Bab 2 First love & Second love

Saat Rania duduk di bangku sekolah dasar ( SD ) iya termasuk murid yang berprestasi di kelasnya selain selalu mendapatkan rangking setiap tahunnya, iya juga aktif dalam tanya jawab yang diberikan oleh gurunya bahkan ia yang pertama pulang karena bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Dia juga suka bermain dengan temannya banyak permainan yang ia ikuti seperti Bantengan, kelereng, main karet ( lompat tali) dan masih banyak lainnya. Iya juga selalu juga dipilih menjadi petugas upacara yaitu pembacaan teks UUD ' 45.

Dan dia juga suka mengoleksi binder entah itu Harvest ataupun binder dengan gambar lainnya. Nggak peduli habis berapa uang yang ia keluarkan demi membelinya yang terpenting ada rasa kepuasan jika memiliki yang ia inginkan.

Lalu ada sosok yang sangat mengundang perhatian Rania kala itu. Yah namanya Ari ia murid laki - laki satu - satunya yang berprestasi di kelas termasuk yang mendapatkan rangking sama seperti Rania. Namanya sebut saja Ari, nama itu begitu lekat di dalam ingatan Rania setiap waktu ( saat masih duduk di bangku SD ). Ari dan Rania begitu akrab bahkan teman - teman sekelasnya pun sering mengklaim bahwa Rania dan Ari adalah pasangan layaknya kedua insan yang menyatu. Dimana ada Rania disitu pasti ada Ari gambarannya seperti itulah pada masanya.

Sejak kelas 1 SD Rania dan Ari sudah dipertemukan bahkan mereka berdua duduk di bangku yang sama. Terlihat di kiri kanan depan maupun belakang tempat duduk yang terisi sesama jenis ( misal murid laki - laki dengan lelaki pula dan begitupun sebaliknya) namun entah takdir yang menyatukan mereka berdua hingga mereka dipertemukan sekaligus duduk bersama. Namanya kelas 1 masih belum paham dan tidak adanya rasa di dalam hati.

Setahun bersama dalam 1 kelas dan di kelas 2 dan 3 Rania terpisah dengan Ari karena mereka berbeda kelas. Rania di kelas A dan Ari di kelas b. 2 tahun berturut-turut terpisah membuat Rania dan Ari tidak pernah bertemu sekalipun satu sekolah karena saat itu untuk masuk di bagi menjadi 2 waktu jam pagi dan jam siang.

Ada lagi momen yang tak boleh ketinggalan yaitu di saat kelas 4 wali kelasnya mengajak kami murid kelas 4 untuk study tour. Namun tak jauh masih wilayah Bangkalan tepatnya di pantai basmalah, di kecamatan Kwanyar. Pihak sekolah menyewa mobil angkot atau carry yang berjumlah 2 karena saat itu kelas 4 lumayan banyak jumlah siswanya sekitar 30 an. Semua murid dipersilahkan masuk satu persatu oleh wali kelas. Dan Rania kebagian duduk di kursi belakang. Sudah duduknya di belakang bareng 2 cowok temennya Rania berada di tengah mereka sempit dah. Yang satu gemuk yang satu kurus sama kayak Rania. Pengap itu yang Rania rasakan. Tapi si Rania nggak satu mobil sama si Ari malah satu mobil sama si dia kutu kepret ini. Ya asik sih mereka punya selera humor yang bikin Rania ketawa tapi berasa ada yang kurang kalau nggak ada kehadiran si Ari. Walaupun si Ari nggak selucu mereka berdua tapi dia spesial dan memiliki ruang tersendiri di hati Rania kala itu. Di sepanjang jalan Rania melihat sekeliling dari kaca mobil. Sepanjang jalan yang ia lihat pepohonan yang lebat jarang ada rumah dan juga terlihat di bawah lautan yang luas. Rasanya Rania ingin cepat sampai di tempat tujuan itu. Ia sangat antusias dan ingin sekali menikmati pemandangan di pantai itu.

Sesampainya di tempat Rania dan teman yang lainnya pada keluar dari mobil dan berlari ke arah bibir pantai itu, walaupun tempatnya menurun agak berbahaya jika berlari tanpa kendali bisa terjatuh. Apalagi kala itu kondisi tanah baru bedel kata orang Madura. Rania mengikuti temannya yang berlari menuju bibir pantai. Tapi sebelum sampai ke bibir pantai, Rania melihat di tengah atau gazebo di pantai tersebut ada cewe dan cowo yang cukup dewasa sedang berduaan disana istilahnya berpacaran. Terlihat mereka sedang memakan pop mie sambil bercanda bersama romantis juga. Namun Rania yang masih berusia 10 tahun belum sepenuhnya mengerti arti pacaran, ataupun romantis itu apa. Ya masih kurang umur untuk memahaminya. Lanjut ke cerita berikutnya Rania pun berjalan menuju bibir pantai itu disana pasirnya putih bersih ya walaupun ada sedikit sampah yang berada di sela-sela batu karang di depannya.

Airnya lumayan jernih dan suara ombaknya mendayu-dayu di telinga Rania sehingga ia enggan untuk berpindah tempat dari situ. Rania pun melihat ada kapal dari kejauhan yang melintas di lautan tersebut. Dan yang terlihat separuh bagian kapal menunjukkan pelajaran IPA bukti bahwa bumi itu bulat kapal yang terlihat hanya sebagian saja. Rania pun langsung teringat pembelajaran itu di dalam benaknya sambil melamun dalam alunan keindahan alam di pantai basmalah ini. Tiba-tiba sosok Ari pun datang menghampiri dan membuat nya terkejut dari lamunannya itu.

" Rania Rania ( terdengar suara Ari memanggilnya dari arah samping )".

Rania pun menoleh dan ternyata benar Ari datang padanya dan berjalan ke arahnya.

" Iya Ri ada apa ( Rania pun penuh keheranan)".

" Ini Ra batu buat kamu ( sahutnya sembari menyodorkan baru itu ke arah Rania )".

Dan setelah itu si Ari pergi kembali ke tempat sedia kala di ujung barat sana entah apa yang dia lakukan atau kembali mencari batu yang berbentuk antik. Ia pun berjalan dan semakin jauh dari Rania.

Batu itu masih ia genggam sambil melihat ke arah Ari yang sudah semakin jauh dari pandangannya. Rania pun menoleh ke arah tangannya dan melihat batu yang baru saja Ari kasih untuknya.

" Batunya bentuk love warna putih dan teksturnya halus bagus dan indah sekali ( gumam hati Rania )".

Apa artinya ini Rania masih terhipnotis dengan keindahan batu itu dan terus memandanginya sambil berpikir mengapa Ari memberi batu itu untuknya.

Rania terus berfikir akan hal itu. Dan melihat ke arah teman-temannya yang sedang asyik bermain air atau berenang di bibir pantai itu. Ada juga yang sedang antri membeli pop mie di dekat gazebo itu. Masih terlihat juga sepasang kekasih yang tadi.

Rania pun bergegas meninggalkan bibir pantai itu menuju gazebo itu dan mengantri untuk membeli pop mie seperti teman yang lainnya. Suasana di pantai itu sungguh indah di sekelilingnya terdapat pohon kelapa dan begitu asri cocok untuk healing bersama keluarga, ataupun teman sekolah seperti saat itu. Rasanya Rania ingin kembali ke pantai ini namun ternyata itu pertama dan terakhir bagi Rania ke pantai tersebut. Sekarang entah seperti apa pemandangan disana apakah masih sama ataukah lebih bagus Wallahu alam.

Lalu di kelas 4 mereka berdua dipertemukan kembali namun dengan situasi yang berbeda yaitu masalah hati. Rasa itu mulai tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Hari - hari Rania selalu diisi dengan hadirnya Ari setiap hari Rania dan Ari selalu bercanda bersama, belajar bersama dan diskusi bersama. Bahkan mereka berdua pernah menanyakan tentang cita-cita satu sama lainnya.

" Ra nanti di masa depan cita-cita kamu mau jadi apa? ( Tanya Ari) "

" Aku mau jadi guru kalau kamu Ri? ( Tanya Rania ) "

" Aku mau jadi ilmuwan Ra ( sahut Ari ) "

Rania pun spontan mengatakan hebat kepada Ari walaupun ia sendiri tidak terlalu mengerti tentang ilmuwan yang Ari maksudkan tadi. Yang ada dipikiran Rania ilmuwan berkecimpung dengan laboratorium dan meneliti benda-benda didalamnya.

Rasanya dunia seperti milik Rania dan juga Ari karena selalu ada saja momen bersama Ari di setiap harinya. Dan pada suatu ketika kala itu bertepatan dengan hari ulang tahun Rania namun teman - temannya tak banyak yang tahu jika hari itu Rania sedang berulang tahun yang ke 10 tahun. Lalu tiba - tiba Ari bersama Arga masuk ke dalam kelas Rania pun melihat ke arah Ari yang baru saja memasuki kelas 4 ini di pintu kelas.

Lalu Ari berjalan ke arah Rania atau di tempat duduk Rania. Tiba-tiba ia memberikan permen dan juga beberapa balon untuk Rania. Rania bingung dan juga ia terdiam sambil menatap Ari yang melihat ke arahnya sambil tersenyum dan berkata " Ra ini untukmu Sembari memberikan balon dan permen itu ke tangan Rania. Rania pun menyodorkan kedua tangannya sembari menerima pemberian kedua barang tersebut dan mengucapkan terimakasih dengan terbata-bata.

Setelah itu Ari pun pergi meninggalkan Rania dan ia keluar kelas. Suasana di dalam kelas pun yang tadinya ramai dengan kesibukan masing-masing setelah melihat kejadian itu sontak teman sekelas Rania mengeceng Rania.

" Cieeee cieee Rania sama Ari ehmmm hemmmm ( serentak ucapan teman sekelas Rania) ".

Rania pun tersipu malu dan isi hati pun tak terbendung Rania sangat sangat dan sangat senang. Ibarat perumpamaan " Pucuk dicinta ulam pun tiba ". Rasanya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan masih banyak lagi momen bersama Ari hingga berlanjut ke masa SMP. Di tahun 2009 silam Rara duduk di bangku SMP atau memasuki masa remaja.

Seperti yang kalian ketahui bahwa masa remaja selalu ada kisah asmara dibaliknya sama seperti Rania yang masih memiliki rasa suka pada Ari dan takdir masih menyatukan mereka berdua tanpa disangka-sangka mereka kembali 1 kelas. Mereka berdua berada di kelas 7D. Dari sekian banyaknya kelas saat itu Rania dan Ari berkumpul kembali dalam 1 kelas yang sama. Hati Rania pun kembali senang ia masih bisa bersama dan melihat Ari di setiap harinya. Bayangkan saat itu kelas 7 di SMP tersebut sampai kelas 7A-7G kira - kira ada 7 kelas lah untuk penerimaan siswa baru di tahun tersebut. Oh iya saat itu Rania mendapatkan nilai UN tertinggi di sekolah SD nya yaitu mencapai 26,80. Jadi tak heran jika ia bisa bersekolah di SMP favorit di daerahnya tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu sikap Ari pun berubah drastis, ia terbawa pergaulan yang bisa dibilang bandel. Setiap hari Rania melihat baju seragam yang di pakai Ari dikeluarkan di luar tidaklah rapi maupun disiplin seperti peraturan sekolah yang tercantum. Dia juga tidak peduli lagi pada Rania bahkan acuh tak acuh ia sibuk dengan dunianya sendiri. Bahkan pernah suatu ketika saat jam istirahat Rania sedang makan nasi kuning di kelas nya, ia melihat Ari bersama 3 temannya ( Ari bersama perempuan lain) dia sangat asyik bercanda dengan 3 wanita itu di hadapan Rania. Bahkan sangat terlihat Ari tertawa lepas dengan ketiga wanita tersebut. Dan salah satu wanita tersebut bertanya pada Rania " Ra kamu nggak cemburu kan melihat Ari dengan kami? ( Tanya Andin padanya ) ".

Sontak hati Rania pun sangat kesal melihatnya hatinya pun membara melihat Ari bersama ketiga teman sekelasnya itu. Dan mereka berempat melihat ke arah Rania sembari menunggu jawaban Rania tersebut.

" Cemburu? Nggak koq ( jawab Rania sembari menguyah makanannya dengan cepat )".

Mereka pun sangat puas dengan jawaban Rania dan terus melanjutkan candaannya bahkan sampai tertawa terbahak-bahak dan terlihat Ari sangat senang bersama ketiga wanita itu. Playboy nya mulai tumbuh.

Selesai makan Rania langsung keluar kelas dan duduk di depan kelas dengan rasa emosi tak terbendung. Ia benar-benar tak menyangka jika Ari yang dahulu telah hilang dan lenyap dari muka bumi ini bahkan telah menjadi orang yang berbeda dan sangat jauh berbeda. Ari dulu pintar, santun, alim sedangkan sekarang menjadi lelaki playboy kelas kakap.

Rania pun berjanji di dalam hatinya untuk segera move on dari Ari sosok cinta pertama nya itu. Namun tak mudah baginya terkadang masih teringat bahkan terbawa di dalam mimpi momen bersama Ari di kala SD. Seiring berjalannya waktu kenaikan kelas pun tiba namun Rania kali ini tidak mendapatkan rangking seperti saat di masa SD dahulu. Rania pun merasa tidak senang ia murung dengan apa yang terjadi. Namun memang kala itu di masa SMP Rania tidak mendapatkan rangking sama sekali nilainya pun ngepas padahal ia sudah rajin mengerjakan tugas maupun pr. Namun tidak menjamin Rara menjadi siswa yang berprestasi di kelasnya.

Rania pun duduk di bangku kelas 8 atau kelas 2 SMP. Rania dan Ari pun terpisah Ari di kelas 8D sedangkan Rania berada di kelas paling akhir yaitu 8G. Gila berasa jadi siswa paling bodoh ya tapi nggak juga sih justru banyak juga teman sekelas Rania ini yang pintar tapi banyak juga yang endel - endel atau genit dan ganjen. Dan Rania pun terbawa dengan lingkungan tersebut. Namun bukan ikut-ikutan untuk menjadi genit dan ganjen tapi jadi ikut geng yang suka labrak adik kelas. Dan di kelas 2 ini Rania berlaku tomboy setiap kerja kelompok ia selalu memakai celana jeans 3/4 dengan kaos ukuran lengan dengan rambut pendek seperti Dora. Ia juga mulai menyukai permainan basket termasuk dengan pemain - pemainnya heheee.

Rania pun terkagum-kagum melihat ketampanan kakak kelas nya dan lebih dari ketampanan yang dimiliki oleh Ari. Tapi Rania hanya sebatas kagum tidak untuk dibawa ke hati. Hati Rania masih terasa kosong dan ia masih belum bisa membuka hatinya untuk siapapun. Masih ada ruang untuk Ari di relung hatinya seakan-akan masih belum melepas Ari secara penuh. Karena dia adalah first Love Rania pertama kalinya Rania merasakan jatuh cinta bahkan endingnya pun membuat ia berasa terjatuh dari tangga berkali-kali sakit tak berdarah.

Pada sudut lainnya di kelas sahabat Rania yaitu Pia di 8F atau sebelah kelas Rania datanglah murid baru pindahan dari kota Gresik. Ia pun juga pemain basket yang handal. Jangan ditanya pesonanya banyak wanita terpesona dan menjadi rebutan. Namun kala itu Rania tidak tau tentang sosok si Ivan ini walaupun dia jadi trending topik bagi wanita-wanita kala itu. Saat itu Rania sibuk dengan dirinya sendiri hingga tertinggal info sepenting itu. Yah semenjak galau dari Ari ia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya ataupun info- info terupdate sekalipun apalagi tentang sosok si Ivan ini yang menjadi cikal bakal dari second love Rania.

Sosok Ivan ini adalah kisah cinta Rania selanjutnya dan pertemuan mereka bisa dikatakan tidak disangka-sangka. Sekitar 2011 atau kala itu Rara disibukkan dengan tryout di setiap harinya, karena sebentar lagi Rania memasuki masa ujian Nasional atau Rania saat itu duduk di bangku kelas 3 SMP.

Setelah Rania selesai menghadapi tryout di sekolah nya nilai dan perangkingan itu di pajang di depan ruang guru. Rania pun bergegas menuju ruang guru tanpa ditemani oleh siapapun. Entah mengapa seolah-olah kode alam menyuruhnya untuk segera pergi ke ruang guru seolah-olah kakinya berjalan terus tanpa terkendali. Sampailah ia di depan ruang guru dan langsung mencari nama Rania dengan fokus. Rania pun melihat dafrar nama siswa yang tercantum sembari melihat nama dirinya penasaran akan hasil nilai yang ia peroleh.

Rania Rania mana ya banyak banget nama siswanya sampai pusing deh " ( sahut Rania di dalam hatinya )".

" Nah akhirnya ini nama gue ketemu ( sahut Rania sambil melihat fokus ke arah nilai nya ) ".

" Hmmmm lumayan lah nggak jelek-jelek amat koq ( sahut nya )". Setelah selesai melihat nilai tryout nya ia pun bergegas untuk ke kelasnya namun sebelum itu ia melihat ada bayangan di cermin tempat daftar nilai tryout siswa tersebut.

" Rania pun bertanya-tanya siapakah sosok bayangan itu yang tepat berada di belakang nya ". Rania pun membalikkan badannya lalu duaarrrrrr sosok lelaki tinggi, putih, tampan, keren tepat berdiri di hadapannya. Rania pun terdiam seolah - olah ia enggan untuk meninggalkan tempat itu dan badan berasa kaku mendadak.

" Dia siapa ya ini pertama kalinya ku melihat sosoknya ( bisik hati Rania)". lelaki itu pun juga memandangi Rania yang berada di depannya seolah-olah ia juga berdiri kaku tanpa sepatah kata pun terucap. Sekitar 2 menit mereka saling memandang satu sama lain dan Rania pun tersadar dan seperti terbangun dari mimpi Rania pun langsung bergegas meninggalkan tempat itu secara perlahan dan pandangannya mengarah ke lapangan basket. Sosok lelaki itu pun juga melangkah ke depan untuk melihat nilai tryout sama seperti yang Rania lakukan tadi. Rania pun menengok ke belakang ia masih penasaran dengan lelaki itu entah siapa nama dari sosok lelaki yang ia temui itu. Rania pun mengintip ketika ia mencari namanya dengan ujung jarinya.

" M. Ivan jadi namanya Ivan bagus juga sama seperti orangnya yang begitu keren ( bisik hati Rania kembali) ". Rania pun langsung berjalan cepat menuju ke kelas nya di ujung sana. Lalu ia sambil berpikir dan penasaran dengan sosok Ivan ini bahkan ia ingin cepat-cepat menemui sahabatnya Pia untuk bercerita tentang sosok si Ivan ini.

Keesokan harinya pada jam istirahat Rania langsung bergegas untuk menemui sahabatnya itu di kelas 9F.

" Pia pia sini sebentar sembari mengajak pia untuk berbicara di depan kelas 9F ".

" Ada apa Ra ( tanya Pia padanya dengan kebingungan)".

" Pia kemarin aku ketemu sama cowok di depan ruang guru waktu ngeliat nilai tryout duhh pokoknya cowok itu cakep banget ( sambil tersenyum dan mengingat sosok nya kembali )".

" Cowok siapa Ra? ( Tanya Pia yang semakin penasaran)".

" Namanya M. Ivan.... Kamu kenal nggak Pi ( tanya Rania)".

" Owalahhh Ivan ia anak baru pindahan dari Gresik kelas 2 nya sekelas sama aku ( tutur Pia pada Rania)".

" Apa kelas 2 Pi? Koq aku baru tau ya duhhh ketinggalan berita deh ( gerutu Rania)".

" Kenapa tiba-tiba tanya soal Ivan suka lu ya ehhh udah move on dari si Ari? ( Tanya Pia)".

" Apaan sih nggak cuman tanya aja udah deh ya nggak usah sebut nama Ari lagi deh kesel dengernya ".

" Oke oke Ra ( sahut Pia )". Jam masuk pun berbunyi Rania pun berpamitan pada Pia untuk ke kelasnya.

Waktu pun berlalu entah mengapa takdir selalu mempertemukan keduanya. Di lapangan basket, di gerbang depan sekolah, di gerbang tengah bahkan di depan kelas Rania si Ivan berjalan sembari melihat dirinya. Bahkan pernah suatu ketika saat setelah UN selesai si Rania melihat Ivan sedang berjalan ke depan gerbang sekolah sembari melihat Rania yang sedang duduk di depan kelas yang jaraknya lumayan jauh dari si Ivan lewat. Sampai-sampai nih Rania takut baper sendiri ia melihat ke arah belakangnya yang tidak ada siapapun. Hanya ada Rania aja disitu otomatis Rania berpikir ini si Ivan liatin gue nggak sih sampai gue tengok ke belakang biar nggak dikira baper. Nggak berapa lama dari si Ivan berjalan itu ada pohon dalam benak Rania ingin berteriak awas pada si Ivan dan sejengkal lagi tuh kepala kepentok pohon untungnya si Ivan langsung melihat ke arah depan nya yang tak lain hampir menabrak pohon. Si Rania pun agak seneng sih ini beneran si Ivan liatin gue sampai mau hampir kejedot pohon. Ahhh sudahlah aku nggak mau baperan tapi aneh juga sih semenjak pertemuan pertama itu dia selalu bertemu dengan Ivan sebenarnya ada apa ya. Rania pun bingung dengan pemikirannya tentang si Ivan tersebut. Sampai suatu ketika saat rekreasi di bulan mei 2011 ia dan Ivan dipertemukan kembali bahkan setiap langkah Rania selalu ada sosok Ivan. Di Selecta sering berpapasan dengan Ivan dan teman-temannya itu. Lalu di BNS ( Batu Night Spectacular) saat Rania dan teman-temannya masuk ke dalam wahana rumah hantu si Ivan ini juga sama ia juga masuk ke dalam wahana ini dan berada di belakang rombongan Rania. Saat itu dibatasi 6 orang untuk masuk ke dalamnya. Nah setelah Rania dan teman-temannya keluar dari wahana tersebut tak lama kemudian sosok Ivan muncul bersama rombongannya. Dan seperti biasa Rania dan Ivan saling bertatapan kembali. Di BNS Rania dan teman-temannya mencoba beberapa wahana ada sepeda udara, gocar, ke bioskop 4D, rumah lampion tak lupa berbelanja. Dari permainan yang disebutkan tadi Rania paling suka saat berada di sepeda udara ia bisa melihat keindahan kota malang dari atas banyak lampu berkilauan. indah banget lah pokoknya. Saat berada di rumah lampion Rania bertemu kembali dengan Ivan dan masih tetap sama si Ivan menatapnya kembali sambil berjalan bersama teman-temannya itu. Rania pun berpikir kembali sebenarnya kenapa sih ada apa setiap melangkah selalu sosok Ivan menghampiri pandangannya.

" Sebenarnya aku harus senang atau bagaimana dengan ekspresi kebingungan".

Oh iya ada wahana satu lagi yang tak boleh terlewatkan yaitu air mancur goyang jadi air mancur itu bergoyang ke kanan ke kiri sambil di iringi musik dan juga lampu-lampu di sekelilingnya. Rania pun sangat menikmati pertunjukan teterlewatkan yaitu air mancur goyang jadi air mancur itu bergoyang ke kanan ke kiri sambil di iringi musik dan juga lampu-lampu di sekelilingnya. Rania pun sangat menikmati pertunjukan tersebut. Di saat keluar dari tempat air mancur tadi di depan ada sosok Ivan lagi sedang berjalan menuju ke air mancur yang Rania lihat tadi otomatis saling bertatapan kembali sembari berjalan pada arah yang berlawanan. Ivan lagi Ivan lagi rasanya Rania diberi jalan jalur move on dari Ari lewat kehadiran Ivan ini.

Di villa pun Rania bertemu dengan Ivan bersama teman-temannya. Kala itu Rania sedang menikmati pemandangan yang ada di villa. Disana begitu sejuk karena posisinya villa tempat Rania menginap dikelilingi gunung. Pagi itu Rania melihat sekeliling villa di dekat kolam terdapat taman - taman dan juga view langsung mengarah ke gunung. Sungguh indah nan sejuk pemandangannya.

" Ra... Ra ( panggil Pia )".

Rania pun tidak menghiraukan panggilan Pia, ia benar-benar terpukau dengan keindahan yang ia lihat di depannya. Suara Pia pun kembali terdengar namun ia menyebutkan suatu nama yang tak bisa Rania abaikan.

" Ra... Ra.... Ivan ( gertak Pia ) ".

Rania pun tersadar dan ia pun menoleh ke arah Pia dan benar saja Ivan bersama teman-temannya lewat di samping Rania dan juga Pia. Ivan pun menoleh ke arah Rania dan Rania pun juga begitu. Ivan si " Prince yellow " sebutan untuk sosok Ivan oleh Rania. Ya saat itu selama 2 hari berturut-turut si Ivan memakai kaos berwarna kuning. Setelah Ivan hilang dari pandangannya Rania dan Pia kembali ke kamarnya. Dan bersiap- siap untuk kembali pulang ke Madura.

Singkat cerita rekreasi pun telah usai kami para siswa pun kembali pulang ke Madura. Dan saat pulang itu Rania satu bis dengan Ivan. Ada salah satu temannya nyeletuk " eh Van Gresik tuh mau turun sini ya ( sambil tertawa dan menunjuk ke arah penunjuk jalan yang berada di tol ". Si Ivan pun hanya tersenyum ke arah temannya tersebut ia tetap pulang ke Madura. Di Madura Ivan tinggal bersama budenya yang Rania dengar dari temannya.

Momen rekreasi pun telah usai kami sudah berada di rumah masing - masing dan tidak pernah lagi kembali ke sekolah SMP tersebut karena sudah pendaftaran ke jenjang sekolah SMA. Rania pun melamun di kamarnya sambil melihat foto-foto momen rekreasi kemarin. Rania pun juga berpikir dimana dan sedang apa sekarang si Ivan ini. Momen rekreasi itu adalah terakhir kalinya ia bertemu dengan Ivan dan tak pernah ada pertemuan kembali antara keduanya. Dari situlah Rania mulai ada rasa pada Ivan. Hingga selama sekolah SMA Rania tidak pernah jatuh cinta pada lelaki manapun kecuali pada Ivan. Mungkin bisa dibilang rasa itu datangnya terlambat mengapa baru setelah momen SMP usai perasaan itu tumbuh dan semakin berkembang. Rania benar-benar jatuh cinta pada Ivan bahkan Rania pun mengambil ekskul basket di sekolahnya karena terinspirasi dari sosok Ivan yang memang notabenenya pemain basket.

Selama kurang lebih 4 tahun Rania menanti kehadiran Ivan, ia berharap bisa bertemu kembali dengan sosok Ivan ini. Walaupun realita memisahkan jarak antara mereka. Rania berada di Madura sedangkan Ivan kembali ke tempat asalnya yaitu di Kebomas, Gresik.

Hingga Rania pun berada di titik lelah, ia sungguh lelah menantinya dan penantian 4 tahun itu berakhir sia-sia begitu saja. Sama dengan ending sebelumnya broken heart.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!