Going With You

Going With You

Prolog

Happy Reading🍁...

Ada seorang pemuda yang berdiri disamping gadis kecil. Pemuda itu sedang membuka permen ditangannya. Aksinya dilihat oleh gadis kecil disampingnya menatapnya dengan penuh binar. Lalu setelah membuka bungkus permen ia berikan langsung kegadis kecil dan disambut riang oleh gadis itu. "Makasih." Kata gadis itu dengan senyuman lebar.

"Sama sama... Kalau boleh tau kamu kesini sendirian?" Tanya pemuda itu dengan mengemut permen yang sudah ada dimulutnya. "Iya. Sudah biasa juga."

"Dimana orang tuamu?"

"Papa sedang sibuk kerja, sedangkan mama dan kaka sudah diatas. Dan abang berada dinegara orang." Jelasnya dengan tatapan sendu. "Oh maafkan aku.. Kalau kamu mau. Kamu boleh menganggapku sebagai teman jika kamu kesepian." Tawarnya dengan senyum manis. Setelah mendengar tawarannya gadid itu langsung menoleh kearahnya dengan wajah gembira.

"Benarkah?"

"Tentu." Jawabannya dibalas oleh pelukkan yang mengejutkan baginya. "Hore! Senangnya mempunyai teman baru!" Girangnya dan pemuda itu tertawa kecil sambil membalas erat pelukan gadis itu. "Yayaya, sekarang lepaslah pelukkanmu kita berkenalan terlebih dahulu." Ujar pemuda itu setelah melepaskan pelukkan.

Begitupun dengan sang gadis yang sudah berdiri dihadapannya dengan tangan yang masih berada diujung kaosnya. "Perkenalkan namaku Firza Alfatur kamu bisa panggil aku Alfa dan umurku 17 tahun, kamu?" Ulurnya tangan alfa dihadapan gadis itu. "Salam kenal ka Alfa, namaku Maudy Loresti kaka bisa panggil aku Audy dan umurku 14 tahun." Balas audy dengan uluran tangan yang bersautan oleh tangan alfa dengan erat.

"Salam kenal untukmu audy.. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik."

"Makasih. Sudah menjadi teman pertama audy."

"Benarkah? Wahh kalau begitu aku sangat beruntung. Dan sama sama untukmu, princess." Ujarnya dengan mengacak rambut audy dengan pelan. Dari situ mereka lanjut dengan kedekatannya, namun ada sesuatu yang menghalangi mereka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

---Bersambung---

Dibawah kelanjutannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Part 1 - Tak Kenal Namun Terasa Dekat...

Happy Reading🍁

4 tahun kemudian.

Disebuah toko buku ada seorang pria yang sedang membereskan sebuah buku yang masih tersegel dengan plastik. Pria itu bekerja dari pagi hingga sore ini. Dan itu demi biaya penghidupannya, pria itu juga dengan senang mengerjakannya karena ia sering bersenandung ria jika mendenngar lagu yang ia suka.

Pria itu bernama Firza Alfatur, yang sering dikenal sebagai Alfa. Diumurnya yang sudah 21 tahun ini harus bekerja karena orang tuanya hanya bisa membiayainya sampai umur 19 tahun, ajaran untuk ia bisa mengerti kata mandiri. Setelah lulus SMA ia langsung mencoba mencari kerja dengan skill yang berbeda seperti, barista, office boy, front office, atau seperti saat ini yaitu staff toko buku.

Dia mencari pekerjaan dengan hal yang berbeda yang tentunya gajinya juga berbeda. Karena ia hanya ingin memiliki banyak uang yang akan ia kumpulkan untuk membeli rumah untuknya dan kendaraan. Tidak mungkinkan ia akan tinggal dirumah orang tuanya jika ia sudah bisa bekerja dan menghasilkan uang selamanya?

Maka dari itu, ia bekerja dengan banyak usaha karena ia tidak ingin membebankan berat kepada orangtuanya. Alfa sudah selesai merapikan bukupun langsung melihat jam yang berada dipergelangan tangannya itu. Dan menunjukkan pukul 3 pas, waktunya ia pulang segera. Dan pergi kerja selanjutnya yang tak lain barista. Alfa sudah berada didalam loker tempat ganti pakaian untuk semua staff disana. "Woi fa, udah waktunya pulang ya lu?" tanya fahri teman sebayanya.

"Iya nih, gua harus buru buru ngejar target."

"Wah sukses bro! Jaga kesehatan ya. Gua masuk dulu, hati hati bro!"

"Ya, thanks."

Singkat mengobrol dengan temannya fakhri, ia langsung bergegas keparkiran motor dan berangkat untuk kerja ketiganya. Kerjaan pertamanya adalah office boy, kedua staff toko buku, ketiga barista dan keempat front office, dan untungnya ia mendapatkan shift sore sampai malam di perusahaan itu..

Ntah kenapa alfa bisa saja membagi waktunya untuk istirahat dan bekerja. Sampai sekarang ia masih terlihat sangat segar walaupun sudah ingin berangkat kerja lagi. Diperjalanan ia selalu berhati hati, dan selalu sampai dengan selamat selama 2 tahun ini. "Sore mang!"

"Sore den, masuk sore ya? Dikira saya aden masuk pagi soalnya ada motor yang mirip sama aden." Ucap Asep, mang satpam dibalas cengiran olehnya. "Ah mamang mah begitu.. Kan yang punya motor macam nih bukan alfa doang mang. Yaudah alfa masuk dulu ya takut telat." Pamitnya dan diiyakan oleh mang asep.

Alfa yang baru saja sampai langsung mengabsenkan diri agar tidak dianggap telat oleh atasannya. "Sore bu, saya tak telatkan?" Tanyanya kepada bu dewi, manager dicafe. "Oh tenang alfa, kamu tidak telat.. Memangnya kamu kapan telat sih selama bekerja disini?" Tanya bu dewi.

"Hehe, saya tidak tau bu. Karena dijam saya kecepatan 10 menit dan itu sengaja."

"Baiklah, silahkan kamu ganti baju dan langsung bekerja menggantikan anang, karena sudah waktu pergantian."

"Baik bu, saya permisi."

❣❣

"Nang, sini giliran gua. Maaf gua lama." Kata alfa sembari mengambil alih pekerjaan anang, sedangkan anang hanya menepuk bahunya. "Selow bro, gua tau kok lu gak pernah telat. Kalau gitu gua balik duluan ya, bye semuanya gua pamit." Ucap Anang. "Hati hati nang." Ujar semua orang disana.

Alfa langsung fokus terhadap kerjaannya, tak lama alfa merasa ada yang mencolek tangannya yang tak lain mas agus, senior disini. "Fa, bisa gantiin gua sebentar gak? Gua dapet panggilan alam." Ujarnya sembari memegang perut dan dibalas anggukan oleh alfa.

Alfa langsung mengambil alih kerjaan mas agus yang saat ini menjadi kasir atau pengambil pesanan. Tak lama sekumpulan anak SMA datang dan langsung memesan apa yang mereka mau. Alfa dengan cekatan cepat langsung mengetik apa yang mereka pesan. "Eh lo berdua mau pesen apaan buru.." Tanya gadis poni.

"Sabar si audy kebingungan. Gua mau tiramisu latte mas, lu apa?" Tanyanya kepada sahabatnya.

"Eh aku apa ya? Itu aja deh matcha latte sama kentang goreng, mas?" Ujarnya dengan nada lembut. "Kenapa dy?" Pertanyaan sahabatnya dijawab gelengan oleh gadis itu. Gadis tadi menyebut mas dengan tanda tanya dibelakang saat ia menatap Alfa dengan wajah berbeda.

"Udah itu aja mas, eh mas ini beda sama yang kemarin ya?" Tanya gadis berkepang. "Oh maksud kamu mas agus?" Tanya alfa diangguki oleh gadis itu.

"Dia lagi ada urusan."

"Urusan apa?" Tanyanya lagi. "Panggilan al-" ucapan alfa terputus karena mas agus sudah menepuknya duluan.

"Fa, sini gua aja. Gua dah kelar urusannya." Cegatnya. "Oh yaudah mas. Permisi." Pamit alfa kebelakang karena masih ada kerjaan yang harus ia buat. Sedangkan mas agus menghela nafas, jika alfa berbicara bahwa ia dapat panggilan alam harga dirinya akan jatuh dihadapan gadis. "Mas agus, urusan apa? Tapi kok aku baru ngeliat barista itu?"

"Oh dia hanya ada di beberapa hari doang seperti hari ini dan hari jumat kemudian hari sabtu. Jadi pesanan kalian ini aja?"

"Iya mas. Totalnya berapa?"

Sedangkan alfa yang sudah berada ditempatnya langsung membuat pesanan pelanggan. "Alfa! Buatin kentang goreng fa, buatan lo jadi favorit anak jaman sekarang." Pinta mas eko koki kafe namun pemalas. "Iya mas bentar lagi bikin kopi." Ujarnya. Setelah kelar buat kopi ia langsung berikan kedepan agar waiter mengambil pesanan tersebut.

Kemudian alfa langsung bergegas kearah mas eko dan bertanya. "Kenapa ngga mas eko aja? Kan kentang mas juga enak."

"Gak seenak dirimu anak kecil, kau kan-" mas eko langsung kaget saat ucapannya terpotong oleh orang yang sering ia hindari. "Eleh bilang aja dirimu malas untuk membuatnya mas, udah alfa kamu balik ketempat semula biar mas eko saja yang membuatnya." Suruh bu dewi yang tiba tiba muncul diantara dia dan mas eko.

"Lah kamu ngapain disini? Ngagetin orang saja."

"Mas yang ngapain, kenapa malas malasan hah? Mau gaji buta, iya?" Ketus bu dewi."Bukan gitu, orang alfa yang mau buat kentangnya."

Sedangkan alfa hanya berdiam tidak membela toh bu dewi pasti sudah mendengar siapa yang nyuruh dia. "Alah gak usah banyak alasan! Saya tadi dengar juga pakai telinga saya bahwa mas yang menyuruh alfa untuk membuat kentang!"

"Udah cepetan bikinnya nanti saya potong gajinya! Saya tunggu disini. Buru!" Sewot bu dewi membuat mas eko mau tak mau menurut karena gajinya menjadi ancaman.

Alfa yang mendengar omelan bu dewi menghela nafas lega, ntah apa yang ia rasakan. Sesudah tidak ada pesanan lagi alfa langsung duduk didekat tangga turunnya ruangan staff lainnya. Ia mengistirahatkan kakinya sebelum memulai kembali kerjaannya. Seketika bayangan seorang gadis kecil lewat dibenaknya. Gadis itu tertawa dan tersenyum manis kearahnya, bayangan itu membuat alfa tersenyum dan bergumam.

"Jadi rindu sama gadis itu." gumamnya pelan, sampai terdengar oleh orang dibelakangnya. "Gadis siapa?" Tanya mas agus tiba tiba, membuat alfa terkejut dan menatap horor.

"Mas ngagetin aja, untung gua ngga jantungan."

"Elah lebay lu fa, gua tanya kamu bayangin gadis siapa?" Kepo mas agus

"Gadis kecil, sudah empat tahun gak ketemu sama dia. Karena dulu aku sibuk dengan organisasi sekolah."

"Terus dimana dia sekarang?"

"Ntah.. Yang gua inget hanya senyum dan tawanya. Selebihnya gua gak inget."

"Namanya ngga inget?" Tanya mas agus lagi dijawab gelengan oleh alfa. "Wah parah lu fa, kenapa gak bisa inget?"

"Kan gua pernah bilang kalau gua pernah ngalamin celaka yang mengakibatkan sebagian memori diotak gua harus ilang." Balasnya dan diangguki oleh mas agus.

"Alfa! Sini buat pesanan lagi moccachino sama amerikano!" Teriak asyur yang saat ini adalah penggantinya mas agus. "Iya, yaudah mas gua lanjut kerja dulu ya."

"Iya, gua juga udah mau balik, semangat kerjanya fa."

"Ya."

Sedangkan seorang gadis yang duduk dikursi taman hanya bisa menatap langit dengan sesekali mata terpejam saat angin meniup rambutnya. Gadis itu hanya bisa menghela nafas dengan berat, ditangkupnya kedua pipi oleh tangannya sendiri. "Apa dia lupa sama aku?"

"Kenapa dia jarang dateng kesini? Kan dia udah janji kalo dia bakalan sering main."

"Dan ternyata dia ngingkar janji. Sedih banget jadi aku."

Curhatnya dengan meratapi nasib. Setelah bosan ia langsung berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan taman tersebut yang sudah jarang didatangi orang.

 

 

---Bersambung---

Jangan lupa like ceritaku dan mampir baca kecerita lainnya

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

up yg banyak kak... ❤️❤️❤️

ijin promo 😀

jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🎉🎉🎉

kisah cinta beda agama 🍦🍦🍦


jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍦🍦🍦

2020-10-18

0

irish gia

irish gia

mau baca .seperti ny seru

2020-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!