Setelah Zeline pergi meninggalkan ketiga wanita yang berbeda umur itu yang masih terlihat kaget dan tidak percaya apa yang dikatakan Zeline barusan.
Nyonya Dania memandang wajah Carla yang juga sedang memandang kearahnya dengan wajah bingung dia memikirkan apa yang dikatakan Zeline barusan kepadanya.
"Kamu kenapa diam Dania, jangan percaya omongan anak wanita rendahan itu, bisa saja dia sengaja asal bicara agar kamu memikirkan apa yang dia katakan"
"Carla mirip Arkan banyak anak perempuan yang lebih mirip papanya dari pada mamanya Dania, sudahlah jangan terlalu dipikirkan" ucap nyonya Lucy
"Iya ma, kenapa jadi percaya mulut anak itu, dia sengaja berkata begitu agar Carla malu dan rendah diri karena merasa bukan anak Dania ma"
"Dania harus memberinya pelajaran ma, agar jangan asal bicara saja" balas mama Dania
"Mama biarkan saja ma, lagian Carla juga tidak percaya omongan Zeline, dia hanya iri saja sama Carla ma, karena papa lebih sayang Carla daripada Zeline" ucap Carla lalu menggandeng mama Dania untuk kembali duduk di sofa yang ada ruang keluarga itu.
"Ya sudah, nenek mau masuk kamar dulu mau istirahat kepala nenek agak pusing melihat kalian berantem tadi" ucap nenek lucy
"Iya ma, silahkan Dania juga mau masuk kekamar" sahut Dania
"Carla kamu jangan sedih, kamu cantik, pintar banyak laki laki diluar sana yang masih mengharapkan kamu untuk jadi kekasih mereka" hibur Dania
"Betul sayang apa yang mama kamu katakan tadi" sahut nenek nya
"Carla baik baik saja kok ma, nek...ayo kita istirahat" ajak Carla
Lali meteka bertiga berjalan kekamar mereka masing masing.
Nyonya Lucy sesampai dikamar duduk termenung dikursi goyang yang ada dikamarnya, "benar juga apa yang Zeline katakan tadi, Carla kalau diperhatikan hanya sedikit mirip Arkan, tidak ada miripnya sama sekali dengan Dania, hanya kulit mereka sama sama bersih"
"Kalau Zeline mirip dengan Hanum dan juga Arkan perpaduan wajah keduanya, tapi Carla kan anak Dania, atau bagaimana jadi bingung aku jadi penasaran" gumam nyonya Lucy
Sama halnya dengan nyonya Lucy, Dania juga berpikir hal yang sama, sesampai dikamar nyonya Dania mengambil ponselnya dan melihat foto foto dia bersama Carla putrinya itu.
Cukup lama Dania memperhatikan foto foto itu, sesaat Dania tertegun lalu menggelengkan kepalanya.
"Memang tidak ada miripnya sih dengan ku hanya kulitnya saja yang sama sama putih bersih selebihnya mirip dengan mas Arkan"
"Kalau Zeline lebih banyak mirip garis wajah Hanum tapi mirip juga dengan mas Arkan, aakh bikin pusing saja perkataan anak wanita rendahan itu, nanti aku akan coba tanya langsung sama mas Arkan agar tidak penasaran" ucap Dania pelan
Lalu meletakkan kembali ponselnya dan merebahkan tubuh nya diranjang besarnya.
"Apa maksud Zeline bicara itu tadi ya, pasti dia tau sesuatu sehingga berani berkata begitu, tapi apa yang dia tau, apa mungkin mas Arkan menyimpan rahasia penting dariku saat ini"
"Zeline benar benar anak yang selalu memberiku masalah dalam hidup ini" keluh Dania
Lain lagi dengan Carla, sesampai dikamarnya dia langsung merebah kan tubuhnya di ranjangnya.
"Apa maksud Zeline dengan mengatakan semua itu, apa tujuan nya? tapi kalau dipikir pikir ada benarnya juga apa yang Zeline katakan, tapi nenek juga benar banyak kok anak perempuan lebih mirip dengan papanya"
"Zeline hanya iri saja padaku, karena papa lebih memperhatikan aku daripada dirinya, jadi dia sengaja melontarkan itu agar mama dan nenek membenciku juga"
"Kalau aku bukan anak mama Dania dan papa Arkan lalu aku anak siapa, huhh mau pecah rasanya kepalaku memikirkan ini, mana dengan Edwin aku sudah putus, sungguh menyebal kan, kenapa aku kurang berhati hati kemaren" gumam Carla dalam hatinya
Sedangkan Zeline yang sudah berada dalan kamarnya hanya tersenyum tipis sambil memakan cemilan yang memang selalu ada dikamarnya.
"Biarkan saja mereka semua bertanya tanya mengenai ucapan tentang Carla tadi, tapi memang bener sih kalau Carla tidak ada mirip mirip nya dengan mama Dania, wajar dong kalau aku curiga soalnya papa banyak selingkuhan nya sih"
"Semoga mama Dania cepat sadar dan menyadari situasi yang dia alami sekarang, mama Dania terlalu cinta sama papa sehingga gampang untuk dibohongi, papa juga pintar bicara nya"
"Kenapa orang kalau sudah cinta bisa bersikap masa bodoh ya, ah sudahlah kenapa mesti aku yang pusing, nanti suatu saat juga akan terbuka semuanya" gumam Zeline sambil melihat sosial media nya.
Makan malam.
"Mama kenapa menatap Arkan seperti itu, apa ada yang mama tanyakan" tanya Arkan sambil mengambil gelas yang berisi air lalu meminum nya
"Hmm tidak ada apa apa Arkan" sahut nyonya Lucy
"Oke baiklah" balas Arkan
"Carla kenapa wajahnya ditekuk begitu, ada apa?" tanya Arkan
"Carla habis diputusin sama Edwin pa, gara gara Edwin nya bandingin Carla sama Zeline" sahut Carla
"Dibandingin bagaimana maksudnya, papa nggak paham maksud kamu Carla" balas tuan Arkan
"Intinya Edwin suka sama Zeline mas, bilang tuh sama anak wanita rendahan itu, jangan suka ambil punya orang, dulu kamu yang digoda sama ibuk nya sekarang pacar Carla yang dirayunya, huff sama sama pelakor" umpat Dania
Tuan Arkan menatap tajam kearah Carla," apa kamu tidak bohong Carla, kalau zeline menggoda Edwin" tanya tuan Arkan
"Ya pasti Zeline yang menggoda Arkan, masak tiba tiba Edwin suka sama Zeline, pasti dia menggoda saat diluar rumah" sahut nyonya Lucy
"Jangan suka berprasangka buruk ma, bisa saja Carla buat kesalahan lalu Edwin nya mau balas dendam lalu mendekati Zeline, kalau tidak tau masalahnya jangan suka menuduh" sahut Arkan
"Kamu mau bilang, kejadian nya sama kayak kamu dan ibu nya Zeline mas, kalau kamu yang mendekati ibu nya Zeline" tukas Dania
"Sudahlah ma, jangan kemana mana pembicaraan nya, ini masalah Carla dan Edwin, biarkan saja mereka masih muda masih banyak kesempatan jangan dibuat ribut hal sepele seperti ini" jelas tuan Arkan
"Sepele kamu bilang mas, ini kebiasaan buruk mas yang dilakukan Zeline" sahut Dania dengan sengit dia tidak suka melihat suaminya membela Zeline
Arkan berdiri dari duduknya dan meninggalkan meja makan masuk kedalam kamarnya, dia pusing kalau sudah berdebat dengan Dania dan mamanya, ini yang Arkan paling disuka.
"Mas kamu mau kemana makanan nya belum habis" panggil Dania lalu diapun berdiri dari duduknya mengejar suaminya masuk kedalam kamar.
"Mas aku mau bicara" ucap Dania setelah sampai dikamar dia melihat Arkan duduk disofa yang ada dikamar nya.
"Mau bicara apalagi Dania? kalau mau bahas masalah yang tadi papa tidak mau ma, itu hanya masalah anak muda kita tidak perlu ikut campur terlalu dalam" tukas Arkan dengan wajah malas
"Ini masalah serius mas Arkan" sahut Dania
"Bicaralah..." balas Arkan
"Mas Arkan lihat foto ini, aku sama Carla ada yang janggal nggak" ucap Dania sambil memberikan ponselnya pada Arkan
"Bicara langsung saja Dania, mas lagi capek" tukas Arkan
"Iya liat dulu setelah itu baru mas kasih tau apa yang jadi masalahnya" balas Dania segera Arkan melihat foto itu dia tidak menemukan kejanggalan apa pun.
"Tidak ada apa apa ma" ucap Arkan
"Coba papa perhatikan, wajah Carla tidak ada miripnya dengan wajah mama" ungkap Dania
"Maksud mama gimana, Carla kan putri kita ma kok pertanyaan nya seperti itu, mama habis darimana tadi" tukas Arkan.
Dia sangat kaget saat ini, jantung nya berdetak kencang saat ini dia khawatir Dania menanyakan hal yang lain.
"Tadi Zeline saat berantem sama Carla dia bilang kalau wajah mama dan Carla beda, setelah mama perhatikan memang beda pa, papa bisa jelaskan hal ini" jelas Dania dengan wajah penasaran.
Sedangkan tuan Arkan mencoba untuk tenang agar Dania tidak bertambah curiga, walaupun dia juga sangat kaget
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sugiharti Rusli
jadi kenapa dengan anak si Dania, apa meninggal yah
2025-02-27
0
Rabiatul Addawiyah
rasain Dania di bohongin Arkan
2025-02-27
0