Hanum masih diam membuat nyonya Dania menjadi geram dia merasa di sepelekan oleh art nya ini.
"Hanum jawab pertanyaan saya, apa yang dikatakan oleh suami saya itu benar" tanya nyonya Dania dengan tatapan jengkel pada art nya yang baru ini.
Dania memang tidak suka dengan Hanum sejak awal dia berkerja dikediaman ini, Hanum dengan paras cantik yang dia miliki membuat Dania cemburu kepada nya.
"Kalau masalah kopi itu bohong nyonya, yang benar adalah kalau saya meminta..."
"Hanum hentikan bicara kamu, jangan membuat gaduh rumah tangga kami" potong tuan Arkan dengan wajah cemas dia sangat takut sekali saat ini.
"Mas kenapa jadi panik begitu, aku jadi curiga pasti ada sesuatu diantara kalian berdua" tuding Dania sambil menunjuk kearah Hanum
"Tidak ada apa apa sayang, mas hanya tidak mau wanita ini bicara yang bisa membahayakan kehamilan kamu, jangan curiga begitu Dania" sahut tuan Arkan
Walau sudah mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu, Dania tetap belum puas karena pertanyaan nya tadi belum dijawab oleh Hanum art nya itu.
"Anda jangan bohong tuan Arkan, bicaralah yang jujur agar masalah ini cepat selesai" tukas Hanum dengan berani.
"Masalah apa Hanum...kamu jangan asal bicara saja" sahut tuan Arkan
Melihat sikap suaminya yang terasa agak lain dari yang biasanya membuat Dania menjadi semakin curiga, sambil mengelus perutnya yang membuncit saat ini karena kehamilan nya yang sudah memasuki bulan ketujuh.
"Apa kamu tidak berbohong mas?" tanya Dania dengan wajah merah menahan marah
"Tidak sayang, mas mana berani bohong sama mama" balas tuan Arkan
Hanum sampai saat ini tidak tau kenapa istri tuan Arkan tidak menyukai nya semenjak awal dia masuk bekerja disini.
Ada saja kesalahan Dimata nona Dania dan nyonya Lucy istri tuan Wiratama, mereka terlihat tidak suka dengan kehadiran Hanum di kediaman mereka.
"Hanum apa kamu sedang berusaha menggoda suami saya, jangan mimpi kamu Hanum, orang seperti kamu jangan berharap jadi Cinderella yang dinikahi oleh tuan muda keluarga majikan anda, kamu harus sadar diri Hanum" sindir Nina Dania
Mendengar apa yang dikatakan oleh majikan perempuan nya ini, membuat Hanum merasa terhina, harga dirinya sudah tidak ada sama sekali dimata nyonya Dania ini.
"Iya nyonya Dania saya mengerti apa yang anda katakan barusan, tapi masalah nya suami anda yang telah melakukan perbuatan bejat terhadap diri saya" tukas Hanum dengan berani.
Dia bertekad akan menyelesaikan masalah yang dia hadapi sekarang dengan tuan Arkan apapun hasilnya dia akan menerimanya, dia tidak bisa hidup terhina seperti ini.
"Hanum...!!" bentak tuan Arkan geram karena Hanum sudah berani melawan ucapan nya.
Melihat suaminya yang terlihat marah dan panik membuat Dania makin penasaran, " apa maksud kamu Hanum, perbuatan bejat apa yang telah suami saya lakukan pada kamu!" bentak Dania gusar dia sejujurnya belum siap mendengar hal hal yang buruk tentang Arkan
Hanum memandang kearah tuan Arkan yang terlihat pucat dan ketakutan karena perbuatan bejatnya sebentar lagi akan diketahui oleh istrinya itu.
Dania memperhatikan raut wajah suaminya yang terlihat sangat ketakutan ini menambah kecurigaan nya semakin besar.
"Jawab Hanum kamu jangan diam saja, atau kamu sengaja membuat cerita ini agar hubungan saya dan suami saya memburuk agar kami berantem, dan kamu bisa mengambil keuntungan dari semua ini, jangan mimpi kamu Hanum" ucap nyonya Dania dengan wajah sinis
Hanum yang sudah bertekad menyelesaikan masalah ini lalu menatap kearah nyonya Dania yang juga sedang menunggu jawaban darinya.
"Saya hamil nyonya Hanum, dan suami anda yang melakukan perbuatan itu sampai saya hamil seperti ini" tukas Hanum tanpa menoleh pada tuan Arkan yang melotot kearah nya, tuan Arkan tidak menyangka kalau Hanum akan berani bicara seperti itu pada istrinya.
"Hanum...lancang kamu!" bentak tuan Arkan
"Saya harus memberitahu istri anda tuan Arkan tentang kelakuan bejat anda yang sudah memaksa saya untuk melayani keinginan anda malam itu, anda jangan mau enak sendiri" jelas Hanum sambil menatap tajam kearah tuan Arkan yang langsung terdiam
"Tidak mungkin suami saya melakukan hal rendah semacam itu, pasti kamu yang mencoba merayu dan menggoda suami saya, dasar wanita kampung, murahan!" bentak nyonya Dania dengan wajah merah padam menahan marah
"Dari awal kamu datang kesini untuk bekerja saya sudah tidak suka melihat wajah kamu itu, ternyata firasat saya benar kalau kamu bukan wanita baik baik, kamu hanya wanita murahan yang mencoba mencari keberuntungan dengan menggoda pria yang sudah beristri" tuding nyonya Dania
"Nyonya tanya langsung saja pada tuan Arkan, bagaimana dia malam malam datang kekamar saya dan memaksa saya melakukan hal yang pertama kali dalam hidup saya, suami anda telah merenggut mahkota saya nyonya Dania" jelas Hanum dengan berani dia sudah kepalang basah.
Hanum sangat marah dituduh sebagai wanita penggoda suami orang, padahal kenyataan nya tuan Arkan yang telah menodainya sampai dia hamil.
"Mas jawab apa semua yang dikatakan wanita rendahan itu benar?" tanya nyonya Dania sambil menatap suaminya dengan mata berkaca kaca menahan tangis, Dania sangat kaget mendengar semua ini
"Mas minta maaf sayang" jawab Arkan membuat Dania melebarkan kedua matanya, seakan tidak percaya dengan kata maaf yang diucapkan Arkan.
"Wanita rendahan ini bohong ksn mas?" tanya Dania berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau apa yang dikatakan art nya itu bohong, Arkan hanya bisa tertunduk dengan wajah pucat dan panik disaat yang bersamaan.
"Kapan kamu melakukan hal itu pada wanita rendahan ini mas" ucap nyonya Dania dengan nafas tersengal sengal dan juga memegang perutnya yang tiba tiba kram.
"Saat kamu lagi sakit Dania, mas khilaf saat itu" sahut tuan Arkan dengan suara pelan.
"Tidak!!...tidak mungkin kamu melakukan itu, pasti kamu dijebak sama wanita ini kan, dia sengaja mendatangi kamu kan" ucap nyonya Dania dengan suara mengandung tangis dia tidak bisa menerima pengakuan jujur dari Arkan suami yang sangat dia cintai itu.
"Maaf..." hanya kata kata itu yang bisa diucapkan oleh tuan Arkan pada istrinya itu, nyonya Dania yang tidak bisa menerima kenyataan itu berjalan menghampiri Hanum tapi langsung dipeluk oleh Arkan.
"Usir wanita murahan ini mas, aku tidak mau melihat dia lagi dikediaman ini, aku benci mas" teriak nyonya Dania sambil menunjuk kearah Hanum yang hanya diam.
"Iya sayang, mas akan suruh Hanum pergi, kamu kekamar dulu ya, biar mas urus semuanya" ucap tuan Arkan tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Tidak perlu repot repot mengusir saya tuan Arkan, saya akan pergi saat ini juga dari kediaman ini, saya tidak ikhlas dikatakan wanita yang menggoda anda tuan Arkan, jelas jelas anda yang mendobrak kamar saya tengah malam dan menodai saya"
"Saya bersumpah atas anak yang saya kandung ini tuan Arkan, suatu saat dia yang akan membalaskan rasa sakit hati saya ini, dan kehancuran yang telah anda buat dalam hidup saya, anda dan keluarga anda akan mendapatkan balasannya, camkan itu tuan Arkan" sumpah Hanum membuat Arkan dan Dania terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sugiharti Rusli
bagus Hanum, kamu harus membela kehormatan kamu yang sudah dilecehkan dan merendahkan kamu sebagai orang kecil,,,
2025-02-23
0
Rabiatul Addawiyah
Semoga sumpahmu jd kenyataan ya Num
2025-02-24
0