Ucap Kayla sambil mengecup pipi kiri sang ibu dan merebut kopernya dari tangan Aditya.

Setelah kepergian Kayla, Lyora mendekat dan menepuk pundak Aditya.

" Jaga dia boy! Mommy mempunyai firasat jika Mikhael akan segera membawanya jauh dari kita. " Ucap Lyora dengan raut wajah khawatirnya.

Aditya tersenyum. " Pasti mom. Mommy tenang saja! Sekarang, Mikhayla adalah tanggung jawab Adit. " Balas Aditya.

" Iya. " Ucap Lyora sambil memaksakan senyumannya pada calon menantunya.

Sebenarnya, dia tahu seperti apa Mikhael. Dengan dia yang mantan model dan suka membaca artikel-artikel seputar pengusaha muda dan sukses, tentu dia tahu berita tentang kekejaman dari seorang Mikhael John Smit.

Dia berharap Mikhael tidak bisa merebut putrinya dari tangan Aditya. Karna jika itu sampai terjadi, sama saja dengan dia yang juga akan kehilangan putrinya.

_-_

Tbc!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***