"Zeline jaga ucapan kamu, saat ini kamu bicara dengan papa kamu" bentak Arkan
"ya lalu Zeline harus bagaimana pa, memang benar kok selama ini Zeline mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan Clara, padahal Clara statusnya sama dengan Zeline, sama sama anak papa" jawab Zeline
"tapi aku lahir dari istri sah papa, tidak seperti kamu Zeline terlahir dari wanita rendahan yang hanya bisa menggoda papa" sindir Clara
"jaga bicara kamu Clara jangan sembarangan, apa kamu yakin kalau kamu anak istri sah papa, wajah kamu saja beda dengan mama Dania, coba kamu ambil kaca Clara, bisa saja kamu juga terlahir dari wanita lain" sindir balik Zeline
"Zeline! kamu bicara apa jangan kurang aj*r jadi anak" bentak nyonya Dania
"saya bicara fakta nyonya Dania, apa anda tidak merasa berbeda dengan Clara, saya saja yang bukan siapa siapa curiga melihat wajah Clara, apalagi om Daniel, mending anda tanyakan pada adik anda nyonya Dania" jelas Zeline
"Zeline! " benyak Arkan yang saat ini terlihat panik dan nyonya Lucy memperhatikan hal itu
"jangan bentak Zeline pa, kenapa papa terlihat panik papa hanya tinggal bilang sama istri sah papa siapa ibunya Clara, beres kan" tukas Zeline
Sebenarnya Zeline sudah tau dari mbok Mar kalau dia mau dijadikan pembayar hutang pada keluarga nyonya Amanda, tadi sebelum datang kesini Mbok Mar mengatakan hal ini pada Zeline, karena mbok Mar sempat mendengar pembicaraan mereka semuanya, dan Zeline sangat kesal mendengar hal itu.
"pa apakah yang dikatakan Zeline benar pa, mama juga merasa akhir akhir ini perbedaan wajah mama dengan Clara makin jelas, dan bukan hanya Zeline saja yang mengatakan hal ini, tapi Daniel dan istrinya juga pernah mengatakan mengenai Clara" tanya nyonya Dania
Dia terpancing emosi mendengar apa yang dikatakan oleh Zeline, sebenarnya Dania sudah curiga tapi dia berusaha meyakinkan dirinya kalau Clara adalah putri kandungnya.
"mama bicara apa, ya jelas Clara adalah putri papa, anak mama kalau soal wajah Clara yang beda sama mama itu hal biasa ma, banyak kok anak anak yang lebih mirip papanya dari pada mamanya apalagi anak perempuan" balas Arkan memberi kan alasan yang masuk akal pada Dania.
"mama tau pa, tapi Clara wajahnya hanya sedikit mirip dengan wajah papa, sedangkan Zeline lebih banyak mirip papa, apa penjelasan papa mengenai hal ini" tukas nyonya Dania
Saat ini Clara hanya diam mendengarkan perdebatan antara mama Dania dan papanya, sebenar nya dia juga penasaran dengan apa yang dikatakan Zeline, dan dia juga merasakan kalau wajahnya beda dengan mama Dania.
Sedangkan Zeline tertawa dalam hatinya melihat perdebatan ini, dia juga penasaran dengan apa yang dia katakan mengenai Clara, Zeline hanya menebak saja dan sengaja membuat mama Dania ribut dan tidak tenang.
"penjelasan apa ma, semua sudah jelas Clara putri kita sama seperti Zeline" jawab Arkan
"maksud papa apa, Clara putri kita sama seperti Zeline? coba papa jelaskan, kalau yang mama tangkap dari bicara papa, Clara statusnya sama dengan Zeline, anak dari wanita lain apa benar begitu pa" tuding Dania
"kok jadi melebar kemana mana ma" protes tuan Arkan
"ya terus apa penjelasan papa mengenai hal ini, kalau tidak mama akan cari tahu sendiri mama akan tanya pada dokter yang membantu mama saat melahirkan dulu, apa yang sebenarnya terjadi" ancam mama Dania
"mama mau ngapain tanya pada dokter kandungan itu ma, jangan bikin malu papa ma" bentak Arkan
"apa yang bikin papa malu, biasa sajakan kalau mama bertanya pada dokter itu, mama jadi curiga kalau papa menyimpan rahasia mengenai hal ini"
"mama ingat selesai bersalin dokter yang merawat mama diganti dengan alasan dokter yang membantu mama melahirkan sudah pindah tugas kekota lain, mama akan minta Daniel untuk menyelidiki nya"
"atau Daniel tau sesuatu makanya dia tidak begitu suka dengan papa dan Clara, padahal Clara kan ponakan Daniel satu satunya" jelas nyonya Dania
"jangan menambah masalah ma, papa sedang pusing menghadapi permintaan dari nyonya Amanda" tukas Arkan mencoba mengalihkan pembicaraan
Clara menatap tajam kearah Zeline yang tersenyum sinis kepadanya.
"Clara kenapa kau diam saja, apa kau sudah sadar sekarang kalau kau bukan putri kandung mama Dania" sapa Zeline
"aku tidak percaya hal itu, aku putri kandung mama Dania" sentak Clara dengan wajah merah menahan marah, jujur dia kaget mendengar apa yang dikatakan oleh mama Dania barusan.
"itu terserah kau saja Clara, kita lihat saja nanti semua kebenaran akan terungkap, dan aku sangat menanti hal itu terjadi" tantang Zeline
"Zeline apa kamu tau sesuatu mengenai Clara dari kakek Wiratama?" tanya nenek Lucy yang juga mulai percaya dengan apa yang dikatakan oleh Zeline, karena dulu suaminya pernah membicarakan hal ini dengan nya.
"Zeline tidak mengerti apa yang nenek Lucy katakan, kenapa nenek bertanya seperti itu pada Zeline, apa nenek juga tau akan rahasia besar ini" tanya Zeline balik dia sengaja membalikkan pertanyaan nyonya Lucy
"tidak, nenek tidak tau apa apa" sahut nenek Lucy dengan gugup melihat itu Dania curiga.
"apa mama tau mengenai hal ini ma, apa ada yang mama tutupi dari Dania ma?" tanya Dania dengan suara tegas
"tidak ada Dania mama tidak tau apa apa" sahut nyonya Lucy dengan cepat dia tidak mau Dania curiga kepadanya.
"Dania cukup! tolong hentikan perdebatan ini papa tambah pusing" tegur Arkan
"mama akan selidiki ini semua pa, mama curiga kalau yang dikatakan Zeline itu benar" balas mama Dania sengit
"mama apa tidak kasian dengan Clara kalau mama ngotot mau selidiki hal ini" tanya Arkan mencoba membuat Dania membatalkan rencananya tadi.
"mama harus melakukan itu pa, agar jelas semuanya" tukas mama Dania
"apa yang harus diperjelas ma, Clara anak papa" sahut Arkan lalu dia menatap Zeline dengan tajam dia sedang berpikir kalau saat ini Zeline sedang melawannya dengan caranya sendiri.
"sepertinya Zeline memang banyak mengatahui apa yang aku rahasia kan selama ini, aku harus cepat mengeluarkan Zeline dari kediaman ini kalau tidak aku akan semakin terpojokkan oleh Dania"
"seperti kata Tini saat keluar dari rumah ini dia sempat berpesan agar hati hati dengan Zeline, aku rasa Tini pindah dari sini karena takut Zeline akan membocorkan hubunganku dengan Tini"
"Zeline sangat berbahaya bagiku dan keluarga ini, Zeline sangat tegas seperti hanum dan dia juga cerdik"
"aku harus membujuk Dania tapi sebelum itu aku harus membuat Zeline menikah dengan cucu nyonya Amanda" gumam Arkan dalam hatinya.
"zeline cukup jangan bikin keributan lagi gara gara kamu mama Dania curiga akan status Clara" tegur Arkan
"memang wajah Clara beda pa sama mama Dania, apa salah kalau Zeline mempertanyakan hal itu" sahut Zeline
"cukup Zeline, sekarang kamu harus menikah dengan cucu nyonya Amanda!" tegas Arkan
"papa yakin mau menikahkan Zeline dengan cucu nyonya Amanda yang kaya raya itu?" tantang Zeline balik
"maksud kamu apa Zeline" tanya Arkan bingung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Teh Euis Tea
kebohongan wlupun di sembunyikan dgn rapi tetap lambat laun akan terbongkar jg, srmangat zeline bongkar trs kebohongan papamu dan bongkar jg siapa ibunya clara yg sebenarnya
2025-03-05
0
Sugiharti Rusli
Zeline memang lebih pandai dia bermain kata', walo dia belum tahu kebenarannya dia bisa memainkan emosi Dania, Arkan dan juga Lucy,,,
2025-03-05
0