Setelah beberapa menit Violyn menunggu balasan dari Mads tetapi tak ada setitik pencerahan yang ia dapatkan, Violyn mulai menyelesaikan sarapan nya dan perlahan mencoba untuk beranjak dari kasurnya.
Ia berjalan keluar dari ruangan untuk mencari keberadaan Emily, Violyn berjalan keluar mansion dan menemukan Emily yang tengah membersihkan kebun di halaman mansion nya.
“Emily..” Panggil Violyn,
Emily yang sedang membersihkan itu pun segera terhenti dari kegiatannya dan menoleh ke arah Violyn.
“Violyn? Ada apa? mengapa kamu tidak memanggilku dari kamar saja..” Jawab Emily
Emily segera membersihkan tangannya dengan air yang berasal dari keran dan mulai merangkul tubuh ringkih Violyn
“Apakah kamu tidak apa-apa berdiri seperti ini?” Tanya Emily
Violyn hanya tersenyum geli menanggapi kekhawatiran Emily yang begitu lucu menurutnya,
“Aku tidak apa apa Emily, oh ya.. Malam nanti orang tua ku akan datang. Aku minta tolong untuk bersihkan dan buatkan masakan untuk dinner nanti, ya?”
Emily menganggukkan kepalanya, “Baik Violyn, aku akan memberi tahu kepada mereka juga. Apakah kamu sudah menghabiskan sarapan nya?”
“Sudah..”
Dan seketika Violyn menatap Emily penuh tanya, “Um, maaf.. Emily apakah Mads memberitahu kamu kemana dia akan pergi?”
Emily terkejut dan menggelengkan kepalanya,
“Tidak, kurasa tadi pagi tuan Mads turun dari tangga dengan cepat dan mulai berkemudi menggunakan mobilnya, keluar dari mansion..” Jelas Emily.
“Tuan Mads tidak memberitahu kamu kemana dia akan pergi?” Tanya Emily kembali
Violyn hanya mengangguk pelan dan tersenyum tipis,
“Mungkin ada hal yang sangat penting sekali, hingga ia tidak sempat untuk memberitahu aku. Baiklah kalau begitu Emily, terimakasih. saya akan kembali ke dalam” ucap Violyn.
Ia pun mulai berjalan masuk ke dalam mansion dan menyusuri lantai atas, Violyn mulai masuk ke perpustakaan dan ia melihat beberapa buku yang terpajang begitu banyak hingga matanya terhenti pada satu album berwarna abu di pojok rak buku tersebut.
Ia mengambil album tersebut dan mulai duduk di meja, lalu perlahan membuka dan melihat isi dari album tersebut.
Di halaman pertama album tersebut Violyn dapat melihat beberapa gambar Mads di masa muda saat ia masih sekolah dengan teman temannya. Tanpa sadar Violyn tersenyum sembari mengelus wajah Mads yang berada di dalam album foto tersebut.
Ketika Violyn membuka lembaran kedua ia melihat foto-foto random Mads dengan teman temannya, ternyata di balik sikapnya yang dingin ia adalah pribadi yang humoris.
Violyn tersenyum melihat beberapa foto itu hingga berakhir pada lembaran terakhir, Violyn tertegun melihat foto tersebut. Mads dengan seorang perempuan, mereka terlihat mesra dan serasi.
Violyn juga melihat sepatah kalimat di antara foto mereka berdua yang tertempel di album tersebut,
‘Yours forevermore,
Mads & Hanne’
Violyn mengernyitkan dahinya ketika melihat nama perempuan tersebut, itu seperti tidak asing. Violyn mencoba mengingat kembali dimana dan kapan ia melihat nama perempuan tersebut.
Larut dalam lamunan nya dan Violyn mulai tersadar, ia membulatkan matanya terkejut. ‘Hanne' nama tersebut yang terpampang jelas di handphone milik Mads saat ia membangunkan Mads dari tidurnya, dan setelah pertengkaran itu terjadi perempuan tersebut menelfon Mads dan mengajaknya untuk sarapan bersama.
Debgan tangan nya yang bergemetar ia membuka lembaran selanjutnya, tertulis beribu kata yang telah mereka harapkan untuk hubungan mereka. Violyn bisa merasakan lewat tulisan tersebut bahwa Mads sangat mencintai Hanne.
Violyn mulai merasakan kedua matanya berair dan tidak bisa ia tahan, perlahan air mata keluar dari matanya,
Apakah Violyn menjadi peran jahat diantara hubungan mereka? Ia telah merebut Mads dari wanita yang di cintai nya, ia telah mengganggu dan mengusik hubungan mereka.
Tetapi ia juga tidak memiliki pilihan lain bukan? Violyn tidak bisa menolak perintah dari kedua orang tuanya, ini juga bukan kemauan dari dirinya. Namun Violyn tetap bersabar dan menerima takdir ini.
Ketika Violyn mengusap air matanya, Tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan Mads yang berjalan masuk ke dalam perpustakaan, Violyn dengan panik menyembunyikan album foto tersebut di bawah meja.
Mads terkejut melihat Violyn berada di perpustakaan dan berjalan ke arahnya,
“Apa yang kau lakukan disini??” Tanya Mads dengan acuh tak acuh.
Violyn menatap Mads sebentar dan mengalihkan pandangannya, “Hanya.. Melihat sekitar..”
Mads tidak menghiraukan jawaban Violyn dan berjalan menuju rak buku, ia melihat dari atas sampai bawah dan mengernyitkan dahinya. Ia terlihat panik sambil mencari satu persatu diantara seluruh buku yang berada di rak tersebut.
Mads dengan cepat menoleh ke arah Violyn dengan tatapan tajamnya,
“Dimana album foto milik saya.”
Violyn terkejut dan menggelengkan kepalanya,
“A-aku tidak tahu..”
“Kamu pasti telah mengambilnya, kan?" Ucap Mads kepada Violyn, ia langsung menghampiri meja tersebut.
“M-maaf, aku hanya ingin melihat ini–”
Violyn mengambil album foto yang berada di bawah meja dan menaruhnya di meja, belum sempat Violyn menjelaskan seketika,
Plak!
Dengan amarah yang begitu berapi-api pria tersebut menampar pipi milik Violyn dengan kencang dan dengan kasar mengambil album foto miliknya.
“Dasar perempuan tidak tahu diri!” Bentak Mads dengan amarah
Violyn masih memegang pipi nya yang membekas, sangat terasa panas karena tamparan yang berasal dari tangan milik suami nya.
“M-mads..” Suaranya bergetar dan melihat Mads dengan penuh kekecewaan.
“Jangan pernah sekalipun memegang atau membuka barang milik saya!”
Violyn sedikit terperanjat mendengar nada tinggi yang keluar dari pria tersebut, ia hanya bisa menunduk dan menahan tangisnya.
“Sialan, seharusnya kamu berterimakasih karena saya pulang cepat. Saya masih menghargai kedua orang tuamu yang akan berkunjung malam ini. Namun kamu dengan tidak sopan nya membuka barang privasi milik saya!”
“Maaf, Mads.. Aku bukan bermaksud lancang.. Aku hanya ingin melihat–"
Plak!
Dengan mudah nya tangan itu melayang kembali ke arah Violyn, membuat perempuan itu menangis dan terisak.
“Saya tidak perlu mendengar penjelasan darimu, keluar dari sini.” Ucap Mads dengan acuh.
Mads yang melihat Violyn hanya terdiam dan terisak semakin membuatnya emosi, dengan nafas yang terengah menahan amarah yang bergejolak ia pun menghampiri Violyn.
Tangan milik Mads mulai menarik rambut Violyn secara paksa hingga Violyn terjatuh dari bangkunya, lalu Mads menarik dengan paksa rambut milik Violyn hingga tubuh perempuan tersebut terseret menuju pintu keluar.
“Hiks.. Mads! sakit..Tolong hentikan!” keluh Violyn sembari menangis dan terisak.
Namun Mads tidak memperdulikan rintihan dari wanita tersebut, setelah sampai di dekat pintu Mads segera mendorong tubuh Violyn hingga terbentur dengan pintu, dengan penuh dendam ia mulai menendang tubuh Violyn.
Bugh!
Satu pukulan tepat mengenai perut bagian bawah perempuan tersebut membuat nya meringis kesakitan,
“Ah! M-mads.. tolong berhenti..” Ujar Violyn dengan pelan
Ia mulai memeluk kedua kakinya untuk menghindari tendangan dari kaki Mads, di tambah lagi dengan sepatu Pantovel milik Mads yang ujung nya berbentuk lancip sangat membuat perut Violyn terasa sakit.
Mads yang melihat Violyn kesakitan hanya menatap perempuan tersebut dalam diam dan meninggalkan Violyn.
Violyn menangis dengan pelan sembari memeluk erat perutnya, dalam hidupnya ia tidak pernah di sakiti oleh siapapun. Bahkan kedua orang tuanya tidak berani untuk memukul nya.
Nyeri tersebut masih terasa hingga saat ini, bahkan ketika ia hendak mengambil nafas pun perutnya terasa sakit. Violyn mencoba untuk membangunkan dirinya dan bersender ke arah dinding dalam posisi duduk.
Ia mulai mengangkat baju miliknya dan bisa terlihat memar yang berada di perut bagian bawahnya, tepat mungkin pada bagian rahim nya.
Apakah ini semua akan terus berlanjut? namun Violyn sangat berharap bahwa dia dapat merubah Mads agar lelaki tersebut bisa menerima dirinya,
Tetapi bagaimana?..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
kalea rizuky
ya ampun KDRT lo
2025-06-05
0