Setelah mendengarkan semua percakapan Dika dan Bagas, Liza memutuskan untuk pergi dari rumah Bagas.
Liza mulai berkemas-kemas mengumpulkan semua bajunya untuk di masukan ke dalam satu koper.
"Liza.. Apa ini? Tanya Bagas.
"Liza mendengar percakapan kalian tentang Hasrat ... Dendam.....
"Apa maksud semuanya?". sentak Liza
Bagas hanya terdiam membisu, tidak dapat mengatakan apapun. Membuat Liza semakin kesal dan membawa kopernya keluar dari rumah itu.
"Liza..... Tolong jangan begini!".. Ujar Bagas menarik tangan Liza
" Liza sudah tidak bisa melihat ada yang mati lagi, semua kejadian ini membuat Liza bingung"
"Kita harus segera meninggalkan tempat ini sekarang!! Lirih Liza ..
"Tapi ini rumah mas, Tempat tinggal mas, kampong mas juga". Tegas Bagas
"Mungkin,,, tapi bukan tempat tinggal Liza". sentak Liza.
"Lizaa,, lizaa.. tolong lah"....... Bagas menahan tangan Liza
" Oke, Sekarang Liza mau mas jujur tentang ibu kandungnya Bagus" Liza kesal
"Apa maksudmu ??.. Bagas Shok
"Kan udah mas kasi tau semuanya kepadamu, ibu bagus meninggalkan kami!.
"Begitu saja".... Tanya Liza
"Lalu kamu mau mas gimana lagi?"
" Liza hanya ingin mas berkata yang sebenarnya nya !!"
"Itulah yang sebenarnya " Bentak Bagas
"Dia tidak ingin menikah denganku, dia tidak mencintaiku dan tinggalkan Bagus di depan pintu lalu menghilang......"
"Bagaimana dia menghilang?"
"Mas juga gak tau"........
Bagas dan Liza Muali berdebat panjang di ruang tamu. Liza yang merasa Bagas telah membohongi nya selama ini tentang kejelasan ibu kandung bagus.
Memang selama ini Bagas telah berbohong perihal ibu kandung bagus kepada Liza, jika Bagas mengatakan yang sebenarnya bahwa dialah yang telah membunuh ibu kandung Bagus. Jelas lah Liza tidak akan menerima Bagas dan anaknya, untuk menjadi suatu keluarga baru.
Hahahah...ahaha
Terdengar suara orang tertawa-tawa yang berasal dari kamar Bagus.
Bagas dan Liza yang panik langsung berlari menuju kamar Bagus untuk mengecek. setelah dilihat ternyata Bagus hanya tertawa sendiri, tidak ada orang Lain di kamar itu selain Bagus.
"Bagus sama kenapa? tanya Liza
"Gak kenapa-kenapa " jawab Bagus santai
"Tadi bagus ketawa dengan siapa?" Bentak Bagus sambil menggoyang-goyangkan bahu Bagus.
"Cukuppp mas" bentak Liza
"Apa yang kamu lakukan, itu membuat dia sakit". Liza Menarik tangan Bagus dari Bagas dan memeluknya.
"Kamu gak papa kan sayang?" tanya Liza pada Bagus anak tirinya tersebut.
Bagus hanya menganggukkan kepalanya.
Menandakan bahwa iya baik-baik saja.
Walaupun Bagus bukan anak kandungnya, tapi Liza sangat menyayanginya. Liza memperlakukan Bagus dengan sangat baik. Tidak pernah memarahi Bagus apalagi membentaknya seperti yang dilakukan Bagas barusan.
Bagas begitu kesal karena dia paham betul jika yang tertawa dengan anak nya itu adalah Sukma. Selama ini Sukma selalu mengawasi keluarganya.
Bagas berharap bagus mengatakan yang sebenarnya bahwa selama ini dia bersama dengan ibu kandungnya.
Bagas yang tidak mempercayai ucapan Bagus mulai mencari orang yang telah mengajak anaknya tertawa terbahak-bahak dikamar barusan.
Bagas mencari ke setiap sudut kamar Bagus.
Mulai dari bawah kolong tempat tidur bagus, lemari pakaian bagus, meja belajar bagus dan kamar mandi. Namun tidak menemukan seorang pun
Tapi Bagas malah melihat Dika berdiri di luar jendela dengan mata putih semua dan tatapan kosongnya.
Bagas kembali mengingat kejadian Dika kerasukan lalu mencelakai istri dan anaknya sendiri, dan menyebabkan Istrinya keguguran.
"Dika .............."
Bagas berlari mengejar Dika yang berjalan ke arah hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments