Kuliah semester 1 Rania masih belum melupakan sosok Ivan. Sosoknya masih tersimpan erat di dalam lubuk hatinya yang terdalam. Lalu usai semester 1 dan memasuki semester 2 Rania malah tertarik dengan sosok Iyan. Dan lanjut beranjak ke semester 3 Rania sudah lupa dengan kedua sosok lelaki di masa lalunya itu. Termasuk second love yang sangat ia sayangi. Rania udah bebas dari belenggu-belenggu kisah dramatis itu. Dan semenjak itu Rania bebas dan fokus pada kuliahnya tersebut. Rania memiliki 3 sahabat lelaki dan 2 Sahabat perempuan yang sudah Rania sebutkan di bab 3.
Rania perdana memiliki sahabat lelaki sekaligus 3 orang seperti saat itu. Ternyata seseru itu memiliki 3 sahabat lelaki berasa aman ada yang menjaga Rania. Kalau lagi nyebrang di tuntun, kadang jalan pun dituntun. Sering juga nebeng ke kampus bisa gantian Minggu ini sama si Rasyid Minggu besok nebeng si Ilung, dan selanjutnya dengan si Wawan. Ketiga sahabat nya ini memiliki karakter yang berbeda. Sebenarnya sama-sama protektif cuma dengan takarannya masing-masing.
Si Ilung ia yang paling sering ada di dekat Rania kalau nyebrang dia yang nuntun tangan Rania, pernah juga suatu ketika saat sepatu baru Rania jebol. Rania kira sepatu baru tidak perlu dijahit terlebih dahulu, namun kenyataannya sesampainya di kampus tiba-tiba sepatu Rania jebol menganga. Nah disitu di Ilung yang menemani Rania dan dia pula yang membelikan lem castol agar sepatu Rania kembali seperti semula dan bisa digunakan dengan semestinya.
Sangat banyak peran si Ilung dalam keseharian Rania di kampus seperti menjadi garda terdepan. Dan tak ketinggalan dia yang paling manja diantara kedua sahabat lelaki Rania lainnya. Ketika study tour di museum Brawijaya Malang, pas balik sih mau pulang ke Madura cuma masih mampir ke pasar Lawang. Nah di bis tinggal beberapa orang termasuk Rania yang sudah kembali ke bis setelah habis berbelanja aneka sayuran dan yang lainnya. Tiba-tiba si Ilung mendekati Rania dan duduk di sebelahnya, lalu ia menyenderkan kepalanya ke bahu Rania. Berasa pacaran ya tapi ini cuma sahabatan. Ada beberapa menit rasanya berat banget kepala si Ilung ini harusnya kebalik Rania yang senderan ini malah kebalikannya.
" Lung berat ( ucap Rania sambil melepaskan bahunya itu )".
Si Ilung pun menegakkan kepalanya dan tetap duduk di dekat Rania. Sebenarnya nggak ada maksud apa-apa cuma beneran berat mana seharian jalan-jalan mengelilingi museum, lanjut ke alun-alun malang pegel semua rasanya badan. Mana sempat kehujanan pula saat berada di alun-alun malang tersebut sampai menyewa jasa payung. Saat itu Rania dan Reni di bawah payung yang sama. Istilahnya satu payung berdua, si Reni ini juga sahabat cewek terdekat Rania mereka berdua nempel mulu udah kayak materai dan kertas selalu kemana-mana barengan.
Yang kedua Rasyid awalnya dia sahabat lelaki pertama Rania. Rania lebih kenal dan akrab dengan Rasyid terlebih dahulu ketimbang Wawan dan Ilung. Sampai-sampai di awal pernah jadi perbincangan dan jadi bahan ledekan karena kedekatan keduanya.
Setiap hari Rania harus mendengar kata cie cie dari teman sekelasnya itu. Hufttt padahal ya cuma sahabatan doank mah. Sampai di sosmed pun mereka selalu menyangkut pautkan Rania dan Rasyid. Untuk karakter di Rasyid ini lebih sabar dan bersikap manis juga lembut dalam bertutur kata pada Rania. Dia paham kalau Rania suka dengan lelaki yang sabar, dan lembut dalam berucap. Pernah juga sih boncengan bahkan duduk bersebelahan juga pernah.
Lalu ada si Wawan nah dia dari segi penampilan lebih terlihat seperti badboy ya. Tapi tenang hatinya tak seburuk itu koq. Dia juga baik, sering menasehati juga udah seperti motivator deh. Ciri khasnya memakai bahasa Madura asal Banyuates tempat asalnya, dan kalau berucap blak-blakan. Seperti tidak ada dusta diantara kita aishhhh jadi baper nih. Bisa juga jadi tukang komplain misal Rania memakai lipstik berwarna oren agak kemerahan
" kadik ketebellan Ran lipstik nya ( ucap si Wawan )".
" Mana wan nggak koq biasa aja memang warna lipstiknya terang ( ujar si Rania )".
Dia yang paling komplain soal penampilan Rania bahkan juga di nasehati saat berbocengan di jalan.
" Jhek neng senneng dhek oreng lajeren kebennyaan serong tangannya sambil menirukan arah berbelok ( ucap Wawan dalam bahasa Madura )". Saat tangan si Wawan memperagakan itu dia dalam posisi menyetir dan sempat agak oleng itu setirannya.
" Rania menjawab sambil panik pegenna Wan degghik labu ( sahut Rania dalam bahasa Madura pula )".
" Masa wan begitu suka selingkuh ( tanya Rania kembali)".
" Iyeh Ran ( sahutnya kembali)".
Saat itu Rania nunut Wawan pulang kuliah dan diantar sampai depan gapura memasuki kampung tempat tinggal Rania. Sepanjang perjalanan ya mereka saling mengobrol, sebelum sampai di daerah tempat tinggal Rania saat sampai di kota Bangkalan si Wawan berhenti dulu ke warung membeli minuman teh untuk dirinya dan juga Rania.
Awalnya Rania menolak dibelikan minuman teh tersebut karena dia sudah menumpang sedari kampusnya yang di Surabaya itu. Namun si Wawan tetap membeli 2 botol minuman teh itu dan berjalan ke arah Rania yang sedang menunggu di dekat motornya tersebut.
" Ini Ran minum ( ucap Wawan pada Rania )".
" Nggak wan makasih ( sahut Rania)".
" Mayuh enom degghik Mon lok ekalak tak eaterrah ( ucap si Wawan dalam menggunakan bahasa Madura)".
Rania pun mengambilnya dari tangan Wawan yang tengah menyodorkan minuman teh botol itu pada hadapan Rania. Rania pun mengambilnya dengan agak terpaksa dan mengucapkan terimakasih pada si Wawan tersebut. Baik bukan ketiga sahabat Rania ini. Walaupun si Wawan yang paling badboy diantara kedua sahabat Rania lainnya. Rania dan si Wawan pun meneguk teh botol tersebut dan melanjutkan perjalanan pulang. Saat itu sore menuju waktu Maghrib di tengah perjalanan terlihat cahaya matahari atau sunset meneranginya dari barat. Terlihat warnanya oranye mengkilau hingga melihatnya pun terasa kilau di mata.
Akhirnya Rania dan Wawan sampai di gapura kampung tempat Rania tinggal, Rania pun turun dari motor si Wawan.
" Makasih ya Wan tumpangan dan minumannya tadi ( sahut Rania sambil tersenyum melihat ke arah si Wawan )".
Rania juga mengambil dompetnya di dalam tas dan berniat memberikan uang bensin untuk si Wawan sebagai bentuk rasa terimakasih dan juga sudah mengantarkannya sampai daerah tempat tinggalnya yang jauh jaraknya.
" Wan ini buat bensin ya sekali lagi terimakasih banyak ( sahut Rania sambil menyodorkan uang itu ke arah Wawan )".
Coba deh kalian tebak kira-kira si Wawan nerima uang dari Rania tidak. Di luar prediksi BMKG ehhh salah maksudnya di luar prediksi Rania dia fikir si Wawan bakal menerima uangnya itu, namun ternyata si Wawan menolak uang pemberian dari Rania tersebut.
" Njek lok osa ( sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam dompet nya )".
" Yak engkok andhik 100 ebuh ( sahut Wawan sambil memperlihatkan uang nya itu dihadapan Rania )".
" Hadehhh gawat iyeh-iyeh sakalangkong ( jawab Rania ) ".
" Engkok mole yeh ( ucap Wawan)".
" ok Wan tengateh makasih banyak ( sahut Rania sambil melihat Wawan yang tengah menyebrang)".
Bukan hanya itu saat KMD si Wawan yang membantu membawa tas ransel Rania yang lumayan berat itu. Kebetulan mereka berdua jalan berbarengan saat di tanjakan menuju hutan tempat Rania dan teman-temannya menginap dan mengadakan kegiatan KMD tersebut.
" Wan kamu kan bawak koper tuh numpang tasku donk taruh diatas kopermu berat banget ini nanti sampai depan ya tak ambil ( sahut Rania meminta tolong pada sahabatnya itu )".
" oke Ran le sabek kanjeh ( jawab Wawan)".
Rania melepas tas ranselnya itu dan menaruhnya diatas koper Wawan. Saat tas ranselnya itu terlepas dari badannya rasa berat tadi berubah jadi enteng. Namun tidak selesai sampai disitu jalanan yang terus menanjak dan juga licin membuat Rania harus berhati-hati dan sesekali sambil berpegangan tangan pada Reni sahabat perempuan Rania istilahnya konco kentel. Kemana-mana bersama shopping, jajan, duduk di kelas, jalan-jalan. Iya pokonya begitu lah.
Bukan hanya sampai disitu keseruan Rania dengan sahabatnya tersebut masih ada beberapa momen yang endingnya bikin ketawa hingga menggelitik. Saat itu usai selesai ngampus besti Rania yang bernama Fania mengajaknya untuk nongkrong sebentar ke kantin kampus. Rania pun mengiyakan ajakan Rania dan juga saat itu Rania sering nebeng Fania ketika pulang dari kampus. Walaupun Fania dan Rania ini beda kelas tetapi ikatan pertemanan mereka begitu kuat bukan hanya sekedar besti lagi tetapi sudah seperti teman rasa saudara. Fania sering menginap di rumah Rania. Nah setelah sampai kantin disana terlihat geng Fania atau kelas A sedang berkumpul. Terlihat ada Ical, Abi, Farid, Anaz dan juga beberapa teman Fania lainnya terlihat sedang asyik mengobrol disana. Rania dan Fania pun ikut nimbrung bersama. Seseru itu circle pertemanan mereka beda dengan kelas Rania yang lebih dominan berpencar-pencar membuat geng-geng pribadi. Rania merasa nyaman walau dia bukan bagian dari mereka, tetapi mereka sangat welcome dan Rania pun juga nyambung mengobrol dengan mereka.
Saat itu juga sahabat Rania si Wawan ikutan nimbrung bersama Rania dan juga teman-teman Fania. Ada satu momen Rania punya satu mika tahu pentol yang dibelinya tadi pada teman sekelasnya. Rania pun membukanya dan menawarkan pada Anaz yang duduk dekat dengan Rania.
" Naz tahu pentol nih ( ucap Rania sambil menyodorkan tahu pentol tersebut ke arah Anaz )".
" Iya Ran makasih ( sahut Anaz sembari mengambil tahu pentol itu dari tangan Rania)"
Dan selanjutnya Rania menawarkan tahu pentol itu kepada si Wawan yang berada di belakang Anaz.
" Njek ( sambil menggelengkan kepalanya dengan raut wajah kesal pada Rania )".
Sepertinya si Wawan kesal pada Rania karena bukan dia terlebih dahulu yang ditawarkan makanannya itu tetapi justru si Anaz. Haduhhh gini ya rasanya punya sahabat cowok endingnya ada yang cemburu. Rania pun melanjutkan menyimak obrolan teman-teman Fania tersebut sembari makan tahu pentol yang dibelinya tadi. Hingga tak terasa hari semakin gelap. Fania dan Rania pun bergegas pulang, sesampainya di daerah rumah Rania seperti biasa sebelum pulang ke rumah mampir dulu ke es Doger yang kala itu sudah menjadi langganan bagi keduanya. Sungguh nikmat es Doger yang mereka beli tak khayal mereka pun suka dan sering membelinya. Saat mengunggu es Doger yang sedang disiapkan itu hari sudah semakin gelap karena sudah waktu Maghrib. Setelah selesai mereka pun pulang menuju rumah Rania. Dan Fania menginap di rumah Rania. Keesokan harinya Rania dan Fania seperti biasa bersama datang ke kampus kala itu dosennya minta jam siang untuk mata kuliah nya. Jadi Rania dan Fania masih bisa bersantai di rumah Rania. Oh iya sebelum lanjut ke bagian cerita lainnya sedikit informasi tentang sosok Anaz ini. Dia orangnya sangat cool dalan artian seperti kulkas 12 pintu dingin banget perawakannya itu. Jarang terlihat ia mengobrol jadi siapapun yang tidak terlalu akrab dengannya berasa sungkan padanya. Dan satu lagi keistimewaan dari sosok Anaz ini dia pintar dalam IT. Mungkin karena hal itu banyak teman-teman Rania yang menggodanya dan ingin dekat dengannya padahal si Anaz ini sudah punya cewe di Reni sahabat Rania.
Namun hubungan keduanya hanya sebentar karena lagi dan lagi geng rempong itu mengusik jalinan hubungan Reni dan Anaz yang membuat Reni sangat marah bila Anaz didekati oleh geng rempong itu. Geng rempong itu teman sekelas Rania dan juga Reni yang memang terkenal genit, sok gaul, sok fashionable, sok kaya, dan hobinya suka menggibah ataupun merusak hubungan jalinan asmara orang lain termasuk si Anaz dan juga Reni. Itupun awalnya Rania tidak tahu menahu tentang hubungan si Anaz dan Reni sahabatnya itu karena mereka menjalin hubungan tersebut diam-diam atau backstreet. Tapi ya walaupun begitu tetap saja tercium oleh geng rempong sehingga mereka dengan sengaja dan sadar untuk mendekati Anaz sampai Reni cemburu.
Mendengar curhatan Reni, Rania ikut merasakan kesedihan dari sahabatnya itu. Ya walaupun kala itu Rania belum tau rasanya pacaran seperti apa bentuknya. Ia hanya tau mencintai orang dengan tulus dan menunggunya hingga bertahun-tahun yang menjadi sia-sia dan ending yang juga menyakitkan.
Maka dari itu Rania enggan jika ia berpacaran dengan lelaki satu kampus atau sekelas dengannya. Ya males aja di ganggu ataupun di rusak oleh geng rempong tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments