Bab 12

Di tempat lain....

"Kenapa mereka lama sekali?" Gerutu wanita cantik itu.

Karena bosan menunggu, dia pun keluar menghampiri Mr Albert namun dia tak melihat keberadaan Kevin.

Wanita itu berjalan dengan cepat menuju meja dimana Mr Albert berada.

"Mr Albert dimana Kevin?" Tanya wanita cantik itu sambil mencari keberadaan Kevin.

"Maaf kan saya nona, saya gagal membawa tuan Kevin," jawab Mr Albert.

"Bagaimana bisa," kata wanita itu tak terima.

"Karena anda gagal, perjanjian kita batal," kata wanita itu sedikit kesal.

"Tidak bisa begitu, anda sudah berjanji akan menanamkan modal di perusahaan saya," protes Mr Albert.

Melihat itu bawahan Mr Albert ingin mendekat namun Mr Albert memberi kode agar mereka tak ikut campur.

"Mr Albert sudah gagal jadi kesepakatan kita juga gagal dan saya juga tidak akan menanam modal di perusahaan anda," tolaknya tegas karena dia tak mau rugi.

Mr Albert kesal bagaimana pun juga dia sudah mengambil resiko besar dengan menjebak Kevin namun dia tak menyangka semua rencananya gagal.

"Nona Bela, kalau anda tidak mau menanam modal di perusahaan saya jangan salahkan saya kalau tuan Kevin tahu semua ini adalah rencana nona Bela," kata Mr Albert, dia tak punya cara lain karena dia tak mungkin meminta bantuan Kevin karena dia telah mengkhianati kepercayaan Kevin.

Ya wanita itu adalah Bela, dia nekat melakukan semua ini karena dia tak punya cara lain lagi untuk mendekati Kevin.

"Silahkan saja, Kevin juga tidak mungkin percaya dengan Mr Albert," Bela pun pergi setelah berbicara seperti itu.

Mr Albert menatap Bela dengan tajam.

"Nona Bela jangan salahkan saya harus bertindak kasar," teriak Mr Albert membuat Bela menoleh. Tiba-tiba anak buah Mr Albert sudah memegang tangan Bela.

"Mr Albert apa-apaan ini," teriak Bela marah.

"Baik saya akan meminta teman saya untuk menanam modal di perusahaan Mr Albert jadi tolong lepaskan saya," teriak Bela dengan takut.

"Bagaimana kalau nona berbohong," kata Mr Albert.

"Saya janji, tolong lepaskan saya," pinta Bela.

"Baik, kalau sampai nona Bela berbohong tanggung akibatnya," ancam Mr Albert.

Bela langsung berlari keluar dari tempat ini, dia tak mau Mr Albert berubah pikiran.

" Sial bagaimana bisa gagal," kesal Bela saat sudah berada di dalam mobil.

.

.

Tak lama dokter Dika tiba di kamar yang di pesan oleh Hans.

"Ada apa dengan Kevin dan Ray?" Tanya dokter Dika. Dia, Kevin dan Ray adalah teman jadi dia sudah terbiasa memanggil nama Kevin secara langsung.

"Bos Kevin ada di atas ranjang kalau pak Ray dia berada di dalam kamar mandi," kata Hans menunjukkan dimana keberadaan Kevin dan Ray.

Dokter Dika mengangguk, dia segera masuk kedalam kamar, benar ada Kevin tengah terbaring di ranjang. Dia segera memeriksakan keadaan Kevin.

"Bagaimana bisa seperti ini?" Tanya dokter Dika saat tahu keadaan Kevin, dia tampak marah.

"Ah panas..." Kata Kevin berusaha membuka kancing kemejanya.

"Tolong kamu pegang dia sebentar, saya mau memberinya obat dulu," pinta dokter Dika. Dokter Dika segera memberikan suntikan kepada Kevin.

"Kamu bisa lepaskan dia,"

Tak berselang lama, akhirnya Kevin sudah mulai merasa rileks.

Dokter Dika berjalan menuju kamar mandi, untung saja pintu kamar mandi tak di kunci jadi dokter Dika bisa langsung masuk kedalam.

"Ray," dokter Dika kaget melihat kondisi Ray saat ini.

"Hans, tolong bantu aku angkat Ray dan carikan dia baju ganti. Tak mungkin dia memakai baju basah seperti ini," pinta Dika.

"Tetapi kita cari dimana? Bagaimana kalau kita balut tubuh pak Ray dengan selimut," usul Hans.

"Ya sudah bantu aku lepas kemeja nya saja dan setelah itu bantu aku bawa dia ke kasur,'' pinta dokter Dika.

Hans dan dokter Dika sudah berhasil melepaskan pakaian Ray dan juga membaringkan dia di atas kasur.

"Tahan dia sebentar," pinta dokter Dika. Seperti tadi setelah memeriksa kondisi Ray dan langsung memberikan obat namun dengan dosis berbeda karena melihat kondisi Ray yang cukup parah.

Tak lama Kevin pun sadar, dia langsung duduk namun dia melihat Ray tidur di sampingnya namun dengan kondisi terbalut selimut tebal.

"Bagaimana kondisi Ray?" Tanya Kevin.

"Ya seperti yang kamu lihat, tunggu satu jam lagi mungkin Ray akan sadar," jelasnya.

"Bos saya belikan minuman dulu," pamit Hans.

"Aku ingin teh hangat," pinta Kevin.

Setelah Hans pergi.

"Bagaimana kamu dan Ray bisa seperti ini. Padahal kamu buka orang yang teledor seperti ini," tanya Dika.

"Entahlah, aku sudah curiga saat Mr Albert mengajak ku bertemu di tempat seperti itu, jadi aku meminta Hans untuk berada jauh dari ku jadi kalau ada apa-apa dia bisa membantu," jelas Kevin.

"Alasan apa yang membuat Mr Albert bisa melakukan perbuatan menjijikan seperti itu," kata dokter Dika tak habis pikir.

"Nah itu yang sedang aku pikirkan, tolong kamu ke markas dan minta Gio untuk menyelidiki semuanya," pinta Kevin.

"Terus apa yang akan kamu lakukan dengan Mr Albert?" Tanya dokter Dika.

"Aku ingin perusahaan itu bangkrut dalam 1 Minggu," kata Kevin dengan senyum misteriusnya.

"Oh ya ada petunjuk dimana keberadaan istri ku?" Tanya Kevin dengan serius.

"Ya kami sudah menemukan keberadaan Wulan tetapi apa yang akan kamu lakukan, mungkin Wulan berfikir kalau kamu mencari dia karena anak yang ada di dalam kandungannya," kata Dokter Dika sambil melirik Kevin, dia ingin tahu apa yang akan dilakukan Kevin.

"Ya ini karena kebodohan ku jadi dia memilih pergi, aku akan berusaha menaklukan hati dia lagi," kata Kevin.

"Aku harap kamu bisa menepati janji mu kalau tidak mungkin dia akan pergi lagi dan kami tidak akan membantu mu lain kali," kata Dokter Dika dengan enteng namun tersirat ancaman dari nada bicaranya.

"Kamu tenang saja, kali ini aku akan membuat dia dan anakku bahagia," kata Kevin.

"Oh ya saat ini usia kandungan Wulan sudah 5 atau 6 bulan?" Tanya Dokter Dika.

"Entahlah, aku juga lupa," jawab Kevin jujur.

Plakkkk..... Kevin memukul lengan Kevin karena kesal.

"Kamu itu usia kandungan istri mu saja tidak tahu,'' kesal dokter Dika.

"Mungkin 6 bulan," jawab Kevin.

"Cepat kamu pergi temukan istri mu sebelum dia dilamar pria lain atau dianggap janda karena suaminya tak pernah muncul," kata Dika entah bercanda atau tidak namun membuat Kevin kesal.

"Dika....."

"Ha ha ha ha ha ha ha, ya sudah aku pergi dulu," pamit dokter Dika.

"Hmmm...."

"Oh iya, jangan lupa transfer biaya obat dan pemeriksaan ini langsung ke nomor ku," kata dokter Dika yang tiba-tiba muncul di balik pintu.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

kaylla salsabella

kaylla salsabella

Alhamdulillah Kevin selamat tunggu karma mu Mr Albert dan bela

2025-03-08

1

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

alhamdulilah ya

2025-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!