Bab. 06

Melihat suasana yang berubah panas, Arkan menguatkan hatinya untuk menjawab pertanyaan mamanya yang sudah berteriak sangat keras.

Sedangkan tuan Wiratama hanya diam sambil memperhatikan Arkan dan Zeline yang ada di gendongan Arkan, 

Tuan Wiratama tau siapa yang dibawa oleh Arkan saat ini, dan tuan Wiratama juga tau kalau selama ini Arkan masih memantau kehidupan putrinya yang lahir karena perbuatan bejad nya pada Hanum.

"cepat jawab pa, siapa yang kamu bawa ini, jangan bilang ini anak selingkuhan kamu" tuding Dania dengan wajah merah padam menahan marah dan rasa cemburu saat ini.

Arkan terlihat menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, mencoba membuat dirinya sedikit santai menghadapi istri dan mamanya, dua wanita yang selama ini selalu membuatnya pusing dengan sikap mamanya yang egois dan mau menang sendiri ditambah dengan sikap Dania yang sangat cemburu.

Itu membuat Arkan menjadi malas berdebat dengan dua orang wanita beda usia ini, Arkan lebih baik diam dan bersikap menurut dari pada ribut, tapi tuan Arkan akan bertindak lain diluar sana, mencari kenyamanan yang dia tidak dapat kan dirumah ini.

Arkan seolah mempunyai dua kepribadian, dirumah menjadi anak dan suami yang baik, kalau diluar sana dia akan mencari kesenangan nya sendiri, menjalin hubungan dengan wanita lain.

"Ini anak Hanum ma, Hanum semalam meninggal dunia dan Zeline tidak ada lagi yang merawatnya, dia masih kecil makanya papa ajak Zeline untuk tinggal dikediaman kita ini" jelas Arkan 

Seketika Dania berdiri dari duduk nya dia berjalan menghampiri Arkan, "aku tidak setuju kamu bawa anak wanita rendahan ini kesini pa, apa apaan kamu anak har*m dirawat di rumah ini, bawa pergi anak ini pa, panti asuhan banyak yang bisa menampung hidupnya" tegas Dania

"Tidak ada seorang pun dirumah ini yang bisa mengusir Zeline, dia juga cucu keluarga Wiratama tidak akan aku biarkan keturunan keluarga Wiratama terlunta lunta diluar sana!" tegas tuan Wiratama

Membuat Dania menghentikan langkah kakinya, dia langsung diam dan tidak berani membantah apa yang dikatakan mertuanya itu.

"Kalau mau merawatnya kan tidak perlu tinggal bersama kita pa, mama tidak setuju kalau anak wanita itu tinggal dan masuk kedalam keluarga besar Wiratama" sahut nyonya Lucy

"Lalu dia mau tinggal dimana ma, dipanti asuhan begitu maksud mama, mama tega memisahkan anak dari ayahnya, Zeline tidak salah yang salah Arkan karena perbuatan bejat nya membuat Zeline terlahir kedunia ini" tukas tuan Wiratama

"Pokoknya mama tidak mau pa, apa kata orang nanti melihat Zeline ada dikediaman kita, malu pa" sahut nyonya Lucy

"Papa lebih malu sama kelakuan Arkan yang sangat pengecut ini, laki laki yang hanya ingin senang nya saja tidak bertanggung jawab"

"Papa putuskan untuk merawat Zeline dikediaman ini, tidak ada satupun yang boleh menolak kehadiran Zeline cucu keluarga Wiratama!" 

"Mbok Mar...bawa Zeline kekamar yang ada didekat sana, mulai sekarang Zeline akan tinggal dengan kita, mbok Mar saya perintahkan untuk merawat Zeline, pekerjaan rumah berikan pada yang lain, bila perlu nanti saya akan carikan art satu lagi untuk membantu pekerjaan dirumah ini" ucap tuan Wiratama.

Secara kebetulan mbok Mar lewat diruang keluarga dan langsung dipanggil oleh tuan Wiratama.

"Papa tidak bisa begitu dong pa, kalau anak wanita itu tinggal disini bagaimana dengan Dania pa, pasti hatinya akan sakit dan hancur tiap melihat anak wanita itu" jelas nyonya Lucy membela Dania yang saat ini hanya bisa diam dan menangis.

"Dania harus belajar menerima kehadiran Zeline di rumah ini, suka atau tidak suka Zeline adalah putri Arkan dengan Hanum wanita yang telah dia hancurkan masa depannya yang sekarang sudah meninggal dunia"

"Kalau Dania mencintai Arkan pasti dia bisa menerima semua ini, papa tau ini sangat berat untuk Dania hadapi tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi"

"Papa sangat marah dengan kejadian ini, tapi Zeline cucu papa tidak mungkin akan papa terlantar kan diluar sana, papa harap kamu mengerti, ini keputusan papa tidak ada yang boleh membantahnya" tegas tuan Wiratama.

Arkan hanya diam mendengar apa yang dikatakan papanya itu, dan dia tau semua yang dikatakan papanya adalah benar  Arkan cukup senang dengan keputusan papanya itu, jadi da tidak perlu bedebat lagi dengan Dania dan mamanya.

Zeline yang sudah berhenti menangis lalu diserahkan pada mbok Mar untuk dibawa kekamar Zeline yang tadi sudah diberitahu oleh tuan Wiratama.

"Sini tuan Arkan, Zeline akan saya bawa kekamar untuk istirahat, terlihat Zeline mengantuk saat ini" ucap mbok Mar lalu mengambil Zeline dari gendongan majikan nya itu, dan segera membawa kedalam kamar beserta barang barang Zeline yang dibantu oleh art yang lain.

"Mulai saat ini ada cucu papa satu lagi dikediaman ini, jangan sampai cucu papa mendapat perlakuan kurang baik, papa yang akan membela Zeline"

"Arkan kamu selesaikan masalah kamu dengan Dania, jangan sampai terjadi keributan didalan kediaman ini, Zeline tinggal disini tidak ada tawar menawar lagi"

"Dan untuk mama, berhentilah bersikap egois, jangan pernah mengucapkan kata kata kurang pantas lagi bagaimana pun Zeline juga cucu mama bukan hanya Clara saja cucu mama, kalau papa sampai mendengar kata kata itu, mama akan berhadapan dengan papa" ancam tuan Wiratama

Lalu tuan Wiratama pergi masuk kedalam kamar dimana tadi Zeline masuk bersama mbok Mar dan satu orang art lagi yang tadi membawa kan tas Zeline.

"bagaimana keadaan Zeline mbok Mar?" tanya tuan Wiratama 

"Baik tuan Wira, nona Zeline keadaan nya baik sekarang lagi tidur " jawab mbok Mar

"tolong dijaga dan dirawat cucu saya Zeline ya mbok Mar, saya yakin ini akan berat untuk hidup Zeline kedepannya, istri saya dan Dania tidak menyukai kehadiran nya dikediaman ini, tapi bagaimana pun juga Zeline adalah cucu keluarga Wiratama" ungkap tuan Wiratama

"Iya tuan, saya akan merawat Zeline dengan baik tuan Wira" balas mbok Mar

Sambil berjalan mendekati tas yang dibawa oleh Arkan tadi lalu membukanya sejenak tuan Wira terdiam, terlihat dari wajahnya kalau dia sangat sedih melihat pakaian Zeline yang seadanya, beda dengan cucunya Carla putri Arkan juga.

"Arkan memang keterlaluan, semua orang saat ini dia bohongi, seandai nya Dania tau kalau Clara itu.... ya sudahlah ini bentuk pemberontakan nya terhadap Lucy yang selalu mengatur hidupnya sampai saat ini" 

"Arkan mendapatkan istri yang juga dominan seperti mamanya, saking cintanya membuat Dania mempersempit ruang gerak Arkan sebagai seorang pria dewasa, aku akan bicara pada Arkan soal sikap dia yang tidak tegas pada istri dan mamanya" gumam tuan Wiratama dalam hatinya.

"Mbok Mar, nanti kalau ada pakaian dan mainan untuk Zeline yang datang kekediaman ini tolong ditata rapi dilemarinya, saya akan menyuruh sektretaris saya untuk belanja keperluan untuk Zeline" ucap tuan Wiratama.

"Iya tuan Wira" sahut mbok Mar

Tuan Wiratama lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang sambil berjalan keluar kamar untuk bicara dengan Arkan, yang saat ini sedang bicara dengan mama dan istrinya.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

beruntung pak Wiratama orang yang bijak dan ga membuang cucunya

2025-02-24

0

Siti Sa'adah

Siti Sa'adah

jgn2 ank dania meninggal dan clara ank angkt

2025-02-24

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor🙏

2025-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!