Bab 18

"Aku pergi, besok aku kembali lagi. Tolong pertimbangkan permintaan ku tadi, aku cuma manusia biasa dan tak akan pernah tahu kesalahan yang ku perbuat tanpa ada yang memberitahu, berikan kesempatan untuk ku sekali lagi dan aku akan berusaha untuk tidak mengecewakan mu kali ini. Kalau kamu memang masih membenci ku ingatlah anak kita, dia butuh sosok Papa tetapi bukan papa sambung melainkan papa kandung yang akan selalu membuatnya bahagia," kata Kevin setelah itu dia pergi karena Wulan tak menjawab hanya terdiam.

Rita dan Vera berjalan mendekat, dia berpapasan dengan Kevin.

"Tolong jaga Wulan," pinta Kevin menatap Vera dan Rita bergantian, setelah mengucapkan kata-kata itu dia segera pergi tanpa menoleh. Meskipun dia tak rela pergi tetapi dia harus pergi.

Vera dan Rita terdiam tak tahu harus menjawab bagaimana permintaan Kevin. Mereka masih tak percaya atasannya itu seperti orang yang berbeda.

Kevin masuk kedalam mobil namun sebelum itu dia menatap ke arah Wulan berharap istrinya itu masih punya hati dan memberikan kesempatan lagi padanya.

"Jalan," perintah Kevin saat dia sudah puas menatap istrinya. Terbesit rasa tak nyaman di hati saat melihat tempat tinggal sang istri yang sederhana ini.

"Perintahkan seseorang untuk mengawasi istri ku, aku takut dia kabur lagi," perintah Kevin, dia teringat reaksi istrinya tadi saat pertama kali melihat dirinya.

"Sudah tuan, ada 2 anak buah kita yang sudah tuan Ray tugaskan untuk mengawasi nyonya dan menjaga nyonya," jelasnya agar Kevin bisa tenang.

Mendengar jawaban pria itu Kevin merasa lega dan puas ternyata anak buah yang di pilih Ray benar-benar tepat, dia tersenyum ternyata semua susah di atur oleh Ray tanpa dia perintah kan.

"Aku harus bersabar, Kevin ayo semangat untuk mengejar cinta istri mu," kata Kevin di dalam hatinya saat ini.

Rita dan Vera mendekati Wulan.

"Wulan kamu baik-baik saja kan?" Tanya Rita saat melihat Wulan dalam keadaan linglung, entah apa yang terjadi karena dia tadi melihat atasannya itu cuma mengelus perut Wulan dan tak tahu apa yang mereka bicarakan.

Wulan menatap Rita dan mengangguk.

"Benar kamu baik-baik saja, jangan berbohong?" Tanya Rita menatap Wulan memastikan kalau Wulan tak berbohong.

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Wulan meyakinkan.

"Ayo masuk," ajak Vera karena dia tak ingin bertanya apapun kepada Wulan, dia tahu kedatangan Kevin membuat Wulan tak baik-baik saja (hatinya).

Vera mengajak Wulan masuk tak lupa dia membawa masuk barang-barang yang di beli tadi.

"Nih masukin motor nya," kata Vera memberikan kunci motor kepada Rita.

Rita tak banyak protes, dia langsung memasukan motornya ke dalam rumah. Di rasa semua barang yang dia beli tak ada yang tertinggal di luar Rita segera menutup pintunya.

"Mana Wulan?" Tanya Rita tak melihat keberadaan Wulan.

"Dia sudah masuk kamar," jawab Vera.

"Sini," Rita memberi kode agar Vera mendekat. Vera yang binggung tak bertanya tetapi dia menurut ucapan Rita.

"Apa sih?" Tanya Vera.

"Oh ya kalau Wulan kembali ke bos Kevin, bagaimana dengan kita? Ck padahal kita baru saja mulai usaha kecil-kecilan tetapi sudah harus menyerah sebelum berjuang," kata Rita dengan berbisik.

"Entahlah, kita lihat saja dulu situasinya besok," bisik Vera.

"Kamu sepertinya tak suka dengan kedatangan bos Kevin?" Tanya Vera.

"Bukan tidak suka tetapi masih kesal karena dia telah membuat Wulan sakit hati sampai lari kesini," kata Rita dengan mengebu-gebu.

" Ya sudah jangan di pikirkan, besok kita lihat situasinya bagaimana," kata Vera meskipun berkata begitu tetapi dia juga takut Wulan termakan rayuan atasannya itu ya meskipun mereka sah-sah saja karena mereka masih suami istri.

Vera tak tahu harus bagaimana, dia tahu kalau atasannya itu benar-benar mencintai Wulan terbukti setelah kepergian Wulan kemarin, Vera melihat bagaimana sedihnya bahkan Vera sudah menduga kalau orang-orang yang selama ini mengawasi dia adalah orang suruhan Kevin.

.

.

Di tempat lain...

"Mak hiks hiks hiks hiks hiks,"

"Ada apa nak, kenapa kamu menangis," tanya sang ibu saat melihat anaknya tiba-tiba datang dan menangis.

"Wulan sudah punya suami, huaaaa....." Wawan menjawab dengan pelan sambil menangis.

"Ya memang Wulan sudah punya suami dan katanya dia bekerja jadi TKI," kata sang ibu heran kenapa anaknya bilang begitu sambil menangis.

"Huaaa...."

"Hei malu di lihat orang, kamu sudah tua masih saja menangis," protes ibunya Wawan atau yang sering di panggil emak.

"Iya Mak tetapi aku sedih karena tidak bisa menikah dengan Wulan padahal aku sudah bayangkan gendong anaku dan Wulan tiap malam," protes Wawan.

"Makanya kamu bujuk Wulan supaya dia mau ceraikan suaminya itu dan menikah dengan kamu," gerutu emak kesal karena anaknya itu terlambat atau lelet mendekati perempuan padahal dia pernah menikah tetapi sampai sekarang masih betah jadi duda karena terlalu malu atau takut mendekati perempuan.

"Nah itu Mak, tadi aku melihat suaminya datang," jelas Wawan.

"Hah, suaminya Wulan pulang?" Tanya emak kaget.

"Iya, emak tahu tidak kalau suaminya Wulan itu tampan, putih dan sepertinya dia orang kaya," Wawan menjelaskan tentang Kevin.

"Ya emak gagal dong punya cucu," kata emak dengan lesu padahal dia sudah berharap punya cucu meskipun itu bukan anak Wawan.

"Oh ya Mak tadi sepertinya mereka bertengkar," kata Wawan, dia tak jadi menangis malah mendekat ke arah emak dan bergosip.

"Hah yang benar? Atau kamu salah lihat mungkin," emak tak yakin dengan ucapan Wawan, biasanya suami baru pulang merantau istrinya akan bahagia bukannya bertengkar.

"Iya Mak," entah kemana hilangnya rasa sedih Wawan tadi berganti rasa penasaran.

"Bagaimana kalau besok kita ke rumah neng Wulan kita lihat dan tanyakan langsung," kata emak membuat Wawan mengangguk setuju.

.

.

"Kevin merebahkan tubuhnya yang lelah akibat perjalanan jauh yang dia lalui, meskipun lelah dia sudah merasa tenang karena bisa melihat istrinya yang telah lama menghilang itu.

"Aku harus berusaha lebih giat lagi untuk meyakinkan Wulan," tekad kuat Kevin saat ini.

"Aku minta pendapat Ray saja ya," kata Kevin sambil berfikir.

"Ah tidak-tidak, nanti dia malah kasih saran aneh-aneh,"

"Cari di internet saja lah," kata Kevin.

Dia langsung mengambil ponsel dan mengotak-atik ponselnya mencari di internet cara meluluhkan hati istri, cara meyakinkan istrinya kalau dia telah menyesal, cara mengejar cinta sang istri. Dengan semangat Kevin membaca satu persatu.

"Besok coba aku praktekan saja siapa tahu berhasil,"kata Kevin dengan senyum mengembang.

"Hoam...." Merasa mengantuk Kevin pun tertidur.

Terpopuler

Comments

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

semangat berjuang vin 😂

2025-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!