Setelah Zeline tinggal dikediaman itu suasana rumah itu langsung berubah , terlihat nyonya Lucy dan Dania tidak menyukai kehadiran Zeline, mereka tidak pernah sama sekali meluangkan waktu untuk mendekati Zeline.
Hanya tuan Wiratama yang selalu ada untuk Zeline disela kesibukan nya tuan Wiratama selalu menyempatkan waktu bermain dengan cucu nya yang diperlakukan tidak baik oleh ayah dan neneknya.
Dan itu berjalan sampai Zeline berumur 20 tahun dan sebentar lagi akan tamat kuliah dan meraih gelar sarjananya.
*Zeline Kecil*
Semenjak Zeline sekolah menengah pertama dia mulai mendapatkan perlakuan yang sangat kejam dari Dania dan neneknya, sebenarnya dari kecil Zeline sudah mendapatkan perlakuan yang tidak adil tapi karena dia masih kecil jadi dia belum mengerti dengan keadaan yang terjadi.
Zeline baru benar benar paham setelah dia sekolah menengah atas, melihat perlakuan nenek dan nyonya Dania membuat Zeline suka sedih karena diperlakukan berbeda dengan Carla.
Tapi Zeline selalu dinasehati oleh mbok Mar untuk sabar sampai dia tamat dan bekerja setelah itu dia bisa keluar dari kediaman yang sudah seperti neraka untuk dirinya.
"Ibuk kenapa mereka jahat sekali sama Zeline ya, padahal Zeline tidak pernah berbuat jahat sama nenek dan mama Dania, tapi selalu perlakuan buruk yang Zeline terima" keluh Zeline saat dia baru tamat sekolah menengah atas.
"Sepertinya semua rahasia yang disimpan selama ini kamu harus tau nduk, agar kamu bisa menjaga diri dan bisa bersikap dengan baik dan tegas, kamu harus sukses nduk, agar nanti bisa menghidupi diri kamu sendiri saat sudah dewasa nanti" ucap mbok Mar
Zeline memang memanggil mbok Mar dengan sebutan ibuk, karena dari kecil memang panggilan itu yang disuruh panggil oleh bundanya Hanum.
"Rahasia apa buk, sepertinya sangat penting sekali" tanya Zeline penasaran.
"Iya nduk, ini sangat penting sekali ini rahasia hidup kamu dan bunda kamu yang selama ini kami rahasia kan dari kamu nduk, karena kamu masih kecil, dan saat ini ibuk merasa kamu sudah besar dan bisa menerima semua kenyataan ini"
"Agar kamu tidak selalu bertanya tentang sikap nenek dan mama Dania yang berbeda memperlakukan antara kamu dan Carla yang juga sama sama putri tuan Arkan" jelas mbok Mar.
"Ayo cerita buk, Zeline sangat penasaran ingin mendengar nya" sahut Zeline
" Iya ibuk akan ceritakan semua kekamu nduk, tapi ibuk harap kamu bisa kuat setelah mendengar apa yang akan ibuk katakan nanti mengenai rahasia bunda kamu dan ayah kamu nduk" terang mbok Mar.
"Iya buk, Zeline pasti kuat buk, toh selama ini perlakuan nenek dan mama Dania bisa Zeline terima, walau kadang menangis mengadu sama ibuk he he he" seloroh Zeline membuat mbok Mar tersenyum tipis.
Dan malam itu saat semua orang dirumah ini sudah tidur mbok Mar menceritakan semuanya pada Zeline, awal ketika bunda nya bekerja di kediaman ini, lalu mendapatkan perlakuan tidak baik dari tuan Arkan sampai bundanya meninggal dan saat Zeline dibawa pertama kali kediaman ini oleh tuan Arkan.
"Jadi begitu nduk ceritanya, maafkan ibuk ya menyimpan cukup lama tentang rahasia ini sama Zeline" ucap mbok Mar
"Tidak apa apa buk, Zeline sebenar nya pernah mendengar percakapan mama Dania dengan nenek soal bunda, tapi tidak sampai tuntas karena takut ketahuan oleh mereka berdua, saat itu nenek dan mama Dania menjelek jelekan bunda" jelas Zeline.
"Mereka berdua memang sangat tidak menyukai bunda kamu, padahal yang salah papa kamu Zeline, tapi ya sudahlah nduk....yang penting sekarang kamu sudah tau semuanya, semoga kamu bisa mengerti dan paham akan semua yang terjadi"
"Dan sikap papa kamu yang acuh terhadap kamu biarkan saja, yang penting tuan Arkan sudah membesar kan kamu dan memberi pendidikan yang cukup untuk modal kamu dimasa depan, tidak lama lagi kamu akan tamat dari kuliah, kamu bisa hidup sendiri kalau sudah bekerja" nasehat mbok Mar
"Iya buk, Zeline harus bisa bertahan sampai selesai kuliah, tidak lama lagi hanya tinggal satu semester lagi" balas Zeline
Sejak saat itu Zeline berubah sikapnya dari yang awalnya ingin berbaik baik dengan mama Dania dan nenek Lucy karena dia sangat mengharapkan kasih sayang dari kedua wanita beda usia itu, meski Zeline sering dikatakan dengan sebutan anak har*m tapi dia tetap bersikap baik terhadap mereka.
Begitupun dengan Carla yang sering menyindirnya dengan sebutan anak pembawa sial dikeluarganya, perubahan sikap Zeline membuat nenek Lucy dan mama Dania cukup heran, apalagi 2 tahun terakhir kakek Wira sudah meninggal karena sakit jadi tidak bisa lagi membela Zeline ketika mendapatkan perundungan dari nenek dan mama Dania.
Sedangkan Arkan ayahnya seperti biasa dia hanya diam melihat sikap istri dan mamanya pada Zeline dengan wajah datar nya tidak bersuara sama sekali.
*ulah carla*
"Mama..." teriak Carla mencari nyonya Dania yang sedang duduk di ruang keluarga bersama nenek Lucy
"Ada apa sayang, kenapa teriak teriak begitu?" tanya nyonya Dania dengan suara pelan dan mengusap lembut anak kesayangannya itu.
"Huuh Carla kesal sama Zeline ma, gara gara tadi pagi telat membuat sarapan , jadinya Carla telat sampai dikampus dan dimarahin sama dosen sampai dihukum bikin tugas, besok harus selesai dan diserahkan pada dosennya" Carla mengadu sama mamanya sambil menangis.
"Nanti mama akan marahin anak har*m itu, kamu tenang saja nanti biar Zeline yang mengerjakan tugas kamu itu, itu hukuman untuk dia karena sudah membuat anak mama yang cantik dimarahin sama dosen kamu" ucap nyonya Dania
"Terima kasih ma" balas Carla dengan senyum licik sebenarnya itu semua tidak ada hubungan dengan Zeline, memang tugas itu adalah tugas dari dosen yang sudah diberikan minggu lalu dan harus diserah kan besok harinya.
Carla sudah meminta Zeline untuk mengerjakan nya tapi Zeline menolak dengan alasan dia juga sedang mengerjakan tugas dari dosennya.
Saat makan malam nyonya Dania memarahi Zeline.
"Zeline kesini kamu..gara gara kamu Carla dimarahin oleh dosen dikampus dan dihukum mengerjakan tugas yang banyak dan harus selesai besok, kamu sekarang bantu Carla mengerjakannya" bentak nyonya Dania
Zeline hanya melirik malas pada Carla yang sedang menatap pada Zeline dengan senyum kemenangan, saat ini Zeline sedang meletakan makan malam dimeja makan untuk mereka semua.
"Zeline juga ada tugas...jadi tidak bisa bantu Carla, lagian itu juga tugas minggu lalu Carla tidak mengerjakan nya" sahut Zeline
"Kamu melawan saya, mau membantah perintah saya, kamu harus tau kalau kamu dirumah ini diterima karena kasian, saya tidak sudi tinggal dengan anak dari wanita rendahan seperti ibu kamu" bentak nyonya Dania
"Zeline tidak melawan perintah mama Dania. tapi Zeline juga ada tugas" jawab Zeline
"Saya tidak mau tau tentang tugas kamu, yang jelas sekarang kamu harus mengerjakan tugas Carla, cepat kamu pergi dari hadapan saya, saya muak melihat wajah kamu itu" ucap nyonya Dania
"Kalau kamu tidak mau membantu Carla, kamu tidak boleh makan malam ini" ancam nenek Lucy
"Ya sudah nek, mending nggak makan daripada mengerjakan tugas itu" balas Zeline sambil meninggal kan ruang makan.
"Anak kurang etika, begitulah kalau anak hasil perbuatan bejat, kelakuannya juga buruk" sindir nyonya Dania pada tuan Arkan
"Jaga ucapan kamu ma!" bentak Arkan kesal
"Kamu marah pa!" sentak nyonya Dania
"Menurutmu...apa perlu papa jelaskan" sahut tuan Arkan sambil membanting sendok makan lalu pergi meninggalkan meja makan.
Arkan selama ini hanya diam melihat Zeline diperlakukan kurang baik oleh mama dan istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Teh Euis Tea
ko tusn wira sdh meninggal aj kan jd penasaran sm carla itu anak siapa?
2025-02-25
0
Sugiharti Rusli
sebetulnya ucapan papa Arkan dulu apa maksudnya yah tentang si Carla,,,
2025-02-25
0
Queen kayla
lama" Dania ngelunjak bener sama suami...gak ada rasa sopan sama sekali..
2025-02-25
0