Bab. 07

Arkan terdiam didepan mama nya yang saat ini marah  begitupun dengan Dania yang saat ini marah dan menangis karena hatinya sakit sekali dan sikap yang diambil oleh Arkan membawa anak dari Hanum kekediaman ini tanpa bicara dengan dirinya sebagai seorang istri.

"Kamu memang kelewatan Arkan, membawa anak wanita itu kedalam keluarga kita, apa kata orang nanti dan bagaimana tanggapan dari adiknya Dania kalau tau hal ini" ucap mama 

"Arkan minta maaf ma, tapi Zeline juga putri Arkan ma, sekarang Hanum sudah meninggal siapa yang mau merawat Zeline, apa mau dititipkan dipanti asuhan sedangkan ayah nya masih hidup, akan lebih buruk kalau Zeline ditempatkan dipanti asuhan ma, tolonglah mengerti untuk kali ini"

"Bagaimana pun Zeline juga cucu mama, dia darah daging Arkan tidak pantas Zeline dititip kan dipanti, Arkan tidak tega ma" sahut Arkan

"Kamu tidak tega melakukan hal itu, tapi kamu tega sama Dania bagaimana perasaan Dania kalau melihat anak wanita itu yang telah menggoda kamu tinggal bersama dengan nya dirumah ini, mama tidak setuju" jelas mama

"Ma sudah berapa kali Arkan katakan kalau Hanum tidak menggoda Arkan, dia yang jadi korban disini karena perbuatan Arkan ma, jadi jangan salahkan Hanum dan Zeline disini Arkan yang salah " sahut Arkan 

"Terus bagaimana dengan Dania, apa dia bisa menerima ini semua " jelas mama

Arkan menoleh kearah Dania dan menatap lembut kearah istrinya itu, " Dania mas minta maaf dan mas berharap kamu bisa menerima kehadiran Zeline dirumah ini, jangan dipaksakan kalau kamu tidak bisa menyayanginya, Zeline butuh rumah untuk dia tinggal dan tumbuh besar"

sambil menarik nafas panjang sebelum melanjutkan bicaranya.

"kamu tidak perlu merawat dan mengurus nya biarkan dia tumbuh besar ada mbok Mar yang akan merawat Zeline" jelas Arkan

"Aku tetap tidak bisa terima dengan semua ini pa, setiap melihat wajah anak dari wanita itu pasti akan ingat semua perbuatan kamu terhadap Hanum, sampai Hanum hamil dan melahirkan anak kalian, mama sakit pa..." sahut Dania

Arkan hanya bisa mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, dia benar benar serba salah saat ini tapi bagi Arkan tindakan yang dia ambil sekarang adalah yang terbaik untuk Zeline walau harus menghadapi kemarahan Dania dan mamanya.

"Kalau papa tidak membela Zeline, sudah mama buang tuh anak wanita rendahan itu dari kediaman ini, lagian papa kamu ngapain juga ikut campur masalah ini" ucap mama Arkan

"Aku tetap tidak bisa menerima kehadiran anak kamu itu mas, apapun yang akan kamu katakan aku tetap tidak bisa menerimanya " ungkap Dania

"Tidak ada yang menyuruh mama untuk menerima Zeline dalam hati mama, mama cukup mengurus Carla saja anggap saja Zeline tidak pernah ada dirumah ini, Zeline butuh tempat tinggal dan pendidikan" tukas Arkan dia mulai jengkel melihat sikap Dania dan mamanya yang keras kepala.

Hal inilah yang mebuat Arkan malas membantah apa yang dikatakan oleh mama dan istrinya, mereka berdua tidak mau mengerti apa yang dia katakan, mereka berdua selalu menuntut Arkan untuk mengikuti semua keinginan mereka berdua.

"Apa kamu juga menyekolahkan anak wanita itu sampai perguruan tinggi pa?" tanya Dania dengan wajah kurang suka

"Iya ma, papa akan memperlakukan Zeline sama seperti Carla dalam hal pendidikan dan ini juga salah satu cara papa untuk meminta maaf pada Hanum ma, mama jangan terlalu berpikiran aneh aneh, Hanum sudah meninggal apa yang mama takutkan" ungkap Arkan dengan tatapan tajam pada Dania.

Dania yang ditanya oleh Arkan hanya diam tidak menjawab apa yang dikatakan Arkan tadi, Dania memang cemburu kalau nanti Arkan akan lebih menyayangi Zeline daripada Carla putrinya

"Aku tidak mau kalau papa lebih menyayangi anak dari wanita rendahan itu dibanding Carla putri kita, jangan membuat mama dan Carla merasa tersisihkan karena papa lebih memperhatikan Zeline" ucap Dania

"Papa tidak begitu ma, mama tetap nomor satu dihati papa" ucap Arkan didepan mamanya yang hanya diam melihat dan mendengar apa yang dibicarakan anak dan menantunya itu saat ini.

"Mama tetap tidak bisa terima Zeline" tukas mama Arkan

"Tidak ada yang memaksa mama atau Dania untuk menerima Zeline dihati kalian berdua, Zeline Arkan bawa kekediaman ini sebagai rasa tanggung jawab seorang ayah, itu saja tidak lebih" jelas Arkan

"Papa janji tidak akan memberikan perhatian lebih pada Zeline" tuntut Dania

"Iya papa tidak akan membuat mama dan Carla cemburu" balas Arkan membuat Dania tersenyum tipis mendengar janji yang diucapkan Arkan

"Arkan papa mau bicara dengan kamu , kalau masalah kamu sudah selesai dengan Dania papa tunggu diruang kerja" tegas tuan Wiratama lalu berjalan masuk keruang kerjanya yang ada didekat taman samping dikediaman mereka ini.

"Iya pa, Arkan akan kesana sekarang" sahut Arkan karena dia sudah merasa kalau Dania dan mamanya sudah tidak protes lagi dengan kehadiran Zeline putri nya dengan Hanum.

Arkan berdiri dari duduknya dan menyusul papanya yang sudah masuk kedalam ruang kerja nya, sebelum nya dia pamit dulu pada Dania dan mamanya.

Setelah Arkan pergi nyonya Lucy dan Dania hanya bisa saling pandang dengan sorot mata yang berbeda, terlihat kemarahan dan kesedihan dimata kedua orang wanita beda usia itu.

"Kamu jangan khawatir Dania, mama pastikan kalau anak wanita rendahan itu tidak akan mendapat kan kasih sayang dari Arkan, kita akan bikin hidup anak itu tidak nyaman saat dia dewasa nanti, kalau sekarang anak wanita itu masih kecil, jadi kita belum bisa bertindak apa apa"

"Lagian papanya Arkan membela anak wanita itu, kita harus hati hati berhadapan dengan papanya Arkan, dia sangat keras dan teguh pada pendiriannya, kamu hanya perlu bersabar dalam hal ini"

"Yang penting Arkan tidak menikah dengan wanita lain, yang dia bawa kerumah ini hanya anak kecil yang tidak atau apa apa, kamu jangan sedih ya, Arkan hanya cinta sama kamu Dania, buktinya dia selalu menuruti apa yang kamu inginkan, tidak pernah membantah" jelas mamanya Arkan.

"Iya ma, untung yang dibawa mas Arkan kerumah ini, hanya bayi perempuan bukan perempuan lain yang diakui sebagai istri, kalau hal itu terjadi Dania bisa marah besar ma, Dania sangat mencintai mas Arkan ma" balas Dania.

dia terpaksa menerima Zeline saat ini, kalau dia menolak bisa saja akan memberikan pilihan kepadanya, dan Dania belum sanggup dengan hal itu.

"Iya mama tau kamu sangat mencintai Arkan, makanya mama paksa Arkan untuk menikahi kamu, Arkan tidak mungkin melawan apa yang mama katakan, dia juga terlihat mencintai kamu sayang" ucap nyonya Lucy

Sedangkan Arkan sesampai diruang kerja papanya langsung duduk disofa yang ada disana dimana tuan Wiratama sudah duduk menunggu Arkan.

"Bagaimana Dania, apa dia sudah bisa menerima kehadiran Zeline" tanya tuan Wiratama

"Sudah pa, Dania sudah bisa menerima Zeline dikediaman ini, tapi tidak bisa menerima dihatinya, Dania sangat cemburu pa ditambah lagi mama yang ikut bikin panas suasana" keluh Arkan

"Itulah mama kamu, dari dulu selalu ingin ikut campur masalah kehidupan kamu berumah tangga, membuat kamu tertekan dan protes dengan cara lain" ucap papa

"Maksud papa" tanya Arkan terkejut dan juga bingung dengan ucapan papanya itu

"Kamu protes dengan cara lain dalam menghadapi sikap Dania dan mamamu, papa tau apa yang telah kamu lakukan diluar sana, dan sekarang papa tanya....Carla anak siapa Arkan..?!" tanya tuan Wiratama dengan suara tegas, membuat Arkan melotot saking kagetnya.

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

nah loh jawab arkan jgn" carla anak dgn perempuan lain, trs anak dania kemana klu carla bkn anak dania

2025-02-25

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

lho ko, berarti si Dania juga sudah berbuat curang selama ini,,,

2025-02-25

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2025-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!