Setelah beberapa menit Violyn terdiam dan merenungi semua yang telah terjadi, ia perlahan mulai bangkit dan berjalan menjauh dari kamar milik Mads dan menuruni tangga untuk mencari Emily.
Tepat saja ketika Violyn sudah sampai di lantai bawah Emily melihat Violyn dengan bingung dan terkejut,
"Violyn? mengapa kamu turun? ini sudah larut malam.. kamu seharusnya sudah tidur dengan tuan Mads." ujar Emily
Violyn hanya menggelengkan kepalanya pelan, ia tidak ingin memperburuk keadaan nya. Ia harus membohongi Emily untuk kebaikan rumah tangga miliknya.
“Emily, apakah ada kamar lain yang bisa saya tempati?” Tanya Violyn kepada Emily.
Emily melihat Violyn dengan heran, “Ada, memangnya ada apa? kamu tidak mau tidur bersama dengan suami mu?”
Violyn terdiam dan mencoba untuk berfikir jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Emily tersebut.
“Oh, atau kamu terlalu grogi untuk satu ranjang dengan suami mu itu.. iya kann??” Tanya Emily dengan gurauan khas miliknya.
Violyn tertawa kaku dan mengangguk,
“Hahaha, betul sekali.. Aku merasa masih malu jika satu ranjang dengan dirinya. Jadi aku memilih untuk tidur di kamar yang lain terlebih dahulu” Jawab Violyn sembari menggaruk pelan lehernya yang pada aslinya tidak gatal.
Emily hanya terkekeh geli dan mengajak Violyn untuk ikut bersamanya, mereka mulai berjalan menuju kamar yang terletak di lantai bawah.
“Tetapi sebaiknya kamu jangan terlalu lama berpisah dengan suamimu, kamu ini baru saja menikah loh" Ucap Emily sembari membukakan pintu kamar untuk Violyn.
Violyn hanya mengangguk, “Terimakasih Emily”
Dengan cepat Violyn memasuki kamar tersebut dan menutup pintunya. Ia berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang tersebut.
Violyn menghela nafas pelan sembari berfikir, sampai kapan Mads akan terus membencinya? Dan bagaimana cara agar Mads mulai bisa melihat ke arah dirinya? Mungkin ini semua memang tidak akan terjadi, karena Violyn menyadari bahwa Mads sangat membenci pernikahan mereka ini, tapi apakah salah jika Violyn mengharapkan Mads untuk menerima dirinya sedikit demi sedikit?
Terlalu larut dalam pikiran nya sendiri membuat Violyn perlahan tertidur di ruangan tersebut, berbanding terbalik dengan Mads yang sedang sibuk tertawa melalui telefon dan tidak menghiraukan sang istri yang tengah tertidur sendiri di ruangan lain.
“Kau tahu? saya sangat membenci wajahnya. Bahkan senyuman miliknya yang sangat konyol dan terlihat bodoh itu, saya mencoba untuk tidak memaki wanita bodoh itu” Ucap Mads dengan jijik.
“Ya, ya. Saya akan mencari cara untuk menghentikan pernikahan ini, sebetulnya saya juga sudah sangat muak. Saya akan membuat perusahaan sendiri tanpa campur tangan kedua orang tua agar saya bisa bebas dari tali perbisnisan tersebut” Ujar Mads sembari mengepalkan tangan nya
Setelah beberapa menit percakapan Mads dengan orang asing tersebut, ia mengakhirinya. Lalu ia terdiam dan merencanakan seluruh cara untuk menghancurkan rumah tangga nya sendiri.
...****************...
Tepat pada jam 6 pagi Violyn terbangun dari tidurnya, ia mulai beranjak keluar dari kamar tersebut dan melihat Emily yang tengah menyiapkan sarapan di dapur nya.
“Selamat pagi, Kamu terlihat cantik saat bangun tidur.. Aku sudah menyiapkan sarapan. Apakah saya perlu membangunkan tuan Mads?” Tanya Emily kepada Violyn
“Oh, tidak perlu Emily terimakasih.. Saya saja yang akan membangunkannya” Ucap Violyn
Dengan segera ia melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga dan berjalan menuju kamar utama, yaitu kamar milik Mads yang seharusnya menjadi kamar milik mereka berdua.
Tuk! Tuk!
“Mads, apakah aku boleh masuk?” Tanya Violyn
Selang beberapa menit Violyn tidak mendapatkan jawaban, dan ia berfikir bahwa Mads masih tertidur lelap di dalam kamar. Dengan perlahan Violyn masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya pelan, ia tidak ingin mengganggu Mads dalam tidurnya.
Dan benar saja dugaan nya, Mads masih tertidur lelap di kasur besar miliknya. Tubuh shirtless nya yang terpampang jelas dan hanya menggunakan boxer membuat Violyn gugup, ia masih belum terbiasa melihat tubuh suami nya.
Violyn berjalan mendekati ranjang dan menaikkan selimut dan kembali menyelimuti tubuh Mads, Wajahnya yang tenang dengan rahang yang tegas, Ia sungguh tampan, Violyn tidak ingin berbohong. Ia bahkan dapat jatuh cinta saat pertama kali melihat pria ini.
Siapa juga yang tidak ingin bersama Mads? Bahkan para wanita di penjuru negara ini sangat mendambakan seorang Mads untuk menjadi Suami mereka.
Violyn mengelus pelan rambut milik Mads dan mengecup pelan kening milik Mads, namun setelahnya tiba-tiba Mads terbangun ketika merasakan seseorang mengelus rambut miliknya.
“Kenapa kamu ada disini?!? mengganggu saja!” Ujar Mads dengan kesal dan menepis tangan Violyn yang sedang mengelus rambutnya.
"Bukankah sudah saya katakan, jangan pernah masuk ke kamar pribadi saya lagi?!?" Bentak Mads
“Dasar perempuan bodoh, KELUAR DARI SINI!”
Violyn menatap Mads dengan ketakutan, “Tolong jangan salah faham.. Aku hanya ingin membangunkan mu” Jawab Violyn dengan pelan
“Saya tidak memerlukan perhatian darimu, Violyn.” ucap Mads
Di tengah keributan tersebut, Tiba-tiba handphone milik Mads berdering dan menampilkan kontak bernama ‘Hanne’ yang dapat terlihat dari kejauhan. Violyn terbingung melihatnya, dengan cepat Mads mengambil handphone nya dan menerima telfon tersebut.
“Morning sayang, bagaimana menurutmu hm? Baiklah. Aku akan menjemput mu sebentar lagi, Sampai jumpa sweetheart.” Ujar Mads dengan lembut di telefon tersebut.
Violyn terkejut dan melihat ke arah Mads dengan penuh pertanyaan, ia tidak ingin semua ini terjadi. Ia berharap ini hanyalah mimpi.
Setelah Mads mengakhiri telefon tersebut ia melihat Violyn dengan risih, ia mulai berjalan menuju lemari nya dan memakai sweater dan celana panjang nya.
“Mads.. Emily sudah membuatkan sarapan untuk kita..” Ucap Violyn
“Buang saja masakan nya, saya akan sarapan di luar bersama Hanne.” Jawab Mads dengan cepat dan keluar dari kamar nya.
Violyn dengan cepat menyusul Mads dan terus memanggil Mads,
“Mads... Kamu mau kemana?” Tanya Violyn
Mads mulai berhenti dari langkah nya dan mencengkram rahang Violyn dengan keras, membuat Violyn kesakitan.
“Just shut the fuck up, you bitch.” Ucap Mads dan menatap Violyn dengan berapi-api.
Setelahnya ia mulai melemparkan tubuh ringkih tersebut hingga terbentur dengan dinding, membuat seluruh penghuni mendengar suara dentuman keras berasal dari lantai atas.
Mads yang tidak peduli hanya terus berjalan tanpa menyapa para Maid dan satpam nya, ia memasuki mobilnya dan pergi dengan cepat dari mansion tersebut.
Violyn merasakan sakit pada kepala nya dan suara yang mengiang-ngiang membuat Violyn mengernyitkan dahi nya, Namun tidak lama ia merasakan semua pandangannya memburam, ketika Emily berlari ke arahnya seketika semuanya gelap dan Violyn terjatuh pingsan.
"VIOLYN!” Teriak Emily dengan panik dan merangkul tubuh lemas tersebut, Emily melihat Violyn dengan khawatir dan penuh tanya,
Sebenarnya apa yang terjadi antara Violyn dan tuan Mads?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments