Arkan menatap tajam kearah Dania, mamanya dan juga Clara.
"Clara kamu masuk kekamar kamu" perintah tuan Arkan
"iya pa" balas Clara yang saat ini ketakutan melihat kemarahan papanya, lalu Clara segera berdiri dari duduknya dan berjalan masuk kekamarnya.
Nyonya Lucy juga pergi dari sana karena dia saat ini sedang sakit kepala, Zeline sudah pergi ketika melihat Carla diusir oleh papanya.
Arkan berjalan masuk kekamarnya diikuti oleh Dania dari belakang berjalan tergesa gesa mengejar Arkan, sesampai dikamar Arkan langsung bertanya.
"Apa yang akan kamu bicarakan Dania, apa yang aku katakan masih kurang jelas" ucap Arkan
"Aku curiga mas kalau kamu telah selingkuh dengan Tini, aku rasanya ingin tidak percaya akan hal itu, tapi kamu dulu pernah melakukan hal seperti ini pada Hanum" tuding Dania
"Kamu pikir aku sudah gila apa, selingkuh sama Tini, jangan ungkit ungkit Hanum dia bagian masa laluku, tuduhan kamu itu sangat merendahkan harga diriku Dania, kamu samakan Hanum dengan Tini" jawab Arkan
"Mereka berdua memang sama, sama sama suka menggoda kamu mas Arkan, dan aku tidak terima kalau nanti Tini juga melahiran anak seperti Zeline, anak har*m yang lahir kedunia ini" jelas Dania
"Aah sudahlah susah bicara sama kamu, yang tiap hari curiga kepadaku, rasa cemburu kamu membuat aku sesak susah untuk bernafas, tiap hari tiap saat menuduh ku dengan hal yang tidak aku lakukan"
"Aku capek Dania melihat sikap cemburu kamu yang tidak pernah hilang dari dulu, makin lama makin besar rasa cemburu itu" umpat Arkan
"Aku cemburu karena aku tidak mau kejadian saat dengan Hanum terilang lagi mas, kamu sudah mengkhianati aku dan aku sudah tidak percaya dengan kamu" balas Dania
"Aku sudah bilang, Tini aku suruh keruangan aku kami tidak ada hubungan apa pun, apa kurang jelas apa yang aku katakan tadi" jelas Atkan dengan dada naik turun menahan kesal.
"Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan tadi, bisa saja kalian memang selingkuh, harusnya tadi aku jangan segera masuk agar aku tau kalian sedang melakukan apa saja didalam sana" jelas Dania
"Cukup Dania, kamu sudah keterlaluan menuduh aku fan Tini, aku sudah bilang tidak ada apa apa malah kamu tetap menuduh aku, apa sekalian saja aku berselingkuh dengan Tini agar kamu puas, apa itu mau kamu Dania" jelas Arkan
Arkan sudah pusing melihat tingkah Dania ditambah lagi dia hampir ketahuan dengan Tini, makin membuat kepalanya ingin meledak saat ini.
"Kamu bicara apa pa, jangan coba coba kamu melakukan itu, kalau tidak ingin aku mengadu sama Daniel, biar Daniel yang berurusan dengan kamu mas" ancam Dania
"Kamu mau mengancamku Dania" tukas Arkan
"Apa boleh buat kalau terpaksa akan aku lakukan mas, kamu harus ingat apa yang aku katakan barusan, Daniel tidak akan segan segan bikin perhitungan dengan kamu mas" tegas Dania
"Kamu kalau sudah cemburu bisa hilang akal begitu, aku capek melihat kamu seperti ini terus tidak berubah sejak dahulu" ungkap Arkan
"Kalau menghadapi kamu memang harus begitu mas" sahut Dania
"Apa maksud kamu Dania" tanya Arkan
"Kamu tau apa yang aku maksud mas, jadi berhati hati lah" tukas Dania.
Semenjak hari itu hubungan Arkan dan Dania sedikit renggang, Arkan setelah sekian tahun selalu mengalah dan diam menghadapi sikap Dania yang sangat mengekangnya.
Sekarang Arkan sudah mulai mengambil sikap tegas pada Dania atau mamanya walau sudah telat tapi setidaknya dia bisa bersikap dan tidak hanya menurut saja.
Arkan masih tidak berubah dia masih sibuk bekerja dan suka mencari kehangatan pada diri wanita lain, Dania memang sudah dibutakan oleh cinta, sampai Daniel adiknya sendiri sudah malas menasehati kakaknya itu.
Malam ini Arkan pulang dengan wajah lesu karena ada proyeknya yang rugi karena ada orang yang bermain dengan keuangan di proyek itu sehingga menyebakan kerugian yang cukup besar
"Arkan kenapa wajah kamu terlihat kusut begitu apa ada masalah dikantor?" tanya mamanya Arkan saat mereka makan malam bersama.
"Iya ma ada masalah diperusahaan, ada yang menipu menyebabkan perusahaan rugi milyaran, sudah diusut dan orangnya sudah tertangkap, uang yang sudah dia ambil sudah dikembalikan tapi tidak cukup untuk menutupi kerugian perusahaan, Arkan pusing ma" jelas Arkan
Mendengar apa yang dikatakan Arkan membuat Clara diam begitu pun dengan Dania
"Terus bagaimana sekarang, apa kamu sudah bisa mendapatkan uang untuk menutupi kerugian perusahaan yang begitu banyak" tanya nyonya Lucy
"Terpaksa Arkan menjual asset kita yang ada ma untuk menutupinya, kalau tidak nanti investor akan lari semua, jika mereka tau kita tidak punya uang untuk menutupi kerugian perusahaan ini" jelas Arkan lagi.
"Apa tidak bisa pinjam kebank lagi Arkan" usul mamanya Arkan
"Sudhh tidak bisa ma, Perusahaan masih ada hutang dibank, dan 6 bulan lagi sudah jatuh tempo, Arkan pusing ma" keluh Arkan
Lalu berdiri dari duduknya dan masuk kedalam ruang kerjanya, sebelum nya Arkan sudah bilang kalau dia ingin sendiri malam ini.
"Jangan ada yang mengganggu, Arkan diruang kerja mau sendiri dulu" tegas Arkan
Setelah Arkan masuk kedalam ruang kerjanya, terlihat nyonya Lucy memijit dahinya kepalanya ikut pusing mendengar masalah yang dihadapi perusahaan keluarga mereka.
"Kalau semua asset dijual apalagi yang tersisa, habis semua hanya tinggal kediaman ini satu satunya asset yang tidak dijual, Dania apa kamu bisa minta bantuan sama Daniel" keluh nyonya Lucy
"Nanti Dania coba hubungi Daniel ma, mana tau Daniel bisa membantu mas Arkan dan perusahaan keluarga kita ini" sahut Dania degan suara pelan
Dia sudah tau apa yang akan Daniel katakan kalau dia meminta bantu sama adiknya itu, apalagi kalau bukan soal tingkah Arkan yang menurut Daniel ada yang salah, tapi Dania merasa kalau Arkan baik baik saja tidak ada yang perlu dicurigai dengan sikap nya yang sekarang.
"Kita harus mulai berhemat dari sekarang, Carla kamu coba dikurang kurangi hidup foya foyanya, sambil keadaan keuangan keluarga kita kembali baik" nasehat mama Dania
Carla hanya mengangguk kan kepalanya saat mama Dania memberikan nasehat itu, dia ikut cemas mendengar keadaan keuangan keluarga nya saat ini
"Ma..apa om Daniel tidak mau membantu papa ma" tanya Clara
"Om Daniel sudah sering memberi bantuan untuk papa kamu Clara, mama masih bingung mau bicara apa nanti sama om kamu itu" balas Dania
"Iya ma, om Daniel galak ya, Clara saja takut kalau bertemu dengan om Daniel, terlihat kalau om Daniel tidak suka sama Clara ma, padahal Clara kan anak mama keponakan om Daniel, tapi kenapa om Daniel jarang mengajak Clara bicara ya ma" keluh Clara
Daniel tau siapa Clara jadi dia tidak dekat dengan anak dari Arkan itu, ingin rasanya dia menceritakan pada kakaknya itu tapi Daniel yakin Dania tidak akan percaya omongan nya, karena sangat percaya pada Arkan.
Daniel juga takut kalau kakaknya akan sakit jika dia mengatakan yang sebenarnya.
"Kamu kok begitu bicaranya, om Daniel itu sangat sibuk sayang, jangankan sama kamu sama anaknya sendiri nggak dekat juga kok" balas Dania menghibur putrinya itu.
"Aku juga heran kenapa Daniel terlihat tidak mau terlalu dekat dengan Carla, apa ada hubungannya denga apa yang dikatakan Zeline dulu" gumam Dania dalam hatinya.
Nyonya Lucy memperhatikan raut wajah Dania yang terlihat melamun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Teh Euis Tea
karna cinta kamu jd bodoh dania, kamu terlalu percaya sm arkan, mungkin carla itu anak selingkuhan arkan dan anak km sebenarnya udah meninggal
2025-03-02
0
Sugiharti Rusli
dibutakan cinta, membuat seseorang jadi bodoh yah,,,
2025-03-02
0